Claim Missing Document
Check
Articles

Perilaku Masyarakat dan Masalah Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Provinsi Riau Zahtamal, Zahtamal; Restuastuti, Tuti; Chandra, Fifia
Kesmas Vol. 5, No. 6
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status kesehatan masyarakat yang rendah di Indonesia ditandai oleh angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang tinggi sebagaimana terlihat pada indikator pelayanan KIA yang belum ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi pelayanan KIA dan mengkaji faktor perilaku sebagai penyebab masalah KIA di Provinsi Riau. Riset ini menggunakan rancangan studi deskriptif dengan data kuantitatif dan kualitatif mengenai indikator keberhasilan pelayanan KIA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator-indikator kinerja pelayanan KIA ada yang tercapai, ada pula yang tidak. Sementara itu, perilaku masyarakat terhadap pengetahuan tentang kehamilan ibu tergolong baik, sikap netral, dan praktek baik. Seseorang yang berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dalam upaya tindakan kesehatan sebagian besar menyatakan suami/istri. Jika dilihat dari aspek kecepattanggapan keluarga dalam merespon anggota keluarga yang mempunyai masalah KIA, sebagian besar tidak ada keterlambatan. Masih banyak kepercayaan masyarakat yang belum sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, terutama terhadap aspek KIA. Low health community status in Indonesia is indicated by high maternal and infant mortality rates as shown in the indicators of health care of maternal and child health not ideal. The aim of this study was to understand the situation of maternal and child health and to analyze behavioral factor determining maternal and child health problems in Riau Province. This research employed descriptive design with quantitative and qualitative data on achievement of performance indicators of maternal and child health. The results showed that some performance indicators of maternal and child health were achievable and some were not. Meanwhile, the community health behavior about maternal health knowledge was good, attitude was neutral, and practice was good. Similarly, the community health behavior about newborn and child health level of knowledge was medium, attitude was positive, and practice was good. In solving maternal and child health problems, key person who mostly categorized as a decision maker for health action was husband or wife. With respect to the family emergency response to maternal and child health problems of a family member, most decisions to care the problems were not late. However, there were many communities’ beliefs which do not match the health values, especially for maternal and child health aspects.
Analisis Faktor Determinan Permasalahan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Zahtamal, Zahtamal; Restuastuti, Tuti; Chandra, Fifia
Kesmas Vol. 6, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia kini adalah status kesehatan masyarakat yang rendah, antara lain ditandai dengan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi serta masih banyak indikator pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang belum ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan permasalahan pelayanan KIA. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, data faktor predisposisi dikumpulkan dari 550 orang responden yang tersebar di 4 kabupaten/kota dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya, data faktor determinan yang lain dikumpulkan dengan wawancara pada informan antara lain kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan kepala subdinas kesehatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan faktor predisposisi yang berhubungan dengan pelayanan KIA yaitu sikap responden, pengaruh orang yang memutuskan pemilihan pelayanan kesehatan dalam keluarga, serta pengetahuan responden terkait pelayanan KIA. Diketahui juga bahwa masih banyak kepercayaan masyarakat terkait aspek KIA yang belum sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Faktor pemungkin yang berhubungan dengan pelayanan KIA antara lain distribusi tenaga kesehatan masih belum merata, kualitas ketenagaan pemberi pelayanan KIA belum ideal, dan sarana pendukung pelayanan belum memadai. Faktor pendorong yang berhubungan dengan pelayanan KIA antara lain belum ada kebijakan daerah sebagai acuan, dana pendukung pelayanan belum memadai serta kuantitas kegiatan yang seharusnya dilakukan secara lintas sektoral masih banyak yang belum terealisasi dan belum optimal. The current issue of health in Indonesia is the low status of public health, among others, characterized by high rates of maternal and infant mortality and many indicators of maternal and child health (MCH) services that have not been ideal yet. This study aims to determine the factors associated with problems of MCH services. This design used in this research is cross sectional. Predisposing factor data were collected from 550 respondents who were scattered in four districts using a questionnaire. Furthermore, another determinant factor data were collected by interviewing the informants, among others, chief of district health department, Head of Sub Office of Family Health. The results showed that the predisposing factors associated with MCH services is the attitude of the respondent, the influence of people who make decisions in family health care, respondents’ knowledge related to MCH services. Please also note that there are still many aspects of MCH related public trust that has not been in accordance with the values of health. Enabling factors associated with MCH services including the distribution of health workers is still not equitable, quality of MCH service workforce has not been ideal and service support facilities have been inadequate. Reinforcing factors associated with MCH services, among others, the lack of regional policy as a benchmark, the fund has not been adequate support services, the quantity of activities that should be done across sectors is still much that has not been realized and is still not optimal.
Effects of Multilevel Intervention in Workplace Health Promotion on Workers’ Metabolic Syndrome Components Zahtamal, Zahtamal; Rochmah, Wasilah; Prabandari, Yayi Suryo
Kesmas Vol. 11, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekitar 10-30% orang Asia dewasa mengalami sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap efek Promosi Kesehatan di Tempat Kerja PKDTK dengan intervensi multilevel pada komponen/penanda pekerja yang menderita sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014-2015 dengan menggunakan desain quasi experimental dengan intervensi subjek secara multilevel di Indonesia. Program PKDTK untuk kelompok intervensi multilevel berupa kombinasi latihan fisik, diet, pendidikan kesehatan, dukungan sosial, dan advokasi salama 12 minggu. Program PKDTK untuk kelompok kontrol hanya pendidikan kesehatan. Instrumen penelitian seperti IPAQ, table food recall 24 jam, alat pengukuran fisik, dan laboratorium klinis. Analisis data menggunakan Marginal Homogeneity, paired sample t, Mc Nemar, dan uji Wilcoxon. Intervensi PKDTK multilevel dapat meningkatkan aktivitas fisik dan asupan makanan yang sesuai dengan diet sindrom metabolik, khususnya untuk meningkatkan jumlah serat pangan dan pengurangan asupan kolesterol. Komponen sindrom metabolik yang membaik karena pengaruh PKDTK secara multilevel adalah tekanan darah sistolik dan diastolik, serta kadar glukosa darah puasa (nilai p < 0,05). Secara keseluruhan, intervensi PKDTK multilevel efektif untuk pengelolaan komponen sindroma metabolik pada pekerja. Approximately 10–30% of adult Asian people had metabolic syndrome. This study aimed to reveal effects of workplace health promotion (WHP) with multilevel interventions on workers’ metabolic syndrome component. This study was conducted in 2014-2015 using quasi-experimental design with multilevel subject intervention in Indonesia. The WHP program for multilevel intervention group included 12 weeks of combined physical training, diet, health education, social support, and advocacy. The WHP program for control group included only health education. Instruments used included IPAQ, table of 24-hour food recall, physical measurement tools, and clinical laboratories. Data analysis used Marginal Homogeneity, paired sample t-test, Mc Nemar, and Wilcoxon test. WHP multilevel intervention could improve physical activity and the nutrition in accordance with diet of workers, in particular to increase the amount of fiber and a reduce cholesterol intake. The improved metabolic syndrome components due to the influence of multilevel WHP were systolic and diastolic blood pressure, and fasting blood glucose levels (p value < 0.05). Overall, workplace health promotion multilevel interventions are effective for the management of metabolic syndrome components.
Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan Zahtamal, Zahtamal; Prabandari, Yayi Suryo; Setyawati, Lientje
Kesmas Vol. 9, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom metabolik adalah masalah kesehatan yang prevalensinya cenderung meningkat pada pekerja. Penelitian ini bertujuan memaparkan prevalensi kasus sindrom metabolik yang terjadi pada pekerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 pada dua perusahaan di Provinsi Riau dengan rancangan potong lintang. Sumber data adalah rekam medis pekerja yang melakukan medical check up periode Oktober 2013 hingga Februari 2014. Populasi adalah pekerja yang menderita sindrom metabolik sebanyak 131 orang. Sampel penelitian dipilih dengan cara total sampling yakni 131 orang. Instrumen adalah kuesioner, international physical activity questionnaire, tabel 24 hours food recall, dan tabel bantu pencatatan komponen sindrom metabolik. Pengelolaan data dilakukan secara kuantitatif menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan uji korelasi Spearman’s Rho dan kai kuadrat. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi sindrom metabolik sebanyak 21,58%, dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, kelompok usia terbanyak adalah > 50 tahun. Sebagian besar kasus sindrom metabolik memiliki tiga komponen, dengan komponen terbanyak adalah lingkar perut dan tekanan darah. Sebanyak 23,50% kasus memiliki riwayat keluarga obesitas dan diabetes melitus. Sebagian besar kategori aktivitas adalah sedang. Jenis asupan makanan dengan kategori tidak sesuai dengan diet adalah serat pangan dan lemak jenuh. Variabel lingkar perut berhubungan bermakna secara statistik dengan tekanan darah sistolik dan diastolik serta kadar kolesterol high density lipoprotein (p < 0,05). Metabolic syndrome is a health problem that often occurs among workers. The objective of this research was to reveal prevalence of metabolic syndrome in company workers. This research was conducted in 2014 at two Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan The Prevalence of Metabolic Syndrome among Company Workers Zahtamal*, Wasilah Rochmah**, Yayi Suryo Prabandari***, Lientje K. Setyawati**** companies in Riau Province with cross sectional design. Data source is the medical records of workers who have been doing medical check up between October 2013 through February 2014. The population is 131 workers who suffer from metabolic syndrome. The study sample is 131 workers, counted by total sampling. The instruments are self-reported questionnaire, international physical activity questionnaire, 24 hours food recall form and recording auxiliary table for components of of metabolic syndrome. Quantitative data management conducted with descriptive analysis and bivariate analysis, by Spearman’s Rho correlation test and chi square. Prevalence of metabolic syndrome is 21.58%, with the highest gender is male, and the largest age group is > 50 years. Most cases of metabolic syndrome has three components, with the largest component is the abdominal circumference and blood pressure. A total of 23.50% of cases have a family history of obesity and diabetes mellitus. Most categories of activity is moderate. Most types of food intake in the category “out of dietary guidelines” are dietary fiber and saturated fat. Abdominal circumference variable has a statistically significant relationship with systolic and diastolic blood pressure and high density lipoprotein (p <0.05).
Co-Authors ., Yusdiana Adhisti Handarie Agung Adrianison Adrianison afdhal cahya pratama Agrina Agrina Agrina, Agrina Akrom, Akrom Alida Widiawaty Amelinda Amelinda Aminuyati Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Andini Fesya Putri Andry Wahyudi Agus Anisa Nur Eksanti Annisa Salsabila Aprilia Zulinda Aras Mulyadi Ardilah Rahmadani Arizta Nanda Putri Arwina Pratiwi Kuswoyo Asmita Meilani Aulia Rizky Agita Nasution Besri Nasrul Carles Carles Chairul Chairul Chairul, Chairul Dahlan Tampubolon Daqiqil Id, Ibnu Debby Febriani Dian Maulidawati Dwi Kurniawati R Dyah Siswanti Estiningsih ecy kartika sari Elda Nazriati Elvina Carolina Erni Setiawati Faisal Yunus Farah Diba Febrialismanto Febrialismanto Febrialismanto, Febrialismanto Fifia Chandra Fifia Chandra Fifiz Chandra Friska Meliana Putri Gebrina Reski Geovani Meiwanda Hafiko Andresni Hamidah Batubara Hengki Firmanda Heni Pujiastuti Hery Widijanto Imelda Pardede Indra Lesmana Indra Lesmana Jadi Prasmadi Karnila, Rahman Karnila Khaiziana Syaputri Lasmaria, Rohani Lesi Kurnia Putri Lidya Novita Lientje K Setyawati Lientje Setyawati Lientje Setyawati Lientjie K. Setyawati Lilly Haslinda Lita Maliki Maliki Melfi Triani Siska Miftahul Kurniawan Mitra Mitra Mugen Adi Suryo Muhamad Nur Mahmudi Muhammad Adzan Ramadhan Muhammad Agus Setiawan Muhammad Naufal Musyaffa Salim Muliyono Muliyono Nabillah Nastiti Wardhana Normalina Sandora Nurhapida Nurhapida Nurlisis, Nurlisis Paridah Paridah Pebryanty, Putri Putri, Fachriani Radith Mahatma Radith Mahatma RAHMI NOVALINA Rany, Novita Resti Palupi Ridha Restila Ridwan Manda Putra Rita Endriani Romi Kurniadi Santo Gwee Siregar, Fajri Marindra Sofyan Husein Siregar Sri Endang Kornita Sri Melati Munir Sri Melati Munir Sri Retno Pramesti Sulistiawati, Mailinda Sulistiawati, Mailinda Sundari Sundari Syarifah Na’imi Aqila Syeptri Agiani Putri Sysca Priastiwi Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Tuti Restuastuti Ulfa Raudha Viktor Amrifo Wasilah Rochmah Wasilah Rochmah Wasilah Rochmah Yanti Ernalia Yayi Suryo Prabandari Yayi Suryo Prabandari Yesi Hasneli Yessi Alza Yessi Alza Yolazenia Yolazenia Yuni Eka Anggraini, Yuni Eka Yuni Eka. A Yunisman Roni Yusni Ikhwan Siregar Yuyun Priwahyuni Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnaini Zulkarnaini Zulkifli Zulkifli