Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI KOLABORATIF DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL PADA MATERI TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU Langgeng Langgeng; Sajidan Sajidan; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17256

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : (1) mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sebagai dasar pengembangan model pembelajaran, (2) mengembangkan model pembelajaran inkuiri  kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal untuk siswa kelas X SMA/ MA, (3) mengetahui kelayakan model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal beserta perangkatnya berdasarkan penilaian ahli, guru senior/ praktisi pendidikan, (5) mengetahui efektifitas model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dan model inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal yang dikombinasi dengan media dan modul inkuiri dengan memanfaatkan potensi lokal pada materi tumbuhan lumut dan paku, (6) mengetahui potensi model pembelajaran ikuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan (6) mengetahui potensi model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dalam menurunkan kesenjangan hasil belajar antara kelompok siswa berkemampuan akademis rendah dan kelompok siswa berkemampuan akademis tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang mengadaptasi model Borg & Gall (1983). Data hasil belajar meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan: (1) proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah pada umumnya masih dilaksanakan secara konvensional sehingga perlu pengembangan, (2) pengembangan model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal dilakukan dengan menggunakan metode Research and Development oleh Borg & Gall yang dimodifikasi melalui tahapan-tahapan Reseacrh information collecting, Planning, Developmentpreliminary form of produc, Preliminary field testing, Main product revision, Main field testing, Final product revision, (3) kualitas produk model dan perangkat pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal mendapat nilai 84,79 dari ahli dan 93,53 dari guru senior, keduanya berkatagori “sangat baik”, dan (4) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal mampu meningkatkan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif, dan psikomotor, (5) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal berpotensi meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dan (6) model pembelajaran inkuiri kolaboratif dengan memanfaatkan potensi lokal berpotensi menurunkan kesenjangan hasil belajar antara kelompok siswa berkemampuan akademis rendah dengan kelompok siswa berkemampuan akademis tinggi.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LABORATORY DIPADUKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (IL-2TS) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN ANALISIS DAN KOMUNIKASI SISWA Krisenciana Firija Nuri Wulandari; Sajidan Sajidan; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.17302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray , (2) kelayakan model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray, dan (3) keefektifan model inquiry laboratory yang dipadukan dengan model two stay two stray pada materi sistem Ekskresi di kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kota Kediri. Rancangan penelitian menggunakan metode Research & Development (R & D)  yang merupakan modifikasi dari model pengembangan Borg & Gall (1983). Prosedur yang dilakukan adalah penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan terbatas, revisi produk awal, dan uji pelaksanaan lapangan, revisi produk kedua, Uji lapangan operasional, revisi produk akhir. Kelayakan model, materi,  dan perangkat pembelajaran dinilai oleh satu ahli perangkat pembelajaran, satu ahli materi, dan tiga praktisi pendidikan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Kota Kediri berjumlah 78 siswa dengan rincian 15 siswa untuk uji coba lapangan terbatas dan 63 siswa untuk uji coba pelaksanaan lapangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengembangan memberikan kesimpulan: (1) Karakteristik model IL-2TS terdiri dari enam tahap yaitu observasi kelompok, manipulasi, generalisasi, Two Stay Two Stray, verifikasi, dan aplikasi. (2) Hasil validasi oleh ahli perangkat pembelajaran,  praktisi pendidikan, pengguna guru dan siswa   dengan kategori sangat sesuai dan layak. Hasil validasi oleh ahli materi  dengan kategori sesuai dan layak, sehingga Model IL-2TS  layak diterapkan pada pembelajaran di kelas. (3) Model Pembelajaran IL-2TS efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta dapat memberdayakan kemampuan analisis dan komunikasi siswa. Hasil Uji-t menunjukkan adanya perbedaan hasil  yang signifikan antara siswa dalam modelling class dan siswa dalam existing class. Hasil belajar siswa dalam modelling class lebih baik dibanding existing class. Keterlaksanaan sintaks pada proses pembelajaran pada kegiatan guru dan siswa  menunjukkan penilaian sangat baik.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI PROTISTA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN Septina Dwi Prasetyana; Sajidan Sajidan; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i2.9628

Abstract

Model Pembelajaran Group Discovery Learning (GDL) adalah model pembelajaran yang dikembangkan dengan mengintegrasikan model pembelajaran Discovery Learning dengan Group Investigation yang saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing. Penelitian bertujuan untuk 1). Mengembangkan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) yang diintegrasikan dengan Group Investigation (GI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMAN Karangpandan, 2). Menguji kelayakan Model pembelajaran DL yang diintegrasikan dengan GI pada materi protista untuk meningkatkan hasil belajar SMAN Karangpandan, 3). Menguji keefektifan produk Model DL yang diintegrasikan dengan GI disertai modul dan media untuk meningkatkan hasil belajar SMAN Karangpandan. Penelitian menggunakan metode Research And Development mengacu pada model Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi sembilan tahap. Responden pengembangan meliputi 2 validator, dan praktisi, uji coba skala terbatas 10 siswa, uji coba lapangan 28. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan hasil belajar kognitif dengan N-gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektifan model, Paired - Sample T test untuk mengetahui sebelum dan setelah penggunaan model, Independent t-test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar. Data nilai aspek pengetahuan siswa kelas model, agregasi, dan existing learning dilakukan perhitungan prasyarat sebelum dilakukan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan 1). Pengembangan model pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan komponen model; 2). Hasil pengembangan model pembelajaran layak diterapkan pada materi Protista. Berdasarkan penilaian hasil validasi ahli memperoleh kategori baik, praktisi, dan penilaian siswa mendapatkan kategori sangat baik; 3). Model pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar. Ada perbedaan signifikan hasil belajar pengetahuan, dan sikap antara kelas model, agregasi, dan existing learning tetapi tidak ada perbedaan pada hasil belajar ketrampilan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model DL yang diintegrasikan dengan GI mengalami peningkatan keefektifan hasil belajar.
DLPS DIPADU DENGAN NHT PADA PEREDARAN DARAH MANUSIA Aris Joko Sulistyo; Sajidan Sajidan; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17874

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT, 2) menguji kelayakan model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT, 3) menguji efektifitas model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT terhadap hasil belajar siswa SMP N 2 Tangen. Penelitian menggunakan metode Research And Development (R & D) mengacu pada model Gall, Borg, and Gall (1983) yang dimodifikasi menjadi sembilan tahap. Responden pengembangan meliputi respon uji coba lapangan awal berjumlah 3 validator dan 2 praktisi, respon uji coba lapangan terbatas berjumlah 10 siswa, dan responden uji lapangan operasional berjumlah 32 siswa kelas existing class, 39 siswa modeling class. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t (t test). Hasil penelitian diperoleh: 1) model yang dikembangkan mengacu pada model Gall, Borg, and Gall (1983) dan model pembelajaran  DLPS dipadu dengan NHT terdapat sembilan sintak pembelajaran; 2) hasil pengembangan model pembelajaran DLPS dipadu denganNHT yang diperoleh dari ahli, praktisi, dan siswa masuk kedalam kategori baik, sehingga model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT layak digunakan sebagai model pembelajaran; 3) Hasil efektivitas model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT pada materi peredaran darah manusia terdapat kenaikan hasil belajar, dengan demikian model pembelajaran DLPS dipadu dengan NHT efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model yang telah dikembangkan dan diuji cobakan memperoleh hasil yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING YANG DIPADU SURVEY LAPANGAN DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL PADA MATERI FUNGI SMA KELAS X KURIKULUM 2013 Diyar Maflukha; Sajidan Sajidan; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.17324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui Karakteristik Modul Pembelajaran Discovery Learning Yang Dipadu Survey Lapangan Dengan Memanfaatkan Potensi Lokal Pada Materi Fungi Biologi SMA Kurikulum 2013. 2) Mengetahui Keefektifan Pengembangan Modul Pembelajaran Discovery Learning Yang Dipadu Survey Lapangan Dengan Memanfaatkan Potensi Lokal Pada Materi Fungi Biologi SMA Kurikulum 2013. 3) Mengetahui Kelayakan Pengembangan Modul Pembelajaran Discovery Learning Yang Dipadu Survey Lapangan Dengan Memanfaatkan Potensi Lokal Pada Materi Fungi Biologi SMA Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode Research And Development (R & D) mengacu pada model Borg &Gall yang dimodifikasi menjadi 9. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA dengan rincian 23 research and information collection, 15 siswa untuk tahap main field testing dan 36 siswa untuk tahap operasional field testing. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t (t test). Hasil penilaian oleh validator media diperoleh nilai 81,9%. Hasil penilaian oleh validator materi  diperoleh persentase 80%. Modul biologi discovery learning yang dipadu survey lapangan dengan memanfaatkan potensi lokal  efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan rerata nilai postest sebesar 87 dengan nilai maksimum 96,67 dan nilai minimum 70 untuk kelas modul, sedangkan untuk existing class sebesar 78 dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 60,00. Dilihat dari KKM di SMA Negeri 1 Jogorogo Ngawi  sebesar 75 maka dari ketuntasan maksimal siswa untuk kelas modul sebanyak 33 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 dari 36 siswa, sedangkan untuk kelas biasa siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa dari 36 siswa. Rata-rata posttest kelas biasa lebih rendah dibanding dengan rata-rata posttest kelas modul dengan selisih nilai 9,00. Proses pengembangan modul biologi discovery learning yang dipadu survey lapangan dengan memanfaatkan potensi lokal dilakukan dengan mengacu10 tahapan metode Research and Development oleh Borg dan Gall yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti sampai pada tahap ke 9, meliputi: penelitian pendahuluan, perencanaan, mengembangkan bentuk produk awal, uji coba lapangan tahap awal, revisi produk utama, uji lapangan utama, revisi produk operasional, uji lapangan operasional, revisi produk akhir.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PREDICT, PLANNING, OBSERVE, EXPLAIN, WRITE (P2OEW) PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA Yenny Putri Pratiwi; Sajidan Sajidan; Puguh Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i4.9640

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengembangan modul berbasis P2OEW, 2) Kelayakan modul berbasis P2OEW, dan 3) Keefektifan modul berbasis P2OEW pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 7 Surakarta. Pengembangan modul berbasis P2OEW mengacu pada model research and developmen (R&D) dari Borg and Gall yang dimodifikasi meliputi langkah-langkah: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan terbatas, 7) revisi produk II, 8) uji lapangan operasional, dan 9) revisi produk akhir. Hasil penelitian yaitu: 1) Pengembangan modul berbasis P2OEW dilakukan dengan memperhatikan karakteristik model P2OEW, kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, materi pencemaran lingkungan, dilengkapi dengan wacana dan lembar kegiatan siswa, 2) Modul berbasis P2OEW layak berdasarkan penilaian dari ahli modul memperoleh 3,25 dengan kategori baik, ahli perangkat memperoleh 3,60 dengan kategori sangat baik, ahli materi memperoleh 3,61 dengan kategori sangat baik, penilaian praktisi memperoleh 3,67 dengan kategori sangat baik, penilaian siswa memperoleh 3,47 dengan kategori baik, dan 3) Modul berbasis P2OEW efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan nilai rerata pengetahuan kelas modul 78,54 dan kelas existing learning 69,74; nilai rerata sikap kelas modul 80,86 lebih baik daripada kelas existing learning 75,04 dalam sikap teliti, tanggung jawab, dan kerjasama; nilai rerata keterampilan kelas modul 80,96 dan kelas existing learning 75,74. Pengembangan modul berbasis P2OEW layak dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
DISCOVERY PADA FUNGI BERBASIS GUIDED PROJECT Christine Noverima Prasasti Hujianti; Sajidan Sajidan; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17280

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik model pembelajaran Discovery Based guided Project, 2) kelayakan model pembelajaran Discovery Based guided Project, dan 3) keefektifan model pembelajaran Discovery Based guided Project tehadap hasil belajar pada materi fungi siswa SMA Negeri Karangpandan. Penelitian menggunakan metode Research and Development (R & D) mengacu pada model Gall, Borg, and Gall (1983) yang dimodifikasi menjadi sembilan tahap. Responden pengembangan meliputi respon uji coba lapangan awal berjumlah 3 validator dan 2 praktisi, respon uji coba lapangan terbatas berjumlah 10 siswa, dan responden uji lapangan operasional berjumlah 36 siswa kelas existing class, 38 siswa modeling class. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan operasional menggunakan desain penelitian Posttest-Only Control Design dan hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t (t test). Hasil penelitian diperoleh: 1) model yang dikembangkan mengacu pada model Gall, Borg, and Gall (1983) dan model pembelajaran  Discovery based guided project terdapat sembilan sintak pembelajaran; 2) hasil pengembangan model pembelajaran  Discovery based guided project yang diperoleh dari ahli, praktisi, dan siswa masuk kedalam kategori baik, sehingga model pembelajaran  Discovery based guided project layak digunakan sebagai model pembelajaran; 3) Hasil efektivitas model pembelajaran  Discovery based guided project pada materi fungi terdapat kenaikan hasil belajar, dengan demikian model pembelajaran  Discovery based guided project efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model yang telah dikembangkan dan diuji cobakan memperoleh hasil yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INQUIRY REAL WORLD APPLICATION PADA MATERI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 1 MAGELANG Dwi Lis Wahyuni; Sajidan Sajidan; Suciati Suciati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i3.9446

Abstract

Penelitian dan pengembangan modul ini bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik produk modul biologi berbasis inquiry real world application pada materi bioteknologi; 2) kelayakan prototype modul biologi berbasis inquiry real world application pada materi bioteknologi; 3) keefektifan modul biologi berbasis inquiry real world application pada materi bioteknologi. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode Borg dan Gall (1983) yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) penelitian pendahuluan; 2) perencanaan; 3) pengembangan prototype produk; 4) validasi prototype produk; 5) revisi prototype produk; 6) uji keterbacaan; 7) revisi produk; 8) uji coba produk; 9) revisi produk akhir. Model pengembangan modul menggunakan desain ADDIE (Branch, 2009). Instrumen yang digunakan meliputi: angket, lembar observasi dan tes. Analisis data yang digunakan selama penelitian dan pengembangan adalah analisis deskriptif, teknik persentase dan uji independent sample t-test. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) karakteristik modul berbasis inquiry real world application dikembangkan berdasarkan sintaks inquiry real world application, meliputi: observation, manipulation, generalization, verification dan application; 2) kelayakan prototype modul berbasis inquiry real world application menurut para ahli berkualifikasi “sangat baik”. Hasil uji keterbacaan modul untuk guru oleh praktisi pendidikan berkategori “sangat baik”. Hasil uji keterbacaan modul siswa berkategori “baik”; 3) modul biologi berbasis inquiry real world application efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bioteknologi aspek spiritual, aspek sikap sosial, aspek keterampilan, dan aspek pengetahuan. 
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GROUP DISCOVERY LEARNING (GDL) PADA MATERI PROTISTA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN Deny Febriana; Sajidan Sajidan; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i2.9600

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) pengembangan multimedia interaktif berbasis (GDL) pada materi protista, 2) mengetahui kelayakan multimedia interaktif berbasis (GDL) pada materi protista, dan 3) mengetahui keefektifan produk multimedia interaktif berbasis (GDL) disertai model dan modul terhadap hasil belajar pada materi protista. Penelitian menggunakan metode Reseacrh and Development (R&D) mengacu Gall, Borg, and Gall (1983) dengan sembilan tahapan. Kelayakan multimedia divalidasi ahli media, materi, perangkat pembelajaran, dan praktisi. Subjek uji coba penelitian adalah siswa SMA Negeri Karangpandan yang berjumlah 114 siswa. Pengumpulan data dengan angket untuk analisis kebutuhan, lembar observasi, dan tes untuk mengukur kemampuan siswa. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Produk yang  dikembangkan  adalah  multimedia  interaktif.  berbasis  model  GDL  pada  materi  protista,  sesuai kurikulum 2013, dan menggunakan program macromedia flash. Hasil analisis dengan N-gain menunjukkan bahwa kelas agregasi lebih tinggi dari kelas media dan kelas existing learning (0,61 > 0,57 > 0,39). Hasil analisis Paired Sample T-Test menunjukkan ada perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif berbasis GDL (sig 0,000 < 0,05). Hasil analisis Anova menunjukkan ada perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan antara kelas media, agregasi, dan existing learning (sig 0,000 < 0,05). Hasil analisis Mann-Whitney U aspek psikomotorik menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelas media dan agregasi (sig 0,107 > 0,05). Hasil analisis Mann-Whitney U aspek sikap menunjukkan ada perbedaan antara kelas media dan agregasi (sig 0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut: 1) Produk yang dikembangkan dalam bentuk multimedia interaktif berbasis GDL pada materi protista, disesuaikan dengan kurikulum 2013, terintegrasi sintak model GDL, dan menggunakan program macromedia flash. 2) Multimedia interaktif berbasis GDL dinyatakakan layak digunakan  sebagai  media  pembelajaran  dengan  mendapatkan  nilai  85,53%  dalam  kategori  baik.  3) Multimedia interaktif berbasis GDL efektif pada hasil belajar aspek pengetahuan dan sikap, tetapi tidakefektif pada aspek psikomotorik. Hasil belajar antara kelas media, agregasi, dan existing learning menunjukkan ada perbedaan dan dalam kategori sedang.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY LAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA Ferida Dwi Karlina; Sajidan Sajidan; Puguh Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19790

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: 1) mengetahui karakteristik modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak, 2) mengetahui kelayakan modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak, 3) mengetahui keefektivan modul berbasis Inquiry Lab untuk memberdayakan kemampuan menganalisis pada materi sistem gerak di SMA negeri 1 Ngawi. Pengembangan modul berbasis Inquiry Lab mengacu pada 9 langkah model research and development (R&D) dari Borg and Gall meliputi: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk II, 8) uji coba lapangan operasional, 9) revisi produk akhir. Analisis hasil penelitian menggunakan dua teknik yaitu deskriptif kualitatif dan diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tentang: 1) Karakteristik Modul Biologi Inquiry Lab pada Materi Sistem Gerak yang dikembangkan menggunakan sintak Inquiry Lab, meliputi observasi, manipulasi, generalisa, verifikasi dan aplikasi. Setiap kegiatan pembelajaran siswa di arahkan untuk menemukan konsep melalui aktivitas laboraturium, 2) Hasil validasi Modul Biologi berbasis Inquiry Lab pada materi sistem gerak dapat digunakan sebagai bahan ajar baru di sekolah. Kelayakan didasarkan atas penilaian terhadap modul melalui uji validasi ahli materi 94,80% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli pengembangan modul 84,21% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli perangkat 96,55% dengan kualifikasi sangat baik, validasi ahli keterbacaan 75% dengan kualifikasi baik. Uji kelompok kecil pengguna lapangan (guru dan siswa), validator praktisi (guru) 90,06% dengan kualifikasi sangat baik, dan uji dari lapangan terbatas 81,88% dengan kualifikasi sangat baik, dan uji  keefektifan yang telah sesuai dengan tujuan pengembangan, 3) Keefektifan Modul Biologi berbasis Inquiry Lab pada materi sistem gerak telah efektif dalam memberdayakan kemampuan menganalisis siswa karena menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest antara kelas modul dan kelas exiting learning dengan nilai Sig.=0.000 < α=0.05 dengan rata-rata masing-masing kelas modul 75,83 dan kelas exiting learning 69,83.