Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI INQUIRY BASED ON INTERACTIVE DEMONSTRATION UNTUK MEMBERDAYAKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IA PADA MATERI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 1 MAGELANG Nikmah Nikmah; Sajidan Sajidan; Puguh Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i3.9452

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan yaitu mengetahui: 1) Karakteristik modul biologi inquiry based on interactive demonstration pada materi bioteknologi, 2) Kelayakan modul biologi inquiry based on interactive demonstration pada materi bioteknologi, 3) Keefektifan modul biologi inquiry based on interactive demonstration untuk memberdayakan hasil belajar siswa kelas XII IA pada materi bioteknologi di SMAN 1 Magelang. Penelitian menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan (R&D) Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Validasi produk pengembangan dilakukan oleh ahli materi, ahli pengembangan media, ahli perangkat pembelajaran, ahli bahasa, dan praktisi pendidikan. Subyek penelitian dan pengembangan meliputi: Subyek uji coba terbatas (keterbacaan) sejumlah 12 siswa kelas XII IA SMAN 3 Magelang, subyek uji lapangan operasional (keefektifan) sejumlah 26 siswa kelas XII IA-2 sebagai kelas modul dan 24 siswa kelas XII IA-4 sebagai existing class di SMAN 1 Magelang. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) Karakteristik modul biologi inquiry based on interactive demonstration pada materi bioteknologi yang dikembangkan sesuai sintaks inquiry based on interactive demonstration meliputi tahap observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, dan aplikasi; 2) Modul biologi inquiry based on interactive demonstration pada materi bioteknologi layak digunakan sebagai bahan ajar baru di sekolah berdasarkan validasi dan uji coba lapangan; 3) Modul biologi inquiry based on interactive demonstration pada materi bioteknologi dinyatakan efektif untuk memberdayakan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa  Kelas Modul lebih besar dari Existing Class.
POTENTIAL CONTENT OF ENERGY MATERIAL FOR EMPOWERING ENVIRONMENTAL AWARENESS IN SCIENCE LESSON IN ELEMENTARY SCHOOL TEACHER CANDIDATE Siti Patonah; Sentot Budi Rahardjo; Cari Cari; Sajidan Sajidan
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 1 (2018): 1st National Seminar on Elementary Education (SNPD 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.93 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i1.23658

Abstract

Environmental damage is increasingly worrisome, requiring basic handling. Among the important roles in the process of preparing human resources that have environmental concerns is through education. Especially in basic education. Therefore preparing prospective elementary school teachers who can undertake the task of preparing future resources that have environmental concerns becomes an urgent need. The process of preparing teachers to have environmental concerns can be taught through energy learning. The subject / unit about energy is an option because the discussion is very close to everyday life.
HIGH LEVEL THINKING SKILLS EMPOWER STUDENTS PRIMARY EDUCATION THROUGH INNOVATIVE LEARNING Sajidan Sajidan; Afandi Afandi
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 2 (2018): 3rd National Seminar on Educational Innovation (SNIP 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.791 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i2.26724

Abstract

To reach the stage of cognitive development is higher, one form of mental ability is a very important training to students early is high level thinking skills. If it refers to the characteristics of basic education age psychology then true learning takes place must always pay attention to these aspects in accordance with the level of mental development of the child at that age. The use of models of innovative learning such as inquiry, CLIS, and learning in the TAAC can empower high level thinking skills.
Tantangan dalam Implementasi Social Entrepreneurship di Colomadu Karanganyar Sajidan Sajidan; Mohammad Masykuri; Baskoro Adi Prayitno; Idam Ragil Widianto Atmojo
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 2, No 1 (2019): 4th National Seminar on Educational Innovation (SNIP 2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.548 KB) | DOI: 10.20961/shes.v2i1.38437

Abstract

Kewirausahaan sosial pariwisata di Indonesia berawal dari kenyataan bahwa pariwisata seringkali mengabaikan kesempatan masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata di daerah mereka sendiri. Ekonomi positif dari pembangunan pariwisata sering dinikmati oleh orang dari luar daerah. Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kewirausahaan sosial di Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah. Ini termasuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Colomadu Karanganyar dalam mengembangkan jiwa entrepreneur sosial dan bisnis. Dengan mengacu pada wawancara mendalam pada 31 partisipan, hasil penelitian menyebutkan bahwa implementasi kewirausahaan sosial sebagian besar dikembangkan atas inisiatif penduduk lokal. Kurangnya dukungan dari pemerintah dalam mengembangkan kewirausahaan sosial ini merupakan salah satu tantangan yang mereka hadapi dalam mengembangkan kewirausahaan sosial. Temuan penelitian ini tidak konsisten dengan pandangan bahwa partisipasi masyarakat lokal dalam pariwisata sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Oleh karena itu, temuan ini akan berfungsi sebagai ‘wake-up call’ bagi pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam proses pembangunan pariwisata, terutama dalam mengembangkan semangat entrepreneur sosial mereka serta memberikan dukungan yang memadai untuk bisnis kewirausahaan sosial mereka untuk tumbuh.
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INQUIRY LESSON PADA MATERI BIOTEKNOLOGI KELAS XII SMA NEGERI 1 MAGELANG Syafruddin Syafruddin; Sajidan Sajidan; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i3.9448

Abstract

Penelitian dan pengembangan modul ini bertujuan untuk mengetahui: 1) karakteristik produk modul biologi berbasis inquiry lesson pada materi bioteknologi, 2) kelayakan prototipe modul biologi berbasis inquiry lesson pada materi bioteknologi, 3) keefektifan modul biologi berbasis inquiry lesson pada materi bioteknologi. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) tahap penelitian pendahuluan, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Model pengembangan modul menggunakan desains ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluations). Instrumen yang digunakan meliputi: angket, observasi, wawancara dan tes. Analisis data yang digunakan selama penelitian dan pengembangan adalah analisis deskriptif, teknik persentase dan uji independen sample t test. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) karakteristik modul berbasis inquiry lesson dikembangkan berdasarkan sintaks inquiry lesson, meliputi: observation, manipulation, generalitation,verifikation dan aplication, 2) kelayakan prototipe modul berbasis inquiry lesson menurut para ahli berkualifikasi “sangat baik”, praktisi pendidikan berkualifikasi “sangat baik” sedangkan menurut siswa berkualifikasi “baik”, 3) modul biologi berbasis inquiry lesson efektif meningkatkan hasil belajar aspek spritual dengan skor rata-rata sebesar 79,43, aspek sikap sosial dengan skor rata-rata sebesar 85,72, aspek keterampilan dengan skor rata-rata sebesar 82,32, aspek pengetahuan siswa dengan skor rata-rata sebesar 85,00, berdasarkan hasil uji independent sample t test menunjukkan adanya perbedaan postest hasil belajar aspek pengetahuan antara kelas modul dengan existing class pada materi biotenologi dengan signifikan T Hitung 0,013 < T Tabel (0.05).
Keefektifan Model Pembelajaran Outdoor Learning melalui Wisata Edutainment untuk Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Dasar Sajidan Sajidan; Idam Ragil Widianto Atmojo; Dwi Yuniasih Saputri; Roy Ardiansyah
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 2 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.308 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v6i2.61541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran outdoor learning melalui wisata edutainment untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen dengan desain penelitian menggunakan quasi experimental dengan bentuk one group pretest-posttest. Desain ini membutuhkan satu kelompok sebagai kelompok eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V sekolah dasar negeri 1 Bakipandeyan yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket untuk mengukur nilai sikap peduli lingkungan. Instrumen disusun berdasarkan 3 aspek indikator sikap peduli lingkungan yaitu sikap terhadap sumber daya air, tanah, dan udara; sikap terhadap flora dan fauna; serta pengelolaan sampah. Peningkatan karakter peduli lingkungan dianalisis menggunakan uji gain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran outdor learning yang diterapkan melalui wisata Edutainment berbasis potensi lokal dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa model pembelajaran outdoor learning dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan nilai gain 0,33 termasuk dalam kategori sedang. Rekomendasi penelitian ini yaitu guru dapat menerapkan model pembelajaran outdoor learning dengan memanfaatkan wisata berdasarkan potensi lokal yang ada sebagai sumber belajar.