Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Kejadian TB Paru Di Provinsi Lampung Widianningrum, Wahyu; Bakri, Samsul; Kurniawan, Betta; Darmawan, Arief; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Nurcahyani, Nuning; Wulandari, Christine
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 1 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss1.1539

Abstract

Land cover change is one of the major contributors to environmental degradation and can significantly alter the physical environment. These alterations in the physical environment may have substantial implications for human health. One of the notable health impacts associated with such changes is the increased incidence of tuberculosis. Tuberculosis cases are linked to the proliferation of Mycobacterium tuberculosis, which thrives in environments with high humidity levels. This study employs linear regression analysis to examine the influence of various types of land cover—namely, plantation areas, mixed agriculture, residential zones, and rice fields—on tuberculosis incidence. Additionally, the study incorporates Human Development Index (HDI) and economic growth rate as proxies for human development in Lampung Province. The findings, based on t-test statistical analysis, reveal that plantation land cover (P-value = 0.045) and the rate of economic growth (P-value = 0.001) have a statistically significant effect on tuberculosis incidence in the region. In contrast, other land use types and the Human Development Index do not exhibit a significant relationship with the number of tuberculosis cases. Based on these results, it is recommended that the government formulate credible and evidence-based regulations concerning future land use planning.
PROFILE OF INTESTINAL PROTOZOAN PARASITES IN FARMING COMMUNITIES IN GISTING SUBDISTRICT, TANGGAMUS DISTRICT, LAMPUNG PROVINCE Suwandi, Jhons Fatriyadi; Saftarina, Fitria; Kartika, Juspeni
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 12 No. 2 (2025): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Univers
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v12i2.542

Abstract

Intestinal parasitic infections remain a health problem in communities. Surveys of intestinal protozoan infections in Lampung Province are limited. The transmission of intestinal protozoan infections is generally through the oro-faecal route, which is related to environmental and behavioral factors. Farmers are one of the communities that are potentially infected. Gisting Sub District is one of the agricultural centers in Lampung Province. Farmers' contact with the environment will increase the risk of intestinal protozoan infection. This study aims to determine the Species of intestinal parasites found in farming communities. The design of this study is a descriptive observational survey. Feces collected were examined for parasitological examination at the Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine, University of Indonesia. The results showed, the prevalence is 9.33%, consisting of Blastocystis sp. protozoa (6.67%), Entamoeba histolytica/dispar protozoa (1.33%), and a mixture of Blastocystis sp. and Endolimax nana (1.33%) among the research subjects.
Faktor-faktor yang memengaruhi hipertensi pada lansia Soraya, Yeni; Susianti, Susianti; Suwandi, Jhons Fatriyadi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.905

Abstract

Background: Hypertension is one of the non-communicable diseases (NCDs) that is the leading cause of death globally. Lampung Province recorded a prevalence of hypertension of 29.9% with a significant burden of cases in the elderly group. Purpose: To analyze the factors that influence the incidence of hypertension in the elderly. Method: This cross-sectional analytical survey study was conducted at the Tresna Werdha home for the elderly and Tanjung Sari Health Center, Natar District, South Lampung in May-June 2024. The study population was 176 elderly people, consisting of 80 elderly from Panti Tresna Werdha and 96 elderly from Tanjung Sari Health Center. Data analysis was carried out using a logistic regression test with a significance level of α <0.05. Results: Showed that in the health center group, significant variables associated with hypertension included a history of hypertension (OR: 217), vegetable and fruit consumption (OR: 3,735), oil consumption (OR: 93,444), and salt consumption (OR: 3,182). Meanwhile, in the home for the elderly group, significant variables included a history of hypertension (OR: 3.567), physical activity (OR: 4.660), social activity (OR: 14.538), social interaction (OR: 6.152), and mental status (OR: 3.462). Conclusion: Hereditary factors, consumption patterns, and social and mental aspects contribute greatly to the incidence of hypertension in the elderly. Community-based interventions and strengthening healthy lifestyles are needed to reduce the prevalence of hypertension in the elderly.   Keywords: Hypertension; Elderly; Non-Communicable Diseases (NCDs).   Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian tertinggi secara global. Provinsi Lampung mencatat prevalensi hipertensi sebesar 29.9% dengan beban kasus yang signifikan pada kelompok lansia. Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi pada lansia. Metode: Penelitian survei analitik cross sectional, dilakukan di Panti Tresna Werdha dan Puskesmas Tanjung Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan pada bulan Mei-Juni 2024. Populasi adalah orang lansia berjumlah 176 orang yang berasal dari Panti Tresna Werdha berjumlah 80 lansia dan Puskesmas Tanjung Sari berjumlah 96 lansia. Analisis data dilakukan menggunakan uji regresi logistik dengan tingkat signifikansi α<0.05. Hasil: Menunjukkan bahwa pada kelompok puskesmas, variabel signifikan yang berhubungan dengan hipertensi meliputi riwayat hipertensi (OR: 217), konsumsi sayur dan buah (OR: 3.735), konsumsi minyak (OR: 93.444), dan konsumsi garam (OR: 3.182). Sementara pada kelompok panti, variabel yang signifikan mencakup riwayat hipertensi (OR: 3.567), aktivitas fisik (OR: 4.660), aktivitas sosial (OR: 14.538), interaksi sosial (OR: 6.152), dan status mental (OR: 3.462). Simpulan: Faktor keturunan, pola konsumsi, serta aspek sosial dan mental berkontribusi besar terhadap kejadian hipertensi pada lansia. Intervensi berbasis komunitas dan penguatan pola hidup sehat sangat diperlukan untuk menekan prevalensi hipertensi di kalangan lanjut usia.   Kata Kunci: Hipertensi; Lansia; Penyakit Tidak Menular (PTM).
Important Factors Affecting the Compliance of Pregnant Women with Iron Deficiency Anemia During a Pandemic Sutanto Sutanto; Jhons Fatriadi Suwandi; Keumala Hayati; Reni Zuraida; Wuryaningsih Dwi Sayekti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 4: December 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.269 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i4.758

Abstract

The Covid-19 pandemic has had an impact on the behavior of using health services. One of the impacts is a decrease in visits by pregnant women to health care facilities, including the use and consumption of iron tablets as an effort to prevent anemia. This study aims to analyze the factors that influence the compliance of pregnant women to take iron tablets. This research is an analytic study with a cross-sectional design. Respondents were 35 pregnant women with iron deficiency anemia and met the inclusion criteria. Pearson Test and Multiple Linear Regression Test are used to determine the factors that affect compliance. The results showed that the factors that influenced the compliance of pregnant women to consume iron tablets (p less than 0.05) were knowledge, attitudes, support from health workers, family support, and social support. This study concludes that knowledge is the most influential factor in changes in hemoglobin in pregnant women with deficiency anemia.Pandemi Covid-19 membawa dampak terhadap perilaku pemanfaatan layanan kesehatan. Salah satu imbasnya adalah penurunan kunjungan ibu hamil ke fasilitas layanan kesehatan termasuk pemanfaatan dan pengonsumsian tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian merupakan studi analitik dengan rancangan cross-sectional. Responden adalah orang ibu hamil dengan anemia defiseinsi besi dan memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 35 orang. Uji Pearson dan Uji Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruhterhadapkepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi tablet tambah darah (p kurang dari 0,05) yaitu pengetahuan, sikap, dukungan tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dan dukungan sosial. Kesimpulan penelitian ini bahwa pengetahuan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan hemoglobin ibu hamil dengan anemia defisiensi.
EDUKASI TENTANG RISIKO INFEKSI PARASIT USUS PADA PERILAKU OPEN DEFECATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENCAPAIAN OPEN DEFECATION FREE YANG MENUNJANG PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN ANAK INDONESIA Mutiara, Hanna; Lisiswanti, Rika; Ramadhian, Muhammad Ricky; Islami, Suryadi; Apriliana, Ety; Fatriyadi, Jhons
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Februari 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/480vf954

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) have set 17 development goals that must be achieved by 2030. One of the goals is to ensure a healthy and prosperous life for all communities. This health-related component is related to access to clean water and sanitation to create a healthy environment and will reduce the risk of transmission of various infectious diseases, especially diarrhea. Diarrhea is currently one of the biggest killers of toddlers in Indonesia. This disease is an environmental-based disease that is closely related to the practice of open defecation. Diarrhea can be caused by several etiologies, including intestinal parasitic diseases.  One of the targets set out in the SDGs related to healthy sanitation is access to achieving stop open defecation behavior. Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) in April 2022 stated that of the 9 million residents in Lampung, around 1 million people do not have access to a toilet or still practice open defecation. Of the 15 city districts in Lampung Province, only five regions have implemented ODF. The aim of this activity is to make an effort to improve children's health status, in particular increasing knowledge about the risk of intestinal parasite infection in open defecation behavior. This is expected to increase motivation and practice to stop open defecation so that it can increase the achievement of open defecation free in Indonesia, especially Lampung Province. It is hoped that this will improve the level of health, especially for Indonesian children who are the nation's next generation.
Peran Faktor Determinan Sosial Kesehatan, Personal Hygiene, dan Lingkungan dalam Penularan Protozoa Usus Khuluq, Muhammad Khusnul; Irawati, Nur Ayu Virginia; Mutiara, Hanna; Suwandi, Jhons Fatriyadi
Medula Vol 14 No 10 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i10.1406

Abstract

Intestinal protozoan infections are a significant health issue, particularly in developing countries with low socioeconomic conditions, poor sanitation, and inadequate personal hygiene practices. The transmission of intestinal protozoa is closely linked to various social determinants of health, including education level, occupation, and household income. Parents with lower education levels tend to have limited knowledge about hygiene and infection prevention, increasing the risk of transmission to children. Certain occupations, such as farming, are also associated with a higher risk of infection due to exposure to contaminated environments. Personal hygiene plays a crucial role in preventing intestinal protozoan infections. Habits such as washing hands before eating, after defecation, and maintaining overall cleanliness can reduce the risk of transmission through the fecal-oral route. Additionally, inadequate environmental sanitation, including the absence of toilets, poor waste management, and limited access to clean water, contributes to high infection rates. Several studies indicate that communities living in areas with poor sanitation are more vulnerable to infection, mainly due to high fecal contamination in water and soil. Beyond social and environmental factors, the presence of pets or livestock can also serve as a source of transmission. Animals exposed to intestinal protozoa pose a risk of spreading the infection if not properly managed. Therefore, preventing intestinal protozoan infections requires a comprehensive approach, including health education, increased awareness of personal hygiene, improved sanitation facilities, and access to safe drinking water for communities.
Screening Pertumbuhan Anak, Edukasi tentang Stunting serta Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak pada Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Negeri di Provinsi Lampung dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Anak Indonesia Mutiara, Hanna; Apriliana, Ety; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Utami, Nurul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v4i1.2538

Abstract

Stunting merupakan kategori status gizi berdasarkan indeks tinggi badanmenurut umuryang menggambarkan kondisi gagal pertumbuhan anak. Stuntingmerupakan refleksimasalah gizi kronis. Pada tahun 2015 sebanyak 23,2%anak balita mengalami stunting. Prevalensinya diIndonesia pada tahun 2013 sebanyak 37,2%. Pada tahun 2017, Indonesia menempati urutan ketigatertinggi di regional Asia Tenggara.Di Indonesia, Provinsi Lampung berada pada urutan ke enamdengan prevalensi 42,6%. Stunting memiliki dampak yang cukup serius, dapat berlanjut, dan mempengaruhi aspek perekonomian. Terdapat banyak faktor risiko terjadinya stunting, beberapa diantaranya dapat dicegah sejak dini. Deteksi dini risiko terjadinya stunting tidak sulit dilakukan, namun belum menjadi prioritas. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan identifikasi dini risiko stunting pada anak serta mencegah terjadinya stunting melalui peningkatan pengetahuan serta pelatihan pemantauan pertumbuhan anak pada orang tua. Telah dilakukan pemeriksaan status gizi pada 82% siswa SDN 6 Jatimulyo, Lampung Selatan. Pada umumnya (71,23%) siswa berada dalam status gizi normal dan berperawakan normal (78,08%). Akan tetapi, masih didapatkan 13,7% berstatus kurus, 2,74% sangat kurus, 20,55% pendek dan 1,37% sangat pendek. Tentu hal ini tidak dapat diabaikan dan perlu dilakukan pemantauan selanjutnya. Cakupan keikutsertaan orang tua atau wali siswa dalam kegiatan edukasi dan pelatihan pemantauan pertumbuhan anak masih rendah (47,19%). Hal ini menggambarkan masih diperlukan peningkatan motivasi dan strategi lain untuk meningkatkan pemahaman dan awareness orang tua dan wali terhadap pertumbuhan anak.
Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini Malaria Melalui Penyuluhandan Pemeriksaan Mass Blood Survey (MBS) Pada Komunitas Pekerja Tambak di Hanura Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Susianti, Susianti
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2970

Abstract

Angka kejadian malaria yang tinggi di Hanura menjadi permasalahan bagi masyarakat setempat. Berdasarkan teori keilmuan dan pengamatan yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang menjadi penyebab hal tersebut yaitu : persepsi masyarakat tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit malaria yang masih rendah serta masih terdapat kasus malaria pada khalayak sasaran yang tidak terdeteksi secara dini sehingga pengobatan malaria pada khalayak sasaran yang tidak tepat atau terlambat. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat khususnya pekerja tambak tentang penyakit malaria dan juga penemuan kasus malaria di masyarakat dengan Mass Blood Survey (MBS). Kegiatan dilakukan dari bulan Februari sampai September 2020 di Desa Hanura Kabupaten Pesawaran. Khalayak sasaran yaitu pekerja tambak yang berjumlah 45 orang. Metode dan Tahap Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan melalui penyuluhan tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit malaria serta Mass Blood Survey (MBS) dan pengobatan pada kasus positif yang ditemukan pada MBS. Hasil yang dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan persepsi pada khalayak sasaran dan pada pemeriksaan Mass Blood Survey (MBS) tidak ditemukan adanya kasus malaria positif. Kata kunci: malaria, penyuluhan kesehatan, Mass Blood Survey (MBS)
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Sekitar Sekolah dalam Rangka Implementasi PHBS Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Suwandi, Jhons Fatriyadi; Apriliana, Ety; Kurniawan, Betta; Mutiara, Hanna; Kartika, Juspeni
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3030

Abstract

Sampai saat ini masalah kesehatan khususnya yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak sehat masih menempati urutan teratas. Penyakit menular seperti demam berdarah, lebih sering terjadi karena perilaku masyarakat kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dan sumber penularan penyakit. Usaha Pencegahan penyakit tersebut harus banyak melibatkan masyarakat, karena erat kaitannya dengan kondisi lingkungan tempat tinggal masyarakat tersebut. Pada saat bersamaan penyakit tidak menular juga sudah mulai meningkat danmenggeser posisi penyakit menular di masyarakat. Berdasarkan analisis situasi yang telah disampaikan, maka permasalahan yang dapat diindentifikasi adalah tingginya angka kejadian beberapa penyakit menular dan tidak menular, implementasi PHBS harus selalu ditingkatkan dalam upaya mencegah timbulnya penyakit, tatanan sekolah sering tidak menjadi fokus upaya promotif dan preventif dan tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat tidak semua sudah baik. Untuk menyelesaikan permasalahan mitra tersebut, maka disusun tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di sekitar sekolah tentang penyakit menular dan tidak menular serta cara pencegahannya. Untuk menjawab tujuan pengabdian tersebut maka metode yang digunakan adalah penyuluhan yang dilakukan oleh narasumber sesuai dengan bidangnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Setelah kegiatan penyuluhan dan diskusi selesai serta hasil pre dan post test, para pengabdi yakin bahwa para khalayak sasaran memahmi konsep dasar tentang DBD, cara penanggulangan dirumah, cara pencegahan termasuk pengelolaan TPA serta pada materipenyakit tidak menular memahami definisi penyakit tidak menular (DM da hipertensi), mekanisme timbulnya penyakit, tatalaksana yang harus dilakukan, cara mencegah agar tidak terkena dan jika terkena cara mencegah agar tidak bertambah parah, serta pentingnya makan obat secara teratur dan rutin untuk mengendalikan penyakit tersebut.Kata kunci : penyakit menular, penyakit tidak menular, PHBS, Sekolah
Penyuluhan dan Pelatihan Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pencegahan Penyakit Toskoplasmosis Pada Karyawan Rumah Potong Hewan (RPH) ZBeef di Kota Bandar Lampung Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Mutiara, Hanna; Susianti, Susianti; Sutyarso, Sutyarso
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3031

Abstract

Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pemilik dan pekerja Rumah Potong Hewan (RPH) tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis serta melakukan pencegahan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Metode: Penyuluhan tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis, serta pelatihan penggunaan APD. Hasil: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 34 orang peserta. Setelah dievaluasi terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit toksoplasmosis. Saran: Kegiatan penyuluhan kesehatan ini perlu diadakan secara berkelanjutan agar pengetahuan dan perilaku pekerja peternakan ayam semakin meningkat serta perlu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah transmisi penyakit toksoplasmosis di antara pekerja.Kata kunci : rumah potong hewan, alat pelindung diri, toksoplasmosis
Co-Authors Achmad, Bilal Ade Triajayanti Aila Karyus Aila Karyus Alfi Noor Istiqomah Alvan Muhammad Hibatullah Santoso Andana, Luthfi Shiba Andi Nabila Maharani Insan Anisya Yulida Syani Arief Darmawan Asep Sukohar Asnah Tarigan Audya Pratiwi Putri Riyanda Azzarine Nabila Suryadana Bakri S Bawono, Aloysius Krishartadi Damar Bayu Anggileo Pramesona Betta Kurniawan Betta Kurniawan Betta Kurniawan betta kurniawan Betta Kurniawan, Betta Biomed E. A.M Cahyani, Faradhila Azqiah Christine Wulandari Christopher P P Pandiangan Dewi Agustina Iryani Dian Isti Angraini Dian Isti Angraini Dian Isti Angraini Dwi Indria Anggraini Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Dzakwan Cedri Ketierteu Efrida Warganegara Elma Sandya Putri Endah Setyaningrum, Endah Endro Prasetyo Erwan Sani Elbands Ety Apriliana Ety Apriliana Fajar Supramono Fitria Saftarina Fitria, Saftarina Giska Tri Putri Gustiar, Husaini Hamzah, Muhammad Syafei Handayani Dwi Utami Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara, Hanna Hardianto, Devina Ika Yunidasari Indri Lestari Indri Windarti Intanri Kurniati Intanri Kurniati Irawati, Nur Ayu Virginia Irma Nur Humaida Jasmine, Almaina Puteri Jausal, Anisa Nuraisa Joko Apriyono Karima, Nisa Kartika, Juspeni Keumala Hayati Khaironi Fitriany Khairul Anam Khuluq, Muhammad Khusnul Manik, Ipan Jeremia Martin Paskal Giovani Maryatun Hasan Merry Indah Sari Muhammad Ricky Ramadhian Muhammad Yusran Mukhlis Imanto Nanda Tiara Santika Natasya Hayatillah Naufal Rasyid Aswan Nixon Steven Novita Carolia Nuning Nurcahyani Nurul Utami Nurul Utami Oktafany Oktafany Puji Indah Permatasari Rahmatullah Rayman Ramadhana Komala Rana Noor Fakhira Siregar Ratna, Maya Ganda Reni Zuraida Retno Ariza Rika Lisiswanti Rika Lisiswanti Risal Wintoko Riyan Wahyudo Rizki Hanriko Ronald David Martua N Samsul Bakri Samsul Bakri Sangging, Putu Ristyaning Ayu Sanjaya T Septia Eva Lusina Septiani, Linda Septilia Sugiarti Sofyan Musyabiq Wijaya Soraya, Yeni Sri Janahtul Hayati Sri Janahtul Hayati Suharmanto Suharmanto Suryadi Islami Susianti Susianti Susianti Susianti Susianti, Susianti Sutanto Sutanto Sutarto Sutarto Sutyarso Sutyarso Syahrul Hamidi Nasution Syazili Mustofa Syfa Dinia Putri Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Tsanya, Nayla Priyanka Dara Ulima Mazaya Ghaisani Ulima Mazaya Ghaisani Utari Gita Mutiara Wahono E. P Wardani D. W. S. R Widianningrum, Wahyu Wuryaningsih Dwi Sayekti Yona Arisena Magdalena Silitonga Yudhi Atmajaya Zahran, Muhammad Alif