Diare merupakan penyakit umum yang mempunyai risiko menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang seringkali mengakibatkan kematian. Diperkirakan 1,7 miliar kasus diare terjadi setiap tahunnya, dengan angka kematian 1,5 juta orang. Faktor lingkungan dan faktor sosial ekonomi merupakan 2 dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare. Tujuan penelitian ini yakni untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan dan sosial ekonomi dengan diare. Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober hingga November 2023 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatisrono II, Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian berupa observasional analitik cross-sectional. Metode menggunakan Purposive sampling dengan sampel sebanyak 60 responden. Kuesioner sarana pembuangan sampah dan kualitas sumber air serta data rekam medis sebagai alat ukur penelitian ini. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian adalah univariat, bivariat (uji chi-square) dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil analisis bivariat ditemukan bahwa faktor lingkungan berupa sarana pembuangan sampah tidak berhubungan dengan kejadian diare (P=0,796). Sedangkan faktor lingkungan berupa kualitas sumber air berhubungan dengan kejadian diare (P=0,020). Faktor sosial ekonomi berupa pendidikan berhubungan dengan kejadian diare (P=0,038) dan faktor sosial ekonomi berupa pendapatan juga berhubungan dengan kejadian diare (P=0,011). Hasil multivariat ditemukan bahwa faktor lingkungan berupa kualitas sumber air berpengaruh terhadap kejadian diare (Exp B) sebesar 6,444 dan faktor sosial ekonomi berupa pendapatan berhubungan dengan kejadian diare (Exp B) 11,331. Terdapat hubungan antara kualitas sumber air dan pendapatan dengan kejadian diare. Sedangkan sarana pembuangan sampah dan tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan kejadian diare.