Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Science: Indonesian Journal of Science

Penatalaksanaan Fisoterapi pada Post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) Fraktur Tibia nila, Nila Kusma; Agustina, Lisa; Aliana, Alifah
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 5 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i5.195

Abstract

Fraktur atau patah tulang merupakan suatu kondisi terputusnya kontinuitas yang normal dari suatu jaringan tulang. Fraktur atau patah tulang dapat disebabkan oleh kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, trauma/ruda paksa atau tenaga fisik, dan sebagainya yang ditentukan oleh jenis dan luasnya fraktur. Tujuan penelitian untuk mengetahui manfaat static contraction dalam meningkatkan kekuatan otot, manfaat passive exercise dalam meningkatkan lingkup gerak sendi, manfaat partial weight bearing dalam meningkatkan kemampuan fungsional, mengetahui manfaat penyusunan rencana tindakan fisioterapi, mampu memberikan dan mengevaluasi tindakan fisioterapi pada kasus fraktur tibia distal. Instrument penelitian pengukuran nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Pengukuran kekuatan otot menggunakan Muscle Manual Testing (MMT) dan pengukuran lingkup gerak sendi menggunakan Goniometer. Metode Penelitian ini bersifat studi kasus, mengangkat kasus pasien dan mengumpulkan data melalui proses fisioterapi. Intervensi yang dilakukan pada kasus ini yaitu terapi latihan berupa static contraction, passive movement dan latihan berjalan menggunakan kruk. Hasil penelitian setelah dilakukan fisioterapi sebanyak enam kali didapatkan hasil adanya pengurangan rasa nyeri, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan lingkup gerak sendi. Terapi latihan berupa static contraction, passive movement dan latihan berjalan partial weight bearing menggunakan kruk yang diberikan pada pasien dapat mengurangi rasa nyeri, meningkatan kekuatan otot dan meningkatkan lingkup gerak sendi. Saran diharapkan pada pasien agar mengulangi latihan yang disarankan fisioterapi untuk dilakukan dirumah.
Pelaksanaan Fisioterapi Pada Pasien Coronary Artery Disease (CAD) Post Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Fadlina, Amelia; Agustina, Lisa; Mulana, Furqan
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 5 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i5.197

Abstract

Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu gangguan fungsi jantung yang disebabkan karena otot miokard kekurangan suplai darah akibat adanya penyempitan arteri koroner dan tersumbatnya pembuluh darah jantung. PCI merupakan tindakan minimal invasif dengan melakukan pelebaran dari pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan pemasangan stent (gorong-gorong) agar pembuluh darah tersebut tetap terbuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pasien Coronary Artery Disease (CAD) Post Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dengan menggunakan modalitas fisioterapi, Static Cycle Exercise dan Latihan treadmill exercise. Metode Penelitian sini bersifat studi kasus pasien mengumpulkan data melalui proses Fisioterapi. Modalitas yang diberikan pada pasien berupa Static Cycle Exercise yang dilakukan 3 kali dan Treadmill Exercise yang dilakukan 3 kali terapi. Hasil Evaluasi: Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali didapatkan adanya hasil penurunan nyeri menggunakan Vas dan evaluasi sesak napas menggunakan Skala Borg.
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsyspastik Kuadriplegi Agustina, Lisa; Fadlina, Amelia; Ismi, Farizal; Kusma, Nila
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.95

Abstract

Cerebral palsy atau sering juga disebut dengan (CP) adalah kondisi kelumpuhan otak yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Problematika yang sering dialami yakni kelemahan atau gangguan seperti kelemahan pada otot, hypertonus, adanya gangguan pada gerakan motorik kasar, adanya gangguan pada fungsional aktivitas kehidupan sehari-hari dan keterlambatan tahapan tumbuh kembang motorik, gangguan komunikasi psikosialisasi dan adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Kuadriplegi. Metode penelitian ini studi kasus, mengangkat kasus pasien mengumpulkan data melalui proses Fisioterapi. Modalitas yang diberikan berupa latihan Bobath Exercise. Hasil setelah dilakukan terapi sebanyak empat kali didapatkan hasil adanya penurunan spastisitas otot, serta tidak adanya perubahan pada kemampuan fungsional pada sibayi. Saran penelitian: agar kedepannya selalu menggunakan program latihan bobath exercise untuk menurnkan spastisitas otot pada penderita cerebral palsy.    
Pelaksanaan Terapi Latihan pada Gangguan Keseimbangan Akibat Stroke Hemiparese Sinistra Agustina, Lisa; Mutia, Sri Alna; Fadlina, Amelia; Nabila, Nabila
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v2i1.296

Abstract

 Stroke merupakan gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke otak. Sehingga berpengaruh pada kesehatan pasien. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pelaksanaan terapi latihan pada gangguan keseimbangan akibat stroke hemiparese sinistra. Instrument penelitian: pengukuran nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS). pengukuran lingkup gerak sendi menggunakan Goniometer, pengukuran spatisitas mengunakan skala asworth dan penggukuran gangguan keseimbangan menggunakan berg balance test. Metode penelitian Metode Penelitian ini bersifat studi kasus, mengangkat kasus pasien dan mengumpulkan data melalui proses fisioterapi. Intervensi yang dilakukan pada kasus ini yaitu terapi latihan berupa briging exercise. Hasil: Setelah dilakukan tindakan fisioterapi sebanyak 6 kali streatment dengan pelaksanaan terapi latihan didapatkan terjadi peningkatan yang sigknifikan adanya penurunakan nyeri, peningkatan lingkup Gerak sendi dan adanya penurunan tonus otot atau spatisitas. Terapi Latihan dengan menggunakan metode briging exercise dapat meningkatkan lingkup Gerak sendi, meningkatkan keseimbangan pada pasien. Saran: Diharapkan pada pasien agar mengulangi latihan yang disarankan fisioterapi untuk dilakukan dirumah. Kata Kunci: Stroke, Keseimbangan, Terapi Latihan.  
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Stroke Hemoragik Fadlina, Amelia; Agustina, Lisa; Fajriani, Neta
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v2i1.297

Abstract

Stroke adalah penyebab kematian utama kedua kecacatan dan kematiandi seluruh dunia. Insiden stroke lebih tinggi pada wanita yang lebih tua (>50% lebih tinggi insiden dibandingkan dengan pria berusia 75 tahun atau lebih) (Saini et al., 2021). Stroke hemoragik terjadi paling sering dari pecahnya aneurisma atau pembuluh darah yang abnormal terbentuk. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan fisioterapi dengan modalitas Infra Red dan Terapi Latihan terhadap penurunan nyeri, dan peningkatan kekuatan otot pada kasus Stroke Hemoragik. Metode: studi kasus pada seorang pasien yaitu bapak HR dengan keluhan stroke hemoragik dengan menggunakan modalitas infrared dan terapi latihan, setelah 6 kali terapi adanya perubahan pada pasien yaitu adanya penurunkan nyeri dan adanya peningkatkan kekuatan otot. Hasil: didapatkan pada studi kasus stroke ini adalah adanya peningkatan pada kekuatan otot dan dan adanya penurunan nyeri pada nyeri diam, nyeri tekan, nyeri gerak pada seorang pasien yang bernama bapak HR dengan 6 kali terapi di Rumah Sakit Zainal Abidin. Kesimpulan: telah dilakukan penatalaksanaan fisioterapi dengan menggunakan modalitas infra red dan terapi latihan dapat menurunkan nyeri dan dapat meningkatkan kekuatan otot selama 6 kali terapi di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin. Saran: yang diberikan kepada pasien tetap mengulang kembali di rumah geraka n yang dianjarkan oleh terapis, dan pasien terlebih baik untuk tidak beraktifitas yang berat, pasien tetap semangat untuk kesembuhan.  Kata Kunci:  : Stroke Hemoragik, Terapi Latihan, Infra Red.