Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Edukasi pengenalan sejarah lokal rumah adat langgar tua Karang Bayan dan pura lingsar di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Ilmiawan, Ilmiawan; Muaini, Muaini; Rosada, Rosada; Afandi, Ahmad; Masyitah, Putri Maya; Mayasari, Dian Eka
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27735

Abstract

AbstrakEdukasi Pengenalan Sejarah Lokal Rumah Adat Langgar Tua Karang Bayan dan Pura Lingsar kepada mahasiswa pendidikan sejarah bertujuan  untuk  membantu masyarakat mempromosikan keberadaan peninggalan atau warisan sejarah sejarah lokal dan mengkaji secara mendalam bentuk struktur, fungsi dan makna yang terkandung di dalam nilai-nilai filosofis.  Setiap masyarakat harus memiliki rasa tanggung jawab  terhadap warisan budaya dan sikap peduli untuk melestarikan cakar budaya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk  meningkatkan  pengetahuan dan wawasan mahasiswa dan masyarakat mengenai pelestarian cakar budaya. Tingkat kependulian dan peran serta masyarakat dalam bidang pelestarian cakar budaya sudah cukup tinggi, tetapi tingkat kependulian  tersebut masih perlu ditingkatkan sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan  dan perilaku secara terus menerus serta mendorong aktivitas atau tindakan nayata secara meluas dalam usaha melindungi  cakar budaya. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan targetyang telah ditetapkan adalah dengan cara melaksanakan observasi ketempat warisan budaya  budaya  dan mempelajari sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya Hasil dari kegiatan edukasi pengenalan tempat sejarah lokal sebagai cakar budaya dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan, memahami sejarah, fungsi dan makna warisan budaya. Masyarakat dan mahasiswa sejarah antusias mengikuti  kegiatan pengenalan sejarah lokal Rumah Adat Langgar tua desa Karang Bayan dan Pura Linsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.  Kata kunci: Pengenalan sejarah lokal; rumah adat langgar tua; pura lingsar.    AbstractLocal History Introduction Education of the Old Langgar Karang Bayan Customary House and Lingsar Temple to history education students aims to help the community promote the existence of local historical heritage or historical heritage and examine in depth the form of structure, function and meaning contained in philosophical values.  Every community must have a sense of responsibility for cultural heritage and a caring attitude to preserve cultural claws. The purpose of this activity is to increase the knowledge and understanding of students and the community regarding the preservation of cultural heritage. The level of concern and community participation in the field of cultural claw preservation is quite high, but the level of concern still needs to be increased so that it can influence knowledge and behavior continuously and encourage activities or nayata actions widely in an effort to protect cultural claws. The method used to achieve the goals and objectives that have been set is by conducting observations to the place of cultural heritage and studying the history and meaning contained in it. The results of the educational activities of introducing local historical places as cultural claws can provide insights into science, understanding the history, function and meaning of cultural heritage. The community and history students enthusiastically participated in the introduction of local history of the old Langgar traditional house in Karang Bayan village and Linsar Temple, Lingsar district, West Lombok Regency.  Keywords: introduction to local history; old langgar traditional house; lingsar temple.   
Dekonstruksi Makna Uang Panai: Perspektif Semiotika dalam Konteks Gender dan Budaya Ilmiawan, Ilmiawan; Khaer, Fajrul; Akbar, Amal
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2025): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v8i2.23779

Abstract

AbstrakTradisi uang panai dalam budaya Bugis-Makassar merupakan simbol adat yang sarat makna, namun dalam praktiknya seringkali mengandung problematika sosial, ekonomi, dan gender. Urgensi penelitian ini terletak pada perlunya pembacaan ulang terhadap makna uang panai yang selama ini dianggap sebagai bentuk penghormatan, namun mengandung struktur simbolik yang menormalisasi hubungan kekuasaan patriarkal. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendekonstruksi makna uang panai melalui pendekatan semiotika Roland Barthes guna mengungkap lapisan-lapisan makna denotatif, konotatif, dan mitos budaya yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan analisis media, serta dianalisis secara struktural semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uang panai direpresentasikan sebagai sistem tanda yang memperkuat dominasi maskulin dan objektifikasi perempuan, baik dalam praktik adat maupun media populer. Kontribusi penelitian ini terletak pada pengayaan perspektif kritis dalam kajian budaya lokal dan representasi gender melalui kerangka semiotika. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya reinterpretasi simbol budaya agar tetap relevan dan adil secara sosial. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas konteks wilayah serta mengintegrasikan pendekatan interdisipliner guna memperdalam pemahaman terhadap simbol-simbol budaya serupa.Kata kunci : uang panai, semiotika, budaya Bugis-Makassar, representasi gender, mitos budaya.
PKM Pembuatan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Smartphone CapCut Bagi Guru SMA 20 Pangkajene Kepulauan Ilmiawan, Ilmiawan; Indramini, Indramini; Adi Wijaya, Syekh; Rahmatiah, Rahmatiah; Budiman Yusuf, Akram; Nurcholis, Nurcholis; Rahmadani, Lisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat (AbdiMas)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/abdimas.v3i1.9134

Abstract

Keterampilan digital telah menjadi kemestian bagi guru. Pemahaman terhadap perkembangan dan cara kerja teknologi akan mendukung keterampilan guru dalam mengajar. Pemahaman terhadap cara kerja teknologi akan memudahkan guru dalam meningkatkan kemampuan membuat konten digital yang menarik dan efektif, seperti video pembelajaran, presentasi multimedia, dan infografisBerdasarkan observasi awal yang dilakukan terhadap guru-guru di SMA Negeri 20 Pangkajene dan Kepulauan, ditemukan beberapa kebutuhan guru dalam rangka mendukung aktivitas pembelajaran di kelas. Dari beberapa kebutuhan tersebut, hal yang paling mendesak adalah kebutuhan terhadap media pembelajaran berupa pembuatan video pembelajaran. Oleh karena itu, pelatihan yang dilakukan berupa pelatihan pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi smartphone CapCut. Metode Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkup SMA Negeri 20 Pangkajene dan Kepulauan dilakukan dengan pendekatan terstruktur dan responsif terhadap kebutuhan guru pada sekolah mitra. Pengabdian yang dikemas dalam bentuk pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi smartphone CapCut. Pendekatan tersebut berupa observasi awal terhadap kebutuhan guru di sekolah mitra sehingga dapat dirumuskan Upaya solutif terhadap kebutuhan tersebut. Oleh karena itu dirumuskan langkah-langkah kegiatan yaitu audiensi; observasi awal; perumusan desain program pelatihan dan pelaksanaan program pelatihan. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan antusiasme dari peserta kegiatan pelatihan pelatihan pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi smartphone CapCut. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan, peserta menunjukkan keaktifan dalam menggali informasi dan pengetahuan terkait pelatihan pelatihan pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi smartphone CapCut. Hal tersebut menunjukkan keinginan guru untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan diri sebagai tenaga pendidik.