Penelitian ini mengkaji bagaimana media sosial mempengaruhi pendidikan akhlak di pesantren Al Hikmah Putri Bobos Cirebon. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatif; ditemukan bahwa santri memandang media sosial dengan dua sisi, di satu sisi sebagai sarana hiburan di sisi lain sebagai salah satu media efektif untuk dakwah dan pendidikan. Paparan terhadap konten keagamaan yang secara emosional dan pribadi relevan bagi siswa, memfasilitasi internalisasi nilai-nilai moral meskipun efeknya tidak permanen dan belum terwujud dalam kebiasaan jangka panjang. Pesantren mulai merespon tren ini dengan terlibat dalam produksi konten dakwah digital sambil terus memberikan panduan terbatas terkait konsumsi media. Tantangan lain dalam menerapkan pendekatan sistematis terhadap literasi digital adalah ketidakhadiran pembahasan mengenai pelatihan pengembangan kesadaran kritis santri terhadap informasi yang mereka konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai media pendidikan akhlak transformatif asal didukung literasi digital komprehensif dan strategi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam.