p-Index From 2020 - 2025
5.879
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Plano Krisna

MODEL PENYEBARAN RELATIF SEKTOR PERTANIAN, PERDAGANGAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT Amelia, Siska; Guswandi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, peningkatan daya saing wilayah serta mengurangi ketimpangan antar wilayah, maka diperlukan pemerataan distribusi kegiatan-kegiatan perekonomian wilayah. Selain itu juga dalam upaya pengembangan wilayah diperlukan penekanan pada sektor basis yang dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat penyebaran secara relatif kegiatan-kegiatan perekonomian yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung Localization Index. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa total PDRB berdasarkan harga berlaku setiap kabupaten/kota, serta PDRB per sektor di masing-masing kabupaten/kota. Sektor yang diamati dalam penelitian ini adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor perdagangan besar dan eceran. Hasil analisis memperlihatkan tingkat penyebaran relatif kegiatan-kegiatan ekonomi di Sumatera Barat terdistribusi merata dan seimbang antar wilayah. Sektor yang memiliki tingkat pemerataan kegiatan ekonomi tertinggi adalah sektor perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Indeks Spesialisasi Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Amelia, Siska; Guswandi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengembangan wilayah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, meningkatkan daya saing serta mengurangi ketimpangan wilayah. Untuk mewujudkan tujuan dari pengembangan wilayah tersebut maka sangat diperlukan pemerataan perkembangan semua sektor-sektor perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur perilaku dinamika kegiatan ekonomi secara keseluruhan serta menentukan keseimbangan pertumbuhan wilayah yang dihasilkan dari produksi setiap sektor. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung Indeks Spesialisasi dan Indeks Keseimbangan Pertumbuhan antar Sektor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa PDRB atas dasar harga berlaku 2010 serta laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku 2010 Kabupaten Ogan Komiring Ulu tahun 2021. Hasil analisis berdasarkan Indeks Spesialisasi memperlihatkan tingkat persebaran sektor-sektor di wilayah Kabupaten Ogan Komiring Ulu jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas relatif terdistribusi tidak merata. Hasil Indeks keseimbangan pertumbuhan antar sektor menggambarkan ketidakseimbangan polapertumbuhan antar sektor di Kabupaten Ogan Komiring Ulu cukup tinggi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tidak terjadi pemerataan pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di wilayah Kabupaten Ogan Komiring Ulu.
POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Amelia, Siska; Guswandi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.2 | Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan dan pengembangan wilayah bertujuan untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah, mengurangi ketimpangan wilayah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pengentasan kemiskinan. Dalam mewujudkan tujuan pembangunan dan pengembangan wilayah diperlukan strategi-strategi pengembangan yang disesuaikan dengan potensi, permasalahan serta kondisi wilayah masing-masing. Dalam upaya mempercepat perkembangan wilayah harus diberikan penekanan pada sektor-sektor unggulan yang dapat memberikan dampak lebih luas terhadap kesejahteraan serta memberikan efek pengganda (multiplier effect) pada wilayah dan sector lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat komoditas unggulan yang layak untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Selatan. Metoda analis yang digunakan adalah gabungan metoda Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ). Komoditas yang diamati adalah karet, kelapa sawit, kopi, lada dan kakao. Gabungan analisis LQ dan DLQ menghasilkan empat tipologi (tipe I, II, III, dan IV). Komoditas yang menjadi setor basis dan prospektif untuk dikembangkan (tipologi I) tersebar merata di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Demikian juga untuk komoditas yang masuk dalam tipologi II, III, dan IV tersebar merata di seluruh kabupaten/kota.
Interaksi Wilayah Provinsi Sumatera Barat Amelia, Siska
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.1 | Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan harus diarahkan kepada terjadinya pemerataan (equity), pertumbuhan (efficiency) dan keberlanjutan (sustainability) yang berimbang dalam pembangunan ekonomi. Dalam upaya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan diperlukan upaya-upaya pengembangan kawasan yang disesuaikan dengan potensi, kondisi dan permasalahan pada wilayah bersangkutan. Provinsi Sumatera Barat yang memiliki ragam potensi dan permasalahan sehingga tingkat pertumbuhan wilayah juga sangat beragam. Berdasarkan tahapan pembangunan menurut teori Rostow, Provinsi Sumatera Barat masuk dalam tahapan lepas landas bahkan ada beberapa wilayah yang masih ada dalam tahapan prasyarat lepas landas. Dalam melihat tingkat pertumbuhan dan kekuatan hubungan antar wilayah dengan melihat interaksi wilayah dengan model gravitasi. Untuk melihat kekuatan hubungan antar wilayah berdasarkan jarak dan variabel jumlah penduduk, pendapatan per kapita dan jumlah utilitas perkotaan dengan unit anallisis adalah kabupaten/kota. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kekuatan hubungan berdasarkan variabel jumlah penduduk, pendapatan per kapita dan jumlah utilitas perkotaan tidak selalu dipengaruhi oleh kedekatan wilayah tersebut dengan pusat pemerintahan atau pusat kegiatan ekonomi. Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah provinsi dan pusat agar tercipta pertumbuhan dan pemerataan pembangunan.
ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI OBYEK WISATA DI KABUPATEN KEBUMEN Amelia, Siska; Budi Utomo, Setyo
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No. 2, Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Kebumen memiliki Obyek wisata yang sudah dikembangkan sampai tahun 2015 sebanyak 12 obyek yaitu: Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, Pantai Petanahan, Pemandian Air Panas Krakal, Benteng Vander Wijck, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung, Pantai Suwuk serta Wisata Alam Jembangan. Dari 12 Objek Wisata tersebut secara fisik berbeda tetapi dari segi penyediaan fasilitas, maupun daya tarik fisiknya jenis fasilitasnya relatif sama. Hanya saja dari segi jumlah dan kualitas belum tentu sama. Perbedaan keadaan alam, pemanfaatan sarana dan prasarana wisata masing-masing objek wisata akhirnya menggambarkan perbedaan tingkat daya tarik tiap obyek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi obyek wisata di Kabupaten Kebumen serta menyusun alternative pengembangan wisata di Kabupaten Kebumen. Variabel yang digunakan adalah daya tarik wisata,aksesbilitas meliputi status jalan, jarak dari Ibukota Kabupaten dan ketersediaan angkutan umum, serta fasilitas penunjang meliputi sarana dan prasarana. Alat yang digunakan yaitu alat tulis, GPS (Geografis Position System) dan kamera. Bahan yang diperlukan adalah Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) dari Dirjen PHKA (2003) yang telah dimodifikasi, Pengolahan data mengenai ODTWA di Kabupaten Kebumen diolah dengan menggunakan metode skoring yang selanjutnya diuraikan secara deskriptif. Dari hasil penelitian dapat dilihat obyek wisata dengan potensi yang tinggi dengan nilai skor 128 - 151 yang sangat potensial untuk dikembangkan, terdapat 5 obyek wisata yaitu Pantai Suwuk, Goa Jatijajar, Benteng Van der Wijck, Pantai Karangbolong, dan Pantai Logending. Faktor yang mendukung obyek wisata yang mempunyai potensi yang tinggi cenderung memiliki keunikan sumberdaya alam dan berbagai kegiatan wisata yang cukup beragam, selain itu aksebilitas yang memudahkan dan sarana prasaran yang memadai dalam rangka menunjang kegiatan wisata. Obyek wisata dengan potensi sedang terdapat dengan nilai skor 104 – 127 pada 2 lokasi yaitu Pantai Petanahan, Wisata Alam Jembangan. Obyek wisata dengan potensi sedang cenderung memiliki keterbatasan dalam kegiatan wisata yang dimiliki oleh obyek wisata tersebut. Selain itu sarana prasarana yang menunjang kegiatan wisata pada lokasi ini tergolong masih terbatas. Akses jalan yang cukup jauh dari pusat kota juga mempengaruhi. obyek wisata yang memiliki potensi rendah dengan nilai 80 – 103 yaitu obyek wisata Pemandian Air Panas Krakal, Balai Informasi dan Konservasi Kebumian, Goa Petruk, Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, selain minim keragaman kegiatan atau bahkan tidak ada yang. menjadi daya tarik wisata, akses jalan yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten, penyediaan sarana prasarana terlihat adanya keterbatasan baik dari jumlah maupun jenisnya.
PENINGKATAN KUALITAS RUMAH ATAU HUNIAN MELALUI PEMBERIAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Amelia, Siska
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.1 | Juni 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan serta pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter, dan kepribadian bangsa. Pada kenyataannya masih banyak masyarakat di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Kalimantan Barat khususnya yang telah memiliki rumah tetapi tidak layak huni sebagai rumah yang baik dan sehat. Untuk mengatasi persoalan tersebut pemerintah mengeluarkan suatu program untuk membantu masyarakat miskin dalam peningkatan kualitas rumah/hunian dalam bentuk bantuan stimulan perumahan swadaya. Berdasarkan pengamatan dilapangan dan wawancara dengan pemerintah daerah dan masyarakat diperoleh data dan informasi tentang pelaksanaan peningkatan kualitas rumah/hunian melalui pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya di Provinsi Kalimantan Barat. Hasil dari peningkatan kualitas rumah/hunian melalui pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya dinilai cukup berhasil dan sesuai dengan Permen PUPR No. 39/PRT/M/2015.
ANALISIS SEBARAN LOKASI POS PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT Amelia, Siska; Taryat
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.2 | Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai infrastuktur pemadam kebakaran yang ada di Kota Administrasi Jakarta Pusat telah dibangun, namun jumlah kejadian kebakaran kurang sesuai dengan standar waktu tanggap bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi pos pemadam kebakaran di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini menganalisis overlay ArcGIS pada peta potensi risiko rawan kebakaran di Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan peta jangkauan pelayanan pos pemadam kebakaran di Kota Administrasi Jakarta Pusat untuk mengetahui area yang belum terjangkau pelayanan pos pemadam kebakaran dan memiliki potensi risiko tinggi akan bencana kebakaran Kota Adiministrasi Jakarta Pusat. Selanjutnya menentukan faktor dan kriteria penentuan lokasi pos pemadam kebakaran berdasarkan studi kebijakan dan kondisi eksisting. Arahan sebaran lokasi pos pemadam kebakaran dihasilkan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan pada kawasan potensi risiko kebakaran yang ada di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Hasil analisis menjelaskan bahwa sebaran pos pemadam kebakaran di Administrasi Jakarta Pusat telah memiliki nilai indeks yang baik sesuai cakupan pelayanannya dan berdasarkan rasio kependudukan pos pemadam membutuhkan 43 pos, kondisi eksisting hanya ada 19 pos, jadi kebutuhan pos yang harus di penuhi sampai dengan tahun 2017 sebanyak 24 pos yang tersebara di beberapa kecmatan kota Jakarta pusat. Faktor penentuan lokasi pos pemadam kebakaran di Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah fungsi bangunan berdasarkan jenis penggunaan lahannya, kepadatan penduduk , kepadatan bangunan, jangkauan pelayanan pos pemadam kebakaran, radius jangkauan pasokan air, angka kejadian kebakaran, waktu tanggap bencana kebakaran, ketersediaan lahan, dan kelas jalan. Arahan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah penerapan manajemen proteksi gedung pada fungsi bangunan di perkotaan, pengadaan sosialisasi dan edukasi pencegahan kebakaran untuk masyarakat, pengkoordinasian dengan instansi terkait untuk memudahkan jalur pencapaian lokasi, luas lahan minimal 200 m2,lebar jalan lingkungan 3,5m,jangkauan pelayanan 2,5Km,terletak dalam jangkauan 61 meter dari potensi sumber air, dan diharuskan mampu mengjangkau kawasan yang nilai tingkat bahaya kebakarannya tinggi.
ANALISIS SEBARAN LOKASI SEKTOR DAN POS PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Amelia, Siska; Handoyo Putro, Resi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.1 | Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana kebakaran merupakan bencana yang serius di perkotaan, hal ini dikarenakan berkaitan dengan jumlah korban maupun kerugian yang ditimbulkan akibat dari bencana tersebut. Penyebab terjadinya kebakaran umumnya kelalaian pemakaian barang-barang keseharian antara lain koseleting listrik atau kompor meleduk. Pada bangunan rumah yang terbakar akan cepat menjalar ke rumah-rumah disekitarnya karena peralatan rumah tangga yang mudah terbakar seperti mebel, kasur, dan jarak antar bangunan rumah sangat kecil bahkan nyaris tanpa jarak sertatiupan angin mengakibatkan tingginya kecepatan perambatan api. Perkembangann kejadian kebakaran di Kota Jakarta Timur sejak Tahun 2011 sebanyak 217, Tahun 2012 sebanyak 263, Tahun 2013 sebanyak 211, Tahun 2014 sebanyak 257 dan Tahun 2015 sebanyak 379. Mengingat potensi kebakaran yang semakin lama semakin signifikan, bahaya kebakaran ini harus segera diantisipasi dan dihadapi dengan berbagai upaya penanggulangan yang komprehensif, sistematik, efektif dan berkelanjutan. Berkaitan dengan sering kejadian kebakaran tersebut salah satu upaya pengendalian kebakaran adalah pengaturan sebaran lokasi sektor dan pospemadam kebakaran. Oleh sebab itu penelitian yang menjadi fokus penting dengan judul “ Analisis Sebaran Lokasi Sektor dan Pos Pemadam Kebakaran di Kota Administrasi Jakarta Timur”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis wilayah rawan kebakaran berdasarkan sebaran lokasi sector dan pos pemadam kebakaran. Berdasarkan hasil analisis sebaran lokasi sektor dan pos pemadam kebakaran tersebut, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Wilayah rawan kebakaran rawan belum terlayani (sektor dan pos pemadam kebakaran) terdapat di Kecamatan Ciracas meliputi Kelurahan Susukan, Kelapa Dua Wetan. Kecamatan Kramat Jati meliputi Kelurahan Cawang. Kecamatan Pulo Gadung meliputi Kelurahan Pulo Gadung dan Cipinang. Kecamatan Cakung meliputi Kelurahan Jatinegara, Wilayah rawan kebakaran sudah terlayani (sektor dan pos pemadam kebakaran) terdapat di Kecamatan Pulo Gadung meliputi Kelurahan Kayu Putih, Rawamangun. Kecamatan Cakung meliputi Kelurahan Penggilingan, Pulo Gebang. Kecamatan Jatinegara meliputi Kelurahan Cipinang Cempedak. Kecamatan Kramat Jati meliputi Kelurahan Batu Ampar. Kecamatan Makasar meliputi Kelurahan Lubang Buaya. Kecamatan Ciracas meliputi Kelurahan Ciracas. Kecamatan Duren Sawit meliputi Kelurahan Pondok Bambu.
IDENTIFIKASI PENERAPAN KONSEP TOD DI KECAMATAN BEKASI TIMUR (STUDI KASUS TOD EASTERN GREEN LRT CITY) Amelia, Siska; Oetomo, Hars
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.2 | Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini di Indonesia banyak yang menerapkan konsep TOD tak terkecuali kota bekasi yang mayoritas penduduknya kaum commuter, Kota Bekasi mewujudkan kawasan transit intermoda di daerah Bekasi Timur. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui terkait penerapan TOD ditinjau dari pedoman TOD dan juga teori mengenai TOD, dan daya dukung sekitar kawasan. Penulisan ini bersifat deskriptif dengan analisis keseuaian rencana pengembangan kawasan TOD dengan pedoman atau teori dan daya dukung kawasan, analisis menggunakan tools GIS sebagai analisis buffer area. Hasil penelitian di peroleh adalah sudah terkeseuaian rencana pengembangan kawasan TOD dengan pedoman atau teori TOD walau masih ada beberapa aspek yang belum teranalisis sebab kawasan dalam tahap pembangunan dan daya dukung sekitar kawasan TOD.
Co-Authors Acitra, Rina Ahmad, Febriani Aisa, Alfiatus Nur Annaria Magdalena Aqilla, Fayruz Niken Aref Vai, Aref Arifin, Jauhary Arthur Daniel Limantara, Arthur Daniel Asbari, Masduki Asep Deddy Supriatna Aulia, Jessica Amanda Aziz, Rifqy Fatah Al BUDI UTOMO, SETYO Budiman, Muhammad Akbar Daliani, Hanni Rizki Daniel S, Tumpal Daud, Muh. Dermawan, Rizky Dewi Ratna Sari Dika, Dika Dina Agustin, Dina Dini, Maya Dwi Fitriyanto Efendi, Angga Kusuma Farhan, Moch Fathoni, Moch Rizky Al Faturokhman, Irfan Febiani, Nandina Firmansyah Firmansyah Fitria , Venny Fitriani, Adina Fu’adin, Ahmad Guswandi Guswandi, Guswandi Handoyo Putro, Resi Hasmidyani, Dwi Hendar Hendrawan, Jajang Heni Sulistiani Huriyah Jesica, Jesica Khalisa, Nur Kirana, Mulan Helga Kusuma, Devi Kusyadi, Yudi Lenih, Lenih Lestari, Fauziah Ayu Lestari, Hardita Amalia Sri Ayu Marwah, Sofa Lailatul Masitoh, Imas Mayasari, Sarmi Meliana Muhammad Imron Rosadi Mulia, Elvira Mulyani, Neng Cici Muniaty Aisyah, Muniaty Nasihah, Arini Nugroho, Rakie Catur Nur Aini, Kisti Nurhaswinda Oetomo, Hars Pramana, Kus Purwitasari, Sofi Putri, Fadhilah Azzahra Wijaya Putri, Nanda Aulia Putri, Reinatha Aprilia Haryono Rahayu, Sang Ayu Putu Rahma, Taufik Rahmadani, Deby Rahmah, Tiara Anisa Rahman, Adi Arif Abdul Ramadan, Sahlan Sahrir Ramadhan, M Bintang Rizky Ramadhan, Raditya Pratika Rinjani, Cintia Ripaldi, Rifki Risa Marta Yati Safitri, Anita Salsabilla, Suci Aisyah Sari, Siti Lusi Mawar Sari, Tri Diana Saripin, Saripin Setyaningrum, Rahmita Sri Wahyuni Sugeng Kurniawan Suri, Siti Atikah Taryat Tasha, Emma Chelvica Tiara Noviarini, Tiara Tri Marlina Ulfatunnisa, Zahratul Aini Umami, Nila Niswatun vegirawati, titin Vinna Ameylinda Wahdini, Fauza Izza Wargadalem, Farida Ratu Wati, Desti Ambar Wijaya, Tomy Wiwik Handayani Yuisman, Dedi Yusuf, Syafruddin Yuwana, Ilham Zaini Dahlan Zakir, Supratman Zaqiyaturrohmaniah, Alfi