Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penguatan pendidikan karakter peserta didik melalui peraturan pondok pesantren di era 4.0 Febra Anjar Kusuma; Nurhayati Nurhayati; Susilo Susilo
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 21 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 21 No. 1 October 2021
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v21i1.23046

Abstract

In the current era of the industrial revolution 4.0, strengthening character education is felt to be increasingly necessary, in addition to balancing changes that affect individual behavior, it is also one of the solutions that are considered the most appropriate in addressing moral problems and deviant behavior. This study provides an explanation of how the role of implementing regulations for Islamic boarding schools in shaping and strengthening the character of students/santri in Darul A'mal Islamic boarding schools. The results in this study indicate that the implementation of regulations in the Darul A'mal Islamic boarding school can be a solution to strengthen the character of the students/students in the boarding school. The characters in question are religious, disciplined, independent, polite, and responsible characters. Abstrak Pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini penguatan pendidikan karakter dirasa semakin perlu dilakukan, selain untuk menyeimbangkan perubahan yang mempengaruhi perilaku individu, juga menjadi salah satu solusi yang dianggap paling tepat dalam menyikapi permasalahan moral dan perilaku menyimpang. Penelitian ini memberikan penjelasan mengenai bagaimana peran dari implementasi peraturan pondok pesantren dalam membentuk dan memperkuat karakter peserta didik/santri di pondok pesantren Darul A’mal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi peraturan di pondok pesantren Darul A’mal dapat menjadi solusi untuk memperkuat karakter peserta didik/santri yang ada di dalam pondok. Adapun karakter yang dimaksud yakni karakter religius, disiplin, mandiri, dan tanggungjawab
PEMBINAAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA MELALUI KEGIATAN INRAKULIKULER DAN EKSTRAKULIKULER Febra Anjar Kusuma; Darsono Darsono; Pargito Pargito
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the nationalism spirit of students through intra and extra-curricular activities. This study used a qualitative approach with case study method. Methods of data collection were using interviews, observation and documentation.The results of this study indicated that: Fostering the spirit of nationalism through intra-curricular and extracurricular in SMPN1 Pagelaran, Pringsewu is to integrate the principles contained in nationalism , namely (1) the principles of togetherness, (2) the principle of unity, (3) the principles of democracy. Intracurricular activity in fostering the spirit of nationalism of the students are by using learning methods of Civics by conducting discussions, observation and debriefing and through extracurricular activities which is dominant there were scouts, OSIS and sport to build character and personality to be a good citizens as well as to love the nation and the country through the development of attitudes and manners .Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui pembinaan semangat nasionalisme siswa melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode case study. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pembinaan semangat nasionalisme melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler di SMPN 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewuyaitu dengan mengintegrasikan prinsip yang terkandung dalam nasionalisme yaitu (1) prinsip kebersamaan, (2) prinsip persatuan dan kesatuan, (3) prinsip demokrasi. Kegiatan intrakulikuler dalam membina semangat nasionalisme siswa yaitu menggunakan metode pembelajaran PKn dengan melakukan kegiatan diskusi, observasi dan tanya jawab dan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dominan yaitu pramuka, OSIS dan olahraga untuk membina watak dan kepribadian menjadi warganegara yang baik serta mencintai bangsa dan negaranya melalui pembinaan sikap dan tatakrama.Kata kunci: kualitatif, pembinaan, semangat nasionalisme
Penerapan Metode Hybrid Learning dalam Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Diki Rahmawati; Muhammad Mona Adha; Febra Anjar Kusuma; Rohman Rohman
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v3i2.1571

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pemahaman siswa yang lemah tentang isu-isu kewarganegaraan. Hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan metode konvensional serta kurang memanfaatkan penggunaan teknologi dalam proses pembeljaran sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Tujuan penelitian ini untuk mengukur peninkatan pemahaman peserta didik dengan menerapkan metode hybrid learning. Metode yag digunakan adalah quasi experimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji independen sampel t-tes menghasilkan nilai Sig. 2 tailed 0,000 (0,000<0,05) sehingga terdapat perbedaan rata-rata hasil postest kelas eksperimen dan kontrol. Kemudian berdasakan uji N Gain Score kelas eksperimen menghasilkan nilai rata-rata 53,5% dari nilai minimal 32,86% dan maksimal 80,00% yang berarti penggunaan metode pembelajaran hybrid learning berada dalam kategori cukup efektif diterapkan pada mata pelajaran PPKn. Rekomendasi penelitian, bagi guru bisa mempraktikan metode hybrid learning dengan berbagai kreasi sesuai dengan konteks dan kebutuhan sekolah.
Pengaruh Tradisi Jimpitan Terhadap Kepedulian Sosial Masyarakat di Dusun Adi Luwih Maulana, Bayu Akbar; Adha, Muhammad Mona; Kusuma, Febra Anjar
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 9 (2023): September
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v3i9.1699

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi mulai rendahnya kepedulian sosial masyarakat terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Tradisi Jimpitan Terhadap Kepedulian Sosial Masyarakat di Kampung Adi Jaya. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat dusun Adi Luwih dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel dan Statistical Product and Service Solution 25. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan mengenai tradisi jimpitan menunjukkan hasil akhir bahwasanya dalam proses tradisi jimpitan yang dilakukan masyarakat dusun Adi Luwih memiliki pengaruh terhadap kepedulian sosial masyarakat setempat serta dapat meningkatkan semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan, rasa kemanusiaan, solidaritas, tolong menolong, tenggang rasa, aksi sosial dan toleransi melalui tradisi jimpitan tersebut. Melalui kegiatan tersebut terjadilah peningkatan kepedulian sosial masyarakat, sehingga tradisi jimpitan berpengaruh positif terhadap kepedulian sosial masyarakat dengan besar pengaruh yakni 46,5%.
Analisis Peran Konstitusi Dalam Sistem Hukum Tata Negara Febra Anjar Kusuma; Dini Apriliani; Rezky Tania; Susan Febriyanti; Rozalia
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijlj.v2i2.3400

Abstract

Konstitusi adalah fondasi dari sistem hukum ketatanegaraan suatu negara, berfungsi sebagai hukum tertinggi yang mengatur struktur, wewenang, dan hubungan antar lembaga negara. Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) tidak hanya berperan sebagai dasar hukum yang tertinggi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, cita-cita, dan aspirasi bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran konstitusi dalam sistem hukum ketatanegaraan Indonesia serta mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka dengan pendekatan literatur review, yang mencakup kajian terhadap sumber-sumber relevan seperti buku teks hukum, artikel jurnal, dokumen resmi, dan hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstitusi memiliki kontribusi yang signifikan dalam menjaga stabilitas politik, distribusi kekuasaan, dan penegakan supremasi hukum. Namun, berbagai tantangan seperti korupsi, konflik kepentingan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penafsiran konstitusi yang tidak konsisten sering kali menghalangi penerapannya. Untuk meningkatkan efektivitas konstitusi, direkomendasikan langkah-langkah seperti penguatan lembaga demokrasi, peningkatan pendidikan hukum dan politik, reformasi anti-korupsi, serta penegakan hukum yang lebih tegas. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya konstitusi sebagai instrumen utama dalam menciptakan sistem hukum ketatanegaraan yang adil, demokratis, dan berkelanjutan.
The Impact of The Application of Digital Literacy on Teacher Competency Development At State Elementary School 8 Metro Saputri, Rima Yuni; Muhisom, Muhisom; Kusuma, Febra Anjar
Journal of Social Science Education Vol 5, No 2 (2024): Vol 5, No 2 (2024) Journal of Social Science Education
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem in this study was that educators need to be more competent in digital literacy and be maximal in implementing 21st century education. This study aims to analyze the urgency of digital literacy in the 21st century education era for the competence of educators at SD Negeri 8 Metro Timur. This research uses descriptive methods and qualitative research types. The data collection technique was carried out by purposive sampling through observation, interviews, and documentation.. The data sources were educators, school principals, and education staff. The results showed that educators' understanding of digital literacy and 21st century education is quite good, with a percentage of educators who understand as much as 72%, while those who do not understand are only 28%. Educators are still at a medium level regarding skills in using digital media in the learning process. There are supporting and inhibiting factors in the implementation of 21st century education, such as facilities, parent educators, and students. Literacy Digital plays an important role and is a component of literacy that must exist in schools because good mastery of digital literacy can improve the professional competence of educators.Keywords: 21st century education, digital literacy, educator competenceDoi: https://doi.org/10.23960/JIPS/v5i2.59-62
A Study of IPS Teachers Facing The Challenges of Diffusion of Learning Innovations Based on The Era Of Society 5.0 Maftuchin, Maftuchin; Aransyah, Ade; Kusuma, Febra Anjar
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 10, No 1 (2025): Januari
Publisher : UNDIKMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtp.v10i1.14170

Abstract

The era of society 5.0 is a continuation of the industrial revolution 4.0 era which emphasizes humanism in solving social problems including education by integrating virtual and reality. This research aims to analyze government policies on teacher development in the era of society 5.0. Basically learning and learning is a change in a person's behavior in achieving a goal. Social studies is a discipline that studies social life. Not only as social science. This research is a study of the challenges of social studies teachers in the diffusion of learning innovations based on ERA SCOETY 5.0. This research uses Systematic Literature Review (SLR). The SLR method is used to identify, review, evaluate and interpret all available research with the topic area of the phenomenon of interest, with specific relevant research questions. It is important to keep in mind that Society 5.0 is a constantly evolving idea, and how it is applied may vary in different countries and environments. When one analyzes a learning system that fits Society 5.0, they must consider the social, economic, and technological changes taking place in modern society. Teachers as the driving force in the education sector, are expected to be able to develop learning and learning processes that are in accordance with the characteristics of the learners, not just developing the challenges of social studies teachers in the future will be more complex and must be ready for a future based on scoety 5.0 in terms of learning and learning
Analisis Studi Kasus Dampak Sosiologis terhadap Korban Pelecehan Seksual di Indonesia Febra Anjar Kusuma; Elsa Aura Savana; Devi, Sandriana; Agustine, Yolanda Fatima
SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sosmaniora.v4i1.4927

Abstract

Sexual harassment is a complex social issue that has serious psychological, social, and legal impacts on victims. This case study aims to analyze the sociological impact experienced by victims of sexual harassment in Indonesia from the perspective of legal sociology. Using a qualitative approach supported by statistical data, case reports, and legal analysis, this research identifies various contributing factors, multidimensional impacts, and the gap between legal norms and social realities. The findings reveal that sexual harassment not only causes psychological trauma but also leads to changes in social behavior, isolation, loss of self-confidence, and secondary victimization, both in social environments and digital media. Gender inequality, patriarchal culture, and a weak legal system further exacerbate the occurrence of sexual harassment and hinder justice for victims. Therefore, this study emphasizes the importance of victim-centered legal reforms, strengthening social protection systems, increasing legal literacy, and promoting cultural changes within society to prevent and address sexual harassment more effectively and fairly.
Penerapan Nilai Piil Pesenggiri bagi Generasi Muda di Era Globalisasi Ditinjau dari Perspektif Sosiologi Hukum Bagus Putra Setiawan; Febra Anjar Kusuma; Dewi Ayu Nawang; Susilo, Susilo; Erniyanti, Erniyanti
SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sosmaniora.v4i1.4938

Abstract

Piil Pesenggiri is a philosophy of life of the Lampung people that emphasizes self-esteem, honor, and social norms in community life. These values include nemui nyimah (friendliness), nengah nyappur (adaptiveness), sakai sambayan (mutual cooperation), and juluk adek (maintaining dignity). However, globalization and modernization have caused a shift in its application, especially among the younger generation. This study aims to analyze the application of Piil Pesenggiri and the challenges faced from a legal sociology perspective, which includes social norms, social control, customary law, and modernization integration. This study uses a qualitative method with a descriptive approach and thematic analysis of relevant literature. The results of the study indicate that individualism, the influence of social media, and urbanization are the main factors that weaken the application of Piil Pesenggiri values. In addition, the decreasing role of the family and the lack of integration of cultural values in education also accelerate the degradation of this culture. The implications of this study confirm that although the values of Piil Pesenggiri face challenges, these values still have an important role in shaping the identity and social character of the Lampung community. Therefore, preservation strategies such as cultural education, family roles, revitalization of traditions, and the use of digital technology must be implemented so that these values remain relevant and can be passed on to future generations.
Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial Emosional Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Hukum Susilo, Susilo; Tara Marza Citra Dewi; Ari Setiawan; Destri Zadia Arini; Febra Anjar Kusuma
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 2 No. 4 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perilaku sosial masyarakat. Salah satu fenomena yang muncul adalah maraknya game online yang memberikan dampak signifikan terhadap remaja. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh game online terhadap perilaku sosial dan emosional remaja dari perspektif sosiologi hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa game online memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, game online dapat meningkatkan keterampilan kognitif, kerja sama tim, dan memperluas jaringan sosial. Namun, di sisi lain, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, isolasi sosial, dan gangguan akademik. Selain itu, muncul norma sosial baru dalam dunia game yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai sosial di dunia nyata. Sosiologi hukum menyoroti perlunya regulasi yang mengatur game online guna melindungi remaja dari dampak negatifnya. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengelola dampak game online secara efektif. Edukasi dan regulasi yang tepat dapat membantu remaja menikmati game online secara seimbang tanpa mengorbankan tanggung jawab sosial dan akademik mereka.