Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

The Effect of Moringa leaf extract supplementation on IL-6 protein expression in endurance-training-induced inflammation of Wistar rat muscles Afianti Sulastri; Natasya Natasya; Muhammad Naufal Abdurahman; Pipit Pitriani; Hamidie Ronald Daniel Ray
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 8, No 1 (2023): Health Benefits of Exercise and Physical Activity
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpjo.v8i1.56199

Abstract

Overtraining can cause muscle inflammation. Untreated inflammation might cause permanent damage. Traumas can create dysfunction physically and functionally. One study demonstrated that moringa contained a high content of micro- and macronutrients, such as protein, energy, and vitamins, and had several therapeutic effects. This study aimed to evaluate the effects of moringa in inflammation reduction, due to endurance training (eTR), on skeletal muscle. The sample consisted of 12 adults male Wistar rats separated into three groups, including two exercise groups and one non-exercise group. One of the exercise groups was given moringa leaf extract (eTMO) at a dose of 0.02 mg/kg/day of body weight, which was suspended in 0.5% Na-CMC, taken orally for 28 days. The exercise rat groups were trained on a treadmill for 30 minutes every day for 28 days. Western blotting (WB) was utilized for the detection of IL-6 protein expression. These findings demonstrated that the treatment using M. oleifera leaf extract combined with endurance exercise reduced the expression of the protein IL-6 subunit in the gastrocnemius (Gas) muscles. This data revealed that the combination of Moringa oleifera and exercise could potentially lower IL-6 levels in skeletal muscle.
Pengaruh Pemberian Jus Averrhoa Carambola Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Hani Ruliyani; Afianti Sulastri
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 2 (2023): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i2.1189

Abstract

Hipertensi tergolong penyakit yang sering disebut dengan Silent Killer. Hipertensi dapat menyerang berbagai usia, termasuk lansia. Hipertensi dalam jangka panjang akan menimbulkan berbagai komplikasi. Dalam Pengobatan Hipertensi, banyak tumbuhan alami yang bisa dikonsumsi, salah satunya adalah buah belimbing. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus belimbing terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Studi ini dirancang dengan menggunakan scoping riview, dengan menggunakan data base google scholar antara tahun 2012-2023. Dengan kata kunci pengaruh pemberian averrhoa carambola terhadap hipertensi, manfaat averrhoa carambola, efektivitas pemberian jus belimbing terhadap pasien hipertensi. Penelitian dari 10 jurnal menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian jus belimbing pada penderita hipertensi, hal ini membuktikan bahwa mengkonsumsi jus bemlimbing berpengaruh terhadap penurunan hipertensi.
Geografi Emosi Tentang COVID-19 pada Pelajar Septian Andriyani; Upik Rahmi; Afianti Sulastri; Dadang Darmawan
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 7 No. 1 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i1.117

Abstract

Latar Belakang : Corona virus 2019 (COVID-19) merupakan salah satu jenis virus yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2), telah muncul sebagai ancaman kesehatan global Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak dari pandemi COVID-19. Selama masa pandemi banyak orang menunjukkan respon yang terkait dengan stres atau kecemasan. Anak –anak dan remaja mengalami kecemasan, takut, merasa tertekan, merasa tidak tenang, dan khawatir sehingga dapat menyebabkan gangguan emosi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi geografi emosi tentang COVID-19 pada siswa SMPN VIII di Kota Cimahi. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan google form yang disebar secara online kepada siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah mengacu kepada instrumen standar COVID Stress Scales (CSS) 2020 dengan 36 item pernyataan. Hasil : geografi emosi siswa paling tinggi berada pada domain Xenophobia dengan nilai rata-rata sebesar 3,394, selanjutnya adalah domain danger dengan nilai rata-rata 3,327. Untuk nilai rata rata yang paling rendah yaitu berada pada domain Compulsive Checking dengan nilai rata-rata 2,107. Selama pandemi nilai rata-rata geografi emosi tertinggi berada pada domain ketakutan (xenophobia). Kesimpulan : Xenophobia dalam ancaman penyebaran COVID-19 dapat meningkatkan ketakutan membawa penyakit sehingga mengarah pada penurunan kesejahteraan secara emosi. Pentingnya dapat meningkatkan kesejahteraan di masa pandemic COVID-19.
Prevalensi Anemia dan Karakteristiknya pada Remaja Putri Amalia, Linda; Sulastri, Afianti; Suparto, Tirta Adikusuma; Sumartini, Sri
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan: Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i1.2235

Abstract

Anemia  menjadi salah satu masalah yang  terjadi pada remaja saat ini, prevalensi anemia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Riskesdas tahun 2013 sejumlah  37,1% meningkat  48,9% tahun 2018. Kurangnya asupan zat besi serta perdarahan yang terjadi saat menstruasi menjadi factor yang mendukung terjadinya anemia. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kejadian anemia dan karakteristiknya pada remaja putri di Jawa Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode observasional potong lintang. Pengumpulan  data  bersumber  dari data primer dengan menggunakan kuesioner   pada 62 remaja putri. Diagnosis anemia  ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar hemoglobin (Hb).  Remaja putri yang mengalami anemi sebanyak 24,2%. Proporsi anemia paling tinggi ditemukan pada umur 17 – 25 tahun (66,1%), tinggi badan 156 – 160 cm (40,3%), berat badan 35- 50 kg (53,2%), lingkar lengan atas 23,6 – 27 cm (41,9%), kadar hemoglobin >12 (75,8%), siklus haid teratur (72,6%), durasi haid >5 hari (59,7%), dan nyeri haid (79%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dan penyuluhan anemia pada remaja putri perlu dilaksanakan  
STUDI KASUS: PENATALAKSANAAN TERAPI KOMPRES HANGAT AIR JAHE MERAH TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN DENGAN ASAM URAT Kurnia, Karina; Andriyani, Septian; Sulastri, Afianti; Suparto, Tirta Adikusuma
Journal Healthcare Education Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 No. 2 2024
Publisher : Yayasan Healing and Healthcare Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gout is a degenerative problem that attacks the joints and is caused by complications of hyperuricemia. One therapy to reduce pain is a warm compress with red ginger water. Red ginger is bitter, spicy and also anti-inflammatory so it can reduce joint pain. This study aims to describe the management of warm compress therapy with red ginger water for pain in subjects with gout. This research used a qualitative research design with a case study approach in the Cikole Community Health Center Work Area, West Bandung Regency from March 29-April 4 2024, with two subjects who experienced gout, who were experiencing moderate pain (scale 1-6). The intervention was carried out for seven consecutive days with a duration of 15 minutes in the afternoon at each patient's home. Pain level assessment was measured using the Numerical Rating Scale (NRS). This research shows that a warm compress with red ginger water can reduce moderate pain to mild pain. The reduction in pain is due to the effect of the active substance content in red ginger which is able to inhibit the formation of prostaglandins and leukotrienes which can transmit impulses to the brain to block painful stimuli, so that pain impulses to the brain will be reduced and pain will decrease. Therefore, it is recommended to provide warm compress therapy with red ginger water to patients suffering from gout.
Moringa leaf tea as an antihyperglycemic alternative of type 2 diabetes mellitus in the elderly Prasetya, Fika Indah; Haryanti, Eka; Lie, Sukirman; Sulastri, Afianti; Sumartini, Sri; Astuti, Novia Dwi; Jubaedah, Ade; Anggraeni, Surti; Sasmito, Priyo
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i1.834

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to insulin resistance or decreased insulin secretion. Herbal complementary therapies are increasingly in demand as an alternative to managing blood sugar levels. However, studies of its effectiveness as a single therapy in the elderly have not been widely researched. Purpose: To evaluate the effectiveness of moringa leaf tea as an antihyperglycemic alternative in elderly patients with type 2 diabetes mellitus. Method: A case report study conducted on one participant to evaluate the effect of moringa leaf tea on fasting blood sugar levels in elderly people with type 2 Diabetes Mellitus (DM). This approach was chosen to document individual responses to herbal interventions in actual clinical conditions and provide an in-depth picture of changes in blood sugar levels after intervention. The patient in this study was a 61-year-old woman who had been diagnosed with type 2 DM for one year and was not taking antihyperglycemic drugs. The participant had a history of non-compliance with pharmacological therapy due to previously felt side effects. Results: Before the intervention, the patient reported experiencing typical symptoms of hyperglycemia, such as frequent thirst, increased urination frequency especially at night, and fatigue that interfered with daily activities. Blood sugar levels were measured before the intervention, and were found to be 256 mg/dL, indicating hyperglycemia. After consuming moringa leaf tea 3 times a day for three consecutive days, blood sugar levels decreased and on the 3rd day it was 220 mg/dL. In addition, the patient also reported improvements in clinical symptoms, such as reduced thirst, increased urination frequency especially at night, and increased energy. Conclusion: Consumption of Moringa leaf tea can lower blood sugar levels in elderly people with type 2 diabetes mellitus without antidiabetic drugs. In addition, improvements in clinical symptoms such as reduced thirst, urination frequency, and increased energy were also observed. Suggestion: Further studies are needed with larger samples and longer intervention periods to evaluate its long-term efficacy and safety. In addition, this study can explore more deeply the molecular mechanisms associated with the antihyperglycemic effects of Moringa leaves and its potential in natural therapy-based diabetes management strategies.
Edukasi Audiovisual Terhadap Fungsi Adaptif Psikologis Bullying pada Anak Sekolah di SDIT Paripurna 3 Cimahi Selatan, Kota Cimahi Perdani, Agni Laili; Wahdini, Ridha; Sulastri, Afianti; Darmawati, Irma; Rahmi, Upik; Fitriana, Lisna Anisa; Putri, Suci Tuty; Rohaedi, Slamet; Andriyani, Septian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18608

Abstract

ABSTRAK Perilaku bullying terus meningkat dengan berbagai bentuk mulai dari perundungan fisik, verbal, sosial maupun kekerasan siber. Efek yang dirasakan dapat mengakibatkan dampak jangka pendek  maupun jangka panjang yang harus segera dilakukan tindakan dalam mengatasi hal tersebut salah satunya intervensi berbasis sekolah menggunakan audiovisual yang menarik bagi siswa.  Pendidikan kesehatan melalui media edukasi audiovisual meningkatkan fungsi psikologis adaptif anak sekolah terhadap bullying di  SDIT Paripurna 3 Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Metode yang digunakan adalah melalui penggunaan video dan cerita bergambar dengan audio yang menarik bagi para siswa sekolah dan diberikan secara langsung dan di waktu selanjutnya siswa diajak untuk melakukan diskusi terkait video tersebut. Hasil yang didapatkan 41 orang siswa mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dan berdasarkan hasil analisa terjadi peningkatan skor rata-rata fungsi adaptasi psikogis bullying dan pada beberapa aspek yaitu self-awareness (kesadaran diri), affiliate action (tindakan inisiasi) dan positive  expectations  about  oneself in  the  environment (harapan positif terhadap diri sendiri di lingkungan) tetapi terjadi penurunan skor self-management(manajemen diri). Kesimpulan, Pendidikan kesehatan efektif melalui penggunaan media promosi kesehatan dengan audivisual dapat meningkatkan adaptasi siswa. Rencana tindak lanjut adalah menerapkan kegiatan penggunaan media audiovisual secara berkala untuk semakin meningkatkan kemampuan adaptif para siswa dalam menghadapi bullying di sekolah dan mengurangi tindakan bystander yang diam dan tidak bertindak dan perlu dilakukan monitoring atau evaluasi secara periodik yang pelaksanaannya harus disepakati oleh petugas sekolah, orang tua, stake holder maupun siswa di sekolah. Saran. Perawat sekolah dapat menggunakan media kesehatan yang inovatif seperti penggunaan audiovisual dalam meningkatkan fungsi adaptasi psikologis bullying pada anak sekolah Kata Kunci: Adaptif Psikologis, Anak Sekolah, Audiovisual, Bullying, Edukasi    ABSTRACT Bullying behavior continues to increase in various forms, including physical, verbal, social, and cyber violence. The effects can lead to both short-term and long-term impacts, which require immediate attention. One effective approach is school-based intervention using audiovisual media that is engaging for students. Health education through audiovisual educational media helps improve the adaptive psychological function of schoolchildren in response to bullying, as seen at SDIT Paripurna 3 in Cimahi Selatan, Cimahi City. The method used involved videos and illustrated stories with audio designed to capture students' interest. These were presented directly to the students, followed by discussions about the videos. A total of 41 students participated in this community service activity, and the analysis revealed an improvement in the average score for psychological adaptation to bullying, particularly in aspects such as self-awareness, social engagement, and positive expectations about oneself in the environment. However, there was a decrease in the self-management score. In conclusion, health education through audiovisual media is an effective way to improve students' adaptation to bullying. The follow-up plan is to implement audiovisual media activities periodically to further enhance students' adaptive abilities in addressing bullying at school and reduce passive bystander behavior. Periodic monitoring or evaluation is necessary, with the implementation plan requiring the agreement of school officials, parents, stakeholders, and students. Suggestion: School nurses can utilize innovative health media, such as audiovisual tools, to improve the psychological adaptation functions of school children experiencing bullying. Keywords: Adaptive Psychological, Audiovisual, Bullying, Students, Education
Potential of Butterfly Pea Flower (Clitoria Ternatea) Extract as an Antidiabetic Agent Ariyanto, Muhammad Wahyu; Lestari, Puput Legia; Wafda Safanah Nadhiroh; Sulastri, Afianti; Amalia, Linda; Somantri, Budi
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 3 No. 2 (2025): April : Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v3i2.1278

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to insulin deficiency or insulin resistance. Currently available pharmacological treatments often cause unwanted side effects, so alternative therapies that are safer and more effective are needed. This study aims to analyze the effectiveness of telang flower extract in reducing blood glucose levels and preventing complications. The potential of Clitoria ternatea as an antidiabetic agent was explored through a systematic literature review, using scientific databases such as Google Scholar, ScienceDirect, and Mendeley with the keywords “Clitoria ternatea AND diabetes AND blood glucose.” Inclusion criteria applied included experimental studies conducted on diabetes-induced mice samples, interventions with telang flower extract administration, and publications within the last 5 years (2021-2025). From a total of 1,858 articles identified, by applying the PRISMA-ScR method, 8 articles were obtained that met the inclusion criteria. The analysis showed that telang flower extract was effective in reducing blood glucose levels. This antidiabetic effect is thought to be due to the presence of flavonoids and other bioactive compounds in telang flowers that act as α-amylase enzyme inhibitors, antioxidants, and anti-inflammatories. These findings indicate the potential of Clitoria ternatea as a promising therapeutic alternative in the management of diabetes mellitus.
Knowledge of The Health Volunteer Team About Basic Life Support (BLS) At Indonesia University of Education Upik Rahmi; Afianti Sulastri
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.286

Abstract

The purpose of this research is to find out the knowledge of the Health Corps Volunteer Team of the Indonesian Education University about basic life support. Research design with the quantitative descriptive approach, sampling with a total sampling of 60 respondents. Results showed the respondents' knowledge into 2 categories: 46 participants (76.67%), enough 14 participants (23.33%) while there were no respondents. Knowledge is influenced by several factors; some are based on gender, age and the faculty of study. Knowledge of important basic living rocks is given to students in addition to health. Suggestions for increasing knowledge and training on basic life support with the aim of numbers helps to reduce mortality
Studi Kasus: Penerapan Teknik Relaksasi Benson terhadap Nyeri pada Pasien dengan Gastritis Revani Dea Sisila; Afianti Sulastri; Suci Tuty Putri; Septian Andriyani
Jurnal Keperawatan Vol 20 No 4 (2022): Edisi Khusus Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v20i4.1110

Abstract

Gastritis merupakan salah satu penyakit peradangan pada mukosa lambung. Salah satu penyebabnya adalah pola makan tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang merangsang produksi asam lambung. Salah satu gejala yang biasanya timbul pada penyakit gastritis yaitu rasa nyeri ulu hati. Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengatasi nyeri adalah teknik relaksasi benson. teknik relaksasi benson yang merupakan kombinasi dari teknik relaksasi dengan keyakinan individu diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik relaksasi benson terhadap nyeri pada subjek dengan gastritis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus dengan dua subjek yang berusia 19-55 tahun, mengalami gastritis dan sedang merasakan nyeri ringan sampai sedang (skala 1-6). Intervensi yang dilakukan yaitu teknik relaksasi benson yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan durasi 10-15 menit. Penilaian tingkat nyeri dinilai menggunakan skala penilaian Numerical Rating Scale (NRS). Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa intervensi relaksasi benson dapat menurunkan skala nyeri dari nyeri sedang (skala 4-6) menjadi ringan, yaitu skala 1. Pada saat menghirup napas panjang oksigen dalam otak tercukupi dan tubuh akan menjadi rileks. Perasaan rileks diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticortropin Relaxing Hormone (CRH) yang akan merangsang kelenjar dibawah otak menghasilkan β endorphine sebagai penghilang rasa nyeri yang secara alami diproduksi oleh tubuh, sehingga rasa nyeri akan hilang.
Co-Authors Abidin, Muhamad Ibni Zaki Agni Laili Perdani Al Ghumayda Altamimi, Jidan Maulidin Amala, Riztia Nur Amelia Febrianti Ananda Tri Agustiyani Andria Pragholapati Anggraeni, Surti ariyanto, muhammad wahyu As-Sahla, Zulfathatul 'Ilmi Budi Somantri, Budi Dadang Darmawan Darmawati, Irma Darmawati, Irma Dewi Cakrawati Dharmansyah, Dhika Dhika Dharmansyah Dhika Dharmansyah Dinda Sylvania Raisa Fadilla, Hasna Finardi, Kalamda Ilman Ghina Salsabilla Ginanjar, Moch Septian Abdul Hani Ruliyani Haryanti, Eka Hudzaifah Al Fatih Imam Tri Sutrisno Intsani, Risma Tiara Isnaini Nurul Jannah Jubaedah, Ade Kosasih, Chaerunnisa Kurnia, Karina Latiefah, Halwiyana Ziyanka Lena Rahmidar Lena Rahmidar Lestari, Puput Legia Lie, Sukirman Linda Amalia Lisna Anisa Fitriana, Lisna Anisa Maulana, Boyke Muhammad Naufal Abdurahman Muhammad Zaky Mustika Fitri Mustika Nuramalia Handayani Muttaqin, Hanan Siti Maulidah Nurul Nadhiroh, Wafda Safanah Nasution, Lina Anisa Natasya Natasya Nazahra Amani Hermawan Nazwa Alifa Abdurrahman NOVIA DWI ASTUTI Nugraha, Haira Azzahra Dwi Perdani, Agni Laili Pipit Pitriani Pitriani, Pipit Prasetya, Fika Indah Puspita, Asih Purwandari Wahyoe Putri, Wulandari Rahayu, Dwi Lestari Ray, Hamidie Ronald Daniel Revani Dea Sisila Rizka Amalia Ruliyani, Hani Salasa, Sehabudin Salsabilah, Insyafadya Sari, Dina P Sasmito, Priyo Sella Putri Herwadi Septian Andriyani, Septian Setiawan, Ivana Eugenia Siti Nisrina Raihani Slamet Rohaedi, Slamet Sri Sumartini Suci Tuty Putri, Suci Tuty Sukarman, Elma Nurfu’adina Tanesha, Josephine Tirta Adikusuma Suparto, Tirta Adikusuma Tresuwan, Khemapas Upik Rahmi, Upik Utami, Pradita Agna Wafda Safanah Nadhiroh Wahdini, Ridha Wahyoe, Asih Purwandari Wardany, Nadia Sintia Yatti Sugiarti, Yatti Zahra, Mutiara Alya Zahrani, Fadhila Aridinda