Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Penerapan Massage Payudara Terhadap Bendungan Asi Pada Ibu Post Partum Di Kelurahan Potronayan Kabupaten Boyolali Lestari, Indah Fitri; Andriyani, Annisa
Public Health and Safety International Journal Vol. 3 No. 02 (2023): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/phasij.v3i02.379

Abstract

Latar Belakang: Post partum pada ibu dimulai dari hari kelahiran sampai dengan 6 minggu setelah kelahiran pada masa ini ibu wajib memberikan ASI kepada bayi. Masalah kegagalan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi yang perlu diperhatikan adalah karena ibu yang mengalami bendungan asi sehingga ASI tidak lancar. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan bendungan ASI dan meningkatkan kelancaran ASI bisa dengan perawatan payudara seperti Massage Payudara. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan Massage payudara terhadap ibu post partum dengan bendungan asi di Kelurahan Potronayan Kabupaten Boyolali. Metode: jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Hasil: Bendungan asi sebelum dilakukan Massage payudara pada Ny. I dan Ny. Y di dapatkan mengalami bendungan asi dengan tidak keluarnya asi. Bendungan asi setelah dilakukan Massage payudara pada Ny. I dan Ny. Y mengalami penurunan dengan kelancaran pengeluaran asi. Kesimpulan: Terdapat perubahan bendungan asi sebelum dan setelah dilakukan Massage payudara pada kedua responden ibu post partum.
TINGKAT KEBUGARAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI WILAYAH PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA Andriyani, Annisa; Purwaningsih, Wahyu; S.Kp, Ns, M.Kes, Siswanto
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 7 No. 1 (2019): Vol. 7. No. 1 Januari 2019
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v7i1.135

Abstract

Pendahuluan. Pemantauan kehamilan sangat menentukan dan membantu perencanaanproses persalinan. Disetiap kehamilan minimal dilakukan 4 kali permeriksaan Cakupan K4di Surakarta telah mencapai 96 % yang dirasa sudah bagus, namun demikian masih adayang terlupakan tentang pengawasan dan pemantauan di kebugaran, selama ini belum adapenerapan atau pengukuran tentang tingkat kebugaran selama hamil sehingga saat persalinanakan membawa dampak terhadap kesehatan ibu.Tujuan. Mengidentifikasi karakteristik berupa umur pekerjaan/aktivitas, paritas, IMT, danriwayat persalinan dan tingkat kebugaran jasmani ibu hamil tri mester 3. Metode. Jenis penelitian deskriptif observasional yang bertujuan untuk mendapatkangambaran yang akurat dari sejumlah karakteristik masalah yang diteliti sedangkanpengambialan data digunakan metode cross sectional. Populasinya adalah seluruh ibuhamil tri mester 3 di wilayah Puskesmas Gambirsari Surakarta tiga bulan terakhiryaitu 161 orang sedang sampel ditentukan dengan rumus moe sebesar 98 orang.Instrumen yang digunakan yaitu lembar bantu untuk menulis tingkat kebugaran danchecklist untuk mengetahui karakteristik ibuHasil. Sebanyak 86ibu hamil trimester 3 (87,8%) tergolong usia tidak beresiko, sebanyak 81ibu hamil trimester 3 (82,7%) memiliki parietas multigravida, 80 ibu hamil trimester3(81,6%) menunjukkan bahwa tingkat aktifitas aktif, 74 ibu hamil trimester 3(75,5%)mayoritas memiliki IMT normal, 79 responden (80,6 %)mempunyai riwayat persalinanspontandan 88 ibu hamil trimester 3 (89,9 %) mempunyai tingkat kebugaran rendah.Kesimpulan. Gambaran karakteristik ibu hamil di Wilayah Puskesmas Gambirsari Surakartamayoritas ibu hamil tri mester 3 tergolong tidak beresiko, sebagian besar memiliki parietasmultigravida, tingkat aktifitas pada aktifitas tergolong aktif, mayoritas memiliki IMT normal,sebagian besar mempunyai riwayat persalinan spontan .Tingkat kebugaran jasmani ibu hamildi Wilayah Puskesmas Gambirsari Surakarta sebagian besar mempunyai tingkat kebugaranrendahKata Kunci: Hamil, Trimester 3, Kebugaran.
Penerapan Perawatan Luka Ulkus Diabetik dengan Nacl 0.9% pada Pasien Diabetes Melitus di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Sepia Putri Regina Prayoga; Annisa Andriyani
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i4.725

Abstract

Background : Diabetes Mellitus is a metabolic disorder caused by the pancreas being unable to produce insulin or unable to use insulin effectively, which is characterzed by an ncrease in blood sugar levels (Hyperglicemia), usually accompanied by the appearance of symptoms such as polyuria, polydipsia and polyphagia. The prevalence of diabetes mellitus n Marwah ward from April to June was 66 patients who experienced diabetic ulcers. Objective : to determine the level of Diabetes Mellitus wounds before and after treatment using 0.9% Nacl, and to see the comparison between the two. Method : This research shows that there is no change before and after wound treatment with 0.9% Nacl. On the degree of ulcuraton, but there was a reduction before treatment with Nacl 0.9% the wound appeared to have pus and was dirty and after treatment with Nacl 0.9% the wound looked clean and the pus was reduced. Results : This study showed that there was no change in the degree of ulceration, but there was a reduction in pus in the wound and the wound looked cleaner. Conclusion : After applying wound care with 0.9% Nacl to TN.
Upaya Mencegah Infeksi Luka Pasca Operasi Di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Annisa Andriyani; Yessi Lela Sari; Nabila Putri; Lisa Kumala Dewi; Fara Harum Anisa; Nabilla Felicia Az Zahra; Muh Bintang Prabowo
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 10 (2024): GJMI - OKTOBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i10.992

Abstract

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan dengan menggunakan prosedur invasif, dengan tahapan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang ditangani. Pembukaan bagian tubuh yang dilakukan tindakan pembedahan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah yang ditangani tampak, maka akan dilakukan perbaikan dengan penutupan serta penjahitan luka (Sjamsuhidayat & Jong, 2016). Setelah dilakukan pembedahan/operasi maka akan terbentuk sebuah luka dari sayatan yang dibuat tersebut. Luka terdiri dari dua jenis yaitu luka bersih dan luka kotor. Luka yang disebabkan karena tindakan pembedahan/operasi sering disebut dengan luka bersih, yang dapat pulih kembali dalam kurun waktu 6-8 minggu. Dalam masa penyembuhan luka perlu diperhatikan kebersihan dari luka tersebut. Hal ini dikarenakan saat fase penyembuhan, luka sangat rentan terkena infeksi. Infeksi adalah kondisi ketika mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit masuk dan berkembang biak di dalam tubuh, sehingga membuat masa penyembuhan luka memanjang atau bahkan dapat juga menyebabkan penyakit. Gejala yang biasa muncul saat luka terjadi infeksi antaralain : luka terasa nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, dan terdapat nanah/pus pada luka.
Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) pada Ibu Pasca Melahirkan untuk Meningkatkan Produksi ASI Maryatun Maryatun; Annisa Andriyani; Eka Lusia; Maulida Nur Ikhsan; Anis Siyama
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 5 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v5i2.1712

Abstract

Latar Belakang: Produksi ASI yang optimal sangat penting bagi kesehatan ibu dan bayi. Namun, banyak ibu pasca melahirkan menghadapi kesulitan dalam memproduksi ASI yang cukup, yang dapat memengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk kandungan nutrisi tinggi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat meningkatkan produksi ASI. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh pemberian kapsul Moringa oleifera terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca melahirkan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan melibatkan 15 ibu pasca melahirkan yang memenuhi kriteria inklusi. Partisipan diberi kapsul Moringa oleifera dosis 500 mg dua kali sehari selama dua minggu. Produksi ASI diukur sebelum dan sesudah intervensi, dan analisis data dilakukan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil: Rata-rata produksi kolostrum meningkat dari 7,39 ml menjadi 16,73 ml setelah intervensi, dengan deviasi standar 7,39 ml. Nilai p < 0,001 menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik. Kesimpulan: Moringa oleifera terbukti efektif sebagai suplemen tambahan untuk meningkatkan produksi ASI, terutama bagi ibu yang menghadapi kendala laktasi. Selain itu, kandungan nutrisi daun kelor dapat mendukung kesehatan ibu secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi variasi dosis, durasi pemberian, serta efek jangka panjangnya pada laktasi dan kesehatan ibu serta bayi.  
Wound Treatment with 0.9% NaCl as an Effort to Prevent Infection in Post Operative Wounds in the Marwah Ward of PKU Muhammdiyah Karanganyar Hospital Andriyani, Annisa; Utami, Sri; Novitasari, Azizah; Setyowati, Erika; Suhada, Alif Muhammad; Rahmawati, Anita; Yuniati, Anisa
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4573

Abstract

-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kegagalan KB IUD di Surakarta Annisa Andriyani; Mariya; Ayu Pratika Cahyanadia; Fitri Rizki Amelia
Public Health and Safety International Journal Vol. 4 No. 02 (2024): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/phasij.v4i02.935

Abstract

Urgensi Terdapat Prevalensi kegagalan IUD di Surakarta selama 2022. Dampak kegagalan IUD bagi ibu antara lain meningkatnya risiko abortus, sepsis, kehamilan ektopik, bagi janin antara lain meningkatnya risiko BBLR, kelahiran prematur. Faktor yang mempengaruhi kegagalan IUD adalah umur, paritas, jenis IUD, riwayat ginekologi (penyakit payudara, kejadian ekspulsi), panjang rongga rahim, pendidikan, pengalaman menggunakan IUD, lama waktu penggunaan IUD. Penelitihan ini penting dilakukan karena akan mempengaruhi Ketertarikan aseptor KB IUD. Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan IUD di Kota Surakarta pada tahun 2022.[1] Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional, menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini adalah akseptor IUD yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.Variabel yang diteliti adalah umur, paritas, lama waktu penggunaan, kejadian ekspulsi, Pengumpulan data dengan melihat catatan pelaporan KB IUD dan telusur ke tempat pelayanan KB. Hasil penelitihan didapatkan  83,3 % berumur kurang dari 35 tahun, 100 % dialami multipara, Lama waktu pengguaan KB 66,6 % telah lebih dari 1 tahun, 100% aseptor yang mengalami kegagalan KB IUD tidak melakukan control sesuai jadwal yang telah ditetapkan.dan 83,3 % IUD berada dalam rahim. Kesimpulan dari penelitihan ini adalah Sebagian besar aseptor yang mengalami kegagalan KB mempunyai usia kurang dari 35 tahun, mempunyai paritas lebih satu, Lama penggunaan IUd dengan kejadian kegagalan lebih dari 1 tahun, Kepatuhan dalam control tidak patuh, dan kondisi  IUD berada di dalam rahim
Empowerment of posyandu cadres in creating healthy villages free of stunting Indarwati Indarwati; Tri Susilowati; Annisa Andriyani
Community Empowerment Vol 9 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.12201

Abstract

The stunting rate in Kedungan Village remains unchanged, with 19 toddlers affected in 2023 and one reported death in 2024. The primary objective of the community service activities is to enhance the knowledge of posyandu cadres regarding stunting and its prevention, as well as to improve their skills in food preparation and presentation to support the nutritional resilience of stunted toddlers. These activities are conducted in stages, beginning with coordination, followed by socialization about stunting and its prevention, training on food processing and serving techniques, and mentoring cadres in providing supplementary feeding (PMT) to stunted toddlers. The outcomes of these activities demonstrated a significant increase in participants' knowledge about stunting and its prevention, with the average correct answers rising from 54.1% in the pre-test to 74.3% in the post-test. Regarding practical application, the processed PMT distributed at the posyandu has adhered to the techniques taught during the training, including proper food preparation and presentation. Meals were served in an appealing manner, following the examples provided during the training sessions.
Relationship between healthy diet and prevalence of obesity among adults Annisa Andriyani; Erny Elviany Sabarudin; Fitri Ardiani; Jean Henry Raule
Oshada Vol. 1 No. 5 (2024): Oshada Journal - October
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/ns3rkh90

Abstract

This study aims to analyze the relationship between healthy eating and the prevalence of obesity in adults, with reference to various literature studies. Obesity has become a significant global health problem, which is associated with an increased risk of chronic diseases such as type 2 diabetes, hypertension, heart disease, as well as some types of cancer. Furthermore, obesity also contributes to physical and cognitive disabilities in adults, especially among older adults. Although weight loss can reduce this risk, there are concerns among healthcare providers about the potential risks that can arise from weight loss, such as loss of muscle mass and bone density. Intentional weight loss has been shown to be effective in improving glycemic control, reducing cardiovascular risk factors, and improving physical function, but it should be done with close supervision. A healthy diet, including a balanced intake of macronutrients, as well as essential micronutrients such as vitamins D and B-12, is essential in reducing the prevalence of obesity and maintaining a healthy body. The study emphasizes the importance of health policies that strengthen access to nutritious food and educational programs that focus on dietary changes and increased physical activity
Pemberdayaan Kader Kesehatan Aisyiyah dalam Penanganan Kegagalan KB IUD di Surakarta Jawa Tengah Andriyani, Annisa; Latif, Nazaruddin
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JAMSI - Juli 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1768

Abstract

Tingginya angka kegagalan KB IUD di Surakarta menjadi tantangan utama bagi kader kesehatan Aisyiyah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Kurangnya pemahaman kader tentang penyebab dan penanganan kegagalan KB IUD, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang perawatan KB IUD, memperparah masalah ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan Aisyiyah dalam memahami penyebab kegagalan KB IUD serta cara penanganannya, sehingga mereka dapat memberikan edukasi yang lebih efektif kepada masyarakat. Metode Pelaksanaan melalui pelatihan dengan pendekatan ceramah, diskusi, dan praktik langsung. Sebanyak 40 kader kesehatan dari 27 ranting Aisyiyah di Surakarta dilibatkan dalam pelatihan ini. Materi pelatihan mencakup penyebab kegagalan KB IUD, langkah pencegahan, dan teknik edukasi kepada masyarakat. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa 75% peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai penyebab kegagalan KB IUD dan langkah-langkah pencegahannya. Kader kesehatan juga menjadi lebih terampil dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang KB IUD dan metode kontrasepsi lainnya. Program ini berdampak positif pada peningkatan kapasitas kader kesehatan dalam memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat. Kader merasa lebih percaya diri dan siap untuk mendeteksi serta menangani kasus kegagalan KB IUD, sekaligus mempromosikan metode kontrasepsi yang aman dan efektif.