Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Kebudayaan Dikili Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Nanda W. Kountu; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.464

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kebudayaan Dikili yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS. Kebudayan Dikili merupakan tradisi yang dilakukan oleh Masyarakat Gorontalo setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan kalender Islam. Tradisi Dikili merupakan tradisi lisan yang berisi pujian terhadap baginda Nabi Muhammad SAW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi literatur dan wawancara. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Dikili dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama manusia sebagai makhluk sosial dan menambah kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Tradisi Dikili memiliki nilai religius serta nilai gotong royong yang dimana melantunkan pujian-pujian dan ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk cinta kepada nabi dan saling membantu dalam kegiatan Dikili. Tradisi Dikili memiliki peran serta makna yang baik di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Tradisi Dikili perlu dilestarikan dengan dijadikannya sebagai sumber pembelajaran IPS.
Integrasi Tradisi Hileiya dalam Pembelajaran IPS Wahyudin Tuke; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui relevansi dari pembelajaran IPS dengan tradisi Hileiya di Gorontalo. Tradisi Hileiya merupakan tradisi gotong royong yang melibatkan masyarakat untuk saling membantu masyarakat yang mengalami kedukaan sehingganya dengan tradisi ini keluarga yang mengalami kedukaan terhibur. Tradisi Hileiya harus terus dilestarikan salah satunya dengan cara mengintegrasikannya dalam pembelajaran IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam Tradisi Hileiya menitik beratkan manusia sebagai makhluk sosial, hal ini dapat terlihat ketika adanya interaksi sesama manusia sehingga dapat menyambung tali silaturahmi antar masyarakat. Tradisi Hileiya juga memiliki nilai religius di dalamnya untuk selalu mengingatkan manusia akan hal apa yang dikerjakan di dunia dan dibawanya sampai ke alam lain. Tradisi Hileiya memiliki makna sangat penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam tradisi Hileiya sangat relevan dan perlu diintegrasikan dalam pembelajaran IPS.
Relevansi Nilai-Nilai Tradisi Mongunom Tian Dalam Pembelajaran IPS Sarini N. Laindjong; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1313

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui relevansi nilai-nilai Tradisi Mongunom Tian dalam pembelajaran IPS. Tradisi Mongunom Tian merupakan tradisi untuk mengobati perut ibu hamil yang usia kandungannya berusia tujuh bulan. Buol merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki beragam tradisi salah satunya adalah tradisi Mongunom Tian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Mongunom Tian merupakan satu selamatan kehamilan yang dilakukan bila anak yang dikandung adalah anak pertama. Tradisi Mongunom Tian diselenggarakan pada bulan ketujuh masa kehamilan dan hanya dilakukan apabila anak yang dikandung adalah anak pertama bagi ibu yang mengandung maupun calon bayi yang akan dilahirkan. Tradisi Mongunom Tian memiliki nilai-nilai karakter yang meliputi nilai religius, gotong royong dan disiplin untuk memperkuat karakter bangsa Indonesia. Nilai-nilai karakter yang terkandung dalam tradisi Mongunom Tian sangat relevan dengan pembelajaran IPS di kelas IV pada tema 1 Indahnya kebersamaan. Dengan mempelajari tradisi Mongunom Tian diharapkan dapat memperkuat karakter siswa sehingga siswa tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia
Karawo: Simbol Identitas Budaya Gorontalo Sri Lusiana M. Laisa; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1321

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang tradisi Karawo Gorontalo. Kerawang atau karawo merupakan kain tradisional khas Gorontalo. Karawo berasal dari Bahasa Gorontalo yang berarti sulaman tangan. Seni yang membuat karawo disebut mokarawo. Kesenian ini diwariskan secara turun temurun sejak kemenangan kerajaan Gorontalo. Keindahan motif dengan cara penanganan yang unik dengan kualitas yang baik untuk membuat karawo sangat berharga. Langkah-langkah dalam pembuatan sulaman karawo terdiri dari tiga tahap yaitu: pemotongan, penyulaman dan penyelesaian. Dibutuhkan 10 hari untuk produk bordir dengan pola besar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni karawo merupakan tradisi yang sudah melekat pada Masyarakat Gorontalo. Tradisi karawo memiliki nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya seperti keindahan, kebersamaan, kepercayaan dan kreativitas.
Mongakiki: Mengenali Kearifan Lokal Masyarakat Gorontalo Yuliyanti Buruji; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki tradisi mongakiki di Gorontalo. Mongakiki adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada pelaksanaan akikah. Akikah adalah suatu upacara yang melibatkan penyembelihan hewan (biasanya kambing) pada hari ketujuh setelah kelahiran seorang anak sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah dari Allah SWT berupa kelahiran anak. Selama proses akikah ini, juga diberikan nama kepada anak (tasmiyah) dan dilakukan pemotongan rambut anak (mohuntingo). Tradisi akikah ini dianggap penting untuk dilestarikan karena mengandung nilai-nilai moral dan ajaran yang positif. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur sebagai pendekatan utamanya. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tradisi akikah ini mempromosikan nilai-nilai karakter dan budaya yang mulia, termasuk keberagamaan, toleransi, semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan tanggung jawab.
Ilabulo: Olah Rasa dalam Identitas Budaya Masyarakat Gorontalo Hasnawati Junus; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendalami pemahaman lebih lanjut mengenai ilabulo, makanan khas Gorontalo yang berperan penting dalam identitas budaya mereka. Ilabulo, sebagai salah satu hidangan khas Gorontalo, terbuat dari tepung sagu yang umumnya dicampur dengan ati ampela ayam dan berbagai rempah-rempah. Makanan ini memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Gorontalo, tidak hanya sebagai hidangan tradisional tetapi juga sebagai simbol persatuan di tengah keragaman mereka. Selain populer di Gorontalo, ilabulo juga merupakan pilihan oleh-oleh yang dapat bertahan selama 3 hari jika disimpan dalam lemari pendingin. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka sebagai pendekatan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ilabulo sering disajikan dalam acara pernikahan dan juga merupakan makanan pokok dalam pola makan masyarakat Gorontalo.
Dari Payango Hingga Mo Mayango: Nilai Karakter dalam Pembelajaran IPS Lulun Moha; Moh. Imron Rosidi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam tradisi payango dalam konteks pembelajaran IPS. Payango adalah sebuah tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Gorontalo untuk menentukan titik pusat rumah dan struktur bangunan yang akan berdampak pada kualitas hunian yang akan ditempati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi payango terdapat nilai-nilai moral dan karakter yang positif, seperti semangat gotong royong, aspek keagamaan, dan toleransi, yang memiliki relevansi kuat dengan pembelajaran IPS. Oleh karena itu, tradisi payango merupakan langkah yang sangat penting bagi masyarakat Gorontalo ketika mereka ingin membangun rumah baru, karena payango bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana penghuni rumah dapat hidup dengan damai, merasa aman, dan agar rumah tersebut tidak mudah rusak.