Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

MANAJEMEN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI INDONESIA: A QUALITATIVE APPROACH BASED ON HINTERLAND CONTEXT Pohan, Albert Efendi; Pamungkas, Tubagus; Susanto, Alpino; Susanti, Reny Tri; Purwatiningsih, Suci; Soraya, Farah; Barus, Nonita; Hammas, Mubik Ihtajuddin; Setiawan, Agus; Susanto, Wisnu Febri
JURNAL DIMENSI Vol 14, No 3 (2025): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2025)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v14i3.8308

Abstract

Di Indonesia, manajemen peningkatan kompetensi guru telah menjadi isu kontemporer setiap kali terjadi reformasi kurikulum nasional karena pelaksanaan program pelatihan belum diselenggarakan secara konsisten, terutama di wilayah hinterland. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru harus dilakukan secara adil dan berkelanjutan melalui manajemen pelatihan yang efektif dan efisien. Studi ini mengkaji isu-isu terkini dalam manajemen pelatihan guru di wilayah hinterland. Penelitian ini penting dilakukan untuk mendapatkan informasi akurat yang dapat digunakan sebagai masukan positif bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan baru. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain analisis data triangulasi secara komprehensif dengan menerapkan Teknik penguumpulan data melalui survei online, wawancara mendalam kepada 3.140 guru, dan observasi lapangan melalui kegiatan supervisi akademik di sekolah yang berlokasi di wilayah hinterland Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Manajemen peningkatakn kompetensi guru dilakukan melalui pelatihan dengan menerapkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. (2) Fungsi manajemen pelatihan guru tersebut belum berjalan secara efektif dan efisien. (3) Permasalahan utama dalam pelaksanaan pelatihan guru terdapat pada fungsi pelaksanaan yang belum merata, tuntas, adil, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan kebutuhan guru dan peserta didik di wilayah hinterland. (4) Kompetensi guru masih rendah karena jarang mengikuti pelatihan disebabkan akses yang sulit dan kondisi lingkungan kerja yang belum mendukung. Temuan ini memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, untuk menyusun kebijakan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan guru yang efektif, adil, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan kondisi guru di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah hinterland. Studi ini membuka jalan bagi arah penelitian selanjutnya untuk mengembangkan model manajemen pelatihan guru berdasarkan konteks wilayah hinterland atau wilayah tertinggal lainnya di Indonesia.
Teachers’ Training Management Issues In the Hinterland Areas of Indonesia Pohan, Albert Efendi; Koh, Lillian; Ghani, Muhammad Faizal Abd; Husna, Asmaul; Yanti, Fitri
International Journal of Educational Management and Innovation Vol. 7 No. 1 (2026): in press
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijemi.v7i1.14683

Abstract

Background/purpose. In Indonesia, teacher training programs have become a contemporary issue in every national curriculum reform because their implementation has not been consistently organized, especially in hinterland areas. Therefore, improving teachers’ competence should be organized sustainably through effective and efficient training management. This study investigates the current issues in teacher training management in the Hinterland Area. This research is important to conduct to obtain accurate information that can be used as positive input to the government in formulating new policies. Materials/methods. To achieve the research goals, the researchers used a qualitative approach with triangulation in the data analysis. Collecting data through online surveys and administered interviews with 3,140 teachers from the hinterland area in the Province of Riau Kepulauan, Indonesia. The observation was also organized to ensure the data was collected from surveys and administered interviews. Results. The study found: (1) Teacher training management includes planning, organizing, implementing, controlling, and evaluating. (2) These functions are not implemented effectively or efficiently. (3) The main problem is the implementation function, which is not uniform, fair, sustainable, or integrated with the needs of teachers in the hinterland area. (4) Teachers' competence is still low because they rarely attend the training program. Conclusion. Our findings make a significant contribution to the literature on teacher training management by highlighting the importance of effective and efficient management in improving teacher competence and education quality, particularly in hinterland areas. The findings support the theory of training management, emphasizing the need for planning, organizing, implementing, controlling, and evaluating training programs to achieve desired outcomes. This study paves the way for future research directions to develop a teacher-training management model based on hinterland areas.