Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PERAWATAN DIRI SELAMA MENSTRUASI PADA SISWI SMP Yustin Usyani Tantry; Tetti Solehati; Desy Indra Yani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.531

Abstract

Remaja putri mayoritas memiliki beberapa keyakinan dan kebiasaan yang salah terkait dengan perawatan diri saat menstruasi. Menstruasi merupakan proses alami pada siklus reproduksi perempuan, tapi jika tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan masalah pada organ reproduksi seperti kram perut, gatal-gatal, dan tercium bau tidak sedap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap, dan perilaku perawatan diri selama menstruasi pada siswi SMPN 13 Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pengambilan sampel stratified sampling. Sampel penelitian ini adalah siswi SMPN 13 Bandung kelas 7 dan 8 yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 188 siswi. Pengumpulan data menggunakan 25 pertanyaan multiple choice untuk pengetahuan perawatan diri saat menstruasi, 20 pernyataan untuk sikap dan 25 pernyataan untuk perilaku perawatan diri saat menstruasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (69,1%) responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai perawatan diri selama menstruasi. Sebagian besar (52,7%) responden memiliki sikap yang mendukung dan perilaku yang baik (54,3%) mengenai perawatan diri selama menstruasi. Sumber infromasi yang paling banyak (54,8%) didapat mengenai menstruasi adalah dari ibu atau keluarga. Buruknya hasil pengetahuan yang didapat, maka perlu ditambahkannya konten materi mengenai perawatan diri saat menstruasi. Saran untuk siswi di sekolah ini dan untuk petugas kesehatan setempat adalah untuk menambah informasi yang tepat mengenai perawatan diri selama menstruasi. Metode pemberian informasi kepada para siswi pun harus diperbaiki agar para siswi dapat menyerap informasi tersebut dengan baik dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari mereka, sehingga para siswi dapat mencegah berbagai keluhan yang dirasakan selama menstruasi.
The Emotional Expression of Families who have Schizophrenic Clients Efri Widianti; Annisa Susanti Karmansyah; Desy Indra Yani
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.417 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i2.582

Abstract

Recurrence in schizophrenic clients is still prevalent in every year, especially in the patients who perform home care. When treating patients with schizophrenia, some families feel the burden of treatment that led to high emotional expression. This study purpose to identify the emotional expression of families who have schizophrenic clients in Kersamanah, Garut. The design of study is quantitative descriptive with the number of respondents 69 family members who live with pastients with schizophrenia, using purposive sampling. This study used Family Questionnaire (FQ) with a reliability value of 0.897. Data analysis using descriptive statistics in percentage form. The results showed that 65 (94.2%) respondents had low emotional expression, and 4 (5.8%) respondents had high emotional expression. The dominant aspect possessed by the respondent with high emotional expression in this research is emotional over involvement. The findings of this study depicted that expression of emotions is influenced by several factors, especially by local cultures.
PENGALAMAN KEKERASAN PADA PEREMPUAN DENGAN HIV DI BANDUNG: Experiences of Violence on Women with HIV in Bandung Gina Nurdina; Kusman Ibrahim; Desy Indra Yani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKep | Februari 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.978 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i1.977

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk ketimpangan gender terluas yang meningkat menjadi rentan terhadap HIV dan akibatnya dapat didiagnosis dengan HIV. Perempuan HIV-positif lebih rentan terhadap kekerasan sebelum atau setelah didiagnosis daripada perempuan HIV-negatif. Kekerasan terhadap perempuan berdampak pada status kesehatan fisik dan mental yang mempengaruhi kualitas hidup mereka dan semakin kompleks dengan HIV yang dideritanya. Oleh karena itu, mengungkapkan pengalaman mereka dengan kekerasan menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna pengalaman hidup perempuan dengan HIV yang mengalami kekerasan di Kota Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi deskriptif. Enam partisipan dalam penelitian ini yang memiliki pengalaman kekerasan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengalaman kekerasan diperoleh dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Studi tersebut mengidentifikasi lima tema: rasa sakit menyebabkan kekerasan; ketidakberdayaan untuk menghadapi kekerasan; takut untuk terbuka tentang status HIV; membutuhkan dukungan dan penguatan untuk menghadapi kekerasan; dan dilema untuk menikah lagi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat agar lebih peka terhadap perempuan korban kekerasan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap perempuan yang terinfeksi HIV.
ERRATUM TO: KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF COUGH ETIQUETTE IN PATIENTS WITH TUBERCULOSIS IN THE COMMUNITY HEALTH CENTERS Desy Indra Yani; Yayat Fajar Hidayat; Afif Amir Amrullah
Belitung Nursing Journal Vol. 6 No. 5 (2020): September - October
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.551 KB) | DOI: 10.33546/bnj.1153

Abstract

After the publication of the article (Yani et al., 2018), it has been brought to our attention that the wrong title was used on the initial publication. The correct title of this article is “Knowledge, attitude, and practice of cough etiquette in patients with tuberculosis in the community health centers.” The original version of the article has been updated to reflect this. The reference and layout formats in this article have also been updated. The publisher apologizes for the errors. The corrected article can be seen at https://doi.org/10.33546/bnj.509
Description Of Knowledge, Attitude, And Behavior At Risk Of HIV Transmission In "X" SMK Students Desy Indra Yani; Fera Imelia Agustin; Kusman Ibrahim
Journal of Nursing Care Vol 5, No 1 (2022): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v5i1.32899

Abstract

HIV is a severe health problem. Pangandaran is a West Java tourist spot with a high risk of HIV transmission among adolescents. Knowledge about HIV, attitudes towards HIV transmission behavior, and HIV risk behaviors are essential for every individual because adolescents are a vulnerable population. This study aims to identify knowledge, attitudes, and risk behaviors for HIV transmission. This descriptive research with the research population is teenagers class XI and XII in SMK "X" Pangandaran, as many as 915 people. Data collection using proportionate stratified random sampling technique with a sample of 278 students online. Data collection was carried out within one month and distributed using Google Form using a modified Knowledge, Attitudes, and Risk Behavior related to HIV (PSP-HIV) questionnaire, which had been tested for validity and reliability. Data were analyzed using univariate in the form of frequency distribution for knowledge and attitudes. Risk behavior is grouped based on the frequency and percentage of respondents' answers to each statement. The results of this study found that (71.6%) of adolescents had less knowledge about HIV. A total of (54.7%) of adolescents have a terrible attitude toward HIV transmission behavior. The three risk behaviors for HIV transmission with the highest scores among students in this study were: 1) using protection or condoms during sexual intercourse as much as 5.4%; 2) having sex with girlfriends as much as 5%; 3) having sex with friends as much as 3.2%Adolescents must be provided with accurate and complete information so that they do not become a vulnerable group to suffer from HIV.  
GAMBARAN PELAKSANAAN PERAN KADER TUBERKULOSIS PADA PROGRAM DOTS DI KECAMATAN BANDUNG KULON Desy Indra Yani; Risca Ayu Hidayat; Citra Windani Mambang Sari
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.635 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v4i2.102

Abstract

Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO sejak tahun 1995 untuk penanggulangan penyakit TB. Keberhasilan pelaksanaan DOTS di masyarakat perlu melibatkan peran petugas kesehatan, keluarga, dan kader komunitas yang telah mengikuti pelatihan. Keberadaan kader TB di tengah masyarakat ini diharapkan dapat membantu penanggulangan penyakit TB. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pelaksanaan peran kader tuberkulosis pada program DOTS di Kecamatan Bandung Kulon. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Terdiri atas satu variabel dengan lima domain. Sampel dalam penelitian adalah 66 kader tuberkulosis yang telah mengikuti pelatihan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner melalui teknik wawancara. Kuesioner yang digunakan sudah dilakukan uji validitas isi dilakukan pada tiga peneliti TB dan komunitas. Uji reliabilitas dengan Kuder Richardson formula 21 dengan nilai 0,88. Nilai uji reliabilitas instrumen 0,8. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi yang dilakukan secara komputerisasi. Hasil penelitian sebagian besar pelaksanaan peran kader tuberkulosis dalam program DOTS dalam kategori baik sebanyak 42 responden (63,6%) dan 24 responden (36,6%) dalam kategori tidak baik. Domain sebagai pemberi penyuluhan (63,6%) dan penjaringan suspek TB (68,2%) dalam kategori baik. Akan tetapi, domain peran sebagai koordinator PMO (63,4%) dan pembimbing dan pemotivasi PMO (63,6%) dalam kategori tidak baik serta domain peran sebagai PMO (50%) dalam kategori sama baik. Berdasarkan hasil Penelitian diharapkan petugas kesehatan yang menjalani program DOTS dapat mengevaluasi dan memperbaiki aspek yang kurang dalam pelaksanaan peran kader TB.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA REMAJA: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS Guling Setiawan; Neti Juniarti; Desy Indra Yani
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.756 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v5i1.118

Abstract

Pendahuluan; TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman tuberculosis (Mycobacterium tuberculosa) (Alsagaff, 2006). Diperkirakan sepertiga dari populasi dunia sudah tertular TB Paru, yang mana sebagian besar penderita TB Paru adalah usia produktif (15-50 tahun). Penyakit TB paru dapat menyebar ke organ tubuh yang lain seperti lapisan otak, ginjal, tulang, serta nodus limfe (Crofton, 2005). Penyakit TB paru masih merupakan masalah kesehatan di dunia terutama pada negara-negara berkembang. Oleh karena itu kajian literatur diperlukan untuk menggali gaya hidup remaja dengan kejadian TB paru. Tujuan penulisan ini untuk mengidentifikasi hubungan gaya hidup remaja dengan kejadian TB paru. Metode Penelitian ini digunakan dalam membuat artikel ini adalah cirtical review. Proquest (tahun 2005-2016) dan Google Scoolar (tahun 2005-2016) merupakan database yang digunakan dalam review ini. Key word yang digunakan adalah gaya hidup, kejadian TB paru, dan remaja. Didapatkan 5 artikel penelitian yang sesuai dengan tujuan dan kriteria review. Dari 5 artikel ini, didapatkan hasil mengenai gaya hidup dengan kejadian TB paru pada remaja yang meliputi pengetahuan, pendidikan kesehatan, merokok, minuman keras (alkohol), dan keluar dimalam hari. Semua jurnal ini terbukti menunjukkan kearah gaya hidup yang mengakibatkan kejadian TB paru pada remaja. Review ini menyimpulkan bahwa gaya hidup dapat mempengaruhi kejadian TB paru pada ramaja. Merokok dan keluar dimalam hari merupakan factor yang dominan yang mengakibatkan kejadian TB paru pada ramaja
Correlation Mother’s Eduaction and Received Stunting Information with Mother’s Stunting Knowledge Ayyida Aini Rahmah; Desy Indra Yani; Theresia Eriyani; Laili Rahayuwati
Journal of Nursing Care Vol 6, No 1 (2023): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v6i1.44395

Abstract

Inadequate nutritional intake in toddlers is one of the main causes of stunting. Mother’s knowledge will determine attitudes in maintaining the nutritional needs of toddlers, and reducing the potential for stunting in toddlers. Factors that influence knowledge are education and information. The aim of the study was to analyze the correlation between mother’s education level and received stunting information with mother’s knowledge of stunting in Desa Sukamulya, Bandung Regency. The research design is a correlational quantitative, secondary data approach. The population is mothers with toddler in Desa Sukamulya, Bandung Regency. Samples were taken using total sampling technique, totaling 55 people. The instrument consisted of mother’s education, received stunting information, and mother’s stunting knowledge. The statistical test will be used Chi square. The results showed that there was no correlation between the mother’s education level (p-value = 0.138) and information exposure (p-value = 1.000) and the mother’s knowledge of stunting. Implementation of health education with audio-visual media and booklets as well as information guidance through health cadres can be carried out by community nurses to increase public knowledge regarding stunting. Education level and information exposure were not related to knowledge about stunting in Sukamulya Village, Bandung Regency. Community knowledge can be increased through the provision of health education interventions. Further research still needs to be done with better methods by use primary data.
The Relationship between Availability Basic Sanitation with Toddlers Stunting Incidence Nara Raihani; Laili Rahayuwati; Desy Indra Yani; Windy Rakhmawati; Witdiawati Witdiawati
Journal of Nursing Care Vol 6, No 1 (2023): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v6i1.44429

Abstract

Poor basic sanitation was one of the indirect causes of stunting. Stunting was one of the toddler health problems which characterized by the child's height not according to his age. This study aims to analyze the relationship between the availability of basic sanitation facilities with stunting in toddlers incidence. This research was a correlational quantitative research with a cross-sectional approach. The total population in this study was 465 people in Sukamulya Village, Rancaekek District, Bandung Regency. Samples were taken by purposive sampling technique so that the sample used was 96, with the criteria of parents with toddlers. The instrument used was the RKDU questionnaire instrument originating from primary research which consisted of demographic data, questions related to the availability of latrines, questions related to waste management and questions related to SPAL. Data were analyzed using the chi- square statistical test. The results of statistical tests show that there was no relationship between the availability of basic sanitation facilities and the incidence of stunting in toddlers in Sukamulya Village (p value= 0,366). There are 22 respondents who still have poor sanitation facilities and 31 toddlers who still suffer from stunting. This needs to be give special attention from nurse to provide counseling interventions for sanitation facilities and stunting treatment.
ANALYSIS AND EVALUATION OF IMPLEMENTATION OF UNDERGRADUATE NURSING CURRICULLUM FOR FAMILY NURSING IN WEST JAWA Neti Juniarti; Sheizi Prista Sari; Desy Indra Yani
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 1, No 2 (2016): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.798 KB) | DOI: 10.24990/injec.v1i2.119

Abstract

Nurses are the backbone of the healthcare system, being the key providers of primary healthcare as they comprise 60-80% of the total health workforce, and provide 90% of all heath care services in the primary healthcare arena.  This study aimed to evaluate the concordance  of family nursing and community health nursing curriculum with international standards and national needs for undergraduate nursing education in West Java.This study used evaluation research design using BEKA framework as a tool to perform curriculum analysis which included Benchmarking, Evidencing, Knowing, and Applying stages. The international standards competency for family nursing and community health nursing, course study guide and samples of students reports were collected and analysed using content analysis. In addition participants from six nursing schools were interviewed to identify application of the curriculums. The results show that some of the competencies outlined in the course study guide were not aligned with international standards of family nursing from International Family Nursing Association. Four dimensional framework of family nursing and community health nursing curriculums were proposed to improve the alignment between international standards as well as local and government needs for family nursing and community health nursing curriculums. School of nursing can apply this framework as guidance to develop their own learning plans based on international standards, national, local and institutional needs. Keywords: curriculum analysis, evaluation, family nursing, community health nursing  
Co-Authors Adelse Prima Mulya Adelse Prima Mulya Adelse Prima Mulya Afif Amir Amrullah Akfini Husnul Khotimah Annisa Susanti Karmansyah Arlette Suzy Puspa Pertiwi Arlette Suzy Setiawan Ayyida Aini Rahmah Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Dadang Purnama Dessy Adriani Devi Nurrahmawati Dini Fathania Efri Widianti Endah Djuwendah Erna Irawan Ernah, Ernah Etika Emaliyawati Evita Peron Fauzia, Nuris Azril Fera Imelia Agustin Fiqhy, Annisa Nurul Furkon Nurhakim Gilang Purnama, Gilang Gina Nurdina Guling Setiawan Gusgus Graha Ramdhanie Hartiah Haroen Hasan, Nur Bilqis Haibah Mufidah Helwiyah Ropi Helwiyah Ropi Helwiyah Ropi Henny Yulianita Hidayat, Risca Ayu Hidayat, Yayat Fajar Hilman Saiful Islam Ikeu Nurhidayah Iwan Shalahuddin Juniarti, Neti Kartika Saragih, Chintya Ysha Kosim Kosim Kusman Ibrahim Laili Rahayuwati Laili Rahayuwati Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria Komariah Muhamad Gustaf Al Fajar Mulya, Adelse Prima Mustopa Mustopa Myra D Oruga Nara Raihani Neti Juniarti Nina Gartika Nina Sumarni Nur Oktavia Hidayati Nurhandiya, Vina Nursiswati Nursiswati Raden Nabilah Putri Fauziyyah Riani Pebrianti Rida Siti Toyibah Risca Ayu Hidayat Sari Lestari Sari, Citra Windani Mambang Selviya, Devi Setiawan, Guling Shalahudin , Iwan Sheizi Prista Sari Sri Hendrawati Syipa Izzati Hermawan Tantry, Yustin Usyani Tetti Solehati Tetti Solehati Theresia Eriyani Titin Sutini, Titin Udin Rosidin Vina Nurhandiya Windy Rakhmawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati, Witdiawati Yanti Hermayanti Yayat Fajar Hidayat Yustin Usyani Tantry