Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENELITIAN PENDAHULUAN SINTESIS EMULSI BIOFUEL-AIR UNTUK BAHAN BAKAR PENGERINGAN KARET REMAH Handayani, Hani; Maspanger, Dadi Rusadi; Andriani, Woro
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 41, Nomor 2, Tahun 2023
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v41i2.870

Abstract

Pengeringan merupakan salah satu tahapan proses di dalam industri pengolahan karet remah yang cukup kritis dan sangat menentukan mutu akhir karet remah, serta menjadi komponen biaya terbesar karena membutuhkan konsumsi energi yang cukup banyak. Kebutuhan bahan bakar solar di pabrik karet remah cukup besar dengan total tidak kurang dari 90 juta liter/tahun. Bahan bakar yang selama ini digunakan adalah solar industri (Industrial Diesel Oil, IDO) yang merupakan bahan bakar fosil dan ketersediaannya semakin menipis sehingga perlu dicari alternatif energi terbarukan (EBT) bersumber dari biomassa yang ketersediaannya di alam cukup melimpah. Salah satu alternatif bahan bakar yang dapat digunakan adalah emulsi biofuel-air yang lebih murah dan ramah lingkungan namun energi pembakarannya diharapkan sama dengan solar sehingga dapat digunakan secara langsung agar transfer panas dapat lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pembuatan emulsi biofuel-air yang homogen dan stabil (minimal 24 jam) sebagai alternatif energi pengeringan di industri karet remah serta mengkaji pengaruhnya terhadap mutu karet remah yang dihasilkan. Tiga jenis bahan bakar digunakan dalam penelitian ini yaitu solar, biosolar, dan FAME. Ketiga jenis bahan bakar tersebut diemulsikan dengan air pada perbandingan 90:10 (bahan bakar:air) dengan tiga variasi dosis bahan pengemulsi (5%; 7,5%; dan 10%). Campuran diaduk dengan menggunakan mesin pencampur berkecepatan tinggi hingga 23.000 rpm selama 1-2 menit dan diamati kestabilannya selama beberapa hari. Emulsi yang paling stabil selanjutnya digunakan untuk uji coba pengeringan karet remah. Karet kering yang dihasilkan kemudian diuji mutunya sesuai SNI 1903:2017 dan sebagai pembanding digunakan karet remah yang dikeringkan dengan solar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengemulsi Span 80 dan Tween 80 (90:10) sebanyak 5% volume bahan bakar emulsi dapat menghasilkan emulsi yang stabil untuk campuran emulsi solar-air dan biosolar-air sedangkan untuk emulsi FAME-air masih belum stabil. Sementara itu pengeringan dengan emulsi solar-air dan biosolar-air menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap mutu karet yang dihasilkan, hampir semua parameter telah memenuhi persyaratan di dalam SNI 1903:2017 kecuali untuk parameter kadar zat menguap.
FORMULASI DAN ANALISIS MUTU SELANG KARET UNTUK DME, LPG, DAN GAS ALAM (LNG) CIFRIADI, Adi; FALAAH, Asron Ferdian; Handayani, Hani; RAMADHAN, Arief; FITRIANI, Rachma; FITRIANI, Irma Nur
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 42, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v42i1.911

Abstract

Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari bahan bakar alternatif untuk rumah tangga dalam rangka mensubstitusi LPG, diantaranya adalah penggunaan DME dan gasalam. Upaya ini dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan impor LPG dan bahkan menciptakan kemandirian energi, khususnya untuk bahan bakar rumah tangga. Pada saat aplikasi DME dan gas alam sebagai bahan bakar rumah tangga untukmenggantikan LPG maka diperlukan pemastian bahwa aksesoris kompor gas, salah satunya adalah material selang karet yang digunakan tahan terhadap LPG, DME, dan gas alam sesuai persyaratan di dalam SNI 9137:2022 tentang selang karet untuk kompor gas dimetil eter (DME) dan SNI 7213:2014 tentang selang karet untuk kompor gas LPG. Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan analisis ketahanan kompon selang karet terhadap paparan DME, LPG, dan gas alam. Penelitian ini menggunakan variasi jenis elastomer terdiri dari karet NBR/PVC, CR, dan NBR/PVC blend NR (85/15) serta variasi bahan pengisi carbon black (CB) N330, N550, dan N774. Analisis dan karakterisasi mutu meliputi karakterisasi pematangan, kekerasan, kuat tarik, perpanjangan putus (sebelum dan sesudah pengusangan), uji ketahanan terhadap DME menggunakan gas DME, uji ketahanan terhadap LPG menggunakan gas LPG, dan uji ketahanan terhadap gas alam menggunakan cairan n-pentana. Sebanyak 3 (tiga) formula kompon bagian luar (cover) telah dibuat dan hasilnya semua formula telah memenuhi persyaratan SNI yang diacu. Sementara itu sebanyak 6 (enam) buah formula kompon selang bagian dalam (lining) telah berhasil dibuat dan hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 4 (empat) dari 6 (enam) formula yang dibuat telah memenuhi persyaratan mutu selang karet sesuai SNI yang diacu. Sementara itu, 2 (dua) formula yang lainnya masih belum memenuhi persyaratan yaitu formula NBR1 untuk persen penambahan massa (cairan terserap) setelah direndam dalam n-pentana dan formula NBR/NR2 untuk parameter perubahan perpanjangan putus setelah pengusangan.
Audit Tata Kelola Universitas Islam Negara Sultan Syarif Kasim Riau Repository System Menggunakan COBIT 2019 Alisya, Tita; Handayani, Hani; Auliani, Sephia Nazwa; Khairani, Luthfia; Megawati, Megawati
Jurnal Testing dan Implementasi Sistem Informasi Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Testing dan Implementasi Sistem Informasi
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Informasi telah menjadi pendorong utama keberhasilan organisasi di berbagai sektor, termasuk dunia Pendidikan. Universitas, sebagai lembaga pendidikan tinggi, semakin mengandalkan TI untuk mendukung operasional dan pengelolaan informasi akademis. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau mendukukng fungsi operasional, pengelolaan di perpustakaan. Proses audit pada Perpustakaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja IT, sumber daya manusia serta capability level di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan Framework COBIT 2019 dalam melakukan auidit. Didapatkan hasil pada 4 domain proses yaitu APO09, APO11, BAI04 dan BAI06. APO09 dan BAI04 berada pada level 2 dengan kategori largely achieved, sedangkan APO11 dan BAI06 berada pada level 5 dengan kategori  fully achieved.
PEMANFAATAN LATEKS KARET ALAM SEBAGAI PELAPIS KAIN UNTUK ALAS EMBUNG Handayani, Hani; KINASIH, Norma Arisanti; FALAAH, Asron Ferdian
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 42, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v42i2.1012

Abstract

Indonesia adalah negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia, turunnya harga karet selama 6 tahun terakhir menyebabkan banyak perkebunan karet dialihfungsikan. Aplikasi lateks karet alam untuk alas embung diharapkan dapat meningkatkan konsumsi karet alam dalam negeri sehingga dapat mendongkrak harga karet alam. Sifat unggul dari karet alam diharapkan dapat menghasilkan alas embung yang awet sehingga dapat digunakan untuk menyimpan air dalam waktu lama sehingga dapat mendukung tanaman perkebunan. Terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau akan menurunkan produksi tanaman perkebunan secara nasional. Pembangunan bendungan dari beton memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Berbeda dengan bendungan dari beton, teknologi embung sudah diterapkan di Indonesia pada pembuatan penampung air sungai dengan menggunakan material plastik, namun sayangnya mudah rapuh karena kurang tahan terhadap sinar matahari dan oksidasi, mudah sobek karena tarikan dan tekanan air. Teknologi alas embung dari kain yang dilapisi lateks karet alam telah digunakan di Thailand untuk sarana penyimpanan air pertanian. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan lateks karet alam sebagai pelapis kain untuk alas embung. Beberapa kain yang tersedia di pasaran dipilih dan diujicoba dilapisi dengan lateks kompon formula tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kain yang diolesi dengan 3 (tiga) lapis lateks kompon tidak bocor. Kain yang telah dilapisi kemudian diuji kinerjanya dan hasilnya sifat fisik mekanik kain yang dilapisi lateks karet alam meningkat dibandingkan dengan kain yang tidak dilapisi lateks karet alam.
The Relationship Between Maternal Knowledge and Attitude Towards Stunting Prevention Efforts and the Incidence of Stunting in Toddlers Dwista Anggraeni, Dinda; sri mulyanti; Budiawan, Heri; Handayani, Hani
HealthCare Nursing Journal Vol. 7 No. 1 (2025): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v7i1.5903

Abstract

Stunting is a condition of impaired physical and cognitive growth due to malnutrition during the growth period. Children who are stunted can experience disruptions in physical, mental, cognitive, and intellectual development, making them unable to learn optimally. The aim of the research is to determine the relationship between maternal knowledge and attitudes towards stunting prevention efforts and the incidence of stunting in toddlers. The research method is quantitative with a correlational research design using a cross-sectional approach. The population consists of all mothers with toddlers in the working area of the Cigeureung Health Center in Tasikmalaya City, with proportional random sampling yielding a total of 94 samples. Data were analyzed using frequency distribution and chi-square test. The research results showed that the majority of toddlers experienced stunting, with 54 toddlers (57.4%), the majority of mothers had low knowledge, with 67 respondents (71.3%), and negative maternal attitudes, with 55 respondents (58.5%). The results of the Chi-square test for knowledge showed that there is a significant relationship between mothers' knowledge and attitudes about stunting prevention efforts and the incidence of stunting in toddlers. Based on the research results, it is recommended to conduct health education regularly and on schedule to improve mothers' knowledge and attitudes about stunting prevention efforts, especially for mothers with toddlers, by implementing health promotion methods in both small and large groups.
Hand Hygiene Education and Manufacture of Hand Sanitizer in Miftahul Khoeriyah Madrasah, Bungursari District Amalia, Siska; Syfa, Syfa; Handayani, Hani
AbdimasMu UMTAS Vol. 3 No. 1 (2024): AbdimasMu UMTAS: Journal Of Community Service
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/pxsam234

Abstract

 Covid-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). For the first time this virus was discovered in Wuhan, China at the end of December 2019. Because this virus spreads very quickly through droplets released by infected humans, WHO (World Health Organizer) then announced that this disease had become an emergency, requiring infected countries to impose a lock down system to slow the spread of the virus. The Covid-19 virus was first identified in Indonesia in March 2020 and the government imposed activity restrictions and made recommendations for a Health Protocol that must be adhered to to date to prevent its spread. One of the health protocols that must be obeyed is washing hands properly in 6 steps. Hand washing can be done with soap and clean running water, or by using a hand sanitizer. Using a hand sanitizer is easy and practical because you can take it anywhere and it doesn't take a long time, but its availability is limited and the price is quite expensive. Therefore, we want to teach the children and teaching staff at Miftahul Khoeriyah how to make hand sanitizers independently with the basic ingredients of aloe vera, alcohol and essential oil. This activity was carried out on September 5 2021 located at the Miftahul Khoeriyah Madrasah, Bungursari District
Examination Of Blood Group and Rhesus in Banyuhurip Village, Cibeureum Village Regina , Gelfira Dewi; Handayani, Hani
AbdimasMu UMTAS Vol. 3 No. 1 (2024): AbdimasMu UMTAS: Journal Of Community Service
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/mdcagp29

Abstract

Knowing blood type has many benefits, including facilitating forensic identification, for transfusion purposes, as data contained in ID cards, driving licenses, and other identity cards. The conclusion of the observation stated that most of the people did not know their blood type, so a blood group check was carried out in Banyuhurip Village, Cibeureum Village. The examination was followed by 128 people with an age range of 7-65 years. The results of the examination showed that 40 people (31%) had blood type A, 24 people (19%) had blood type B, 10 people (8%) had blood type AB, and 54 participants (42%) had blood type O. All participants were rhesus positive (+) (100%). The sex distribution of the participants of the blood group test is 50 people (39%) are male and 78 people (61%) are female.
Creating A Healthy and Quality Youth Generation by Establishing a Teenagers Posyandu Ramadhan, Adihtya; Firmansyah, Dicky; Rohimah, Hanny; Fatinah, Hasna; Aulia, Neza; Karenina, Puteri; Syaputra, Rangga; Fatmawati, Rosia; Handayani, Hani
AbdimasMu UMTAS Vol. 3 No. 1 (2024): AbdimasMu UMTAS: Journal Of Community Service
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/np6dbd55

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. During this period, adolescents experience many challenges both from themselves (biopsychosocial factors) and the environment (environmental factors). According to WHO, adolescence occurs in the age range of 12-24 years. Meanwhile, according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 25 of 2014, the meaning of adolescents is a population aged 10-19 years. Adolescence is a transitional period of human mental, physical and reproductive development that can have an impact on general health status. In adolescence, various changes occur in children as a form of puberty such as weight, height and so on. The development of information and technology can influence healthy adolescent behavior including risky behavior. Problems that usually occur in adolescents include juvenile delinquency, difficulty concentrating, lack of confidence, drug and narcotic abuse, to smoking. The purpose of this community service is to spur community development by growing its own motivational power, as well as being an agent of change and preparing development cadres and forming a youth posyandu in Jayagiri Village, Ciamis Regency. Youth Posyandu is here to help teenagers face their complex problems. The problem faced is that the youth posyandu cadres have not yet been formed and there has been no previous training so that this youth posyandu is a new thing in Jayagiri Village. The implementation method to solve this problem is to form a youth posyandu by providing training to youth posyandu members on the procedures for implementing a youth posyandu. The results and outputs produced are the formation of youth posyandu cadres by implementing a 5 table cadre training system for registration, implementation of height weighing examinations, recording, services and counseling and counseling.
The Vaccination of Covid-19 for Community in Tasikmalaya Falah, Miftahul; Handayani, Hani; Saryomo, Saryomo; Sahroni, Oni; Setiawan, Asep; Solihatin, Yuyun; Herdiani, Ida; Brahmantia, Bayu; Sholihat, Neni; Ariyani, Hana; Firdaus, Ali; Rusdiana, Rusdiana; R. Romli, Yusuf; Tien, Rany; Muttaqin, Zainal; Ikhsan, Ikhsan; Gunawan, Indra; Budiana, Ijang; Suhartini, Titin
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/t5c9ct64

Abstract

The Covid-19 pandemic has created an emergency status in Indonesia. Through Presidential Decree No. 11 of 2020, Indonesia has declared a health emergency status. Various efforts have been made to overcome the impact of the Covid-19 pandemic, vaccination is one of efforts to solve the problem. The purpose of this community service is to implement a Covid-19 vaccination in the work area of ​​the Tamansari Public Health Center, Tasikmalaya City. The method used interviews followed by administering the Covid-19 vaccine to people who already meet the criteria. The total respondents in the Covid-19 vaccination were 804 people, which were carried out in two sessions. The implementation of Covid-19 vaccination was conducted at the Muhammadiyah University of Tasikamalaya with a total of 304 people in season 1 and 500 people in season 2. The community response was positive and supported the vaccination activities organized by UMTAS and Tamansari Public Health Center, Tasikmalaya City. In summary, people who got a vaccination of Covid-19 will increase individual and communal immunity.
PEMANFAATAN BIODIESEL-EMULSI AIR SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGERINGAN KARET REMAH Hanifarianty, Sherly; Handayani, Hani; Falaah, Asron Ferdian; Maspanger, Dadi Rosadi; Andriani, Woro; Farobie, Obie; Rusli, Meika Syahbana
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 43, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v43i1.949

Abstract

Emulsi biodiesel-air dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk pengeringan karet remah. Biodiesel yang digunakan merupakan campuran 70% solar dan 30% FAME (B30) serta campuran 60% solar dan 40% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) (B40) dari minyak sawit mentah (CPO). Potensi penggunaan biodiesel untuk pengeringan karet remah tidak kurang dari 90-120 juta liter per tahunnya. Namun penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar pengeringan remah karet masih perlu dikaji karena banyak mengandung NOx dan PM (partikel) yang berpotensi menurunkan kualitas karet.Penggunaan air dimaksudkan untuk ditingkatkan penghematan bahan bakar dan meminimalkan emisi Nitrogen Oksida (NOx) dan partikel udara yang berpotensi menurunkan kualitas karet. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu untuk membuat emulsi minyak-air solar dengan menggunakan surfaktan, maka pada penelitian ini dikembangkan metode preparasi emulsi biodiesel B30-air dan emulsi biodiesel B40-air dengan menggunakan campuran surfaktan Span 80 dan Tween 80, dengan rasio antara biodiesel dan air yaitu 90:10 (v/v). Emulsi biodiesel-air yang homogen dan stabil yaitu emulsi B30-air dan B40-air diperoleh dengan menambahkan emulsifier 5% yang terdiri dari campuran Span 80 dan Tween 80 sebagai surfaktan sehingga membentuk emulsi B30-air dan B40-air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biodiesel B30-emulsi air dan emulsi B40-air dengan kadar air 10% dapat disintesis menggunakan kombinasi surfaktan SPAN 80 dan TWEEN 80 sebanyak 5% dengan cara diaduk menggunakan mixer kecepatan tinggi (23.000 rpm) selama 1-2 menit hingga menghasilkan emulsi yang stabil lebih dari 30 hari (untuk emulsi air B30) dan sampai dengan 5 hari (untuk emulsi air B40) untuk pengeringan 130 - 135ºC. Untuk emulsi B30-air dan B40-air dengan kadar air 10% layak digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengeringan karet remah. Kualitas karet remah kering yang dihasilkan memenuhi standar persyaratan sesuai SNI 1903:2017.