Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : BEMAS: Jurnal Bermasyarakat

Pemetaan pengembangan usaha garam melalui analisis SWOT di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Mutia, Mutia; Khairul Habibi; Rasyidah
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 6 No 2 (2026): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v6i2.1854

Abstract

Latar belakang masalah di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen memiliki potensi besar dalam pengembangan industri garam lokal namun menghadapi berbagai tantangan strategis yang memerlukan analisis mendalam. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi dan tantangan pengembangan usaha garam di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen melalui pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang komprehensif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap 15 petani garam, 5 aparat desa, dan 3 stakeholder terkait, observasi lapangan, serta analisis dokumen perencanaan daerah. Data dianalisis menggunakan matriks SWOT dan diperkuat dengan sintesis literatur terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama wilayah ini meliputi: (1) ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dengan garis pantai sepanjang 12 Km, (2) lokasi geografis strategis dengan akses transportasi yang memadai, dan (3) tradisi produksi garam turun-temurun selama lebih dari 50 tahun. Kelemahan yang teridentifikasi mencakup: (1) rendahnya literasi manajerial dengan 70% petani belum memiliki pengetahuan manajemen modern, (2) keterbatasan akses permodalan dengan hanya 25% petani yang memiliki akses kredit formal, dan (3) teknologi produksi tradisional yang belum optimal. Peluang yang dapat dimanfaatkan meliputi: (1) dukungan kebijakan pemerintah melalui program swasembada garam nasional, (2) tren digitalisasi UMKM yang membuka akses pasar lebih luas, dan (3) meningkatnya permintaan garam berkualitas tinggi. Ancaman utama berupa: (1) kompetisi regional dari daerah penghasil garam lainnya, (2) inkonsistensi kebijakan sektoral, dan (3) perubahan iklim yang mempengaruhi pola produksi. Strategi pengembangan yang direkomendasikan fokus pada peningkatan kapasitas SDM, modernisasi teknologi produksi, dan penguatan akses pasar melalui platform digital.