Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Optimalisasi Ekonomi Desa Majaksingi dengan Meningkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah Kopi Melalui Argobisnis dan Pariwisata Wicaksono, Muhammad Prasetyo; Yahya, Agil; Prayoga, Teddy; Fitrista Utamita, Aidilia; Widyawati, Tri; Trisna Noviasari, Dilli
Borobudur Journal on Legal Services Vol 5 No 1 (2024): Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bjls.v5i1.10252

Abstract

Kopi merupakan suatu komiditas yang sangat sering di budidayakan oleh masyarakat di Indonesia karena kopi ini dapat sebagai bisnis yang sangat menguntungkan dan memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, mudah diolah, dan memiliki banyak khasiat yang ada. Salah satu pemanfaatan yang paling umum kopi ini dengan mengolahnya menjadi produk minuman. Pengolahan kopi yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama Peningkatan Produktivitas Dan Hasil Olahan Kopi Lokal Berbasis Agrobisnis Dan Pariwisata (KUB PROLOKBISTA) Majaksingi berupa bubuk kopi Java Mocha. Hal ini untuk membantu perekonomian petani dan masyarakat Desa Majaksingi. Metode yang dilakukan yaitu Participatory Rural Appraisal (PRA) yang menitikberatkan pada partisipasi anggota KUB PROLOKBISTA Majaksingi dalam pelaksanaannya dengan rangkaian kegiatan identifikasi bibit tanaman kopi, identifikasi biji kopi, pengolahan biji kopi, dan pembuatan merek dagang hasil olahan kopi Java Mocha di Desa Majaksingi. Pengukuran keberhasilan program dilakukan dengan perbandingan olahan biji kopi Java Mocha sebelum dan setelah program. Hasil yang diperoleh berupa komposisi olahan biji kopi Java Mocha khas KUB PROLOKBISTA, dan pembuatan merek dagang hasil olahan kopi Java Mocha dengan nama Kopi Gajah Mungkur Selatan (Kopi GAMBUS).
Probiotic Supplementation’s Efficacy and Safety in Preventing Healthcare-Associated Infections: A Systematic Review and Meta-Analysis Satria, Fauzi; Widyawati, Tri; Dwi Jalma, Monica
SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/scripta.v6i1.15897

Abstract

Background: Infections that people may get while seeking treatment in health facilities are known as healthcare-associated infections (HAIs). The application of probiotics represents a forefront approach in ongoing research and development for the prevention of HAIs. Probiotics' effectiveness has been the subject of several prior research, although the findings have not always been consistent. Objectives: This research aims to determine the efficacy and safety of probiotic supplementation in lowering HAIs when compared to a placebo. Methods: The PRISMA 2020 guidelines were followed in this investigation. Using the keywords "Healthcare-Associated Infections", "Nosocomial Infection, and "Probiotic", a search of the literature was done in July 2023 on the Cochrane Library, Google Scholar, PubMed, Proquest, Science Direct, Springer Link, and the ClinicalTrial.gov registry, with a focus on Randomized Clinical Trials from the previous ten years that compared the efficacy and safety of probiotics and placebos in preventing HAIs. The University of Oxford CEBM sheet, the Cochrane Risk of Bias Tools and Modified Jadad Score were used to evaluate the RCTs included. Meta analysis is carried through using RevMan Software 5.4. Results: Three RCTs that included 542 adult patients were qualified. The patient’s ages varied from 18 to 80, with 304 men (67.26%) and 148 women (32.74%) present. Probiotics significantly reduced HAIs compared to placebo (OR 1.92; 95% CI 1.10-3.35; p=0.02). Probiotics were administered to patients without causing any significant negative effects. Conclusion: In comparison to a placebo, probiotics are effective and safe in lowering the frequency of HAIs. Latar Belakang: Infeksi yang diperoleh pasien saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan dikenal sebagai healthcare-associated infections (HAIs). Penggunaan probiotik merupakan pendekatan terdepan dalam penelitian dan pengembangan saat ini untuk upaya pencegahan HAIs. Efektivitas probiotik telah menjadi subjek beberapa penelitian sebelumnya, meskipun temuan yang diperoleh tidak selalu konsisten. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi dan keamanan suplementasi probiotik dalam menurunkan HAIs jika dibandingkan dengan plasebo. Metode:Penelitian ini mengikuti pedoman PRISMA 2020. Penelusuran literatur dilakukan menggunakan kata kunci “Healthcare-Associated Infections”,“Nosocomial Infection”, dan “Probiotic” pada bulan Juli 2023 di database Cochrane Library, Google Scholar, PubMed, Proquest, Science Direct, Springer Link, dan ClinicalTrial registri.gov, dengan fokus artikel Randomized Clinical Trials (RCT) terpublikasi sepuluh tahun terakhir yang membandingkan efikasi serta keamanan probiotik dan plasebo dalam mencegah HAIs. Lembar The University of Oxford CEBM, instrumen deteksi risiko bias Cochrane, dan skor Jadad yang dimodifikasi digunakan untuk mengevaluasi artikel RCT terpilih. Meta Analisis dilakukan dengan menggunakan Software RevMan versi 5.4. Hasil: Tiga artikel RCT yang mencakup sebanyak 542 pasien dewasa memenuhi syarat untuk disertakan dalam penelitian. Usia pasien bervariasi dari 18 hingga 80 tahun, terdiri dari 304 pria (67,26%) dan 148 wanita (32,74%). Probiotik secara signifikan mengurangi HAIs dibandingkan dengan plasebo (OR 1.92; 95% CI 1.10-3.35; p=0.02). Probiotik diberikan kepada pasien tanpa menimbulkan efek negatif yang signifikan Kesimpulan: Dibandingkan dengan plasebo, probiotik efektif dan aman dalam menurunkan frekuensi HAIs.
Perception and use of herbal medicine by Indonesian Medical Doctors Simatupang, Abraham; Widyawati, Tri; Susilaningsih, Neni; Tobing, Romauli; Kurniaty, Linggom; Silaban, Hertina; Djojosaputro, Mulyadi; Mahabuana, Bintang
Indonesian Journal of Biomedicine and Clinical Sciences Vol 57 No 1 (2025)
Publisher : Published by Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/inajbcs.v57i1.15768

Abstract

Indonesia has a long experience in traditional medicine such as jamu. The government has been encouraging all sectors, especially pharmaceutical industries together with research institutions and academia to increase herbal medicine research so that herbal medicine is increasingly used in health services, including by medical doctors. Various efforts have been made but empirically it seems that this goal has not been achieved. For this reason, it is necessary to conduct a survey to determine the understanding and use of herbal medicine among doctors. I was a cross-sectional study using an electronic questionnaire distributed to doctors who are members of the Indonesian Medical Association (IMA) per province. Three-hundred sixty-two respondents from 29 out of 38 (76%) provinces of Indonesia responded, and 263 out 362 respondents (72%) are general practitioners. In prescribing herbal medicines only 18.5% prescribed, 35% did not and 46.6% sometimes prescribed, respectively. Of the eleven phytopharmaceuticals/standardised herbal medicines only one medicine No. 5 was widely recognized by respondents (46.6%). This study showed that doctors' understanding of herbal medicine still needs to be improved through various means including webinars/seminars, journals that show good clinical trials so that they are more confident when prescribing herbal medicine to their patients. There is a need for more comprehensive information regarding the indications, efficacy and side effects of herbal medicine, through books or formularies that can be accessed by doctors. In addition, respondents agreed that herbal medicine should be taught in medical schools both in the pre-clinical and clinical phases.
Kegiatan Pemetaan Jalur Pengelolaan Lahan Garapan Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Makmur di Tahura Wan Abdul Rachman Wafa, Ali; Riyawan, I Nyoman; Widyawati, Tri; Agustin, Aprillia Bella Cithra Putri; Asmarahman, Ceng; Safe’i, Rahmat
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2025): June
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v4i1.11098

Abstract

Kelompok Tani Hutan adalah kumpulan petani yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di luar kawasan hutan. Kelompok Tani Hutan dibentuk bertujuan memberikan peluang pendapatan masyarakat dengan menjaga kelestarian hutan. Permasalahan kelompok tani hutan dalam menggarap lahan hutan adalah belum memiliki peta jalur pengelolaan lahan garapan. Padahal keberadaan peta sebagai dasar pengelolaan Kawasan dan pencegah timbulnya konflik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu Kelompok Tani Hutan dalam membentuk peta jalur pengelolaan lahan garapan kelompok tani hutan Karya Makmur. Jalur yang dipetakan adalah jalur yang biasa dilewati petani Kelompok Tani Hutan Karya Makmur. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di kelompok tani hutan Karya Makmur pada Kawasan hutan Tahura Wan Abdul Rachman. Kegiatan ini juga melibatkan petani Kelompok Tani Hutan Karya Makmur. Hasil dari pengabdian ini adalah peta jalur pengelolaan lahan garapan kelompok tani hutan Karya Makmur. Lahan Garapan Kelompok Tani Hutan didominasi tanaman Multi-Purpose Tree Species yang dapat dipanen tanpa menebang pohon induk.
Pengabdian Masyarakat melalui Aksi Pembersihan Sampah di Jalur Wisata Taman Nasional Way Kambas Wafa, Ali; Widyawati, Tri; Agustin, Aprillia Bella Cithra Putri; Riyawan, I Nyoman; Safe’i, Rahmat; Asmarahman, Ceng; Darmawan, Arief
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2025): June
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v4i1.11099

Abstract

Sampah adalah penyebab utama pencemaran lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas keindahan lingkungan. Meningkatnya volume sampah menjadi ancaman serius bagi kelestarian kawasan wisata. Ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan yang membuang sampah sembarangan. Perilaku membuang sampah sembarangan juga terjadi di kawasan wisata. Sampah yang berada di kawasan hutan dapat membahayakan satwa. Satwa akan memakan sampah yang dianggap sebagai makanan. Sampah yang termakan akan mengganggu pencernaan satwa yang akhirnya satwa menjadi mati. Sampah yang dibuang sembarangan akan menyebabkan penyakit dan merusak lingkungan. Artikel ini melaporkan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membersihkan sampah di jalur wisata dari pintu masuk sampai Pusat Lektur Gajah di Taman Nasional Way Kambas. Aksi pembersihan sampah juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat sekitar kawasan. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan sejumlah besar sampah yang sebagian besar botol minuman. Sampah yang terkumpul akan dibuang keluar kawasan hutan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menjadikan kawasan jadi bersih dari sampah yang membuat satwa terhindar dari memakan sampah yang dapat membahayakannya.
PEMETAAN DAN PENANGGULANAN PENDERITA SINDROMA METABOLIK DI KECAMATAN MEDAN AREA KOTA MEDAN: MAPPING AND HANDLING OF METABOLIC SYNDRO ME PATIENTS IN MEDAN AREA DISTRICT, MEDAN CITY Pratama, Arief; Rambe, Aldy Safruddin; Widyawati, Tri; Darlan, Dewi Masyithah; Sembiring, Rosita Juwita
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 14 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jkin.v14i1.796

Abstract

Sindroma metabolik merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang terus meningkat prevalensinya di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan prevalensi dan faktor risiko sindroma metabolik di Kecamatan Medan Area, Kota Medan, melalui program pengabdian masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi edukasi kesehatan, skrining fisik, dan pengukuran parameter laboratorium seperti gula darah dan kolesterol pada 150 peserta dengan usia rata-rata 45 tahun. Hasil menunjukkan bahwa 38% peserta memenuhi kriteria sindroma metabolik, dengan prevalensi obesitas abdominal sebesar 60%, hipertensi 45%, hiperglikemia 30%, dan hiperkolesterolemia 40%. Menyoroti pentingnya intervensi promotif dan preventif berbasis komunitas untuk menurunkan risiko sindroma metabolik. Data ini diharapkan menjadi dasar pengembangan kebijakan kesehatan di tingkat lokal dan regional.
The Possible Role of Plant Derived Essential Oils Against Fatigue in Post Acute Sequele Covid-19: A Literature Review Based on Evidence of Essential Oils on Fatigue Satria, Fauzi; Widyawati, Tri; Rambe, Irfah Tut Alwiyah; Fitriani, Fitriani; Yusuf, Muhammad; Jamal, Monica Dwi
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.9 No.2 November 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v9i2.11563

Abstract

Symptoms of COVID-19 were found to be persistent after acute onset in some survivors. One of the Post Acute Sequele Covid-19 (PASC) problems is fatigue. Until now, the treatment options for fatigue in PASC are limited. Plant derived essential oils (EO) have been shown to reduce fatigue in several patient populations. The aim of this review is to present all the evidence regarding the benefits of plant derived EO for fatigue, whether they can be used as a therapy for fatigue associated PASC. Method: Literature search was conducted on the PubMed, Science Direct, Google Schoolar, and Springer Link databases focusing on the last 10 years randomized clinical trial (RCT) study on the topic of the effect of EO on fatigue with the keywords ˜Essential Oils, ˜Fatigue and ˜Long Covid-19. The evidence and other information obtained is then analyzed using PICO synthesis and presented in tabular and narrative form. Results: Based on the analysis of the 11 articles obtained, it was found that the utilization of plants EO such as Lavender, Sweet Orange; Lavender mixed Cananga, Juniper, and Rosemary; Sandalwood mixed Frankincense and Ravensara; Evening Primrose; leaves of Peppermint mixed Black Pepper, Clove Bud, White Grapefruit and Bergamot have been shown to reduce fatigue in several patient populations compared to control group. Conclusion: Plant derived EO may have a role and be useful for reducing fatigue in PASC.
Model Wisata Edukasi Berbasis Animal Welfare: Analisis Implementasi di Pusat Latihan Gajah Indonesia Widyawati, Tri; Wulandari, Christine; Kaskoyo, Hari; Hilmanto, Rudi
MAKILA Vol 19 No 2 (2025): Makila : Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v19i2.16589

Abstract

Indonesia has a place to train elephants called the Elephant Training Center/PLG. The forerunner of PLG in Indonesia is in Lampung, precisely in Way Kambas National Park/TNWK. Way Kambas National Park is a conservation area in Lampung Province based on the Decree of the Minister of Forestry Number 670/Kpts-II/1999 dated August 26, 1999, with an area of 125,631.31 ha. The purpose of this study was to obtain data and information on the implementation of educational-based tourism, to analyze the implementation of educational-based tourism in PLG (Indonesia) and to provide a new paradigm on elephant management based on the principle of Animal welfare as a consideration in determining PLG (Indonesia) policies in the future. The method used is the literature review research method. Viewed from the perspective of the existence of veterinarians in PLG Indonesia, educational elephant tourism with an Animal welfare approach can be implemented. Educational elephant tourism with an Animal welfare approach is a discourse that can be implemented in PLG throughout Indonesia related to the availability of facilities and medical personnel. The concept of educational tourism with an Animal welfare approach provides a new paradigm to tourists regarding the concept of tourism with an attraction object in the form of elephants with a new touch, namely utilizing elephants elegantly without the impression of elephant exploitation. The use of elephants as an attraction object with an exploration pattern of all natural elephant activities that are modified as a result of a collection of wild elephant taming methods to become tame which are referenced from the Thai method can be developed through the concept of educational tourism with an Animal welfare approach.