Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

UJI PERBANDINGAN ARANG SEKAM DENGAN KOMPOS KULIT KAKAO SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum.L) HIDROPONIK SISTEM WICK Ahmad Dodi; Seprido Seprido; Angga Pramana
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Vol 2 No 1 Desember 2018
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v2i1.1147

Abstract

The purpose of this research to know the Comparison Charcoal Husk withcompost skin cacao as cropping about the media and crop production and production red onio (Allium ascalonicum.L) hydroponic wick system. This study has been implemented dikebun experiment faculty agricultural kuantan singingi islamic university. This research use random design complete ( ral ) non factorials, using various the comparison media (factors M) consisting of 5 standard treatment and 3 test. Treatment M1 ( Charcoal Husk ) M2 (compost skin cacao) M3 (Charcoal Husk + compost skin cacao) (1:3) M4 (compost skin cacao + Charcoal Husk) (2:2) M5 (Charcoal Husk + compost skin cacao) (3:1). There is a unit of experiments 15, any unit experiment consisting of 4 plants , 3 plants constituting sample plants. The result showed that comparison media Charcoal Husk with compost skin cacao give real impact give influence the real thing to all observation parameter. Observation plant height with the best results on treatment M5 with hight plant 35.71 cm. And have a real influence on observation parameter number of leaves 28.44 helai,gross weight 18.76 g dan dry weight 14.79.Keywords : Red Onion, Charcoal Husk, Compost Skin Cacao, Hidroponics
KOMUNITAS BURUNG PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Seprido Seprido
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v7i2.5078

Abstract

Penelitian tentang komunitas burung pada perkebunan kelapa sawit rakyat di Kuantan Singingi ini telah dilaksanakan dari bulan Januari-Juli 2020 di beberapa perkebunan kelapa sawit rakyat. Metode yang digunakan dalam ini adalah survey langsung ke lapangan dengan pengamatan dan pengambilan data dengan menggunakan teknik point count. data jenis dan individu ditampilkan dalam bentuk tabel, dan dianalisa indek keanekaragaman jenis dan indeks kemerataannya. Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan teramati sebanyak 521 individu burung di perkebunan kelapa sawit rakyat dan termasuk kedalam 30 jenis burung. Terdapat satu jenis yang berstatus NT dan 29 berstatus LC menurut IUCN Redlist. Jenis burung yang mendominasi adalah Streptopelia chinensis dan Geopilia striata. Nilai indeks keanekaragaman Shannon Wienner sebesar 0.27; Indeks menhinick 1.85; indeks margaleft 4.48 dan evenness 0.80.
KAJIAN POPULASI Tyto alba PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Seprido Seprido; Desta Andriani
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v8i1.6566

Abstract

Kajian populasi Tyto alba pada perkebunan kelapa sawit rakyat di kabupaten Kuantan Singingiini dilakukan selama 4 bulan dari bulan juni hingga September 2020 di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi. lokasi pengamatan diletakkan pada 7 stasiun penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra analisis untuk pengumpulan data sekunder dari kepustakaan dan penelusuran di internet; Analisis yang dilakukan dengan pelaksanaan kunjungan lapangan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi serta wawwancara dengan pemilik kebun; serta pengumpulan berupa hasil kunjungan lapangan dan data sekunder dianalisis dan dilakukan pengevaluasian guna mendapatkan kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebanyak 28 individu Tyto alba yang terdiri dari 15 individu jantan dan 13 individu betina dengan rasio perbandingan kelamin 1. 15.
IDENTIFIKASI ANGGREK ALAM PADA KAWASAN RAWAN GANGGUAN DI SUAKA MARGA SATWA BUKIT RIMBANG DAN BUKIT BALING RESORT KUANTAN SINGINGI Pebra Heriansyah; Seprido Seprido; Desta Andriani
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.656 KB) | DOI: 10.37637/ab.v3i2.583

Abstract

Anggrek alam merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu Kawasan, sehingga keberadaannya perlu diidentifikasi agar tidak terjadi kepunahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi anggrek alam di Kawasan Rawan Gangguan di Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling Resort Kuantan Singingi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling melalui tahapan identifikasi baik dengan cara pengambilan hasil foto atau gambar dan spesimen hasilnya akan diidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah ditemukan 12 jenis anggrek dan 10 genera di Kawasan Rawan Gangguan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling, dari ketinggian 90 – 200 mdpl. Dari 12 jenis ini ada beberapa jenis yang terancam punah yaitu Grammatophyllum speciosum Blume hanya ditemukan di satu titik saja, Dendrobium aloifolium (Blume) Reichb.f, Robiquetia spathulata (Blume) J.J.Smith, Epigeneium sp, Cimbidium spp, ditemukan di 2 titik
JENIS-JENIS KELULUT DAN TUMBUHAN PAKANNYA PADA PETERNAKAN KELULUT DI DESA KOTO BARU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Seprido Seprido; Desta Andriani
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v9i2.11656

Abstract

Penelitian tentang Jenis-Jenis Kelulut yang di budidayakan dan jenis tumbuhan pakannya pada peternakan kelulut Desa Koto Baru Kuantan Singingi ini bertujuan untuk mengetahi jenis kelulut dan tumbuhan pakannya pada peternakan kelulut di desa Kooto Baru Kabup[aten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan system pengambilan data dengan pengamatan langsung kelapangan dan wawancara data yang dikumpulkan berupa sampel kelulut untuk identifikasi, bentuk pintu masuk dan ketinggian sarang, arah pintu masuk berdasarkan arah mata angin, jenis tumbuhan pakan serta waktu aktif kelulut pada tumbuhan pakan. Dari penelitian di dapatkan 4 jenis kelulut yang dibudidayakan di desa Koto Baru Kabupaten Kuantan Singingi yaitu : Heterotrigona itama (92.5%), Geniotrigona thoracica (2,5%), Tetragonula laeviceps (2,5%), Tetragonula fuscobalteata (2,5%). Arah Lubang masuk koloni mengarah ke Utara (45%) dan terdapat sebanyak 12 jenis tanaman pakan dan cenderung waktu aktif kelulutnya pada tanaman pakan yaitu pada pagi hari.
Komunitas Tikus, Serangan dan Upaya Pengendaliannya pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kuantan Singingi Seprido Seprido; Desta Andriani
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 30 No 3 (2022): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v30i3.175

Abstract

Tikus merupakan salah satu hewan yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kelapa sawit sehingga juga mempengaruhi perekonomiannya. Pada tanaman menghasilkan, hama ini dapat menyebabkan kerugian hingga 5% dari total CPO/ha/tahun dan kerusakan sebesar 80% pada tanaman belum menghasilkan. Perubahan komposisi hutan menjadi kelapa sawit akan mempengaruhi populasi dan jenis tikus. Penelitian ini dilakukan pada 7 kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi pengamatan ditentukan berdasarkan luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat yang terletak dalam satu hamparan dengan minimal 10 ha. Pada masing-masing lokasi penelitian dipasang sebanyak 20 perangkap tikus dengan ukuran perangkap 30 cm x 20 cm x 15 cm dengan menggunakan umpan berupa ikan asin bakar dan kelapa bakar (masing masingnya 10 perangkap) pemasangan perangkap dilakukan selama 7 hari per lokasi penelitian. Sebanyak 575 individu tikus tertangkap dan teramati pada penelitian ini dengan rata-ata penangkapan per lokasi adalah 82,14 individu tikus. Ditemukan sebanyak empat jenis tikus yaitu Rattus tiomanicus (56,34%), Rattus argentiventer (42,43%), Rattus rattus (0,70%) dan Rattus exulans (0,53%). Rasio sex tikus secara umum dilokasi penelitian didominasi oleh jenis kelamin tikus betina dengan nilai 0,97. Sedangkan preferensi umpan yang lebih dominan adalah umpan kelapa bakar yaitu tertangkap sebanyak 319 individu tikus sedangkan umpan ikan asin bakar hanya 256 individu tikus. Persentase kelapa sawit terserang pada perkebunan kelapa sawit rakyat ini adalah sebesar 37,19% sedangkan upaya pengendalian hama tikus yang dilakukan oleh kelompok tani kelapa sawit di Kuantan Singingi adalah dengan cara pemasangan umpan beracun, pemasangan perangkap dan perburuan terhadap tikus.
Application of Amelioran Compost of Empty Palm Plus Fruit Bunches to Soybean Plants in Ultisols through Multivariate Tests and Principal Component Analysis A. Haitami; Seprido Seprido; Nariman Hadi; Andi Alatas
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA) Vol. 5 No. 2 Juli 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v5i2.3045

Abstract

The decline in national soy output results from a decline in planted area. Optimizing ultisol land is one of the efforts undertaken to increase national soybean production. This study seeks to examine the effect of composting empty palm oil bunches on the growth and yield of soybeans using multivariate tests and principal component analysis during the compost's incubation period. The application of compost and empty palm fruit clusters was able to chelate Al-DD and increase the soil's available P and K. There is a positive Pearson correlation between pH, Ca, K, and Mg, as well as a positive Pearson correlation between all observed growth and development parameters of soybean plants. Pearson's correlation demonstrates the relationship between the characteristics of plant height, number of leaves, number of branches, number of pods, age of blossoming, age of harvest, and productivity. Positive correlations are observed for each parameter observed.
Pengaruh Pupuk Kompos Ampas Tebu Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Tumpangsari dengan Kedelai (Glycine max L. Merrill) Randi Saputra; Chairil Ezward; Seprido Seprido
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.4.1.1-7.2022

Abstract

Intercropping is an effort to plant several types of plants on the same land and time, which are arranged in rows of plants. The purpose of this study was to determine the effect of sugarcane bagasse compost on the growth and production of sweet corn (Zea mays saccharata) intercropping with soybeans (Glycine max L. Merrill.). The design used in this study was a non-factorial randomized block design (RAK), namely bagasse compost (S) which consisted of 5 levels, namely: S0: Without sugarcane bagasse compost fertilizer (Control), S1: Sugarcane bagasse compost fertilizer. 10 tons/ha (1.92 kg/plot), S2 : Application of 20 tons/ha bagasse compost (3.84 kg/plot), S3 : Application of 30 tons/ha (5.76 kg/ha) bagasse compost plot), S4 : Application of 40 ton/ha of bagasse compost fertilizer (7.68 kg/plot). Based on the research that has been carried out, the treatment of giving sugarcane bagasse compost has a significant effect on the weight of sweet corn cobs 371.12 grams and the weight of the cobs without sweet corn husks is 279.15 grams, the best treatment is in S4, namely the application of 40 ton/ha (7.68 kg/plot). While the soybean plant height was 79.75 cm and the dry weight of soybean seeds was 22.97 grams, where the best treatment was in S3 namely the application of 30 tons/ha of bagasse compost (5.76 kg/plot).
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) pada Berbagai Konsentrasi Nutrisi AB Mix dengan Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) Yolla Novia; Chairil Ezward; Seprido Seprido
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.5.1.25-30.2023

Abstract

Lettuce is a leaf vegetable that is popular with the public. The increase and potential of lettuce cultivation requires efficient cultivation techniques. The production of a plant with a hydroponic system is closely related to the availability of a nutrient solution. This study aims to determine the growth response and yield of lettuce plants at various concentrations of AB-Mix nutrients with the NFT system. The design used in this study was a non-factorial completely randomized design (CRD) consisting of one factor, namely AB-Mix nutrition with 4 treatment levels, namely: K1 (850 ppm), K2 (1,050 ppm), K3 (1,250 ppm), K4 (1,450 ppm). Based on the results of the study, giving AB-Mix nutrient concentrations had a significant effect on the best plant height parameters with K4 treatment (1,450 ppm) with height (28.18 cm), number of leaves (9.61 strands), plant weight (43.47 grams), and consumption weight (38.27 grams).
Assistance for the Preparation of Regulations on Livestovk Management in Teratak Rendah Village Seprido; Afrinald Rizhan; Desriadi Desriadi
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i4.3869

Abstract

Service regarding assistance in drafting Teratak Rendah village regulations regarding livestock management in Logas Tanah darat District, Kuantan Singingi regency. Drafting village regulations is one of the main tasks and functions of the village consultative body so the aim of this service is to assist the BPD of teratak Rendah village in drafting village regulations regarding livestock management. This service activity is carried out using the mentoring method. The result of this service activity is the preparation of Teratak Rendah regulations regarding livestock management that follow the standard rules for drafting village regulations. This preparation went through several stages, namely : planning meeting; preparation; arrangement of language in draft village regulations; village meetings; revision of draft village regulations; deliberation to determine and sign the darft of Teratak Rendah regulations. The formation of Teratak Rendah village regulations regarding the management of livestock has taken into account the requirements of a good statutory regulation, both regarding the principles, substance and techniques of its formation.