Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Hydroponic Assembly Training for Teachers and Senior High School Students in Kuantan Singingi Seprido Seprido; Desta Andriani; A. Haitami; Elfi Indrawanis; Chairil Ezward; Gusti Marlina; Wahyudi; Tri Nopsagiarti
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 6 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i6.16414

Abstract

Education is a very important need in society’s life. High school students and equivalent teachers are educational people who continuously learn. Hydroponics is a technology in the agricultural sector that can be adopted in the education sector. A total of 68 participants attended this hydroponics training activity, 22 were teachers and 46 were senior high schools student. All participants showed quite high enthusiasm in this training activity as shown by the high frequency of questions from all participants.
Micropropagation of Vanda Sp Orchids by Giving Various Concentrations of Potassium Nitrate (Kno3) and Thiamin to Murashige and Skoog Media In-Vitro Prapasta Puji Anggara; Seprido Seprido; Tri Nopsagiarti
Baselang Vol 3, No 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v3i2.118

Abstract

The Vanda sp orchid is an endemic flower that is widespread throughout Indonesia. Generative propagation of Vanda sp orchids takes a long time because the seeds are very small and do not have endosperm. Tissue culture techniques can be used to propagate Vanda sp orchids. The aim of the research was to determine the effect of giving potassium nitrate (KNO3) and Thiamin on Vanda sp orchid explants on Murashige and Skoog (MS) media in vitro. The design used was a Completely Randomized Factorial Design consisting of two factors, namely KNO3 (Without KNO3 /control, 1,700 mg/l, 1,900 mg/l, and 2,100 mg/l), the second treatment Thiamin (Without Thiamin /control, 0 .1 mg/l, 0.5 mg/l, and 0.9 mg/l. The research results showed that the concentration of Potassium Nitrate (KNO3) alone had a significant effect on all parameters, the best treatment was at a KNO3 concentration of 1,900 mg/l with an average 4.08 shoots and a height of 1.44 cm, 5.56 roots and a root length of 1.35 cm, while the highest number of leaves was 4.50, the best concentration of KNO3 was 2,100 mg/l. Thiamin treatment alone had a significant effect on The parameter for the number of leaves was 4.33 at a Thiamin concentration of 0.5 mg/l, for the number of roots was 5.06 at a Thiamin concentration of 0.9 mg/l. The interaction between KNO3 and Thiamin had a significant effect on the number of leaves, 5.11 at the KNO3 combination. 2,100 mg/ and Thiamin 0.5 mg/l, while the number of roots was 6.22 in the combination of KNO3 1,900 mg/ and Thiamin 0.1 mg/l.
Training on Processing Cow Urine into Liquid Organic Fertilizer in Teratak Rendah Village: Pelatihan Pengolahan Urin Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Teratak Rendah Seprido Seprido*; Desriadi Desriadi; Afrinald Rizhan
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i2.16424

Abstract

Community service regarding training in processing cow urine into liquid organic fertilizer in Teratak Rendah village aims to provide direct experience to the community of Teratak rendah village in processing cor urine. This activity was carried out for 3 months and took place at the Teratak rendah villagecompost house. A total 20 participants took part in this training activity, all of them were male, 50% had elementary – Junior hight school, 60% were adults and were working productively. The raw materials for this activity use 25 liters of cow urine, 1 liter of tumeric water, 1 liter of ginger water, 4 liters of rice washing water and 4 liters of coconut water. With a total volume of 35 liters material. During the community showed a positive respons and this was proven by the many questions from participants during the activities.
UJI INTERVAL PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA 16:16:16 PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO (Theobrama cacao L) Wahyudi; Seprido; Angga Pramana
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v9i2.2709

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh interval pemberian pupuk NPK Mutiara 16:16:16 pada pertumbuhan bibit tanaman kakao. Penelitian ini berbentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial. Yaitu interval pemberian pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terdiri 4 taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah, tanpa pemberian pupuk NPK Mutiara 16:16:16, pemberian umur 7 hst, pemberian umur 14, 28, 42, 56, 70, 84 dan 98 hst, pemberian umur 30, 60 dan 90 hst. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Parameter yang di amati adalah Tinggi Tanaman (cm), Diameter Batang (mm), Jumlah Daun (helai), Volume Akar (ml) dan Berat Basah Tanaman (gram). Hasil penelitian berpengaruh pada parameter tinggi tanaman (45,10 cm), jumlah daun (20,20 helai), volume akar perlakuan (11,00 ml) dan berat basah tanaman (32,25 gram). Masing-masing perlakuan terbaik terdapat pada interval pemberian pupuk NPK Mutiara 16:16:16 pada 30, 60 dan 90 hst.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L.) PADA LAHAN KERING MASAM TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR Moelyohadi , Yopie; Haitami , A; Seprido; Hadi, Nariman; Alatas, Andi; Jamalludin
Jurnal Agro Indragiri Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v10i1.3070

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Kering masam Terhadap Pengaturan jarak Tanam dan Pemberian Pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis pupuk organik cair dan jarak tanam tertentu yang memberikan pengaruh terbaik terhadap tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec.Sukarami, KM 7 Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment, yang disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (Split plot design) dengan 3 faktor perlakuan dan 3 ulangan.. Sebagai perlakuan petak adalah jarak tanam dansebagai anak petak pupuk organik cair.Dengan demikian terdapat 27 satuan percobaan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : Jarak Tanam J1 K1 = 70 cm x 10 cm, J2 = 70 cm x 20 cm, J3 = 70 cm x 30 cm. Jenis Pupuk Organik Cair (K), K1 = Limbah Tahu, K2 = Urine Sapi, K3 = Kotoran Ayam. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun, Panjang Malai, Berat Malai, Berat Biji Pertanaman , Berat Biji Perpetak. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara tabulasi kombinasi perlakuan jarak tanam 70 x 40 cm dengan pemberian pupuk organik cair kotoran ayam memberikan pengaruh tertinggi terhadap produksi sorgum sebesar 1,51 kg/petak (setara dengan 2,01 ton/ha).
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS KOTORAN SAPI-DAUN SAWIT PADA KELOMPOK PETERNAK BIKAWANHAR DI DESA TERATAK RENDAH Seprido, Seprido; Desriadi, Desriadi; Rizhan, Afrinald
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.1-4.2024

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat tentang pelatihan pembuatan pupuk kompos kotoran sapi-daun sawit pada kelompok peternak BIKAWANHAR di Desa Teratak Rendah ini bertujuan untuk memberikan pengaalam secara langsung bagi masayrakat anggota kelompok peternak BIKAWANHAR dalam mengolah kotoran sapi dan limbah daun kelapa sawit menjadi pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan kegiatan dan berlangsung di Rumah Kompos kelompok peternak BIKAWANHAR di Desa Teratak Rendah. Sebanyak 20 orang peserta yang ikut pada kegiatan ini didominasi oleh peserta berjenis kelamin laki-laki (100%), dan juga berada pada rentang usia pekerja awal 25-34 tahun (8 orang/40%); kelompok usia paruh baya 35-44 tahun (7 orang/35%); dan kelompok usia pra pensiun 45-54 tahun (5 orang/25%). Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan metode ceramah (25%) dan demo pembuatan kompos (75% dari kegiatan). Bahan baku pembuatan kompos pada kegiatan ini adalah 200 kg kotoran sapi, 25 liter urin sapi dan 50 kg daun kelapa sawit. Pada kegiatan ini, peserta menunjukkan respon yang sangat positif yang dibuktikan dengan tingginya antusias peserta untuk mengajukan pertanyaan pada kegiatan demo berlangsung (15 pertanyaan).Kata kunci: Kompos, Sawit, Pelatihan, Teratak Rendah, PengabdianABSTRACTCommunity service regarding training in making cow manure-palm leaf compost for the BIKAWANHAR breeder group in Teratak Rendah village aims to provide direct experience for members of the BIKAWANHAR breeder group in processing cow manure and leaf of oil palm into compost. This activity was carried out for 3 months and took place at the Compost House of the BIKAWANHAR breeder Group in Teratak Rendah Village. A total of 20 participants who took part in this activity were dominated by male participants (100%), and were also in the intial working age ranking of 25-34 years (8 people/40%; middle age group 35-44 years (7 people/35%); and the pre-retirement age group 45-54 years (5 people/25%). This training activity took place using the lecture method (25%) and a compost making demonstration (75% of the activity). The raw materials for making compost in this activity are 200 kg of cow dung, 25 liters of cow urine and 50 kg of oil palm leaves. In this activity, participants showed a very positive responses as evidenced by the high enthusiasm of participants in asking questions during the ongoing demo activity (15 questions).Kata kunci: Compost, Oil Palm, Training, Teratak Rendah, Community service
Diversity of Endophytic Fungal Community Associated with Local Rice Varieties Commonly Grown in Kuantan Singingi, Riau Province, Indonesia Andriani, Desta; Seprido; Ezward, Chairil
Akta Agrosia Vol 26 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.26.1.1-6

Abstract

In a natural ecosystem, the plant establishes a mutual relationship with beneficial endophytes contributing huge impact on its host plant. Therefore, exploring beneficial endophytic fungi identified in a wide range of host plant species and their interaction is an interesting area of study. The present work aimed to characterize the fungal endophytic communities associated with local rice varieties. Healthy local rice variety commonly grown in Kuantan Singingi (Padi Kuning, Padi Gondok, Padi Sironda Putih, and Padi Sironda Merah) were selected and sampled. The samples were taken from different plant parts (root, stem and leaf). Descriptive statistics were used to present  the results of this study. Results obtained from the present study showed that a total of 8 isolates were found in Padi Kuning, 9 isolates in Padi Rondok, 11 isolates in เว็บสล็อต | R4shub Padi Sironda Putih,  and 11 isolates in Padi Sironda Merah. From different tissue parts of the plant, a total of 14, 12, and 13 isolates was found in stem, leaf, and root, respectively. Comparisons of the stem, leaf and root samples demonstrate a similarity in the endophyte assemblages among the local rice varieties and plant parts.
PELATIHAN BUDIDAYA HIDROPONIK BAGI SISWA MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Haitami, A.; Seprido, Seprido; Andriani, Desta; Indrawanis, Elfi; Nopsagiarti, Tri; Ezward, Chairil; Marlina, Gusti; Wahyudi, Wahyudi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.919-926

Abstract

Budidaya secara hidroponik dapat menanggulangi masalah keterbatasan berkurangnya lahan pertanian Edukasi terkait pemanfaatan tanaman hidroponik dinilai penting untuk disosialisasikan agar masyarakat dapat mengenal lebih mendalam dan memiliki motivasi dalam budidaya teknik hidroponik di lingkungan masing-masing. Siswa sebagai generasi penerus bangsa, dalam interaksi sosial memiliki peranan istimewa sebagai penyambung ilmu pengetahuan. Didukung dengan berlakunya kurikulum Merdeka belajar pada siswa menengah atas bahwa siswa harus memiliki keterampilan ekstraseluler salah satunya di bidang pertanian. Berdasarkan kondisi permasalahan diatas, tim PKM Program Studi Agroteknologi Universitas Islam Kuantan Singingi menawarkan program Pelatihan Budidaya hidroponik bagi siswa sekolah Menengah Atas kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Untuk melihat peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta maka sebelum dan sesudah kegiatan PKM disebarkan quisioner. Hasil Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mengenai pelatihan budidaya hidroponik terhadap siswa SMA/sederajat  sangat antusias diikuti oleh peserta.  Dengan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta akan budidaya secara hidroponik, system budidaya hidroponik secara kapiler memiliki peluang untuk di kembangkan disekolah bahkan di masyarakat. Terjadi peningkatan sekitar 50 % pengetahuan peserta akan budidaya secara hidroponik, system budidaya hidroponik secara kapiler. Salah satu sekolah peserta pelatihan yaitu MA BAHLUL ULUM kabupatem kuatan singingi sudah penerapan hidroponik system kapiler pada tanaman cabai.
Penyuluhan Budidaya Kacang Tanah Di Desa Kinali Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Chairil Ezward; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Seprido Seprido; Wahyudi Wahyudi; Haitami Haitami; Desta Andriani; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.595 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i1.1163

Abstract

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah diharapkan Kelompok Wanita Tani (KWT) mampu melakukan budidaya tanaman yang dapat menghasilkan produksi tinggi namun ramah lingkungan, seperti melakukan pengolahan tanah maksimum telage, menggunakan Varietas Unggul, menggunakan tehnik budidaya yang bervariasi seperti rotasi tanaman dan tumpangsari, melakukan pemeliharaan yang intensif seperti penyiangan dan pemupukan yang tepat, menggunakan pupuk dalam budidaya sesuai dengan tepat jenis, dosis, wakyu, tempat dan tepat cara, melakukan panen tepat waktu serta melakukan pengelolaan limbah yang tepat (dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak). Tahapan kegiatan yaitu Pra kegiatan PKM, meninjau pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan dengan cara mewawancara penyuluh dan anggota kelompok wanita tani purnama. Informasi ini sangat penting untuk mengambil langkah kegiatan berikutnya. Kegiatan PKM, melakukan penyuluhan dan diskusi kepada anggota kelompok wanita tani purnama untuk pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Hasil dari kegiatan PKM bertambahnya pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Purnama bertambah dan langsung mengaplikasikan.
PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DESA SIBEROBAH KECAMATAN GUNUNG TOAR Wahyudi Wahyudi; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Deno Okalia; Chairil Ezward; A Haitami; Seprido Seprido; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina; Desta Andriani
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.883 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i2.1835

Abstract

Dalam perekonomian makroekonomi Indonesia, industri minyak sawit memiliki peran strategis, antara lain penghasil devisa terbesar, lokomotif perekonomian nasional. Salah satu kendala yang dihadapi para petani kelapa sawit di Desa Siberoba adalah perawatan yang kurang optimal termasuk didalampemupukan tanaman belum menghasilkan.Petani yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang memadai dalam perawatan tanaman kelapa sawit, seringkali tidak melakukan pertimbangan konsistensi dalam teknis perawatan.Keadaan ini menimbulkan berbagai mudarat yang pada akhirnya merugikan petani yang pada akhirnya berdampak kepada pendapatan petani.Adapun metode pengabdian yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang teknik pemupukan tanaman belum menghasilkan.Mulai dari persiapan pemupukan sampai tanaman bisa siap dipupuk.Berdasarkan data penyebaran kuesioner dari dua variabel yang dinilai yaitu kemampuan komunikasi dari tim pengabdian dan pengetahuan petani. Penilaian yang tertinggi pada variabel kemampuan komunikasi tim pengabdian terdapat pada jawaban 4 (mampu) yaitu 76%, sedangkan untuk variabel pengetahuan petani jawaban yang paling tinggi terdapat pada jawaban 4 (dapat menjawab 3 jawaban) yaitu 40%.