Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Permintaan Buah Terong Analisis Permintaan Buah Terong Belanda (Solanum Betaceum) (Studi Kasus : Pasar Induk Kecamatan Medan Tuntungan) Nasution, Suhela Putri; Abdurrozzaq Hasibuan
Agriprimatech Vol. 7 No. 1 (2024): Agriprimatech
Publisher : Prodi Agribisnis Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agriprimatech.v7i1.4339

Abstract

Dutch eggplant is a fresh fruit that is rich in health benefits. Apart from its delicious taste, tamarillo contains a variety of important nutrients, including vitamin C, antioxidants and fiber. The aim of this research is to determine the demand for Dutch eggplant (Solanum Betaceum) in the Medan Tuntungan District Main Market case study. The determination of respondents in this study was divided into 2 categories, namely tamarillo fruit traders and consumers who bought tamarillo fruit. For tamarillo fruit traders, all tamarillo fruit traders who were in the main market in Medan Tuntungan District were determined, while for tamarillo fruit consumers it was determined individually. The census numbered 25 people. The results of the research show that the factors that simultaneously influence the demand for tamarillo fruit in the main market are the price of tamarillo fruit, consumer income, and the price of other fruit for the number of dependents variable which does not influence the demand for tamarillo fruit in the main market at Medan Tuntungan subdistrict.
STUDI LITERATUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUMAH SAKIT PADA PERAWAT GAWAT DARURAT Dia Sari Br Manurung; Faiza Dia Amanda Br Harahap; Nadia Syaibah Nasution; Abdurrozzaq Hasibuan
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i3.4185

Abstract

Pengambilan keputusan di rumah sakit, terutama di unit gawat darurat, merupakan proses yang sangat kritis dan kompleks. Keputusan ini melibatkan berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dengan cepat dan akurat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keputusan rumah sakit yang diambil oleh perawat gawat darurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur atau penelitian dalam pengamatannya, dan hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan rumah sakit oleh perawat di unit gawat darurat yaitu pengalaman di rumah sakit dan institusi, pendidikan perawat, pelatihan, dan kemampuan berpikir kritis.
STRATEGI MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DI PERUSAHAAN INDUSTRI Natasya Andara; Gibrina Meinal Salisa Br Ginting; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 5 No. 12 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v5i12.3922

Abstract

Strategi Manajemen Operasional (SMO) merupakan aspek krusial dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi di perusahaan industri. Artikel ini membahas berbagai aspek penting yang terkait dengan implementasi SMO untuk mencapai tujuan efisiensi produksi. Pertama, optimalisasi rantai pasokan menjadi fokus utama dalam strategi ini. Dengan memastikan aliran bahan baku yang lancar, perusahaan dapat mengurangi lead time dan meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pasar. Selanjutnya, penerapan konsep Lean Manufacturing menjadi langkah penting dalam mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti overproduction dan waiting time, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Selain itu, pemanfaatan teknologi dan inovasi, seperti otomatisasi dan big data analytics, membantu meningkatkan efisiensi produksi melalui pengumpulan dan analisis data operasional secara real-time. Di samping itu, pentingnya pengembangan sumber daya manusia juga tidak bisa diabaikan. Karyawan yang terampil dan terlatih dapat menjadi aset berharga dalam mencapai tujuan efisiensi produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengadopsi teknologi baru dan menerapkan praktik Lean Manufacturing. Terakhir, artikel ini juga membahas lima prinsip utama dalam Lean Manufacturing, yang sering dikenal sebagai "5S", yaitu Value, Value Stream, Flow, Pull, dan Perfection. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini secara konsisten, perusahaan dapat mencapai efisiensi produksi yang tinggi, meningkatkan kualitas produk, dan meraih kepuasan pelanggan yang lebih besar.
STRATEGI INOVASI TERBUKA DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN PRODUK DI PERUSAHAAN INDUSTRI Fiska Dilla Aulia Pulungan; Abdurrozzaq Hasibuan; Salwa Lutfiah Putri
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 1 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i1.4022

Abstract

Strategi inovasi terbuka telah menjadi fokus utama bagi perusahaan industri yang ingin mempercepat pengembangan produk mereka. Konsep inovasi terbuka menawarkan pendekatan yang berbeda dari model inovasi tradisional dengan memperluas cakupan ide dan sumber daya melalui kolaborasi dengan pihak eksternal. Dalam industri, strategi inovasi terbuka menjadi semakin penting karena tantangan yang semakin kompleks, termasuk persaingan global yang ketat, siklus produk yang semakin pendek, dan tuntutan pasar yang terus berubah. Salah satu aspek utama dari strategi inovasi terbuka adalah kolaborasi lintas-batas organisasi. Perusahaan industri tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan sumber daya internal mereka sendiri, tetapi juga bermitra dengan institusi riset, startup, dan bahkan pesaing untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan ide-ide inovatif. Melalui kolaborasi semacam itu, perusahaan dapat mengakses ide-ide baru, teknologi terkini, dan keahlian yang mungkin tidak tersedia di dalam organisasi sendiri, mempercepat proses pengembangan produk dan meningkatkan diferensiasi kompetitif.
MANAJEMEN PERSEDIAAN YANG EFEKTIF UNTUK MENGOPTIMALKAN OPERASI PERUSAHAAN INDUSTRI Ryan Dimas Rasdiyatno; Muhammad Iqbal; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 1 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i1.4035

Abstract

Manajemen persediaan yang efektif adalah inti dari operasi yang sukses dalam industri modern. Integrasi teknologi informasi, optimalisasi proses manufaktur, manajemen risiko, dan kemitraan dalam rantai pasokan menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Penggunaan sistem informasi seperti ERP dan RFID memungkinkan pemantauan persediaan real-time, mempercepat siklus pesanan, dan meningkatkan visibilitas rantai pasokan. Optimalisasi proses manufaktur dan distribusi memungkinkan perusahaan menyelaraskan produksi dengan permintaan pelanggan, mengurangi lead time, dan mengadopsi prinsip JIT dan lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan persediaan. Manajemen risiko menjadi penting dalam mengidentifikasi risiko dan mengelola perubahan harga bahan baku serta gangguan rantai pasokan. Kemitraan dan kolaborasi dalam rantai pasokan memungkinkan berbagi informasi, merencanakan persediaan bersama, dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi. Dengan kerjasama dengan pemasok, mitra logistik, dan pelanggan, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan daya saing di pasar yang kompetitif. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, manajemen persediaan yang efektif menjadi kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, meningkatkan layanan pelanggan, dan memastikan pertumbuhan jangka panjang perusahaan industri.
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM UNTUK MENYOKONG PERTUMBUHAN PERUSAHAAN INDUSTRI Josua Manurung; Perdana Sitompul; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 1 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i1.4037

Abstract

Strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan perusahaan industri di era globalisasi ini. Artikel ini membahas peran strategis pengembangan SDM, strategi yang efektif, tantangan dalam implementasi, serta evaluasi dan pengukuran kinerja strategi pengembangan SDM. Pertama, strategi pengembangan SDM bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Pengembangan SDM tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong inovasi, adaptabilitas, dan keunggulan kompetitif. Strategi efektif mencakup program pelatihan terarah, pembinaan karier komprehensif, penerapan teknologi untuk pembelajaran, dan membangun budaya organisasi yang mendukung inovasi. Namun, implementasi strategi pengembangan SDM dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Keterbatasan sumber daya, resistensi terhadap perubahan, dan kesulitan dalam mengukur efektivitas program adalah beberapa tantangan yang perlu diatasi. Evaluasi dan pengukuran kinerja menjadi krusial dalam memastikan keberhasilan strategi pengembangan SDM. Metrik-metrik yang relevan, identifikasi indikator kinerja, serta proses perbaikan berkelanjutan diperlukan untuk mengevaluasi dampak strategi pengembangan SDM. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi terhadap strategi pengembangan SDM, perusahaan industri dapat memastikan bahwa SDM mereka menjadi kekuatan utama dalam mencapai tujuan pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang. Penelitian lebih lanjut dan implementasi praktis dari temuan ini dapat membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASI DALAM MENGHADAPI TENTANG INDUSTRI 4.0: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN INDUSTRI Rahmat Zulfatli; Abdul Bais Lubis; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 2 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Bisnis, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i2.4117

Abstract

Industri 4.0 adalah penting untuk dipahami dalam konteks pembahasan tentang peran kepemimpinan transformasi dalam menghadapi tantangan ini. Revolusi industri keempat ini muncul sebagai respons terhadap percepatan teknologi digital dan konektivitas yang semakin berkembang di seluruh dunia. Industri 4.0 menghadirkan paradigma baru dalam cara kita memandang dan menjalankan kegiatan industri, dengan mengintegrasikan teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), komputasi awan, dan analisis big data ke dalam proses produksi dan manufaktur. Pengaruh Industri 4.0 tidak hanya terbatas pada sektor industri, tetapi juga merasuk ke berbagai bidang kehidupan, menciptakan transformasi yang mendalam dalam cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup. Dampaknya sangat signifikan, mempengaruhi sejumlah besar aspek dalam bisnis dan masyarakat, mulai dari model bisnis yang ada hingga cara kerja sehari-hari dari individu-individu di seluruh dunia.
KETERLIBATAN KARYAWAN DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERKUAT KINERJA PERUSAHAAN INDUSTRI Istiana Putri; Muhammad Rifqy; Abdurrozzaq Hasibuan
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 6 No. 2 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Bisnis, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v6i2.4164

Abstract

Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan telah menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat kinerja perusahaan industri. Dalam konteks ini, penelitian ini menyelidiki berbagai aspek keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan industri. Paradigma manajemen modern mengakui bahwa karyawan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang berharga tentang operasi sehari-hari dan pasar di mana perusahaan beroperasi. Dengan memanfaatkan beragam perspektif dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dari berbagai tingkatan dan departemen, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih komprehensif dan mendalam. Keterlibatan karyawan juga memperkuat rasa memiliki, motivasi, dan komitmen terhadap tujuan perusahaan, yang pada gilirannya membawa dampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Budaya organisasi yang mendorong keterlibatan karyawan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, transparan, dan berbasis pada prinsip-prinsip partisipatif. Ini tidak hanya memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan, tetapi juga meningkatkan kolaborasi, produktivitas, dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam konteks persaingan global yang semakin ketat, membangun budaya organisasi yang mendorong keterlibatan karyawan menjadi strategi krusial untuk mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang. Dengan memperkuat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan, perusahaan industri dapat meningkatkan adaptabilitas, inovasi, dan daya saing mereka di pasar yang terus berubah. Oleh karena itu, penelitian ini mengidentifikasi pentingnya memperkuat keterlibatan karyawan sebagai pilar utama dalam mencapai kinerja perusahaan industri yang kuat dan berkelanjutan.
Penerapan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Pada Karyawan Pabrik Kripik Tuntungan Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja Yughni Aulia Nabila; Nurdiana Tanjung; Sandiyatun Daulay; Abdurrozzaq Hasibuan
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2024): Juni: Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v1i2.298

Abstract

Occupational Health and Safety (K3) are the steps we take to create a healthy and safe work environment, with the aim of reducing the possibility of work accidents or illnesses due to negligence which can result in decreased work enthusiasm and productivity. In accordance with the Basic Health Law of the Republic of Indonesia no. 9 of 1960 Part I Article II, Occupational Health refers to health conditions which aim to ensure that workers obtain an optimal level of health physically, spiritually and socially, through efforts to prevent and treat diseases or health problems caused by work, the work environment , as well as general illnesses. This research was conducted in two stages using a descriptive survey method which included field surveys and observations of the environment and work processes. The aim of this research is to prevent work accidents among chip factory workers. Although employees have implemented OSH efforts in the workplace, there is still room for further improvement in the long term.
ANALISIS PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI WILAYAH PESISIR Amanda Aulia; Syavira Desputri; Sophie Zafira Tanjung; Abdurrozzaq Hasibuan
Jurnal Kesehatan Vol. 2 No. 6 (2024): Juni
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coastal areas are potential areas of the Indonesian archipelago. Indonesia has a coastline of 81,000 km and 17,508 islands. The 4,444 fisheries in Indonesia are very large, with the potential for sustainable fishing of around 6.17 million tons per year, but only 38% of the fish in the archipelago's waters and 20% of the fish in the Exclusive Economic Zone (EEZ) waters are utilized (duffling). Occupational safety and health (K3) are the rights of workers in the formal or informal economic sector, company size and type of work. This research uses a literature analysis method which involves searching, selecting and synthesizing various articles, journals and studies related to the role of government and society in K3 in coastal areas. Data is analyzed qualitatively to identify patterns, trends and key findings related to the topic. The aim of this research is to explore and analyze the role of government and society in the context of improving K3 in coastal areas. The government's role in supporting occupational safety and health (K3) in coastal areas includes several aspects, namely technical guidance and support, monitoring the fishing and processing process, the government as a regulator, and increasing public knowledge. As well as several community roles in supporting occupational safety and health (K3) in coastal areas, namely by enthusiastically participating in socialization, applying K3 knowledge in daily life, and showing independence in implementing K3.