Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

SENI TIGA DIMENSI SEBAGAI IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA OBESITY Marsha Nabila Ridwan; Soni Sadono; Teddy Ageng Maulana
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan  karya  ini  bertujuan memberikan  wawasan  dan  gambaran  serta solusi  kepada  pembaca  dan  penikmat  seni  khususnya  bagi  para  penderita  obesitas. Dimana kegemukan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan juga di akibatkan dari pola makan dan hidup yang tidak baik. Mengkonsumsi makanan cepat saji dan tidak bergizi  dengan  jarangnya  aktivitas  pada  tubuh  menjadi  penyebab  utama  seseorang mudah mengalami kegemukan. Obesitas merupakan suatu keadaan dimana jumlah kalori yang masuk lebih besar dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh dengan kata lain adannya penumpukan  lemak  pada  tubuh  secara  berlebihan  sehingga  berat  badan  seseorang melebihi batas normal. penulis mencoba memvisualisasikannya melalui  karya  seni  tiga dimensi dengan seni instalasi.Kata kunci: obesitas, kegemukan, pola makan, makanan cepat saji, kesehatan, sosial.
ANALISIS FILM PENGABDI SETAN (2017) BERDASARKAN TEORI SINEMATOGRAFI BLAIN BROWN Jenifer Ivana; Soni Sadono; Sigit Kusumanugraha
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Film menjadi sebuah sarana hiburan, komunikasi, investasi, dan sampai menjadi sarana penelitian ilmiah. Salah satu genre yang populer di Indonesia adalah Film bergenre horor, film genre horor Indonesia yang mendapatkan respon baik dari penonton dan mendapatkan banyak penghargaan adalah Pengabdi Setan 2017. Menurut Blain Brown sinematografi adalah bahasa yang di dalamnya terdapat kosa kata bahasa tentang lensa, komposisi, desain visual pencahayaan, kontrol gambar, kesinambungan, pergerakan, dan sudut pandang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi teknik sinematografi the frame, light&color, dan movement pada pengambilan gambar film Pengabdi Setan 2017. Proses analisis terdiri dari beberapa tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisa terhadap data yang diperoleh bahwa film Pengabdi Setan 2017 menggunakan pengambilan gambar wide shot, full shot, medium close-up, extreme close-up, establishing shot yang sering digunakan untuk menciptakan kedekatan emosi karakter kepada penoton. Selanjutnya, pencahayaan yang dipakai pada film Pengabdi Setan 2017 yaitu, back light, soft light, topper, dan low key memberikan kesan suram dan misterius yang merupakan hal utama pada film genre horor, didukung dengan warna film yang dominan warna kecoklatan dan biru gelap untuk memberikan suasana tekanan, suram, dan mencekam. Pergerakan kamera pada film Pengabdi Setan 2017 menggunakan teknik zoom in, panning, tilt, dan still untuk mendukung terciptanya suasana kepada penonton yaitu, dramatis dan tegang.Kata Kunci : Film, Sinematografi, Pengabdi Setan 2017, Blain Brown.
ANALISIS MISE-EN-SCENE DAN VISUAL CGI PADA FILM AVENGERS ENDGAME Dea Amelia Pasha; Soni Sadono; Adrian Permana Zen
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Visual CGI yang berkontribusi dalam menampilkan visualisasi pada film menjadi lebih menarik, serta membantu seniman film lebih fleksibel dalam mewujudkan segala hal yang harus terlihat dalam frame / mise-en-scene. Peranan visual CGI juga membantu dalam mewujudkan adegan-adegan di film Avengers Endgame 2019 menjadi lebih iconic atau berciri khas. Objek penelitian ini dianalisa dengan riset kualitatif menggunakan metode deskriptif analitis, dengan pendekatan teori semiotika oleh Roland Barthes yaitu makna denotasi, konotasi dan mitos terhadap mise-en-scene antara lain kostum/costume, tata rias/ make-up, latar/setting, akting/acting, dan pencahayaan/lighting dalam satu frame. Selain itu, visual CGI pada film Avengers Endgame juga akan dianalisis dengan menggunakan teori Roland Barthes. Data penelitian yang disajikan akan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini ditujukan bahwa, peranan mise-en- scene dan visual CGI pada film Avengers Endgame untuk menemukan makna dan suatu ciri khas ataupun hal yang iconic pada film tersebut.Kata kunci: Analisis, Avengers Endgame, Mise-En-Scene, Visual CGI
KOMPLEKS PERCANDIAN BATUJAYA: POTENSI WISATA PASCA PANDEMI DI KARAWANG Soni Sadono; Catur Nugroho; Topik Mulyana
Naditira Widya Vol. 17 No. 1 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 1 April Tahun 2023
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini dibuat dengan dasar keunikan yang terdapat pada candi yang ada di Karawang, Jawa Barat. Kawasancandi yang saat ini menjadi destinasi wisata memiliki daya tarik yang unggul di wilayah Karawang. Meskipun demikian,selama pandemi seluruh aktivitas dibatasi begitu pula dalam ranah pariwisata. Hal ini juga mempengaruhi jumlahkunjungan ke Kompleks Percandian Batujaya, Karawang. Sementara candi peninggalan masa Kerajaan Tarumanegaraini berpotensi untuk memajukan pariwisata di Karawang karena keunikan bangunannya yang tidak kalah menarikdibandingkan dengan bangunan candi yang berada di wilayah Jawa lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensiwisata pada Kompleks Percandian Batujaya sehingga dapat meningkatkan kembali minat pengunjung pada objek candiini. Metode menggunakan pendekatan sejarah dan arkeologis dengan metode kualitatif. Aspek yang dibahas mengenaisejarah singkat dari Kompleks Percandian Batujaya, tempat wisata Kompleks Percandian Batujaya selama masa pandemidan pascapandemi, dan bagaimana potensi yang dapat dikembangkan di area kompleks percandian agar dapat menarikminat pengunjung. Hasil dari penelitian menjelaskan adanya dampak yang terjadi selama pandemi menuju pasca-pandemidalam pariwisata yang ada di Kompleks Percandian Batujaya, baik dari segi fasilitas, infrastruktur maupun peraturan saatmengunjungi area percandian bagi para wisatawan. The uniqueness of the Batujaya Temples has the potential to increase the attractiveness of the Karawang areaas an excellent tourist destination. However, the impact of the pandemic which has caused restrictions on activities,including tourism, has affected the number of visits to the Batujaya Temples. This research aimed an in-depthunderstanding of the tourism potential of the Batujaya Temples to increase the number of visitors. A historical andarchaeological approach was used and discussion was focused on the brief history of the Batujaya Temples, the conditionof the Batujaya Temple during the pandemic and post-pandemic period, as well as the cultural potential that can bedeveloped further. The results of the research show that the impact of the pandemic and post-pandemic conditions at thetourist location of the Batujaya Temples was the improvement of public facilities and infrastructure, as well as adjustingtourist visit regulations to post-pandemic conditions.
JEJAK AKULTURASI BUDAYA JAWA DAN KALIMANTAN DI TAMAN PURBAKALA CANDI AGUNG DI AMUNTAI, KALIMANTAN SELATAN Soni Sadono; Didit Endriawan
Naditira Widya Vol. 15 No. 2 (2021): Naditira Widya Volume 15 Nomor 2 Oktober Tahun 2021
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas situs-situs Candi Agung, Tiang Mahligai Junjung Buih, dan Pertapaan Pangeran Suryanata di Taman Purbakala Candi Agung, Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah memahami akulturasi budaya asli dan asing yang telah terjadi pada ketiga situs tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologi dan semiotika budaya dengan mengelaborasi aspek-aspek kualitatif datanya. Aspek-aspek yang dibahas adalah bentuk dan fungsi candi, nama dan fungsi situs pemandian dan pertapaan, nama-nama tokoh legenda yang terkait dengan keberadaan candi, dan peristiwa-peristiwa dalam legenda. Subjek kajian terdiri atas dua aspek dokumentasi, yaitu visual (foto-foto situs) dan verbal (legenda). Subjek visual berupa dokumentasi pribadi pada tahun 2010. Subjek verbal terdiri atas buku-buku dan jurnal-jurnal yang membahas subjek penelitian, yaitu Hikayat Banjar, Hikayat Lambung Mangkurat, dan Tutur Candi. Hasil penelitian menunjukkan adanya akulturasi budaya Jawa dan Kalimantan, baik dalam bentuk bangunan candi, keberadaan situs pertapaan, nama-nama tokoh legenda, dan juga peristiwa.This paper discusses the sites of Candi Agung, Tiang Mahligai (bathing) Junjung Buih, and Pertapaan (hermitage) Pangeran Suryanata in the Archaeological Park of Candi Agung, South Kalimantan Province. The purpose of this study is to understand the acculturation between native and foreign cultures that had occurred at the three sites. This research uses the archaeological and cultural semiotics approach by elaborating the qualitative aspects of the data. The aspects discussed are the form and function of the temple, the name and function of the bathing and hermitage sites, the names of the legendary figures associated with the existence of the temple, and the events mentioned in the legend. The subject of the study consists of two aspects of documentation, i.e. visual (photos of the site) and verbal (legends). Visual subjects were of personal documentation obtained in 2010. Verbal subjects consist of books and journals that discuss the research subject, i.e. Hikayat Banjar, Hikayat Lambung Mangkurat, and Tutur Candi. Research results showed the occurrence of acculturation of Javanese and Kalimantan cultures, both in the form of temple buildings, the existence of hermitage sites, names of legendary figures, and cultural events.
CITRA PENARI TOPENG BANJET GRUP SINAR PUSAKA WARNA KARAWANG Soni Sadono; Paramitha Pebrianti2; Teddy Ageng Maulana
PANGGUNG Vol 32 No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra,  gambaran, dan kesan penari dalam kelompok seni Topeng Banjet. Penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada kelompok seni Sinar Pusaka Warna Kabupaten Karawang pimpinan Bah Pendul yang merupakan kelompok Topeng Banjet tertua di Karawang. Melalui pemaparan data secara deskriptif  dan analitik, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan memberikan gambaran masyarakat di Kabupaten Karawang, maka dapat diketahui bahwa kesan-kesan erotis yang disuguhkan oleh penari pada pertunjukan Topeng Banjet dipengaruhi oleh latar belakang pola hidup masyarakat Karawang. Sampai lahirkah sebuah istilah Goyang Karawang yang menjadi sebutan untuk perantau dari Karawang sebagai identitas orang dari Karawang. Minatnya masyarakat terhadap tarian tersebut kemudian melahirkan penari dan kelompok-kelompok seni di Karawang. Kata kunci : Penari Topeng Banjet, Bah Pendul, Goyang Karawang
PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN MODEL PEMASARAN PRODUK-PRODUK HASIL UMKM DI PESANTREN AL-KHOLILI Leni Cahyani; Asep Sufyan Muhakik; Didit Endriawan; Tri Haryotedjo; Harrie Lutfie; Rahmat Hidayat; Sampurno Wibowo; Donny Trihanondo; Soni Sadono
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 6 No. 5 (2021)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalisasi menjadi semakin penting karena melalui suatu aplikasi/platform, pesantren dapat memasarkan produk ataupun menyampaikan pesan dakwah ke masyarakat luas tanpa harus melakukan tatap muka. Pengabdiaan kepada masyarakat ini pelaksanaannya membantu dalam membimbing pelaku UMKM di pesantren, dan juga bisa menjadi e-commerce (perdagangan elektronik) yang bisa memasarkan ke luar pesantren baik secara offline dan online. Dan produk-produk masyarakat yang dibina oleh pesantren menjadi jembatan, sehingga kehadiran pesantren sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan menciptakan sistem agar seseorang dapat bertranskaksi dengan mudah hanya dengan menggunakan handphone, memasarkan produknya juga dapat dilakukan secara online. Ternyata di pesantren Al-Kholili saat ini sudah memiliki produk UMKM-nya sendiri, dan juga sudah digerakkan melalui gerakan OPOP (one pesantren one product). Namun dalam memasarkan produk UMKM yang dihasilkan di pondok pesantren tersebut tentu ada kendala yang dihadapi. Maka dibutuhkan adopsi teknologi digital yang tepat, yang sekiranya dapat mendukung penuh model pemasaran digital untuk memudahkan dan memperluas pemasaran produk hasil UMKM di pesantren tersebut, terlebih pada masa pemulihan pademi COVID-19 seperti saat ini.
Beragam Seni Pertujukkan di Era Jawa Kuno Sadono, Soni; Pandanwangi, Brilindra; Kasputra, Danil
Jurnal Sejarah Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Sejarah Indonesia
Publisher : Perkumpulan Program Studi Sejarah Se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62924/jsi.v8i1.33057

Abstract

This study reviews various forms of performing arts that developed in Java during the classical period or the Hindu-Buddhist period. This study uses historical methods through the stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography to explore and reveal the various performing arts that existed in the Ancient Javanese era. One of the most striking forms of performing arts is Wayang Art, which is divided into Wayang Beber and Wayang Purwa. Wayang Beber is a performance that depicts an epic story by spinning rolls of cloth filled with images, while Wayang Purwa is a performance of wooden or leather puppets that reflect mythological and epic stories. Dance is also an integral part of Ancient Javanese performing culture, with various types of dances reflecting the beauty of movement and expression of Javanese culture. Musical arts, including instruments such as gamelan and other traditional musical instruments, play an important role in accompanying dance and puppet performances. In addition, the art of comedy (classical Javanese) is also an inseparable part of the Ancient Javanese performing arts. This is a form of entertainment that combines comedy, social criticism, and moral messages. Through these various forms of performing arts, Ancient Javanese culture expresses its intellectual wealth and artistic expression, which remain a valuable heritage in Javanese culture to this day. This performing art is not only entertaining but also teaches deep values ​​and history to the next generation, making it an irreplaceable part of Javanese cultural identity.
BENTUK VISUAL TOXIC MASCULINITY PRIA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA FOTOGRAFI Fahrez, Arsyi Muhammad; Sadono, Soni; Rohadiat, Vega Giri
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maskulinitas adalah konsep yang didefinisikan secara sosial dan dapat hadir pada laki-laki maupun perempuan. Ekspresi emosional terkait maskulinitas ini akan diungkapkan melalui karya fotografi yang menggambarkan kekerasan verbal, sebuah aspek penting dari maskulinitas Karya fotografi ini bertujuan untuk menyoroti masalah maskulinitas, menjelaskan konsep maskulinitas, serta memperlihatkan bagaimana fenomena ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dampak negatifnya. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya mendefinisikan ulang maskulinitas agar lebih inklusif dan sehat. Melalui karya ini akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai bentuk ekspresi maskulinitas yang tidak terbatas pada stereotip tradisional. Mereka akan belajar bahwa menjadi maskulin tidak berarti harus menunjukkan kekuatan fisik atau dominasi, melainkan dapat melibatkan kemampuan untuk menunjukkan kelembutan, empati, dan kerentanan. Selain itu, diskusi ini juga akan mencakup bagaimana maskulinitas dapat merugikan laki-laki maupun perempuan, menciptakan lingkungan yang tidak sehat, dan membatasi potensi individu. Dengan menggali lebih dalam topik ini dengan mengembangkan pandangan yang lebih kritis dan reflektif mengenai peran gender dalam masyarakat. Mereka akan diajak untuk mempertanyakan norma-norma yang ada dan berkontribusi pada pembentukan budaya yang lebih terbuka dan mendukung bagi semua individu, tanpa terkecuali. Karya fotografi ini bukan hanya sebagai bentuk ekspresi seni, tetapi juga sebagai alat edukasi yang efektif untuk mempromosikan perubahan sosial yang positif. Kata kunci: maskulinitas, laki-laki, kekerasan verbal.
MENGABADIKAN KISAH CINTA DIRI SENDIRI DALAM METODE VIDEO ART: PATAH BACINTO Alfath, Muhammad; Sadono, Soni; Rohadiat, Vega Giri
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya ini menggambarkan minat penulis terhadap fenomena cinta sebagai emosi yang kompleks. Meskipun defenisi cinta sulit ditetapkan secara pasti, beberapa aspek penting sering dikaitkan, seperti kasih sayang, ketertarikan emosional, hubungan yang berkelanjutan, penerimaan, keintiman, kesetiaan emosional, hubungan yang berkelanjutan, penerimaan, keintiman, kesetiaan, kebahagiaan, kepedulian, dan empati. Karya ini fokus pada pengalaman cinta diri penulis sendiri yang mendalam terhadap seseorang wanita, meski tanpa adanya hubungan resmi, yang berujung pada patah hati. Penulis juga menyoroti bahwa peran gender dalam masyarakat bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari perkembangan budaya dan sosial. Karya ini dibuat untuk mengekspresikan perasaan kecewa penulis melalui video art, dengan harapan bahwa ekspresi tersebut dapat membantu mengatasi rasa sakit tanpa harus merusak diri sendiri. Kata kunci: cinta, Patah Bacinto, wanita, video art