Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

HUBUNGAN LAMA, TINDAKAN PENYEMPROTAN, DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN GEJALA KERACUNAN PESTISIDA Herdianti, Herdianti
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.564 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.232

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida. Diperkirakan 5.000 – 10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, seperti mengalami penyakit kanker, cacat tubuh, kemandulan dan penyakit liver. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani nanas di Desa Tangkit Baru yaitu sebanyak 343 orang, dan dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 75 orang (proportional random sampling). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan analisa univariat bahwa dari 75 responden diketahui sebanyak 28 (37,3%) responden yang mengalami gejala keracunan,19 (25,3%) responden yang melakukan penyemprotan kurang baik (lama),48 (64,0%) responden melakukan tindakan penyemprotan dengan baik dan sebanyak 48 (64,0%) responden yang melakukan personal hygiene dengan baik. Analisa bivariat didapatkan nilai p-value < 0,05 untuk variabel lama penyemprotan (0,003), tindakan penyemprotan (0,02), dan personal hygiene (0,007). Terdapat hubungan yang bermakna antara variable masing-masing tersebut dengan gejala keracunan pestisida pada petani nanas di Desa Tangkit Baru. 
DETERMINAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUD AJJAPPANGE Herdianti, Herdianti
Jurnal Endurance Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.954 KB) | DOI: 10.22216/jen.v2i1.1662

Abstract

Kualitas hidup adalah penilaian seseorang tentang apa yang sedang terjadi dalam hidupnya berdasarkan pengalaman hidup yang telah berlalu. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar risiko determinan kualitas hidup penderita DM tipe 2 di RSUD Ajjappange Kabupaten Soppeng tahun 2014.Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan case control study. Sampel diambil dengan dua cara yakni untuk kasus menggunakan teknik purposive sampling dan kontrol menggunakan simple random sampling di RSUD Ajjappange Soppeng. Kelompok kasus adalah penderita DM tipe 2 yang memiliki kualitas hidup kurang baik. Kontrol adalah penderita DM tipe 2 yang memiliki kualitas hidup cukup baik. Jumlah sampel sebanyak 152 orang dengan perbandingan kasus-kontrol 1:1. Analisis  data yang digunakan adalah uji odds rasio dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga (p = 0.00 OR 5.14 95% CI: 2.56 - 10.33); umur (p = 0.00 OR 3.13 95% CI: 1.61-6.07); jenis kelamin (p = 0.01 OR 2.35 95% CI 1.23 -4.51) memiliki risiko yang signifikan. Pada analisis multivariat, dukungan keluarga adalah determinan yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita DM tipe 2 di RSUD Ajjappange Soppeng (OR = 6.74). Penelitian ini menyarankan agar sebaiknya pemberian pendidikan kesehatan penatalaksanaan DM tipe 2 yang melibatkan keluarga. Quality of life is ones judgment of what is going on in his life based on life experience that has been passed. Importance of the problem determinants quality Living. This study aims to determine the quality of life determinants of the risk of type 2 diabetes mellitus patients in AjjappangehospitalSoppeng in 2014. The study was observational case control study design. Samples were taken in two ways, namely to the case using purposive sampling technique and control using simple random sampling in hospitals AjjappangeSoppeng. Cases were patients with type 2 diabetes who have poor quality of life. Controls were patients with type 2 diabetes who have a pretty good quality of life. Total sample of 152 people with a 1:1 case-control comparison. Analysis of the data used is the odds ratio test and logistic regression. The results of the research indicated that family support (p = 0.00 OR 5.14 95% CI: 2.56 to 10.33); age (p = 0.00 OR 3.13 95% CI: 1.61 to 6.07); sex (p = 0.01 OR 2.35 95% CI 1.23 to 4.51), have significant risks. In multivariat analysis, family support  is the most determinant factor of quality of life in patient with DM type 2 in Ajjappange Hospital (OR = 6.74). This study suggests should to give health education about DM type 2 treatment  that involves family.
Pengetahuan, Persepsi, Self Efficacy dan Pengaruh Interpersonal Penderita terhadap Pencegahan Penularan TB Paru (Descriptif Study) Sugiarto, Sugiarto; Herdianti, Herdianti; Entianopa, Entianopa
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.191 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.274

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Data Puskesmas Muara Kumpeh diketahui bahwa jumlah penderita TB paru meningkat setiap tahun, pada tahun 2016 terdapat 54 kasus dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 68 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi, efikasi diri dan pengaruh interpersonal pasien dalam mencegah penularan TB Paru di Puskesmas Muara Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang yang dikumpulkan secara total sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018. Analisis data menggunakan analisis frekuensi yang berguna untuk memberikan gambaran umum masing- masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar pasien masih rendah 58,8%, persepsi sebagian besar pasien tergolong rendah 70,6%, self efficacy dalam kategori rendah 66,2% dan sebagian besar hubungan interpersonal 51,5% dalam kategori rendah. Sebanyak 54 (79,4%) responden melakukan upaya pencegahan transmisi TB paru tergolong tidak baik. Secara umum, rata-rata penderita masih dalam kategori rendah untuk variabel pengetahuan, persepsi, self efficacy dan hubungan interpersonal dalam pencegahan penularan TB paru di lingkungan mereka. Sebagian besar responden tidak melakukan pencegahan penularan dengan benar. Disarankan bahwa petugas kesehatan membina hubungan terapeutik dengan pasien yang membuat pasien lebih nyaman dan terbuka untuk bertanya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan TB paru.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KONJUNGTIVITIS PADA PEKERJA BENGKEL LAS WILAYAH SIMPANG KAWAT KOTA JAMBI TAHUN 2017 Entianopa, Entianopa; Herdianti, Herdianti; Anastasia, Amanda Puspita
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.95

Abstract

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data  perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh golongan umur  penduduk per tahun dan pernah menderita konjungtivitis. Data lain menunjukkan bahwa dari 10  penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantittaif dengan pendekatan cross sectional  yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja Bengkel Las Wilayah Simpang Kawat Kota Jambi tahun 2016 yang berjumlah 92 orang. Sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli Tahun 2017. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar (85,9%) responden dengan masa kerja lama (> 5 tahun), (88,8%) responden dengan lama paparan berisiko (> 2 jam/hari), (77,2%) responden dengan pemakaian APD tidak baik, dan (56,5%) responden ada keluhan konjungtivitis (> 4 keluhan). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja (p-value = 0,043), lama paparan (p-value = 0,006) dan pemakaian APD dengan p-value = 0,001 terhadap keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Ada hubugan masa kerja, lama paparan dan pemakaian APD dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Diharapkan para pekerja Bengkel Las untuk tidak terlalu lama terpapar oleh cahaya dari pengelasan serta selalu patuh dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan tepat  serta proses kerja yang benar sesuai SOP.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti, Herdianti
SCIENTIA JOURNAL Vol 4 No 1 (2015): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.03 KB)

Abstract

Penyakit menular sampai saat ini masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dankematian penduduk Indonesia. Upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit menularseringkali mengalami kesulitan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi penyebaranpenyakit-penyakit menular tersebut salah satunya penyakit Tuberkulosis Paru.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan desain Cross sectional yangbertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan motivasi serta peran keluargaterhadap upaya pencegahan penularan penyakit tuberkulosis di Puskesmas Perawatan SubanKecamatan Batang Asam Tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderitatuberculosis di Puskesmas Perawatan Suban Kecamatan Batang Asam, sebanyak 363 orang.Sampel dalam penelitian ini adalah penderita tuberculosis di Puskesmas Perawatan SubanKecamatan Batang Asam sebanyak 77 responden. Cara pengambilan sampel dengan simplerandom sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan (pvalue= 0,005) Dan Motivasi (p-value = 0,000) Serta Peran Keluarga (p-value = 0,042) terhadapupaya pencegahan penyakit Tuberkulosis Di Puskesmas Perawatan Suban Kecamatan BatangAsam Tahun 2015. Dengan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p-value &lt; 0,05.Upaya yang perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan pengelola program kesehatanmasyarakat khususnya pada program pencegahan penyakit tuberkulosis paru terhadappenyampaian informasi guna peningkatan pengetahuan masyarakat, serta memotivasimasyarakat untuk aktif melakukan pencegahan penyakit tuberkulosis.
Perbandingan Peer Group Dan Ceramah Dalam Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS Herdianti, Herdianti
Infokes Vol 9 No 01 (2019): Jurnal Info Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.747 KB)

Abstract

Penyebaran HIV-AIDS di Indonesia sangat cepat, sehingga Indonesia berada pada situasi epidemi terkonsentrasi. Saat ini tidak ada provinsi di Indonesia yang bebas HIV. Menurut laporan perkembangan HIV-AIDS Kementrian Kesehatan Indonesia hingga 2018 tercatat 14.640 kasus HIV dan 4.725 kasus AIDS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen murni dengan rancangan one group design with pre-test and post-test. Sampel penelitian ini adalah 70 siswa SMA Negeri 2 Kota Batam. Penelitian ini menggunakan dua (2) kelompok yaitu kelompok yang diberi intervensi metode peer group dan kelompok kontrol yang diberi intervensi metode ceramah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji-t dependent. Berdasarkan hasil penelitian didapat penyampaian informasi HIV/AIDS melalui metode Peer Group dan metode ceramah terbukti efektif meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 2 Kota Batam. Hal ini dibuktikan dengan hasil Uji t dengan nilai p=0,000&lt;0,05 dan Metode Peer Group lebih efektif dari pada metode ceramah terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS. Diharapkan bagi pimpinan SMAN 2 Kota Batam untuk melakukan pembinaan,bimbingan dan arahan kepada siswa dengan menggunakan metode peer group, karena metode peer group lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS.
Relationship of Workload and Double Role With Work Fatigue on Batik Craftsmen Herdianti, Herdianti; Maryana, Tatik
Jurnal Endurance Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.407 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i2.4013

Abstract

Background: In Batik Mawar, almost all work is done manually using the hands and upper arms on a continuous basis combined with the rigor of work and the use of traditional tools. The work has a heavy workload because all the work process is done by the same craftsman causing fatigue besides that the worker also have double role. The purpose of this study is to determine the relationship between workload and dual role with feelings of fatigue on craftsmen batik roses.Method: This research is Quantitative research with Cross Sectional research design. The population in this study are all artisans in Batik Mawar. Sampling in this study using total sampling technique with the number of research samples as many as 40 respondents. Data analysis used by Univariat and Bivariat.Result: Result of data analysis using Chi-Square test for work load got value p-Value = 0,001. The result of data analysis using Chi-square test for double role got p-value = 0,031. Thus it is concluded that there is a meaningful relationship between workload and dual role with feeling tired. We recommend that craftsmen wash clothes 2 times a day, cook ready meals, other than together in completing the work at homeDi Batik Mawar, hampir semua pekerjaan dikerjakan secara manual menggunakan tangan dan lengan atas secara berkesinambungan yang dikombinasi dengan ketelitian kerja dan penggunaan alat-alat tradisional. Pekerjaan mempunyai beban kerja yang berat dikarenakan semua proses kerja dilakukan oleh pengrajin yang sama sehingga menimbulkan kelelahan disamping itu pekerjanya juga memiliki peran ganda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dan peran ganda dengan perasaan lelah pada pengrajin batik mawar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengrajin di Batik Mawar. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 40 responden. Analisis data yang digunakan Univariat dan Bivariat.Hasil: Hasil analisis data yang menggunakan uji Chi-Square untuk beban kerja didapatkan nilai p-Value = 0,001. Hasil analisis data yang menggunakan uji Chi-square untuk peran ganda didapatkan nilai p-value= 0,031. Dengan demikian  disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dan peran ganda dengan perasaan lelah.Sebaiknya pengrajin mencuci pakaian 2 kali sehari, memasak makanan siap saji, selain itu dengan cara bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dirumah.
Kalsium Hipoklorit (CaClO2) sebagai Pengganti Larvasida Aedes Aegypti Herdianti, Herdianti; Sari, Novela; Saputra, Roni; Hariansyah, Fitra Dwi
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i3.2355

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) prevention can be done by eradicating Aedes aegypti larvae. One way to control larvae is by using larvicide biological or chemical. One type of larvicide that can be used is Calcium Hypochlorite (chlorine) as a substitute for S-Methoprene. The research objective was to determine the effectiveness of chlorine against the mortality of Aedes Aegyptus larvae. This study was an experimental study using three repetitions, the chlorine used consisted of doses of 1,0mg/l, 2,0mg/l, 3,0mg/l, 4,0mg/l, and 5,0mg/l which is applied with 1 liter of water that has been filled with 10 pcs of 3rd instar larvae. Data analysis used a completely randomized design by looking at the percentage of larval mortality within 15 minutes. The data on the number of deaths obtained were analyzed using the Anova test. Statistical results show that there is a difference in the number of deaths of Aedes aegypti larvae from each dose. The most effective dose of chlorine is 5,0mg/l. In conclusion, the more chlorine dose, the faster it will kill the larvae of Aedes aegypti larvae. 
Fasilitas Sanitasi Sekolah Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Sekolah-Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Tanjung Pinang Herdianti Herdianti; Mega Gemala; Lydia Erfina
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.779 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i1.1763

Abstract

Puskesmas  Batu  10  Tanjungpinang memiliki  kasus  DBD  tertinggi  yakni  109 kasus  yang kebanyakan pada anak-anak sekolah yakni 82 kasus. Hal ini menunjukkan lingkungan sekolah yang tidak sehat terutama fasilitasi sanitasi sekolahnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan fasilitas sanitasi sekolah dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekolah pada wilayah kerja Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang.Jenis dan desain penelitian kuantitatif observational dan sampel penelitian sebanyak 46 responden. Data akan diolah dengan uji univariat  dan uji bivariat yang dianalisa menggunakan uji chi square melalui SPSS.Berdasarkan hasil penelitian bahwa fasilitas sanitasi sekolah yang memiliki hubungan yang signifikan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti adalah toilet (p=0,045<0,05) dan SPAL (p=0,009<0,05) sedangkan yang tidak memiliki hubungan adalah ketersediaan air bersih (p=0,163>0,05) dan sarana pembuangan sampah (p=0,390>0,05). Saran kepada pihak sekolah agar menyediakan fasilitas sanitasi sekolah sesuai Kemenkes No 1429 Tahun 2006 dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan teknik dasar 3M Plus secara berkala. Kepada pihak Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang melakukan penyuluhan dan sweeping secara berkala ke sekolah-sekolah untuk mewujudkan kesehatan sekolah.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUARO JAMBI Herdianti M.Kes
Jurnal Ipteks Terapan Vol 13, No 4 (2019): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2019.v13i4.1052

Abstract

AbstrakMasalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya merupakan masalah ekologi manusia. Masalah ini timbul dikarenakan adanya perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan tersebut kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Keberhasilan pelayanan, bergantung pada partisipasi para pegawainya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan motivasi dan kinerja pegawai, dengan alat bantu penelitian berupa kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 orang yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di kantor Badan lingkungan hidup Kab. Muaro Jambi. Hasil pnelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi dan kinerja pegawai badan lingkungan hidup Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016, nilai p-value = 0,000 (p<0,005) dengan tingkat kebermaknaan yang kuat. Disarankan bagi Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi untuk memberikan pembinaan dan pemahaman mengenai tugas pokok dan fungsi para pegawai sesuai dengan visi dan misi dalam meningkatkan pemantauan, pengendalian dan pengawasan kerusakan lingkungan terhadap para pelaku usaha/industri di Kabupaten Muaro Jambi. Kata Kunci : Kinerja, Motivasi AbstractEnvironmental issues facing today's basically a matter of human ecology. This problem arises due to changes in the environment that cause the less relevant environment to support human life. The success of the service, depending on the participation of its employees in providing services to the public. This research is a quantitative research with cross sectional study to determine the relationship between motivation and performance of employees, with research tools in the form of a questionnaire. The sample in this study amounted to 52 people were taken using total sampling technique. This research was conducted in an office environment Agency Kab. Muaro. Pnelitian results were analyzed using univariate and bivariate chi-square test. The of this study indicate that there is a significant relationship between motivation and performance of employees environmental agency Muaro Jambi 2016, p-value = 0,000 (p<0,005) eith significancy is strength. It is advisable for the Head of the Environment Agency Muaro Jambi to provide guidance and understanding of the duties and functions of the employees in accordance with the vision and mission to improve monitoring, control and supervision of environmental damage to the business / industry in Muaro Jambi. Keywords: Performance, Motivation