Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

KONSEP, FUNGSI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN SENI BAGI PESERTA DIDIK USIA DINI Gunada, I Wayan Agus
Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.237 KB) | DOI: 10.53977/kumarottama.v1i2.383

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep dalam pembelajaran seni bagi peserta didik dalam jenjang pendidikan usia dini. Pembelajaran seni atau pendidikan seni seringkali mendapat paradigma sebagai pembelajaran yang tidak cukup penting dibandingkan mata pelajaran lain seperti matematika, ilmu pengetahuan alam dan pelajaran eksakta lainnya. Hal ini kemudian membuat pelajaran-pelajaran seni terkadang tidak mendapat perhatian, namun realitanya pembelajaran seni khususnya dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini memiliki fungsi yang penting dalam mengembangkan dan menguatkan kecerdasan kognitif serta dalam pengembangan pola kreatifitas bagi anak-anak. Sehingga pembahasan mengenai betapa pentingnya pembelajaran seni, penting untuk dilakukan. Penulisan artikel ini merupakan hasil pengembangan gagasan pemikiran yang dipadukan dengan hasil penelitian berlandaskan model kajian pustaka mengenai literatur-literatur penting berkaitan dengan penelitian terdahulu mengenai pembelajaran seni dan pendidikan anak usia dini. Berdasarkan hasil analisis data, konsep pembelajaran seni memiliki peranan yang penting dalam membangun pengetahuan dan keterampilan dalam menguatkan kreatifitas. Fungsi yang terkandung didalamnya lebih mengedepankan kemampuan dalam mengekspresikan diri, karena melalui seni anak-anak mengekspresikan dan mengkomunikasikan gagasan pemikirannya. Strategi pembelajaran seni pada anak-anak usia dini cenderung memperhatikan analisis karakteristik umum pada proses perancangan pembelajarannya. Diharapkan melalui penulisan mengenai konsep pembelajaran seni pada anak usia dini ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai peran seni dalam menunjang kemampuan dan keterampilan anak, serta dapat menjadi pustaka rujukan dalam penelitian-penelitian yang relevan dimasa depan.
PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA PAUD DAN INTERNALISASI MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF TRI HITA KARANA Gunada, I Wayan Agus; Sutajaya, I Made
Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/kumarottama.v2i2.801

Abstract

Education is a conscious and planned effort to achieve competence, while Hindu education has two dimensions. Firstly, religious education is a form of transfer of religious knowledge to students. Secondly, Hindu religious education is a transformation of knowledge to improve sradha and bhakti and strengthen character. Today, radical understanding is a threat to watch out for. Thus, religious moderation is a solution to building religious harmony. Hindu religious education is one of the foundations of human values that strengthens religious moderation, especially in early childhood education. So, in a plural life, a universal value and concept are needed, which does not only lean towards one side, tri hita karana. The method used is a literature review, where data is analyzed by reviewing relevant libraries related to tri hita karana. Based on the literature review results, important things were obtained related to Hindu religious education, religious moderation, and Tri hita karana. In the concept of parhyangan, religious education in Early Childhood Education aims at paramartha, that education is directed towards achieving spiritual awareness. In contrast, in religious moderation, parhyangan seeks to provide reinforcement that every religion has the same belief in worshiping God. In the concept of pawongan and palemahan, religious education in Early Childhood Education to realize parartha can live in the world, side by side with others, and in religious moderation, pawongan reinforces that moderation does not change religion but changes excessive religious behavior, so the purpose of religious moderation is to glorify humans to build harmonious relationships. This study is expected to be theoretical and practical, especially as a reference library for relevant studies in the future.