Articles
IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA VALUE THROUGH COMMUNITY SERVICE IN BATU BOLONG TEMPLE, WEST LOMBOK REGENCY
Gunada, I Wayan Agus;
Yasa, I Made Ardika
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25078/ijhsrs.v5i1.2350
The purpose of writing the results of community service is to give an overview of the implementation of activities carried out to express gratitude for the inauguration of IAHN Gde Pudja Mataram conducted by carrying out the dedication to the community in Pura Batu Bolong West Lombok Regency. This devotion also aims to implement the value and conception of Tri hita karana in the community. The conception of Tri hita karana is so full of noble values. However, the understanding of society that is still in the theoretical state needs to be developed and implemented so that the conception can be implemented in the state of practice of Hindu religious life. The method used is observation and study of libraries. While in this activity, the conception of Tri hita karana is a Hindu teaching that focuses on respect and appreciation to God, man, and the environment to achieve harmony and harmony of a happy life on all elements. Through the writing of the results of community service is expected to give a picture of the sublime conception of Tri hita karana and can be done a more in-depth review.
IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA VALUE THROUGH COMMUNITY SERVICE IN BATU BOLONG TEMPLE, WEST LOMBOK REGENCY
I Wayan Agus Gunada;
I Made Ardika Yasa
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25078/ijhsrs.v5i1.2350
The purpose of writing the results of community service is to give an overview of the implementation of activities carried out to express gratitude for the inauguration of IAHN Gde Pudja Mataram conducted by carrying out the dedication to the community in Pura Batu Bolong West Lombok Regency. This devotion also aims to implement the value and conception of Tri hita karana in the community. The conception of Tri hita karana is so full of noble values. However, the understanding of society that is still in the theoretical state needs to be developed and implemented so that the conception can be implemented in the state of practice of Hindu religious life. The method used is observation and study of libraries. While in this activity, the conception of Tri hita karana is a Hindu teaching that focuses on respect and appreciation to God, man, and the environment to achieve harmony and harmony of a happy life on all elements. Through the writing of the results of community service is expected to give a picture of the sublime conception of Tri hita karana and can be done a more in-depth review.
PENANAMAN NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN HINDU MELALUI METODE DHARMA TULA PADA RESIMEN MAHASISWA IAHN GDE PUDJA MATARAM
I Wayan Agus Gunada
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/kumawula.v4i2.33450
Resimen Mahasiswa 909 Satya Padma Yowana dengan semboyan Widya Castrena Dharma Siddha merupakan organisasi unit kegiatan mahasiswa di IAHN Gde Pudja Mataram. Sebagai sebuah organisasi Menwa harus memiliki sikap dan karakter kepemimpinan untuk dapat menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Maka untuk memiliki sikap dan karakter harus dibentuk melalui penanaman nilai-nilai kepemimpinan dalam agama Hindu, sehingga konsep-konsep kepemimpinan tersebut tidak hanya sekadar dalam tataran teori namun harus menjadi bagian dari tindakan nyata oleh segenap anggota Resimen Mahasiswa. Kepemimpinan Hindu mengandung nilai ajaran Hindu yang mengkondisikan karakter seorang pemimpin untuk memiliki akhlak mulia dan karakter integritas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan partisipan dan studi pustaka yang menganalisa kegiatan pengabdian kepada masyarakat mandiri yang dilakukan oleh kelompok dosen. Data yang didapat kemudian dianalisa untuk dapat menjawab permasalahan yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Dharma Tula. Berdasarkan hasil analisa didapatkan hasil bahwa kegiatan Dharma Tula merupakan salah satu model dan metode pembelajaran dalam agama Hindu melalui kegiatan diskusi mendalam. Salah satu nilai dan konsep kepemimpinan dalam ajaran agama Hindu adalah Asta Brata yaitu ajaran kepemimpinan yang diajarkan oleh Sri Rama kepada Wibisana dalam wiracarita Ramayana. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat mandiri yaitu Dharma Tula. Diharapkan juga dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan, serta menumbuh kembangkan karakter kepemimpinan Hindu pada anggota Resimen Mahasiswa secara khusus, dan dapat menguatkan pemahaman mengenai konsep-konsep kepemimpinan dalam Hindu untuk umat Hindu secara umum.
DESAIN PEMBELAJARAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN KONDISI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU
I Wayan Agus Agus Gunada
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 1 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36417/widyagenitri.v12i1.385
Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan proses pembentukan lingkungan dan kondisi belajar yang ideal untuk membangun motivasi belajar bagi peserta didik dalam mempelajari pendidikan agama Hindu melalui pengkajian rancangan dan desain pembelajaran. Adapun pendekatan penelitian dilakukan melalui riset kepustakaan dengan mengkaji pustaka terdahulu yang relevan dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan studi dokumen. Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa dalam membangun suatu kondisi dan lingkungan belajar yang ideal bagi peserta didik dalam belajar pendidikan agama Hindu terdapat model-model desain pembelajaran yang dijadikan sebagai landasan dalam mendesain proses belajar mengajar dan terdapat lima tahapan umum dalam mendesain pembelajaran. Melalui pengkajian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan pustaka bagi pendidik dalam menyusun dan merancang proses belajar mengajar sehingga mampu membangun lingkungan dan kondisi belajar yang ideal dalam memotivasi peserta didik.
AJARAN AGAMA HINDU SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS TRADISIONAL BALI
I Wayan Agus Gunada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/gr.v9i1.18492
AbstrakPenelitian ini merupakan bentuk analisis serta kajian mengenai peran ajaran agama Hindu dalam proses penciptaan karya seni lukis umumnya seni lukis tradisional Bali. Seni lukis sebagai bagian dari seni rupa di Bali berkembang cukup pesat, dimana terdapat dua dikotomi seni lukis di Bali yaitu seni lukis tradisional di Bali dan Seni lukis modern. Seni lukis tradisional Bali merupakan bentuk seni lukis yang proses pembuatannya masih menggunakan tradisi-tradisi baik proses pembuatan dan bahan-bahan yang tradisional walaupun kini sudah umum ditemukan menggunakan alat serta bahan yang sudah tergolong modern, dan seni lukis tradisional Bali ini yang sudah berlangsung sejak dulu yaitu terdapat pakem-pakem serta prinsip yang dilakukan ketika proses penciptaan karya tersebut dikreasikan. Ketika seorang pelukis mencipta sebuah karya maka realita dan imajinasi menjadi sumber ide namun Seni lukis tradisional Bali memiliki ciri khasnya yang sangat kentara ketika dilihat secara langsung, yaitu penggambaran objek bentuk karyanya yang cenderung mengambil bentuk-bentuk alam, cerita-cerita rakyat, mitologi serta ajaran-ajaran agama Hindu yang direinterpretasikan melalui bentuk simbol-simbol didalamnya. Sehingga sebagian besar tema-tema yang dihadirkan dalam seni lukis tradisional Bali adalah mengimajinasikan ajaran-ajaran agama Hindu yang kental akan nilai-nilai spiritual dan memiliki nilai-nilai magis kedalam sebuah karya yang tidak hanya sekedar memuaskan pengalaman keindahan namun secara tidak langsung juga menjadi media wahana pengajaran ajaran agama Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana ajaran agama Hindu menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni lukis tradisional Bali. Metode yang digunakan dalam mengkaji fokus penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi fenomenologi yaitu penelitian menggunakan data-data kualitatif untuk menggambarkan fenomena-fenomena ajaran agama Hindu yang menjadi sumber inspirasi penciptaan. Secara pragmatis penelitian ini diharapkan berdampak dalam memberikan informasi dan menambah wawasan terkait keberadaan seni lukis tradisional Bali sebagai bentuk kekayaan budaya bidang seni yang masih hidup serta keberadaannya yang masih lestari dan hidup di Bali.Kata Kunci: hindu, seni, lukis tradisional, bali.AbstractThis research is a form of analysis and study of the role of the Hindu religion in the process of creation of art painting generally traditional Balinese painting. Art painting as part of the art in Bali develops quite rapidly, where there is two art dichotomy in Bali is a traditional art painting in Bali and the art of modern paint. Traditional Balinese painting is a form of art painting that process is still using the traditions of both the making process and traditional materials although it is now common to be found using tools and materials that are already relatively modern, and the traditional Balinese painting that has been held since the first time is there are pakem and the principle that is done when the process of creation of the work is Reincreikan. When a painter creates a masterpiece, the reality and imagination become the source of ideas but the traditional Balinese painting has its distinctive characteristic when viewed directly, that is the depiction of the object of his form that tends to take the forms of nature, folklore, mythology, and teachings of Hindu religion that is interpreted by the form of symbols inside. So most of the themes presented in the art of traditional Balinese painting are too imaginative Hindu teachings that are strong in spiritual values and have magical values into a work that not only satisfies the experience of beauty but indirectly also becomes a medium of religious teaching of Hindu teachings. This research aims to illustrate how Hinduism's teachings are a source of inspiration in the creation of traditional Balinese art paintings. The method used in reviewing the focus of this research is a qualitative method of research with the approach of phenomenology study using qualitative data to describe the phenomena of Hindu religious teachings that are the source of the inspiration of creation. Pragmatic research is expected to have an impact on providing information and adding insight related to the existence of traditional Balinese art painting as a form of cultural richness of living arts and its existence that is still sustainable and living in Bali. Keywords: hindu, art, traditional painting, bali
PELATIHAN DAN PEMBELAJARAN AKSARA BALI PADA ANAK-ANAK DI PASRAMAN AMERTA SANJIWANI
I Wayan Agus Gunada;
Gede Eka Puja Dyatmika;
Gusti Lanang Ngurah Weda
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (559.675 KB)
|
DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4136
ABSTRAKTujuan dalam penulisan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan gambaran terkait kegiatan pelatihan menulis aksara Bali pada anak-anak di Pasraman Amerta Sanjiwani Desa Rincung. Aksara Bali merupakan jenis aksara yang masih berkembang di Pulau Bali yang merupakan bahasa tulis yang umumnya digunakan pada teks-teks suci dalam bentuk lontar. Anak-anak pada Pasraman Amerta Sanjiwani di Desa Rincung Kabupaten Lombok Barat merupakan warga keturunan Bali , secara umum anak-anak mengenal keberadaan aksara Bali namun hanya sebatas visual sehingga pelatihan ini penting dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penguatan dalam dasar-dasar menulis aksara Bali dan membaca aksara Bali . Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan dan pembelajaran namun karena dalam keadaan pandemi Covid-19 proses pelatihan tetap mengedepankan pelaksanaan protokol kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara serta studi dokumentasi selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung. Secara garis besar dalam proses pelatihan dan pembelajaran anak-anak terlihat antusias dan mulai memahami dasar-dasar bentuk dan penulisan aksara Bali melalui model pendekatan dan pembimbingan secara langsung. Adapun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan manfaat berupa penambahan wawasan pengetahuan mengenai aksara Bali kepada anak-anak dan diharapkan pelatihan dapat dilakukan kemBali untuk penguatan pemahaman tentang aksara Bali . Kata kunci: aksara Bali; pelatihan; anak-anak; agama hindu ABSTRACTThe purpose of writing the results of this community service activity is to give an overview of Balinese writing training activities to children in Pasraman Amerta Sanjiwani Rincung Village. Balinese script is a type of script that is still developing on Bali's island, which is a written language commonly used in sacred texts in the form of lontar. The children of Pasraman Amerta Sanjiwani in Rincung Village, West Lombok Regency, are Balinese, who know Balinese characters. However, only visually so this training is essential to understand and strengthen in the basics of writing Balinese characters and reading Balinese characters. This devotional activity is carried out using a training and learning approach, but because of a Covid-19 pandemic, the training process still prioritizes the implementation of health protocols. The data collection is carried out by observation and interview techniques and documentation studies during community service activities. In the training and learning process, the children seem enthusiastic and understand the basics of Balinese form and scriptwriting through a direct approach and mentoring model. Meanwhile, this community service activity can provide benefits in the form of additional knowledge about Balinese script to children, and it is expected that training can be done again to strengthen understanding of Balinese characters. Keywords: Balinese script; training; children; hinduism
PELATIHAN SENI TARI PADA SISWA PASRAMAN SEBAGAI BENTUK TRANSFORMASI KEBUDAYAAN
Ni Wayan Ria Lestari;
I Wayan Agus Gunada
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (414.294 KB)
|
DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4428
ABSTRAKTujuan penulisan hasil pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pelatihan seni tari pada anak-anak Pasraman merupakan bentuk implementasi keilmuan dalam proses transformasi kebudayaan dan nilai-nilai keagamaan Hindu. Istilah Kebudayaan berasal dari kata dalam bahasa sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih menjadi daya tarik wisatawan asing maupun negeri adalah seni gerak atau seni tari. Seni tari merupakan salah satu kesenian yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Hal inilah yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pelatihan seni tari bagi siswa Pasraman, sehingga para siswa mudah memahami dan mempraktekkan setiap gerakan tarian tersebut. Dalam proses pembelajaran di Pasraman, anak-anak sudah dibekali pengetahuan terkait seni tari, namun dalam pelatihan ini adalah memantapkan kembali pengetahuan anak-anak dalam sisi praktik kesenian. Teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan seni tari ini dilakukan melalui model pelatihan dan pembimbingan secara langsung dengan menekankan kepada proses perancangan proses pelatihan sampai dengan evaluasi kegiatan pelatihan. Melalui tulisan ini sebagai bentuk pengimplementasian ilmu-ilmu yang diperoleh dalam pembelajaran dalam bentuk pengabdian sepenuhnya berlandaskan pada dharma dan yadnya, serta dapat memberikan gambaran terkait pelaksanaan kegiatan pelatihan dan dapat dilakukan kembali serta dapat menjadi kajian penelitian dimasa mendatang. Kata kunci: pelatihan; seni; tari; kebudayaan. ABSTRACTWriting the results of community service with dance art training activities in Pasraman children is a form of scientific implementation in the process of cultural transformation and religious values of Hinduism. Culture comes from Sanskrit buddhayah, which is the plural form of Buddhist meaning mind or reason. One of the cultures that are still an attraction for foreign and foreign tourists is the art of motion or dance. Dance is one of the skills that can increase students' creativity. This is the reference in implementing dance training for Pasraman students to understand and practice each dance movement quickly. In the learning process in Pasraman, children are equipped with knowledge related to dance, but this training is to reenter the understanding of children in art practice. Technical implementation of dance art training activities is carried out through a model of training and mentoring directly by emphasizing designing the training process up to the evaluation of training activities. As a form of implementation of the sciences obtained in learning in the form of devotion, this paper is entirely based on dharma and yadnya and can provide an overview related to the performance of training activities and can be done again and can be a research study in the future. Keywords: training; art; dance; culture
PELATIHAN MENGGAMBAR ORNAMEN BALI BAGI ANAK-ANAK DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PELESTARIAN BUDAYA
I Wayan Agus Gunada
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 2 (2022): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jpkm.v28i2.24248
Tujuan penulisan hasil kegiatan pelatihan menggambar ornamen Bali merupakan bentuk penggambaran kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Lintas Nusantara yang dilakukan oleh STAHN Gde Pudja Mataram. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di Desa Cendana Putih II, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Pelatihan menggambar ornamen Bali dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai bentuk-bentuk hasil kebudayaan Bali, secara konseptual anak-anak mengetahui bentuk ornamen Bali namun tidak mengetahui proses membuat ornamen tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pelatihan, menggunakan pendekatan pelatihan dengan merancang desain pelatihan dari proses perencanaan hingga evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipan dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa anak-anak memahami bentukk ornamen Bali, dan telah mampu untuk membuat ornamen Bali sederhana. Kegiatan ini penting untuk pengembangan kreativitas bagi anak-anak, untuk melestarikan kebudayaan, dan untuk menginternalisasi nilai pendidikan karakter berdasarkan ajaran agama Hindu. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam membangun sumber daya umat Hindu khususnya anak-anak di bidang seni rupa dan penulisan ini dapat menjadi sumber pustaka rujukan untuk kegiatan pelatihan dan penelitian dimasa depan.
Desain Pelatihan Menggambar Ornamen Bali Sebagai Implementasi Nilai Pendidikan Agama Hindu
I Wayan Agus Gunada;
Ida Bagus Kade Yoga Pramana
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33330/jurdimas.v4i1.909
Abstract: The community service part of Tri Dharma Higher Education, through devotion then theory in the education process is implemented through activities in the community that benefit and supports community development. The purpose of this writing is to describe one of the programs in community service implemented by the Hindu Religious Education Study Program, STAHN Gde Pudja Mataram in Pasraman Amerta Sanjiwani, Rincung Village which is training to draw Balinese ornaments. Hindus in Rincung Village is still bloody and of Balinese descent, so it certainly still brings Balinese culture in the daily life of its people, based on the results of interviews that children know Balinese ornaments but are not yet adept at drawing them so that through the training process of drawing Balinese ornaments on children in Rincung village to introduce and preserve Hindu cultural values namely Balinese ornaments as ancestral art heritage. The methods used in this service include the process of planning implementation and evaluation wherein the planning emphasizes the strengthening of the design of learning design. Based on this devotional activity, it was obtained as a result that the children in the training to draw Balinese ornaments were very enthusiastic and began to generate motivation to continue preserving the cultural heritage of their ancestors. Through training activities on community service, this can be used as insight and source of information and can be resumed in the next devotional activities. Keywords : learning, drawing, ornament, Hindu, devotion Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, melalui pengabdian maka teori dalam proses Pendidikan diimplementasikan melalui kegiatan di masyarakat yang bermanfaat dan menunjang pembangunan masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah menggambarkan salah satu program dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh program studi Pendidikan Agama Hindu, STAHN Gde Pudja Mataram di Pasraman Amerta Sanjiwani Desa Rincung yaitu pelatihan menggambar ornamen Bali. Umat Hindu di Desa Rincung masih berdarah dan keturunan suku Bali sehingga tentu masih membawa budaya Bali dalam keseharian masyarakatnya, berdasarkan hasil wawancara bahwa anak-anak mengenal ornamen Bali namun belum mahir untuk menggambarnya sehingga melalui proses pelatihan menggambar ornamen Bali pada anak-anak di desa Rincung untuk mengenalkan dan melestarikan kembali nilai-nilai budaya yang bernuansa Hindu yaitu ornamen Bali sebagai warisan kesenian leluhur. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah meliputi proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi dimana dalam perencanaannya menekankan kepada penguatan perancangan desain pelatihan. Berdasarkan kegiatan pengabdian ini maka didapatkan hasil bahwa anak-anak dalam pelatihan menggambar ornamen Bali sangatlah antusias dan mulai timbul motivasi untuk terus melestarikan warisan budaya leluhurnya. Melalui kegiatan pelatihan pada pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai suatu wawasan dan sumber informasi dan dapat dilanjutkan kembali dalam kegiatan pengabdian selanjutnya. Kata Kunci : pembelajaran, menggambar, ornamen, hindu, pengabdian
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DARING MATA KULIAH BAHASA DAERAH MELALUI PERANCANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
I Wayan Agus Gunada
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 1 No 02 (2022): Vol 1 No 2 April 2022 Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (307.916 KB)
|
DOI: 10.53977/ps.v1i02.401
The purpose of writing this article is to describe preparing learning design in local language courses. One of the success factors of learning, both face-to-face and online, is seen from the final results, both assessment and measurement of learners' learning outcomes, and dependent on how an educator can design a series of teaching and learning activities. So that the planning, implementation and evaluation of the learning process is a complete unity process. Likewise, in Local Language courses, it is necessary to design a series of learning activities that support the online learning process so that learning achievements a expected to be mastered by learners. This qualitative research is carried out with participant observation models during the design process and implementation of learning design until the end of learning, literature studies related to similar studies and online interviews with learners. Based on the research results obtained, to determine the learning design model to be implemented, it is necessary to understand the characteristics of local language courses based on curriculum demands. There are common obstacles encountered in designing and implementing learning in the disruption of internet access and student ability related to the lack of quotas. The evaluation results show that the designed learning design needs to be refined and reviewed on the strategies and online learning media used related to the obstacles faced by learners. It has hoped that through the development of this learning design, it can become a reference library and valuable for educators in designing a learning process, especially in online learning activities during the Covid-19 pandemic