Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

AN IMPLEMENTATION OF PARTICIPATIVE IQRO METHOD IN THE ORIENTED OF AL-QURAN EDUCATION CENTER ON THE PURPOSE OF LEARNING GOAL AND OBJECTIVES FOR EARLY CHILDREN Chandra Asri Windarsih
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, No 1, Februari 2019
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.327 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v8i1p25-29.1146

Abstract

Learning to read and write the Quran using the IQRO method has been used for a long time and applied to children. The basic reason is that with IQRO it is very easy for children to follow, the book is cheap consisting of six books that have a certain level. This research wants to collaborate with the learning goal method and objectives oriented. Hopefully, that early childhood is easy to understand and easy to remember letters, to be able to read the Quran correctly. Formulation of the problem "How is the application of participatory learning IQRO method in TPQ oriented to the purpose of learning activities for early childhood". The objective of the research is to find the general description, planning, implementation, and evaluation, participatory learning of the IQRO method in TPQ through the Learning Goal Method and Objectives Oriented on children. This research used a qualitative method with analytical descriptive. The researcher analyzes data, find information, relationships, basic frameworks, carefully compare, and report in narrative form. The result is that children who are included in participating and have goals in IQRO learning will be able to more quickly and master learning. Location of research in TPQ (Alquran Education Center) Assalam Pakusarakan Earth Complex II Rt 03/25 Tanimulya Ngamprah Kab. West Bandung.
BELAJAR DARI RUMAH: MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM Falah, Upi Nurul; Windarsih, Chandra Asri; Alam, Syah Khalif
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 6 No. 6 (2023): Volume 6 Number 6, November 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan bahwa kemampuan motorik halus anak usia usia 5-6 tahun di Kober Al-Humairo masih rendah dikarenakan pemilihan metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurang bervariasi. Kegiatan menganyam merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skenario dan implementasi dari kegiatan menganyam terhadap kemampuan motorik halus anak pada masa belajar dari rumah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian anak usia 5-6 tahun Kober Al-Humairo yang berjumlah 12 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa skenario dan implementasi kegiatan menganyam pada masa belajar dari rumah sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan dan langkah-langkah pembelajaran. Dan ditemukan hasil bahwa dengan melalui kegiatan menganyam yang di implementasikan pada anak kelompok B di Kober Al-Humairo mampu melatih kelenturan jari-jari tangan, kecermatan dan ketelitan saat mengkoordinasikan gerakan mata dan tangan, mampu mengembangkan pengetahuan anak melalui pengenalan warna dan bentuk, serta menjadi solusi bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran yang kreatif dan menarik pada saat belajar dari rumah. This study is motivated by the fact that in the field, the fine motor skills of children aged 5–6 years in Kober Al-Humairo are still low due to the selection of learning methods that are less interesting and less varied. Weeding activities are one of the learning activities selected in this study. Therefore, this study aims to describe the scenario and implementation of sympathetic activities for children's fine motor skills during learning from home. This study used qualitative descriptive methods with the research subjects, 5–6-year olds Kober Al-Humairo, who numbered 12 learners. Data collection was done using interview instruments, observation sheets, and documentation. Data is analyzed through data reduction, data display, and verification or withdrawal of conclusions. Based on the results of the research, the scenario and implementation of weeding activities during learning from home have been done by planning and learning steps. It was found that through weeding activities implemented in group B, children in Kober Al-Humairo were able to train the flexibility of the fingers, accuracy, and rigor when coordinating eye and hand movements, develop children's knowledge through the introduction of color and shape, and be a solution for teachers in delivering creative and interesting learning when learning from home.
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bahasa Reseptif Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia Dini Nurhayati, Nurhayati; Windarsih, Chandra Asri; Andrisyah, Andrisyah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 4 (2024): Volume 7 Number 4, July 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berkomunikasi berbahasa merupakan modal awal bagi guru dan murid untuk melakukan interaksi. Selain itu aspek perkembangan bahasa merupakan hal penting yang harus distimulasi sejak usia dini dengan adanya bahasa untuk memberikan ide, perasaan, pikiran atau menginformasikan kepada anak usia dini. Dalam hal menyimak pada umumnya anak usia dini masih mengalami kesukaran. Faktor tersebut adalah kurangnya kreativitas guru di sekolah untuk memberikan stimulus pada anak usia dini yang sesuai dengan kemajuan zaman saat ini. Salah satu permainan untuk menstimulus bahasa reseptif anak yaitu ular tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak usia dini melalui permainan ular tangga. Metode penelitian mengunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian kelompok A secara sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pembelajaran menggunakan permainan ada empat orang berkembang sangat baik (BSB). Setelah distimulus kemampuan bahasa anak meningkat sebanyak delapan orang peserta didik yang mempunyai kemampuan bahasa berkembang sangat baik (BSB) pada hasil akhir observasi.   The ability to communicate in language is the initial capital for teachers and students to interact. Aspects of language development are important things that must be stimulated from an early age. With the presence of language, we can convey ideas, feelings, thoughts, or information in early childhood. But in general, early childhood still has difficulty in terms of listening to orders from teachers. This factor is the lack of creativity of teachers in schools to provide stimulus to early childhood and language skills that are most important in today's era. The purpose of this study was to improve early childhood receptive language skills through snakes-and-ladders games. The method used in this research is descriptive-qualitative. The research subjects were Group A students, with sampling. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation—data analysis using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data collection was obtained through observation, interviews, and documentation. The results showed that game snakes and ladders can improve early childhood receptive language. Four students' ability to speak very well after participating in the activity increased by eight students who knew their language developed very well at the end of the observation.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Bicara pada Anak Usia Dini Azizah, Imas Nur; Windarsih, Chandra Asri; Alam, Syah Khalif
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 5 (2024): Volume 7 Number 5, September 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian gadget pada anak usia dini berpengaruh buruk pada pertumbuhannya. Hal ini seringkali tidak disadari oleh orang tua yang lebih memilih pembiaran anak bermain gadget supaya diam dan tenang. Di antara dampaknya adalah keterlambatan bicara anak. Untuk itulah diperlukan penelitian untuk mengkaji dampak negatif gadget pada perkembangan bicara anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif penggunaan gadget terhadap perkembangan bicara pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus. Subyek penelitian meliputi orang tua dan anak usia dini yang berusia 4-5 tahun menggunakan gadget rata-rata satu jam per hari yang ada di lingkungan Desa Batulayang beserta orang tuanya. Dalam kajian ini, pertemuan, persepsi, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik triangulasi informasi untuk mengumpulkan informasi. Sementara data direduksi, ditampilkan, dan diverifikasi menggunakan teknik analisis data. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan gadget terlalu lama berdampak negatif pada perkembangan bicara anak. Pertama, anak hanya berkomunikasi satu arah, tidak dapat mengevaluasi, menganalisis, atau memahami makna percakapan serta pemerolehan bahasa anak sangat sedikit sehingga anak mengalami keterlambatan bicara. Kedua, anak yang kecanduan gadget akan mengalami gangguan psikologis berupa menyendiri, pendiam, dan ragu untuk berkomunikasi dengan orang lain. Early childhood education is a critical stage of education for children's development. Children need developmental stimulation, including the development of expressive language. The media used for language development is audio-visual media, which is a way for children to learn to communicate with the environment verbally and non-verbally. The problem with this research began with the teacher still using the lecture method, as a result of which the students' activeness in expressing their language was not yet clearly visible. The researcher chose movie day activities as a learning approach so that children were stimulated in their expressive language. The qualitative descriptive research method with a class B research topic at PAUD Al Muslimun, totaling 12 children. The data collection technique uses participant observation techniques to find out the problem. Then, in a structured manner, the researcher interviews the children. Meanwhile, data analysis uses data collection techniques, data display, and data verification. The results of the research provide indications that movie day activities can train children to be skilled in expressive language, although not all children can develop these skills. The data obtained during the research can conclude that children will be more interested and easier to receive access to educational material through audio-visual media so that children can develop their expressive language skills. This can be seen from the results of the development achievement values, showing the value of changes that can meet the criteria for developing very well.
Pengembangan Media Wayang Kertas Berbasis Dongeng Fabel untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Idawati, Sanra Futri; Windarsih, Chandra Asri; Atika, Ayu Rissa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 5 (2024): Volume 7 Number 5, September 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan berbicara merupakan hal yang penting dalam aspek perkembangan anak, itu merupakan sarana bagi anak untuk mengungkatkan isi pikiran, keinginan, perasaan, pendapat maupun ide. Sehingga dirasa penting mengasah keterampilan berbicara anak, banyak sekali metode belajar yang dapat dipilih, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode mendongeng. Metode mendongeng banyak jenisnya, salah satunya adalah fabel. Fabel merupakan jenis dongeng yang mengangkat binatang sebagai tokohnnya. Alangkah baiknya jika metode pembelajaran disertai dengan media yang mendukung kelangsungan proses pembelajarannya. Salah satunya wayang kerta, wayang kertas merupakan media yang tepat sebagai alat untuk membantu guru menyampaikan isi cerita, sehingga pesan dalam dongeng tersampaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan, respon guru dan anak, serta efektivitas pengembangan media wayang kertas berbasis dongeng fabel terhadap keterampilan berbicara anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan anak kelompok B dan guru di Kober Al-Aminah yang menjadi subjek penelitiannya.  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket, observasi dan wawancara, dengan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu rancangan produk yang dikembangkan peneliti mendapatkan kategori sangat layak, guru dan anak menunjukkan respon baik dan antusias, serta keterampilan berbicara anak menjadi meningkat. Speaking skills are important in child development; they allow children to express thoughts, desires, feelings, opinions, and ideas. So it is considered important to hone children's speaking skills. Many learning methods can be chosen; one of the learning methods that can be used is the storytelling method. There are many types of storytelling methods, one of which is fables. Fables are a type of fairy tale that uses animals as characters. It would be better if the learning method was accompanied by media that supports the continuity of the learning process. One of them is paper puppets. Paper puppets are the right media tool to help teachers convey the content of the story so that the message in the fairy tale is conveyed well. The aim of this research is to determine the design and responses of teachers and children, as well as the effectiveness of developing fable-based paper puppet media on children's speaking skills. The research method used was the Research and Development (R&D) method with group B children and teachers in Kober Al-Aminah who were the research subjects. Data collection techniques in this research are questionnaires, observations, and interviews, with quantitative and qualitative research analysis. The results of this research are that the product design developed by researchers received a very feasible category, teachers and children showed good and enthusiastic responses, and children's speaking skills improved.
Penerapan Pantun Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Usia Dini Mirawati, Mirawati; Windarsih, Chandra Asri; Nurunnisa, Rita
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1, January 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v8i1.26477

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang kebutuhan variasi dalam metode pembuka pembelajaran di TK Puspita Asih. Hal ini sebagai upaya memfasilitasi  beragamnya kemampuan anak dalam berbahasa ekspresif yang sedang dalam masa pondasional, jika tidak dioptimalkan akan menimbulkan dampak panjang untuk kemampuan berbicara dan menghambat komunikasi dalam proses belajar,  mengingat struktur kalimat pantun sederhana dan berpola akan memudahkan anak mengingat tutur  kalimat, selain itu pantun merupakan warisan budaya nusantara. Tujuan penelitian yaitu peningkatan keterampilan dalam berbahasa ekspresif  pada fase pondasi dengan pantun berbasis kearifan lokal. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian 12 anak di kelompok B.Teknik pengumpulan data melalui observasi.Teknik analisis data dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di kelas kemudian diolah dengan rumus persentase. Hasil penerapan pantun pada siklus pertama hanya 1 indikator mencapai standar keberhasilan pada kategori berkembang sesuai harapan. Siklus kedua capaian indikator 1 dan 2 masuk kategori berkembang dengan baik dengan masing-masing persentase sebesar 93,1% dan 83,3%. Untuk indikator 3 dan 4 mencapai 75% artinya berada pada kategori berkembang sesuai harapan. Hal ini menunjukkan peningkatan menurut standar keberhasilan dari hasil minimal 51%, maka  disimpulkan penerapan pantun di kelompok B, dapat meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif. This study is based on the need for variation in the method of opening learning in Puspita Asih Kindergarten. This is an effort to facilitate the diverse abilities of children in expressive language who are in the foundational period, if not optimized it will have a long-term impact on speaking skills and hinder communication in the learning process, considering that the simple and patterned sentence structure of pantun will make it easier for children to remember sentences, besides pantun is a cultural heritage of the archipelago. The purpose of the study is to improve skills in expressive language in the foundation phase with pantun based on local wisdom. The research method is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles. The research subjects were 12 children in group B. Data collection techniques through observation. Data analysis techniques were guided by facts found during research in the classroom and then processed using a percentage formula. The results of the application of pantun in the first cycle only 1 indicator reached the success standard in the developing category according to expectations. In the second cycle, the achievement of indicators 1 and 2 entered the category of developing well with percentages of 93.1% and 83.3% respectively. For indicators 3 and 4 reaching 75%, meaning they are in the developing category according to expectations. This shows an increase according to the success standard of a minimum result of 51%, so it is concluded that the application of rhymes in group B can improve expressive language skills.
Sosialisasi pemanfaatan google sites sebagai portal pembelajaran berbasis teknologi bagi guru PAUD Windarsih, Chandra Asri; Wulansuci, Ghina; Alam, Syah Khalif; Lestari, Ririn Hunafa; Trisniarti, Susanti
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i2.27476

Abstract

The low utilization of information and communication technology (ICT) by early childhood (PAUD) teachers in developing competencies, along with their lack of motivation to use ICT as a teaching aid, are among the challenges of 21st-century education in PAUD institutions. One of the technological tools that can be utilized is Google Sites, which serves as a learning portal. The purpose of this community service activity is to promote the use of Google Sites as a technology-based learning portal for early childhood education. This activity was designed using the Participatory Action Research (PAR) approach, consisting of the stages to know, to understand, to plan, to act, and to change. Based on the planning of the community service activity, the results indicate that one of the essential competencies of PAUD teachers—namely pedagogical competence—requires them to select and utilize ICT in both learning and administrative management. Accordingly, the technological tool is one component of Google Workspace, specifically Google Sites. Google Sites can be an alternative solution for teachers to present learning components in website format, as it allows easy and free access to website creation and development. Rendahnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh guru PAUD dalam mengembangkan kompetensi serta kurangnya motivasi guru dalam menggunakan TIK sebagai alat bantu mengajar menjadi isu pendidikan abad 21 di satuan PAUD. Oleh karena itu salah satu perangkat teknologi yang dapat digunakan adalah google sites sebagai portal pembelajaran. Maka dari itu tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan pemanfaatan google sites sebagai portal pembelajaran anak usia dini berbasis teknologi. Kegiatan ini direncanakan menggunakan desain Participatory Action Research (PAR) yang terdiri dari tahapan to know, to understand, to plan, to action dan to change. Berdasarkan perencanaan kegiatan pengabdian diperoleh hasil bahwa salah satu kompetensi guru PAUD yaitu kompetensi pedagogik yang menuntut guru untuk memilih dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan pengelolaan administrasi. Oleh karena itu perangkat teknologi yang diperkenalkan adalah salah satu ragam jenis dari google workspace yaitu google sites. Google sites dapat menjadi solusi alternatif guru dalam menyediakan komponen pembelajaran dalam bentuk tampilan website, dikarenakan kemudahan dalam mengakses dan mengembangkan tampilan website dengan gratis.
CHALLENGES AND STRATEGIES FOR CHILD PROTECTION SYSTEM IN EDUCATION: INSIGHTS FROM SOUTHEAST ASIAN COUNTRIES Windarsih, Chandra Asri; Kamil, Mustofa; sudiapermana, elih; Pratama, Andika; Sukmana, Cucu
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 17, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v17i2.90868

Abstract

This research aims to explore child protection policies in education in Southeast Asia. Using a Systematic Literature Review (SLR) approach, this research examines policy implementation strategies and the challenges faced. Data sources were obtained from journals indexed in the Scopus and Google Scholar databases with a publication period of 2020-2024, and selection criteria were based on the PRISMA method. The research results show that child protection policies in education require a holistic approach that involves collaboration between government, educational institutions and society. Key findings include the need to strengthen regulations, socio-economic support for families, and safe and inclusive learning environments. The main challenges faced include unequal access to education, lack of resources in remote areas, and weak law enforcement against child exploitation. The original value of this research lies in its focus on Southeast Asia, providing comprehensive insight into the regional context of child protection. Recommendations for future research include developing policies that are more responsive to socio-political dynamics and economic conditions in the region, as well as increasing awareness of the importance of child protection in the digital era.
PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMAHAMI BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI Windarsih, Chandra Asri
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p63-72.92

Abstract

Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan aspek perkembangan anak agar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Hal ini diangkat sehubungan dengan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di TAAM/RA ASSakinah dengan metode yang ada sekarang terutama bahasa Inggris untuk anak usia dini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Metode pembelajaran interaktif bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman bahasa Inggrismelalui bernyanyi dirumahnya ataupun dilingkungannya bagi anak usia dini”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan, penerapan pembelajaran intraktif dalam memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini, menetahui pendekatan ketrampilan faktor pendukung dan penghambat serta mengetahui evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa Inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini. Landasan teari yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran dari Djudju Sudjana: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Direktorat PADU, 2001:10 dan Depdikbud, 1998:10 : Undang-Undang Republik Indonesianomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pertanyaan penelitian adalah 1). Bagaimana perencanaan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini? 2). Bagaimana penerapan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa inggrisuntuk anak usia dini? 3). Bagaimana pendekatan ketrampilan berbicara bahasa inggris, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan 4). Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini ?. adapun metode yang digunakannya adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Perencanaan yang dilaksanakan di TAAM/RA ASSakinah menggunakan kurikulum yang mengacu pada KTSP yang disesuaikandengan produk pengelola, dan Depag. Penerapannya ada empat tahapan yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, penutup, dan follow up. Pendekatan ketrampilan adalah dengan ketrampilan menyimak dan berbicara, sedangkan faktor pendukungnya sumber daya manusia yang mumpuni, materi yang mudah dimengerti, lagu yang gampang diingat, ruang belajar, sumber belajar, media, fasilitas yang mendukung. Faktor penghambat kemampuan guruyang terbatasa,kurangnya waktu, sarana dan prasarana yang mesti ditingkatkan, terbatasnya lagu sederhana untuk anak berbahasa inggris, belum tersedianya laboratorium bahasa di tempat tersebut,sedangkan sistem evaluasi dengan evaluasi harian, evaluasi akhir, pretest dan post test. Kata Kunci: Pembelajaran interaktif, bahasa inggris, bernyanyi
APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI Windarsih, Chandra Asri
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p20-29.306

Abstract

Children every day grow by magic, physically and mentally. Children in the process of learning motormovement skills need serious attention, it is because this is the forerunner of further development, for the future, for the motor development of children in the future until he becomes an adult. Motor development if honed and directed would be optimal. Motor development means development that involves the physical movement of a person related to muscles and senses. Physical development of the child's motor will be able to develop properly if given stimulation and good nutrition factor. The development of a child would be maximized if there are aspects of his supporters, one aspect of the supporters was the feedback (feedback) either intrinsic (from within the child himself / private) or by extrinsic (external factors as support). Motor development of children if given feedback (feedback) ektrinsik itself intrinsic feedback will arise and have a relationship that is not unexpected. Children will learn to correct itself with the help of mentors so that the achievement of motor learning will be optimal.Keywords: motor learning, application, feedback, early childhoodÂ