Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p20-29.306

Abstract

Children every day grow by magic, physically and mentally. Children in the process of learning motormovement skills need serious attention, it is because this is the forerunner of further development, for the future, for the motor development of children in the future until he becomes an adult. Motor development if honed and directed would be optimal. Motor development means development that involves the physical movement of a person related to muscles and senses. Physical development of the child's motor will be able to develop properly if given stimulation and good nutrition factor. The development of a child would be maximized if there are aspects of his supporters, one aspect of the supporters was the feedback (feedback) either intrinsic (from within the child himself / private) or by extrinsic (external factors as support). Motor development of children if given feedback (feedback) ektrinsik itself intrinsic feedback will arise and have a relationship that is not unexpected. Children will learn to correct itself with the help of mentors so that the achievement of motor learning will be optimal.Keywords: motor learning, application, feedback, early childhood 
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI BERMAIN PASAR-PASARAN PADA ANAK USIA DINI chandra asri windarsih
Tunas Siliwangi Vol 4, No 2 (2018): VOL 4 NO 2, OKTOBER 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v4i2p46-54.1203

Abstract

Dunia kewirausahaan merupakan pilihan yang ada diantara banyaknya pilihan, untuk anak usia dini, pertama kali yang ditumbuhkan adalah mental kewirausahaannya, agar pada saat dewasa anak akan siap dengan berbagai kendala yang muncul yang harus dihadapinya. Salah satu proses belajar kewirausahaan dapat dilakukan dengan permainan karena secara kognitif, afektif maupun konatif akan lebih mengena. Jiwa entrepreneurship dalam permainan pasar-pasaran/anjang-anjangan ini secara tidak sadar akan meninggalkan jejak pada memori otak anak. Stimulus yang diberikan akan membekas di benak anak, karena jiwa kewirausahaan tidak muncul tiba-tiba dengan sendirinya, tetapi dibutuhkan latihan secara perlahan dan secara bertahap yang perlu distimulus berulang-ulang. Kewirausahaan itu bukan mencetak anak menjadi pengusaha akan tetapi merangsang dan membangkitkan jiwa enterpreneurship seorang anak. Metode penelitiannya yaitu metode proyek dengan pendekatan kuantitatif digunakan karena berdasarkan hal-hal nyata yang dialami anak langsung. Penelitian ini bersifat kekinian dan masih bersifat sementara sehingga masih memungkinkan untuk berkembang lebih positif. Anak yang bermain pasar-pasaran diharapkan lebih memahami konsep uang, lebih komunikatif, mengetahui konsep angka dan berhitung, belajar memecahkan masalah, tumbuh sikap menghargai, adanya toleransi, tumbuh empati terhadap orang lain, memahami negosiasi, juga berstrategi dalam kewirausahaan.Kata Kunci : Jiwa Kewirausahaan, bermain, anak usia dini
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Jari Agus Sumitra; Chandra Asri Windarsih; Dewi Safitri Elshap; Dedah Jumiatin
Tunas Siliwangi Vol 6, No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i1p%p.1487

Abstract

Kegiatan penelitian mengenai kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini melalui metode bercerita dengan menggunakan boneka jari dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, membangkitkan semangat dan menumbuhkan   perasaan   senang   dalam mendengarkan cerita dari guru, serta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak. Penerapan  metode  bercerita dengan  media  boneka  jari  merupakan salah  satu  cara  atau  tindakan  yang diusahakan   dalam   proses   pembelajaran untuk  meningkatkan  kemampuan berbahasa  lisan anak. Dengan menggunakan Metode  dan  media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat meningkatkan minat anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kemampuan yang diharapkan dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan study kasus. Data penelitian dilakukan dengan cara. Observasi dan wawancara, ternyata  hasilnya anak-anak mengalami perkembangan dan peningkatan yang sangat bagus. Selain itu penggunaan media boneka jari Ternayata sangat menarik perhatian anak-anak dan Boneka  jari  adalah  mainan  edukatif yang  memberikan  manfaat  luar biasa bagi para guru di sekolah. Boneka Jari merupakan salah satu media pembelajaran  yang  dapat  digunakan  dalam kegiatan mendongeng dan bercerita. Sangat cocok dimainkan oleh guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar. Manfaat lainnya dari boneka jari adalah mengembangkan kemampuan kognitif dan motorik halus anak. 
PENERAPAN PROGRAM HOLISTIK INTEGRATIF DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih; Agus Sumitra; Dedah Jumiatin; Dewi Safitri Elshap
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 7, No 1 (2020): Volume 7 Nomor 1, Mei 2020
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p2m.v7i1p1-10.1466

Abstract

Pendidikan dasar untuk anak harus mengikuti perkembangan zaman, para civitas akademika dituntut  untuk berinovasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sumber belajar, media pembelajaran, dan proses pembelajaran . Program Holistik Integratif yang telah diterapkan di lembaga-lembaga PAUD di Indonesia dengan konsep holistik integratif menghendaki bahwa kesehatan, gizi anak dapat dipantau oleh sekolah yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, sedangkan di sisi pendidikannya dikaitkan dengan kecerdasan intrapersonal anak akan di stimulus/ dirangsang dalam hal kemandirian, mempunyai keinginan untuk dapat mensejajarkan dirinya dengan teman sebaya untuk dapat melakukan sendiri bahkan berharap anak dapat menularkan kebiasaan itu untuk anggota keluarganya. Kecerdasan Intrapersonal salah satu kecerdasan untuk dapat mengukur,  menilai dirinya sendiri.  seperti perasaan dan keinginan. Adapun rumusan masalah yang dihasilkan sesuai dengan latarbelakang diatas adalah "Bagaimana Penerapan Program Holistik Integratif dalam Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal Anak Usia Dini di TK Kartika XIX-43 Kota Cimahi?". Dengan tujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan bagaimana hasil dari penerapan holistik Integratif dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak usia dini.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Ditinjau berdasarkan metode dan tujuan, penelitian holistik ini merupakan  pengembangan  dan meneliti  (research and development).Data yang diperoleh kemudian  dianalisis dengan  model analisis Interaktif Matthew B. Miller dengan menggunakan Teknik pengumpulan data melalui observasi, document research dan wawancara (interview). Peneliti melakukan kegiatan penelitian selain menganalisis bagaimana penerapan program holistik integratif di TK Kartika XIX 43 Kota Cimahi.Kata Kunci : Holistik Integratif, Kecerdasan Intrapersonal, Anak Usia Dini
PENGEMBANGAN MODEL SELF DIRECTED LEARNING MELALUI DARING BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL SIMBOL ANGKA DAN BILANGAN PADA ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 4, No 1 (2021): JPMI
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v4i1.p%p

Abstract

This study aims to find out how the Self Directed Learning model through android-based online to improve the ability to recognize number symbols and bilagan in early childhood. In this study using descriptive method with qualitative approach by analyzing selft directed learning seen from the ability to recognize numbers and numbers in children.  The population of this study is 8 children of group A with an age range of 4-5 years in TK Bandung Barat Foundation Cipatat District School Year 2020-2021. The results of this study show that the scenario using the Daily Learning Implementation Plan and implemented with android through online, as for the impact for learners by using the Model Self Directed Learning children develop their abilities from BB (Undeveloped) turned into BSH ( Developing As Expected).
PENGGUNAAN PERMAINAN KONSTRUKTIF MEDIA PLAYDOUGH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PADA ANAK KELOMPOK B Illis Komariah Krisdewi Nurnawati; Ai Syarifah; Chandra Asri Windarsih; Fifiet Dwi Tresna Santana
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

The low creativity of students can be seen in participating in learning. The child is still imitating the work of his friend, has not been able to stick to a pattern in accordance with the place provided, and coloring exactly the same as his friend. Researchers make improvements to learning through constructive play. Constructive play students are stimulated to think with the idea, to be more optimal. Issues examined1) What are the objective conditions of children's creativity before making constructive play 2) How to implement constructive play on children and 3) How to increase children's creativity?The method applied is Action Research. The results of the analysis and discussion are outlined descriptively. The study was applied to two cycles. The results showed that: 1) the pre-cycle stage there were 1 child (8%) at a very good level and 12 children (92%) at a sufficient level. 2) The application of constructive games is applied in the form of building activities or making a form or construction using playdough in accordance with the ideas given the theme. 3) Based on the results of the action, the child's creativity has increased. In the initial cycle the average ability of children was 50.48%, in the first cycle (first meeting) was 58.17%, in the first cycle (second meeting) was 64.90%, in the second cycle (first meeting) was 72.12% , and in the second cycle (second meeting) by 81.25%.Rendahnya kreativitas siswa dapat terlihat dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Anak masih meniru hasil karya temannya, belum mampu menempel sebuah pola sesuai dengan tempat yang disediakan, dan mewarnai sama persis dengan temannya. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui permainan konstruktif. Bermain konstruktif siswa dirangsang untuk berpikir dengan idenya, agar lebih optimal. Permasalahan yang dikaji: 1) Bagaimana kondisi obyektif kreativitas anak sebelum melakukan permainan konstruktif 2) Bagaimana pelaksanaan permainan konstruktif pada anak dan 3) Bagaimana peningkatan kreativitas anak?. Metode yang diterapkan yaitu Action Research. Hasil dari analisis dan pembahasan dituangkan secara deskriptif. Penelitian diaplikasikan ke dua siklus. Hasil riset menunjukkan bahwa: 1) tahap pra siklus terdapat 1 anak (8%) berada pada tingkatan sangat baik dan 12 anak (92%) pada tingkatan cukup. 2) Penerapan permainan konstruktif diaplikasikan berupa kegiatan membangun atau membuat suatu bentuk atau konstruksi menggunakan playdough sesuai ide dengan tema yang diberikan. 3) Berdasarkan hasil tindakan, kreativitas anak mengalami peningkatan. Pada siklus awal rata-rata kemampuan anak sebesar 50.48%, siklus I (pertemuan kesatu) sebesar 58,17%, siklus I (pertemuan kedua) sebesar 64,90%, siklus II (pertemuan kesatu) sebesar 72,12%, dan siklus II (pertemuan kedua) sebesar 81,25%.
ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK USIA DINI Lina Yulianti; T Effendy Suryana; Chandra Asri Windarsih
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

This research is motivated by the low intelligence of children in group B in Tunas Bangsa PAUD, Cianjur.  because in the learner uses media from the store that almost every day uses that media.  This study aims to improve children's intelligence, by changing their learning, which is to improve quality learning by using media or educational game tools.  In this case educational equipment made using used goods that are easily found and does not require large costs.  This study uses a descriptive qualitative method, and the subject of research is children to PAUD Tunas Bangsa in B group in Cianjur.  with the method of observation, interviews and documentation of the data collection techniques used.  And data collection techniques use data collection, data education, data display, and drawing conclusions.  As for the results of this study aimed at the development of the intelligence of children in group B in PAUD Tunas Bangsa Kab.Cianjur when teachers in their learning use the media or educational toys from used goods.  So that makes children creative and smart. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kecerdasan anak pada kelompok B di PAUD Tunas Bangsa Kab.Cianjur. karena dalam pembelajaranya mengunakan media yang dari toko yang hampir setiap harinya mengunakan media itu-itu saja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan anak , dengan cara merubah pembelajaranya, yaitu meningkatkan pembelajarannya yang berkualitas dengan mengunakan media atau alat permainan edukatif. Dalam hal ini alat permaiann edukattif yang dibuat memanfaatkan barang bekas yang mudah ditemukan dan tidak memerlukan biaya besar. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif, dan subjek penelitian yiatu anak anak ke PAUD Tunas Bangsa pada kelompok B Kab.Cianjur . dengan observasi, wawancara dan dokumentasi itulah teknik pengumpulan data yang digunakan. Dan teknik pengumpulan data mengunakan pengumpulan data, redukasi data, display data, dan penarik kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini menujukan adanya perkembangan pada kecerdaan anak pada kelompok B di PAUD Tunas Bangsa Kab.Cianjur saat guru dalam pembelajaranya mengunakan media atau alat permainan edukatif dari barang bekas. Sehingga menjadikan anak yang kreatif dan cerdas.
MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK DALAM MENINGKATKAN ASPEK BAHASA ANAK USIA DINI Nidha Putri Reswari; T Effendy Suryana; Chandra Asri Windarsih
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i5.p%p

Abstract

This article is motivated by the low development of "language in group B children in kindergarten" Plus Sumur Bandung, seen from the lack of activeness of children in expressing something, conveying ideas and ideas, asking questions, answering questions, repeating simple sentences and retelling what has been heard . The purpose of this study is to examine whether using Pop Up Book media can improve language aspects in group B children, the method used in this study "is a qualitative descriptive method. The Subjects in this study were all children aged 5-6 years who were in the Group B Tk Plus Sumur Bandung. Analysis of the data used is thematic analysis. During the research the data collection was carried out using research techniques in the form of interviews, observation and documentation. The results of the study showed that there was a development in the language aspects of children aged 5-6 years in the children of "group B in Tk" Plus Sumur Bandung when the teacher used the Pop Up Book learning media using the story telling method.Artikel ini dilatar belakangi oleh rendahnya perkembangan”bahasa pada anak kelompok B di TK”Plus Sumur Bandung, terlihat dari kurangnya keaktifan anak dalam mengungkapkan sesuatu, menyampaikan ide dan gagasan, bertanya, menjawab pertanyaan, mengulang kalimat sederhana maupun bercerita kembali apa yang telah di dengar. Tujuan dari Penelitian ini  adalah untuk mengkaji apakah dengan pengunaan media Pop Up Book dapat meningkatkan aspek bahasa pada anak kelompok B, metode yang digunakan dalam penelitian ini”adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun Subjek dalam Penelitian ini adalah seluruh anak usia 5-6 tahun yang ada di kelompok B Tk Plus Sumur Bandung. Analisis data yang digunakan yaitu analisis tematik. Selama penelitian berlangsung pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ditunjukan bahwa adanya perkembangan aspek bahasa anak usia 5-6 tahun pada anak”kelompok B di Tk”Plus Sumur Bandung ketika guru menggunakan media pembelajaran Pop Up Book dengan menggunakan metode bercerita.
PENERAPAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BERBASIS EKOLOGI MENUJU SEKOLAH HIJAU PADA LEMBAGA PAUD Ammy Ramdhania; Chandra Asri Windarsih
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

Concern for the environment can be explored from an early age. Based on ecology, learning can be an exciting new innovation, in accordance with the character of the child and gives students freedom of learning. Child-centered learning activities, facilitated by the teacher make learning meaningful for students. Through ecological activities, children come into contact with nature, increasing their concern for the environment and the natural environment. Invite him to wisely manage the natural environment as their best friend, and as a source of varied learning materials. Towards the concept of a green school, an PAUD institution includes ecological activities in extracurricular activities aimed at providing opportunities for children to explore their curiosity. One of the problems is because of the limited time a child has at playtime so extra time is needed to get to know the ecology of their environment. Extracurricular role in developing social behavior, personality, talents and abilities, outside ordinary school hours. The study was conducted at the CERAH Eco School institution with descriptive qualitative research methods, with data collection techniques in interviews, direct observation and documentation, then triangulation of data for wetness was carried out. The results of the study found that children were very enthusiastic about outdoor activities. Learning becomes more meaningful, enjoyable, and their energy is channeled. This causes the level of concentration when learning increases, social behavior and care for the environment higher.Kepedulian terhadap lingkungan dapat digali sejak usia dini. Berbasiskan ekologi, pembelajaran bisa menjadi sebuah inovasi baru yang menarik, sesuai karakter anak dan memberikan kebebasan belajar pada anak didik. Kegiatan pembelajaran berpusat pada anak, difasilitasi oleh guru menjadikan pembelajaran bermakna bagi anak didik. Melalui kegiatan ekologi, anak-anak bersentuhan dengan alam, meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan dan alam sekitar. Mengajaknya untuk bijak mengelola lingkungan alam sebagai sahabat mereka, dan sebagai sumber bahan belajar yang bervariatif. Menuju konsep sekolah hijau, sebuah lembaga PAUD memasukkan  kegiatan ekologi dalam kegiatan ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mengeksplorasi keingintahuannya. Salah satu permasalahannya karena terbatasnya waktu anak pada jam bermain sehingga diperlukan waktu tambahan untuk mengenal ekologi lingkungannya. Ekstrakurikuler berperan dalam mengembangkan perilaku sosial, kepribadian, bakat dan kemampuannya, diluar jam sekolah biasa. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD CERAH Eco School dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi  langsung dan dokumentasi, lalu dilakukan triangulasi data untuk kebasahan. Hasil dari penelitian didapat bahwa anak-anak  ternyata sangat antusias dengan kegiatan di alam terbuka. Pembelajaran menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan energi mereka tersalurkan. Hal ini menyebabkan tingkat konsentrasi saat belajar meningkat, perilaku sosial dan kepedulian pada lingkungan semakin tinggi.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERNYANYI PADA KELOMPOK A DI TK AL- MUAWANAH Jiah Tajiah; Chandra Asri Windarsih
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i5.p%p

Abstract

 There is a research result that in the group of A TK Al-Muawanah is still low in language proficiency especially in children aged 4-5 years. To learn more about improving the proficiency of the researcher using the singing method by guessing the song, guess the voice/sound so that the child can reveal the language through the song. Thus, researchers here take action with the form of class action research (PTK) developed by Kemmis and Mc. Taggart. Researchers use observation data collection, interview tests and documentation. The data analysis technique used by the researchers is a qualitative descriptive. The steps of the researcher are: 1) observation, 2) action, 3) reflection. Results of observation of children's language proficiency before pre-action by using the singing method of obtaining a pre-percentage of cycle with a result of 10%, on cycle I with the resulting start increased gain 19% and in cycle II get very results. Greatly increased results with 62% equivalent to 7 children. The subjects studied consisted of 11 learners consisting of 5 boys and 6 girls with 1 teacher. In this case the ability to speak children with the method of singing succeeded and improved with the process already done.Terdapat hasil penelitian bahwa di kelompok A TK Al- Muawanah masih rendah dalam kemampuan berbahasa khususnya pada anak usia 4-5 tahun. Untuk  mengetahui peningkatan kemampuan berbahasa peneliti menggunakan metode bernyanyi dengan cara  menebak lagu, menebak suara / bunyi agar anak dapat mengungkapkan bahasa melalui lagu tersebut. Maka, peneliti disini mengambil tindakan dengan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Peneliti menggunakan pengumpulan data observasi, tes wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu secara deskriptif kualitatif. Adapun  langkah- langkah yang dilakukan peneliti yaitu : 1) Observasi, 2) tindakan, 3) refleksi. Hasil observasi kemampuan berbahasa anak sebelum pra tindakan dengan menggunakan metode bernyanyi mendapatkan prosentase pra siklus dengan hasil 10%, pada siklus I dengan hasil yang mulai meningkat mendapatkan 19% dan pada siklus II mendapatkan hasil yang sangat meningkat dengan 62% setara dengan 7 orang anak. Subjek yang diteliti terdiri dari 11 peserta didik yang terdiri dari 5 orang anak laki- laki dan 6 orang anak perempuan dengan 1 orang guru. Dengan hal ini kemampuan berbahasa anak dengan metode bernyanyi berhasil dan meningkat dengan proses yang sudah dilakukan.