Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Implementasi model PjBL dengan pemanfaatan biografi (autobiografi) tokoh sejarah dalam kelas pergerakan kebangsaan Indonesia Yelda Syafrina; Ridho Bayu Yefterson; Uun Lionar; E Erniwati; Khairul Fahmi
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i1.14273

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potensi biografi atau autobiografi tokoh lokal dalam mata kuliah sejarah Indonesia Baru III, dan menganalisis kemampuan mahasiswa sejarah dalam pendalaman materi organisasi pergerakan kebangsaan 1908-1935 dengan pendekatan tokoh. Penelitian ini bersifat naturalistik inkuiri dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui observasi terhadap aktivitas belajar, wawancara tentang pengalaman belajar, dokumen aktivitas dan tugas-tugas terstuktur yang dikerjakan mahasiswa selama 10 kali pertemuan. Data diperoleh dari mahasiwa yang mengambil mata kuliah sejarah Indonesia baru III di departemen sejarah Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengalaman membaca dan mengolah informasi sejarah dari sumber berupa biografi dan autobiografi, kemudian mereka dapat menjelaskan dengan baik latar belakang serta kiprah organisasi pergerakan dari sudut pandang tokoh yang menjadi kekuatan serta ruh dari organisi seperti sarekat islam, perhimpunan Indonesia, PNI, PNI baru dan muhammadiyah. Sehingga model PjBL membuat proses pembelajaran dalam kelas pergerakan kebangsaan Indonesia lebih terencana, terkontrol dan berbasis luaran, yakni naskah tulisan yang layak dipublikasikan menjadi langkah baru dalam upaya peningkatan jumlah publikasi mahasiswa.
The Monument of Heroic Events and Students’ Historical Imagination in Padang Yefterson, Ridho Bayu; Syafrina, Yelda; Lionar, Uun
Paramita: Historical Studies Journal Vol 33, No 1 (2023): Social and Religious Aspect in History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v33i1.37089

Abstract

Nowadays, history teachers are challenged to present exciting and meaningful history learning for students. To achieve that, being a creative teacher is a demand and a challenge for history teachers must do. This study aims to explain the use of historical relics in the form of monuments as sources and media for learning history. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques, namely, field observations on the historical menu, interviews with history teachers, and literature studies on relevant historical works. The findings of this study indicate that the City of Padang has many historical monuments applicable to history learning materials. The monument was built to commemorate important events around the independence revolution in Padang, which teachers still need to optimize as sources and media for learning history. Monuments can be used as sources and media for education history, which aims to provide students with a better understanding and description of the events of the revolution and teach students to interact directly with historical sources. Collingwood’s approach to the importance of imagination in historical reconstruction can be adopted in the learning process. The teacher can develop students’ historical imagination by creating a learning atmosphere that makes monuments and monuments the object of their imagination of historical events. Thus, students are expected to appreciate better the fighters’ struggle in the war in Padang to defend independence. In addition, students are also likely to assess inspiration and values that can be used as motivation and role models in the life of the nation and state.Keywords: Monument, independence revolution, historical imaginationSaat ini, guru sejarah memiliki tantangan untuk menghadirkan pembelajaran sejarah yang menarik sekaligus bermakna bagi para siswa. Kreativitas guru menjadi tuntutan dan tantangan yang harus yang mesti dipenuhi oleh guru sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana benda peninggalan sejarah berupa monumen dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan kunjungan lapangan, wawancara, dan studi pustaka terhadap karya-karya sejarah yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Padang memiliki banyak monumen bersejarah. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting sekitar revolusi kemerdekaan di Kota Padang yang selama ini belum dioptimalkan oleh guru sebagai sumber dan media belajar sejarah. Monumen dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan gambaran yang lebih baik kepada siswa mengenai peristiwa revolusi. Imajinasi sejarah siswa dapat diciptakan dengan menghadirkan siswa langsung di tempat monumen tersebut berada kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan guru dalam mendeskripsikan konteks dari peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat lebih mengapresiasi perjuangan para pejuang di Kota Padang serta membuat penilaian sendiri tentang inspirasi dan nilai yang bisa dijadikan motivasi dan role model dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam perang kemerdekaan. Kata Kunci: Monumen, revolusi kemerdekaan, historical imagination 
Potensi pengembangan materi ajar sejarah lokal Kabupaten Pesisir Selatan pada pembelajaran sejarah di tingkat SMA Yefterson, Ridho Bayu; Fatimah, Siti; Asriadi, A; Lionar, Uun
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v14i2.14147

Abstract

Pengembangan materi pembelajaran sejarah kontekstual perlu dilakukan guru untuk mengatasi rasa bosan siswa dalam belajar sejarah. pemanfataan untuk materi sejarah lokal akan menjadi menarik dan bisa memperkuat narasi sejarah nasional. Materi sejarah lokal dalam pembelajaran sejarah kontekstual ada potensi memperkuat identitas nasional siswa SMA. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan sejarah lokal di kabupaten Pesisir Selatan mulai dari periode sejarah hindu buddha Indonesia hingga periode kontemporer, yang mempunyai relevansi dalam pembelajaran sejarah SMA. Temuan penelitian terhadap potensi sejarah lokal Pesisir Selatan seperti kerajaan Inderapura, kesultanan Inderapura, lakon Batangkapas, Perang Bayang, Tambang Emas Salido, Loji VOC pulau Cingkuak, kehidupan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat zaman kolonial, tokoh ilyas jacob, kehidupan sosioekonomi dan pendidikan masyarakat masa penjajahan Jepang serta kemerdekaan dari Belanda bisa diadaptasi untuk pengembangan materi ajar. Pemanfaatan tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu pengintegrasian materi sejarah lokal dalam mata pelajaran sejarah Indonesia dan lawatan wisata sejarah memanfaatkan objek sejarah di lingkungan.
THE ROLE OF SURAU AND TAREKAT IN TRADITIONAL ISLAMIC EDUCATION IN 20th CENTURY AD. Satria, Rengga; Lionar, Uun; Rivauzi, Ahmad
TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education Vol 9, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/t.v9i1.40252

Abstract

Abstract. This study aims to reveal the contribution of the surau and tarekat to traditional Islamic education in Minangkabau in the 20th century AD. This research is a field research with qualitative methods and with historical and sociological analysis approaches. The results of this study conclude that traditional Islamic education in Minangkabau cannot be separated from the history of Islamization of Minangkabau itself, which is carried out through the Surau institution with the study of the Kitab Kuning (yellow book) and the teachings of its tarekats. However, at the beginning of the 20th century AD, the role of Surau was challenged by the modernization movement of Islamic education brought by young ulama. The existence of public schools established by the Dutch also further eliminates the educational position of the Surau.                    
Gerakan Reformasi 1998 dan Keterlibatan Mahasiswa di Tingkat Lokal: Kasus Sumatera Barat Hendra Naldi; Uun Lionar; Ridho Bayu Yefterson; Yelda Syafrina
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v6i2.5454

Abstract

The 1998 Reformation Movement, which was led by students, was a social movement that had an impact on social and political changes in Indonesia in the following period. In the midst of the dryness of the study and writing of the history of the 1998 Reformation Movement, this paper will look at how the dynamics of students at the local level welcomed this movement through the eyes of local history. This study aims to describe the roots of the 1998 Reform Movement in Indonesia and then highlight the dynamics of students at the local level in West Sumatra in the 1998 Reform Movement. This study uses a historical research method consisting of four stages of activity in the form of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that West Sumatran students were highly sensitive to the socio-political problems that engulfed the Indonesian nation at that time. As intellectuals, students respond to this issue by holding meetings, free pulpits, and holding demonstrations to criticize the government's policies and attitudes which are considered slow in solving the nation's problems. To facilitate coordination and consolidation of the movement, students formed the West Sumatera Student Communication Forum (FKMSB), which later became an important forum in gathering the strength of the students movement in West Sumatra during the transition period.Gerakan Reformasi 1998 yang dimotori oleh kalangan mahasiswa merupakan sebuah gerakan sosial yang berdampak terhadap perubahan sosial dan politik Indonesia pada periode berikutnya. Di tengah keringnya kajian dan penulisan sejarah Gerakan Reformasi 1998, maka tulisan ini akan melihat bagaimana dinamika mahasiswa di tingkat lokal menyambut gerakan ini melalui kacamata sejarah lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan akar Gerakan Reformasi 1998 di Indonesia, dan kemudian menyoroti dinamika mahasiswa pada tingkat lokal di Sumatera Barat dalam Gerakan Reformasi 1998 tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan kegiatan berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Sumatera Barat memiliki sensitivitas yang tinggi atas permasalah sosial politik yang sedang melanda bangsa Indonesia ketika itu. Sebagai kalangan intelektual mahasiswa merespon isu tersebut dengan mengadakan pertemuan, mimbar bebas, hingga melakukan demonstrasi dalam rangka mengkritis kebijakan dan sikap pemerintah yang dinilai lamban dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk memudahkan koordinasi dan konsolidasi gerakan, mahasiswa membentuk Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatera Barat (FKMSB) yang kemudian menjadi wadah penting dalam menghimpun kekuatan gerakan Mahasiswa di Sumatera Barat selama masa transisi tersebut.