Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Manuskripta

Ciri, Peran, dan Kedudukan Seorang Istri terhadap Suami dalam Naskah Babad Awak Salira Isep Bayu Arisandi; Titin Nurhayati Ma'mun; Undang Ahmad Darsa
Manuskripta Vol 11 No 1 (2021): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33656/manuskripta.v11i1.172

Abstract

Abstract The entry of Islam in Tatar Sunda also influenced the written tradition that was present before. One of the results of cultural acculturation is the ancient manuscript Babad Awak Salira (BAS), which contains Islamic teaching values. The BAS manuscript is identified into the category of the Sundanese manuscript of the Pesantren literature. The teachings of morals contained in the BAS text relate to the characteristics of a woman, the role of a wife, and the position of a wife in Islamic view. The author chooses to use an Islamic perspective because the relationship between the discussion in the value of the content is analyzed with the wife and recommendation in Islamic teachings, as well as the relevance of the value of the content to the conditions of Islamic teachings that enter and affect the written tradition. The results showed the same correlation between the content values ​​contained in the BAS text and the content values ​​in Islamic teachings. In other findings, the BAS text contains high language, because the form of the text is a wawacan (poetry), however, the aesthetic value of past poetry forms does not hinder the delivery of the content value in the text. --- Abstrak Masuknya Islam di Tatar Sunda turut memengaruhi tradisi tulis yang hadir sebelumnya. Salah satu hasil akulturasi budaya adalah naskah kuna Babad Awak Salira (BAS), yang mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Naskah BAS teridenfikasi masuk ke dalam kategori naskah Sunda pustaka pesantren. Ajaran adab atau akhlak yang terkandung di dalam teks BAS berkaitan dengan ciri wanita salihah, peran seorang istri, dan kedudukan seorang istri dalam pandangan Islam. Penulis memilih menggunakan pandangan Islam, karena keterkaitan pembahasan dalam nilai kandungan dianalisis dengan anjuran istri dalam ajaran Islam, serta relevansi nilai kandungan dengan kondisi ajaran Islam yang masuk dan berpengaruh pada tradisi tulis. Hasil Penelitian menunjukkan korelasi yang sama antara nilai kandungan yang terdapat di dalam teks BAS, dengan nilai-nilai kandungan dalam ajaran Islam. Dalam temuan lain, teks BAS mengandung bahasa yang tinggi, karena bentuk teks merupakan sebuah wawacan (puisi), meskipun demikian, keterikan nilai estetis trhadap bentuk puisi masa lalu tidak menghambat penyampaian nilai kandungan dalam teks.
Surat-surat Tengku Pangeran Siak: Sebuah Reportase Perjalanan untuk Raffles Hazmirullah Hazmirullah; Titin Nurhayati Ma'mun; Undang A. Darsa
Manuskripta Vol 6 No 1 (2016): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.361 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v6i1.67

Abstract

Tengku Pangeran Siak was one of the important figures in the plan of the British occupation of the Java. He was a messenger, even considered as the best assistant, of Thomas Stamford Raffles. In addition to its role in delivering some letters of diplomacy, he also was assigned to persuade some Malay authorities into agreeing British plan to occupy the land of Java. He sailed from Malacca to Java in the last week of December 1810 and then returned in early May 1811. During his trip to Java, he sent five letters to Raffles. This article presents a discussion of the letters of Tengku Pangeran Siak using journalism perspective. The text in the letters were considered to conform to the principles of journalism, such as factual, comprehensive and proportional. The factuality of that reportages was obtained after they were discussed with other various manuscripts and historical archives. Thus, the information in the text of Tengku Pangeran Siak letters had a high level of accuracy. --- Tengku Pangeran Siak adalah salah satu sosok penting dalam rencana pendudukan Inggris terhadap pulau Jawa. Ia merupakan salah seorang utusan, bahkan didapuk sebagai best assistant, Thomas Stamford Raffles. Selain berperan mengantarkan surat diplomasi, ia juga ditugaskan untuk “merayu” para penguasa sejumlah negeri di tanah Melayu agar menyetujui langkah Inggris untuk menduduki Jawa. Ia berlayar dari Malaka menuju Jawa pada pekan terakhir Desember 1810 dan baru kembali awal Mei 1811. Sepanjang pelayaran ke Jawa, ia mengirimkan lima pucuk surat kepada Raffles. Artikel ini menyajikan pembahasan teks surat-surat Tengku Pangeran Siak dalam perspektif jurnalisme. Teks di dalam surat-surat itu telah memenuhi prinsip-prinsip yang dianut oleh jurnalisme, di antaranya faktual, komprehensif, dan proporsional. Kefaktualan “reportase” itu diperoleh setelah teks surat-surat tersebut “didialogkan” dengan berbagai naskah lain dan arsip sejarah. Dengan demikian, informasi di dalam teks surat-surat Tengku Pangeran Siak memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Musa Kang Kapisan Kaarangan Purwaning Dumadi: Kajian Teologi Penciptaan Alam dan Manusia Doni Wahidul Akbar; Titin Nurhayati Ma'mun
Manuskripta Vol 8 No 2 (2018): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.209 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v8i2.112

Abstract

The ancient manuscripts of Nusantara (Indonesian Archipelago) is the cultural heritage of the past in which high value, not only to the past also to the present. One of the scripts that have a significance the present for the people of the archipelago is the manuscripts Kitab Musa: Layang Musa Kang Kapisan Kaarangan Purwaning Dumadi. This study uses the philological and theological approaches. This manuscripts explains the value of Christian teachings that include the occurrence of the universe, the creation of man, the sins of mankind, man fell into sin, and God help the man rose from the sin that they do. The information actualized its spread through the Arabic Pegon alphabet and Javanese culture prevailing at that time namely the script used in the Qur'an. It shows that the manuscripts Kitab Musa: Layang Musa Kang Kapisan Kaarangan Purwaning Dumadi as document the spread of Christianity in the Islamic period are in Java. The findings of this study is about the chronology of the creation of the universe and the creation of humans as well as Christian Godhead theology guidelines. --- Naskah kuna Nusantara merupakan warisan budaya masa lalu yang isinya bernilai tinggi, tidak hanya untuk masa lalu juga untuk masa kini. Salah satu naskah yang memiliki arti penting kekinian bagi masyarakat Nusantara adalah naskah Kitab Musa: Layang Musa Kang Kapisan Kaarangan Purwaning Dumadi. Penelitian ini menggunakan teori filologi dan metode teologi. Naskah ini menjelaskan pokok-pokok ajaran Kristiani yang meliputi terjadinya alam semesta, penciptaan manusia, dosa manusia, manusia jatuh dalam dosa, dan usaha Tuhan membantu manusia bangkit dari dosa yang mereka perbuat. Informasi itu diaktualisasikan penyebarannya melalui budaya Jawa dan aksara yang berlaku pada saat itu yaitu aksara Arab Pegon yang digunakan dalam Alqur’an. Hal itu menunjukkan bahwa naskah Kitab Musa: Layang Musa Kang Kapisan Kaarangan Purwaning Dumadi sebagai dokumen penyebaran ajaran Kristiani pada zaman Islam yang berada di Jawa. Temuan dari kajian ini adalah penjelasan tentang kronologi penciptaan alam semesta dan penciptaan manusia serta pedoman teologi ketuhanan agama Kristen.
Berdamai dengan Perempuan: Komparasi Teks antara Naskah Al-Muāshirah dan Kitab Cermin Terus Yulfira Riza; Titin Nurhayati Ma'mun
Manuskripta Vol 9 No 1 (2019): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.458 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v9i1.134

Abstract

Abstract: This paper aims to examine women and their pace in Minangkabau in the two great Minangkabau scholars’s opinion, Shekh Abdul Laṭīf Shakūr in the al Mu’ashārah and Haji Abdul Karīm Amrullāh in the Cermin Terus. Disclosure of thoughts on the two works uses hermineutic methods. Based on textual analysis of the both text, it was found that they differed in terms of technical matters such as the way to women’s dress and could have a career. Haji Abdul Karīm Amrullāh refused women to be westernized dressed and forbade women to work outside his home while Shekh Abdul Laṭīf Shakūr was more flexible in terms of Islamic dress. However, substantively such as female courtesy, women's rights and obligations in the family, both agreed to be in accordance with the Qur'an and sunnah. In essence, they want to change the mindset of Minangkabau women who are bound by adat and the matrilineal system. Keywords: Women, Thought, Minangkabau, Haji Abdul Karīm Amrullāh, Shekh Abdul Laṭīf Shakūr Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji perempuan dan kiprahnya di Minangkabau yang matrilineal menurut pendapat dua ulama besar Minangkabau yaitu Shekh Abdul Laṭīf Shakūr dalam manuskrip al Mu’ashārah dan Haji Abdul Karīm Amrullāh dalam Kitab Cermin Terus. Pengungkapan pemikiran terhadap kedua karya tersebut menggunakan metode hermineutik. Berdasarkan analisis tekstual dari konsep pemikiran kedua ulama tersebut, diperoleh makna bahwa kedua ulama itu berbeda pendapat dalam hal yang bersifat teknis seperti cara berpakaian wanita dan boleh/tidaknya ia berkarir. Haji Abdul Karīm Amrullāh menolak perempuan untuk berpakaian ketat dan kebarat-baratan serta melarang perempuan bekerja di luar rumahnya sedangkan Shekh Abdul Laṭīf Shakūr lebih fleksibel dalam hal berpakaian Islami asal tidak melupakan kodratnya sebagai seorang wanita. Akan tetapi, secara subtantif seperti adab perempuan, hak dan kewajiban perempuan di dalam keluarga, keduanya sepakat harus sesuai dengan Alquran dan sunnah. Intinya, keduanya ingin mengubah pola pikir perempuan Minangkabau yang terikat oleh adat dan sistem matrilineal.
Co-Authors Aam Badriyatul Hamdiyah Ade Kosasih Adriansyah Kusuma Wardani Agus Suherman Anggrarini, Natalia Ardiawan , Mochammad Luthfy Arifin Ahmad Atikah Wati, Atikah Budiarti , Any Budiarti, Any Danengsih Deri Saputra, Deri Desti Fatin Fauziyyah Doni Wahidul Akbar Dwirini, Dwirini Efendi, Nasori Eli Rohaeti Elis Suryani Fauziyyah, Desti Fina Marliana Darusman, Fina Marliana Fitriani , Rani Siti fitriani, reli Fitriatno, Ery Giana Ginanjar Sya'ban Hadi Ahmad Bukhori Hazmirullah Aminuddin Hazmirullah Hazmirullah Hazmirullah Hazmirullah Herawati, Ervi Hidayati, Panca Husen, Muhammad Fahmi I Ketut Suada I. Syarief Hidayat Ibnu Imam Al Ayyubi Ibrahim, Arif Ida Afidah Ikhwan Ikhwan Inggriyani, Feby Isep Bayu Arisandi Isep Bayu Arisandi Isep Bayu Arisandi Jamaludin, Maun Jaya, Nurhalim Jihad, Rohmat Fahrul Kosasih, Ade Kusmayadi, Tendy Kusmayandi, Tendy Kusmini, Anne Lili Sadeli Maemunah Mahendra, Arbian Dwi Maryati Puspitasari Nia Agustina Nugraha, Eggie Nurdini, Desi Ouda Teda Ena Pertiwi Hidayati , R. Panca Puspita, Yeni Cania Regina, Frilia Shantika Reiza D. Dienaputra Restiani Muslimah S Rina Herliana Rohayati, MP., Dr. Ir. Tati Rustandi, Adi Rustiman, Uus Santosa, Andrie Shobaruddin, Hanif Siti Fitriani, Rani Sofiyah , Hasna Supian TATI ROHAYATI Triandy, Rendy U Sudjana Umi Narimawati Undang A. Darsa Undang Ahmad Darsa Undang Ahmad Darsa Undang Ahmad Darsa Undang Ahmad Darsa, Undang Ahmad Utami, Zenitha Dini Wardani , Adriansyah Kusuma Windy Aida Adam Yeni Cania Puspita Yulfira Riza