Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

SEMINAR KESEHATAN REPRODUKSI WANITA DAN DAMPAK DIABETES MELLITUS TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Pangkey, Ballsy Cicilia Albertina; Manurung, Evanny Indah; Veronica Gultom, Eva Chris; Pakpahan, Martina; Theresia, Theresia; Hutasoit, Elissa Oktoviani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1997

Abstract

Latar Belakang Wanita memiliki peranan penting dalam sebuah keluarga, baik sebagai ibu, istri, dan sebagai bagian dari masyakarat. Ketika seorang wanita sehat, hal tersebut menjadi indikator keluarga yang sehat. Dalam proses kehidupan, wanita diperhadapkan dengan menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause, sehingga wanita tidak luput dengan permasalahan reproduksi. Wanita mempunyai sistem reproduksi yang sensitif terhadap kerusakan seperti disfungsi atau penyakit. Jemaat Gereja HKBP Gading Serpong memiliki populasi wanita sebanyak 100 orang dengan rata-rata usia diatas 17 tahun. Banyaknya kelompok wanita dalam komunitas ini akan memicu banyaknya permasalahan reproduksi. Salah satu permasalahan yang sudah terjadi adalah terdapat jemaat wanita yang meninggal akibat kanker serviks dan kanker payudara. Banyak faktor yang dapat memengaruhi permasalahan kesehatan reproduksi, salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus, dimana penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi itu sendiri. Oleh karena itu pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan edukasi tentang kesehatan reproduksi ini sangat penting. Tujuan Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wanita terkait pentingnya kesehatan reproduksi dan dampak diabetes mellitus terhadapnya. Metode Pemeriksaan GDS dan penyuluhan dengan ceramah. Sebelum dan setelah seminar peserta diuji pengetahuannya dengan mengisi pre-test dan post-test. Hasil Hasil analisis pada pre-test ditemukan nilai rata-rata peserta yaitu 60.68, sedangkan pada post-test ditemukan nilai rata-rata peserta yaitu 75.36.
EDUKASI KESEHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI MI MIFTAHUSSHIBYAN PASIRANDU CURUG: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Manurung, Evanny Indah; Pakpahan, Martina; Meer, Michael Vr; Eka, Ni Gusti Ayu; Ingrit, Belet Lydia; Theresia, Theresia; Sampepadang, Mega
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2290

Abstract

Latar Belakang: Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang merupakan periode kritis dalam mengembangkan kebiasaan agar menetap sampai dewasa. Pada masa ini, penting sekali mengarahkan kebiasaan baik pada anak, terutama Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Guru Sekolah MI Miftahusshibyan menjelaskan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh siswa/siswi yaitu batuk, pilek, demam dan sakit gigi dan terjadi berulang. Masalah kesehatan ini dapat disebabkan oleh hal yang berhubungan dengan kebersihan individu, yang dimulai dari perilaku dasar seperti cara menggosok gigi yang tidak tepat, mencuci tangan tanpa menggunakan sabun, memilih makanan yang tidak sehat dan bergizi, serta kurangnya menjaga kebersihan diri. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PHBS di Sekolah. Metode: Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi. Edukasi ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 2 Mei 2024 pada siswa kelas 1 sampai kelas 6 dengan total peserta 250 orang. Sebelum dan setelah edukasi siswa mengisi pre-test dan post-test untuk melihat tingkat pengetahuan dan keberhasilan tujuan. Hasil: Hasil analisis pre-test menunjukkan 78 peserta memiliki tingkat pengetahuan baik. Setelah dilakukan post-test siswa yang memiliki pengetahuan nbaik bertambah menjadi 129 orang. Kesimpulan: Pengetahuan siswa tentang PHBS anak usia sekolah mengalami peningkatan.
EDUKASI PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA) PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SDIT ASSALAM CURUG Pakpahan, Martina; Sampepadang, Mega; Manurung, Evanny Indah; Eka, Ni Gusti Ayu; Ingrit, Belet Lydia; Meer, Michael Vr; Theresia, Theresia
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2314

Abstract

Latar Belakang: Perubahan cuaca dan perilaku tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Siswa sekolah dasar lebih rentan terhadap penyakit ISPA karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan, dan interaksi yang intens antara siswa di sekolah dapat meningkatkan risiko penularan infeksi antar siswa. Informasi sekolah SDIT Assalam Curug bahwa ISPA menjadi masalah kesehatan yang paling sering terjadi di antara siswa-siswi. Karena itu edukasi pencegahan ISPA pada siswa dirasa penting dilakukan. Tujuan: Edukasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi mengenai pentingnya pencegahan ISPA dan mampu mempraktikkan etika batuk dan bersin dengan benar di Sekolah. Metode: Edukasi kesehatan dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2024, dengan peserta 113 siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5. Edukasi dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, games dan diskusi. Pre-test dan post-test diberikan kepada peserta untuk mengevaluasi pengetahuan peserta dan keberhasilan tujuan kegiatan. Hasil: Rerata nilai pre-test sebesar 7,48, dan terdapat peningkatan pengetahuan dimana rerata nilai post-test sebesar 7.93. Peserta juga mampu mendemonstrasikan ulang etika batuk dan bersin dengan baik. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi dalam pencegahan ISPA. Edukasi kesehatan sesuai masalah kesehatan yang dialami siswa-siswi perlu rutin dilakukan dalam menjaga status kesehatan.
THE DETERMINANT IMPACTING FRUIT AND VEGETABLE CONSUMPTION AMONG FAMILIES IN MALUKU, INDONESIA Arter Eliezer Sitepu; Pakpahan, Martina; Sarah Lidya Cicilia
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 20 No. 1 (2025): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijph.v20i1.2025.70-81

Abstract

Introduction: Consuming a minimum of 400 g of fruits and vegetables (FV) daily fulfills nutritional needs and diminishes the possibility of getting specific non-communicable diseases. In low or middle-income countries, about 80% of people consume fruits and vegetables below the WHO's recommendations, including Indonesia, where 93.6% of the population does so. In Indonesia, the annual per capita consumption of FV is only 35 kg; however, in Maluku, it is far lower at 7.78 kg per capita annually, below the Food and Agriculture Organization (FAO)’s objective of 75 kg per year. Aims: This study aims to identify the determinants that impact family behavior regarding FV consumption. Methods: This study took a cross-sectional approach. The purposive sampling chose a total of 398 families. The study employed a questionnaire that has passed validity and reliability tests, with Cronbach alpha >0.8. Results: The findings revealed that 192 (48%) respondents had enough knowledge, 253 (63.2%) had good access to fruits and vegetables, and 198 (49.5%) demonstrated good behavior. Furthermore, the chi-square test revealed that knowledge and family consumption of fruits and vegetables are correlated (p-value 0.001) as well as between FV availability and family consumption behavior (p-value 0.036). Conclusions: The study's findings serve as a road map for local governments, health institutions, and related parties seeking to ensure the availability of fruits and vegetables to meet the community's consumption demands. It also focuses on family-centered education to enhance FV consumption behavior.
The Relationship between Workload and Nursing Job Satisfaction in One Private Hospital in The West Region of Indonesia: Hubungan antara Beban Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat Kepuasan Kerja Perawat di Sebuah Rumah Sakit Swasta di Wilayah Barat Barat Indonesia Gita Martinaningtyas; Lenceria Girsang; Widia Astuti; Martina Pakpahan; Dora Irene Purimahua
NERS Jurnal Keperawatan Vol. 16 No. 2 (2020): NJK Volume 16, Number 2
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.v16i2.153

Abstract

Nurse as a profession and caregiver who composed the large portion of healthcare service workers is required to have high expertise in carrying out nursing practice, the speed at work, and high work volume. With these important roles, the income earned by nurses is still in the low category as a healthcare provider that makes nurses feel dissatisfied in their work. The purpose of this study was to describe the workload of nurses, level of work satisfaction and to find out the relationship between the workloads in nursing and the job satisfaction in one private hospital in the west region of Indonesia. This study used a quantitative method with a cross-sectional approach. Data were collected using a questionnaire of nursing workload and nursing job satisfaction on 126 nurses in one private hospital in the west region of Indonesia with a total sampling technique. Univariate and bivariate were conducted to analyze the collected data. This study found that there were 55% of nurses with high workload and 52% of nurses with job dissatisfaction. There was a relationship between workloads to nursing job satisfaction (p-value 0.001). This research recommend the hospitals to re evaluate nurses job satisfaction, give reward and set excellent and evident career path in nursing.