Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Optimasi Waktu Penyulingan Terhadap Kadar dan Karakteristik Minyak Atsiri Daun Patikala(Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith) Yuri Pratiwi Utami; Aprilia Matelda Dwi Kristiyanti; Imrawati
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.414 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v7i2.979

Abstract

Patikala (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) merupakan salah satu jenis tanaman dari suku Zingiberaceae dan merupakan tanaman yang multiguna mulai dari rimpang sampai bunga yang memiliki potensi untuk menghasilkan minyak atsiri, salah satunya pada bagian daun. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi waktu penyulingan terhadap kadar minyak atsiri yang diperoleh. Bahan yang digunakan merupakan simplisia kering dari daun patikala dengan variasi waktu penyulingan 4, 5 dan 6 jam, penyulingan dilakukan dengan menggunakan metode destilasi uap. Dari  hasil penelitian ini rendamen dengan persen terbanyak ada pada waktu penyulingan 6 jam  yang menghasilkan persen rendamen yaitu 0,228%. Sedangkan untuk kadar minyak atsiri, didapatkan pada waktu penyulingan 4 jam yaitu 0,15%v/b dengan terbacanya satu  karakteristik minyak atsiri dengan nama komponen 2-Decen-1-ol  (C10H20O), untuk waktu penyulingan 5 jam yaitu 0,1%v/b dengan satu karakteristik minyak atsiri yang terbaca dengan nama komponen yang sama pada penyulingan 4 jam yaitu 2-Decen-1-ol  (C10H20O) dan 6 jam yaitu 0,125%v/b dengan terbacanya tiga karakteristik minyak atsiri yaitu 2-Decen-1-ol (C10H20O), 2,6-Octadine, 2,4-dimethyl-1 (C10H18) dan Spiro[4.5]decen-7-one,1,8-dimethyl-8,9-epoxy-4-isopropyl- (C15H24O2). Penelitian ini menunjukkan, waktu penyulingan dapat memberikan pengaruh terhadap hasil rendamen dan karakteristik yang didapatkan.  
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN ANDONG MERAH (Cordyline fruticosa) Yuri Pratiwi Utami Usman; Ainun Jariah
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 1, April 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.727 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v8i1.1704

Abstract

Cordyline fruticosa is a plant used in traditional medicine. C. fruticosa plant is empirically efficacious for stopping bleeding, eliminating swelling, C. fruticosa leaves are efficacious as a wound medicine and medicine for hemorrhoids and flatulence. This study aims to screening for phytochemical compounds and to determine the potential for toxicity using the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method and in C. fruticosa leaf extract. The research method starts with the samples extracted using the maceration method for 3 x 24 hours and is continued with remaceration using 70% ethanol solvent. Furthermore, phytochemical screening tests and cytotoxic tests were carried out using the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method, which is one method that is widely used to search for new anticancer compounds derived from plants, testing using Artemia salina Leach shrimp larvae aged 48 hours with a concentration of 20, 40, 60, 80 and 100 µg/mL and seawater as a control. Observations Artemia salina Leach was observed for 24 hours. The results showed that the ethanol extract of red andong leaves contains a class of flavonoids, triterpenoids, saponins, and tannins. The LC50 value of the ethanol extract of red andong leaves, namely 60.36 µg/mL, is included in the toxic category
Determination of UV-Vis Spectrophotometry with Differential pH on Total Anthocyanin Levels of Ethanol Extract of Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval Leaves Yuri Pratiwi Utami; Ainun Jariah; Rahmah Mustarin
Pharmaceutical Reports Vol 2, No 1 (2023): (March) Pharmaceutical Reports
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/pharm rep.v2i1.232

Abstract

Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval is a traditional medicinal plant contains several chemical compounds including saponins, tannins, flavonoids, polyphenols, steroids, and anthocyanins. The purpose of this study was to determine the total anthocyanin levels of red andong leaf extract. In this study, red andong leaf was extracted using the maceration method with 70% ethanol solvent. Furthermore, qualitative testing was carried out by screening the phytochemicals of red andong leaf extract and continued with qualitative-specific testing for anthocyanins. Then the anthocyanin levels were measured using UV-Vis spectrophotometry with differential pH. The results showed that anthocyanins were of cyanidin type. Furthermore, the measurement of total anthocyanin levels was carried out using the differential pH method. Based on these results it can be concluded that the totalanthocyanin levels of andong red leaf extract (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) 17.76mg/L.
Perbandingan Beberapa Metode Ekstraksi Ekstrak Etanol Daun Sawo Duren (Chrysophyllum cainito L.) Terhadap Kadar Flavanoid Total Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS Fadillah Maryam; Yuri Pratiwi Utami; Suwahyuni Mus; Rohana Rohana
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.336

Abstract

Sawo Duren (Chrysophyllum cainito L.) memiliki Kandungan kimia yang teridentifikasi seperti flavonoid, saponin, tanin, steroid, triterpen dan polifenol. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode ekstraksi terhadap kadar flavanoid total daun sawo duren. Penelitian ini meliputi ekstraksi menggunakan metode refluks, soxhletasi, maserasi, perkolasi, dengan etanol 70% sebagai penyari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara metode ekstraksi menghasilkan kadar flavonoid yang berbeda-beda pada ekstrak etanol daun sawo duren  (Chrysophyllum cainito L.). Metode ekstraksi yang paling efektif digunakan untuk mengekstraksi daun sawo duren (Chrysophyllum cainito L.) adalah metode maserasi dibandingkan metode perkolasi, soxhletasi, dan refluks.
Uji Toksisitas Subkronis Ekstrak Etanol Daun Sembukan (Paederia foetida L.) dengan Parameter Kadar Kreatinin dan BUN pada Mencit (Mus musculus) Jantan Suwahyuni Mus; Fadhilla Maryam; Yuri Pratiwi Utami; Rosadika Fatimah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.339

Abstract

Daun sembukan (Paederia foetida L.) merupakan salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai antidiabetes, antihiperlipidemia dan antioksidan, sehingga perlu diuji toksisitasnya dalam penggunaan jangka waktu lama untuk memastikan keamanannya terutama pada organ ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian daun sembukan terhadap toksisitas ginjal dengan parameter kreatinin dan Blood Urea Nitrogen. Hewan coba yang digunakan yaitu mencit putih (Mus musculus) jantan sebanyak 28 ekor dan dibagi menjadi 4 kelompok (1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan) dengan pemberian secara oral pada dosis masing-masing 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah dan diukur kadar kreatinin dan BUN setelah pemberian selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hewan coba mengalami peningkatan kadar kreatinin dan Blood Urea nitrogen tetapi hasilnya tidak signifikan  (p >0,05) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun sembukan yang diberikan selama 28 hari tidak menyebabkan toksiksitas pada mencit jantan.
PEMBUATAN TEH HERBAL DARI TANAMAN SAMBUNG NYAWA Marwati Marwati; Asril Burhan; Muh. Azwar AR; Yuri Pratiwi Utami; Burhanuddin Taebe; Khairuddin Khairuddin; Hamdayani L. A; Fadillah Maryam; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Imrawati Imrawati; Wahyuddin Wahyuddin; Wahyu Hendrarti
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: Mei 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v2i2.1535

Abstract

Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya sampai menjadi produk sediaan secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional yang dibuat dalam bentuk seduhan teh herbal dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pengolahan bahan baku sampai pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
Identifikasi Kandungan Senyawa dan Potensi Ekstrak Etanol 96% Daun Tekelan (Chromolaena odorata L.) sebagai Antioksidan Penangkal Radikal ABTS Yuri Pratiwi Utami; Imrawati Imrawati; Astuti Amin; Fadel Ahmad Haris
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 3, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v3i2.785

Abstract

Tekelan (Choromolaena odorata L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa yang dapat berperan sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk identifikasi kandungan senyawa dan mengetahui potensi ekstrak etanol 96% daun tekelan menggunakan metode ABTS. Simplisia yang diperoleh selanjutnya diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%, dihitung rendemennya dan diidentifikasi kandungan senyawa menggunakan metode KLT kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS. Diperoleh hasil penelitian yaitu kadar air simplisia 9%, rendemen ekstrak 12,4%, kandungan senyawa dalam ekstrak etanol daun tekelan yaitu alkaloid, flavonoid, steroid dan tannin menggunakan metode KLT. Nilai IC50 ekstrak yaitu 28,323 μg/mL menunjukkan aktivitasnya sebagai antioksidan dan pembanding kuersetin dengan nilai IC50 2,334 μg/mL. Dapat disimpulkan potensi antioksidan ekstrak etanol 96% daun tekelan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, hal ini dikarenakan adanya kandungan senyawa flavonoid yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Tekelan (Choromolaena odorata L.) is a plant that contains compounds that can act as antioxidants. The aim of this research was to identify the compound content and determine the potential of a 96% ethanol extract of tekelan leaves using the ABTS method. The simplicia obtained was then extracted using the maceration method using 96% ethanol; the yield was calculated; the compound content was identified using the TLC method; and antioxidant activity was tested using the ABTS method. The results obtained were that the water content of simplicia was 9%, the extract yield was 12.4%, and the compound content in the ethanol extract of tekelan leaves was alkaloids, flavonoids, steroids, and tannins using the TLC method. The IC50 value of the extract is 28.323 μg/mL, indicating its activity as an antioxidant and a comparison for quercetin with an IC50 value of 2.334 μg/mL. It can be concluded that the antioxidant potential of the 96% ethanol extract of tekelan leaves has very strong antioxidant activity. This is due to the content of flavonoid compounds, whichhave potential as antioxidants.
Variasi Teknik Pengeringan Daun Tekelan (Chromolaena odorata L.) Mempengaruhi Aktivitas Antioksidan: Penelitian Laboratorium dengan Metode ABTS Utami, Yuri Pratiwi; Mubarak, Fhahri; Rahman, Nur Fausia
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.775

Abstract

Tekelan (Choromolaena odorata L.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai di masyarakat sebagai obat luka dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi teknik pengeringan daun tekelan terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol menggunakan metode ABTS. Hasil penelitian aktivitas antioksidan metode ABTS menggunakan beberapa variasi tehnik pengeringan simpilisia yaitu dikering anginkan, teknik pengeringan sinar matahari langsung, sinar matahari langsung tidak langsung dan oven suhu 50oC dengan pembanding menggunakan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 28,909 µg/mL, 22,984 µg/mL,10,645 µg/mL dan 27,639 µg/mL dengan nilai IC50 vitamin C sebagai pembanding yaitu 4,558 µg/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh variasi metode pengering terhadap penangkalan radikal bebas ABTS, aktivitas antioksidan dengan metode pengeringan menggunakan cahaya matahari secara tidak langsung memiliki aktivitas terbaik.
Potensi Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) sebagai Antifungi terhadap Jamur Candida albicans Utami, Yuri Pratiwi; Rante, Herlina; Handayani, Tuti; Jariah, Ainun; Erianto, Fatricia
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i1.969

Abstract

Senyawa kimia di daun murbei (Morus alba L.), termasuk flavonoid, tanin, steroid, dan saponin. Salah satu golongan senyawa yaitu flavonoid memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan sifat antimikroba yang dapat meningkatkan kontraksi luka. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana potensi daun murbei sebagai antifungi terhadap jamur Candida albicans. Untuk menghasilkan ekstrak yang akan diskrining fitokimia, teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% digunakan untuk ekstraksi sampel. Uji bebas etanol dan dilanjutkan dengan pengujian antifungi terhadap jamur Candida albicans. Hasil ekstraksi memperoleh persen rendemen ekstrak 3,89%. Pengujian skrining fitokimia mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Pengujian ekstrak dengan konsentrasi 1,25%, 2,5%, 5% dan 10% memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans yaitu 9,7 mm ± 0,36, 10,83 mm ± 0,45, 15,8 mm ± 3,31, 26,06 mm ± 3,27 dan ketokonazole sebagai kontrol positif 33,4 mm ± 0,57. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun murbei memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Ekstrak etanol daun murbei dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans hingga konsentrasi 1,25%, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antijamur.Chemical compounds in mulberry leaves (Morus alba L.) include flavonoids, tannins, steroids, and saponins. One class of compounds, namely flavonoids, has antioxidant, antibacterial, and antimicrobial properties that can increase wound contraction. Research was conducted to determine the potential of mulberry leaves as an antifungal against the fungus Candida albicans. To produce extracts that will be screened for phytochemicals, a maceration technique using 70% ethanol solvent is used for sample extraction. Ethanol-free test and continued with antifungal testing against Candida albicans fungus. The extraction results obtained an extract yield percentage of 3.89%. Phytochemical screening tests contain flavonoids, saponins, and tannins. Extract testing with concentrations of 1.25%, 2.5%, 5%, and 10% had antifungal activity against Candida albicans, namely 9.7 mm ± 0.36, 10.83 mm ± 0.45, 15.8 mm ± 3.31, 26.06 mm ± 3.27, and ketoconazole as a positive control (33.4 mm ± 0.57). It was concluded that the ethanol extract of mulberry leaves has antifungal activity against Candida albicans. Mulberry leaf ethanol extract can inhibit the growth of Candida albicans up to a concentration of 1.25%, so it can be used as an antifungal.
Identifikasi dan Penetapan Kadar Flavonoid Ekstrak Etil Asetat Daun Mimba (Azadiractha indica A. Juss) Metode Spektrofotometri UV- Vis Utami, Yuri Pratiwi; Imrawati, Imrawati; Mustarin, Rahmah; Mus, Suwahyuni; Jariah, Ainun
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 2 (2024): August 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i2.1049

Abstract

Flavonoid terdiri dari 15 molekul yang tersusun dalam susunan C6-C3-C6 yang merupakan senyawa polifenol. Senyawa ini berbentuk kerangka karbon dan terurai menjadi dua set: C6 dan C3. Daun mimba (Azadiractha indica A. Juss) mengandung flavonoid yang memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelompok senyawa dalam daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan menentukan kadar flavonoidnya. Ekstraksi dilakukan menggunakan teknik maserasi dengan pelarut etil asetat untuk mendapatkan ekstrak yang kemudian diuji melalui skrining fitokimia. Pengukuran kadar flavonoid dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil ekstraksi, diperoleh rendemen ekstrak sebesar 5,83%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan flavonoid dan alkaloid. Kadar flavonoid ditentukan menggunakan kuersetin sebagai standar pembanding, dengan persamaan garis y = 0,0739x + 0,0776. Kesimpulannya, ekstrak etil asetat mengandung flavonoid dengan kadar 1,183 ± 0,018%.Flavonoids consist of 15 molecules arranged in a C6-C3-C6 configuration, which are polyphenolic compounds. These compounds form a carbon framework and are divided into two sets: C6 and C3. Neem leaves (Azadirachta indica A. Juss) contain flavonoids that have antioxidant, antibacterial, and anticancer properties. This study aims to identify the group of compounds in neem leaves (Azadirachta indica A. Juss) and determine their flavonoid content. Extraction was carried out using the maceration technique with ethyl acetate as a solvent to obtain an extract that was then tested through phytochemical screening. Flavonoid content was measured using the UV-Vis spectrophotometric method. The extraction process yielded an extract with a percentage of 5.83%. Phytochemical screening results indicated the presence of flavonoids and alkaloids. The flavonoid content was determined using quercetin as a reference standard, with the equation y = 0.0739x + 0.0776. In conclusion, the ethyl acetate extract contains flavonoids with a concentration of 1.183 ± 0.018%.