Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Elvaria Mantao Eva; Dilla Srikandi Syahadat Dilla; Sitti Radiah; Nur Fadhilah Sari; Elvaria Mantao; Kiki Sanjaya; Sendhy Krisnasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15183

Abstract

WHO mengestimasikan prevelensi balita kerdil (Stunting) di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta. Berdasarkan survei status gizi Indonesia prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 pada angka 29,7%. Kasus stunting tertinggi di Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Sigi yaitu 40,7%, kasus Stunting tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Biromaru  dengan angka 20,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada anak 0-24 bulan di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, populasi berjumlah 308 orang, didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,001; OR=3.924; 95% CI=1.754-8.776), pemberian ASI eksklusif (p=0,000; OR=4.582; 95% CI=2.315-9.071), pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) (p=0,003; OR= 3.495; 95% CI=1.553-7.861), dan umur ibu saat hamil (p=0,000; OR=6.846; 95% CI = 3.436-13.637) dengan kejadian stunting pada anak 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Pengetahuan ibu tentang gizi, pemberian ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI dan umur ibu saat hamil merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru, Kabupaten Sigi.
Efektivitas Gravity Fed System dalam Penyediaan Air Bersih pada Wilayah Rawan Banjir Desa Rogo Kabupaten Sigi : Effectiveness of the Gravity Fed System in Providing Clean Water in Flood Prone Areas in Rogo Village, Sigi Regency Pitriani Pitriani; Kiki Sanjaya Kiki; Arwan Arwan; Muhammad Ansar; Rizky Fajar Suprianto
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.209

Abstract

Salah satu daerah yang hampir setiap tahun terdampak banjir Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Melihat kondisi ini maka masyarakat perlu diperkenalkan pada Teknologi Lingkungan Tepat Guna (TLTG) dalam penyediaan air bersih sehingga saat terjadi bencana mereka dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka selama di pengungsian. Salah satu TLTG yang potensial untuk dikembangkan di daerah rawan bencana banjir adalah Gravity Fed System yang merupakan teknologi pengolahan air bersih yang menggabungkan teknik saringan pasir cepat dan saringan pasir lambat. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan model time series experiment. Pengumpulan data melalui: (1) Tes organoleptic parameter warna, bau, rasa. (2) Pengukuran insitu parameter pH dan suhu menggunakan pH meter portable Ez-9909. (3) Analisis laboratorium: Penentuan kadar besi dengan metode spektrofotometri, nilai DO ditentukan dengan metode elektrokimia, dan nilai kekeruhan diukur secara gravimetri (SNI 06-6989.3-2004). Nilai e-coli dan total coliform ditentukan dengan metode MPN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan dengan Gravity Fed System (kecepatan aliran 10 ml/detik) efektif dalam memperbaiki kualitas fisik air (warna, bau, suhu) namun belum efektif (<60%) dalam mereduksi TSS dan TDS air suangai. Untuk parameter DO, grafity fed system mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut pada air, sedangkan untuk parameter Fe terlarut tidak dapat dihitung karena nilai yang terdeteksi sangat kecil baik pada titik inlet (sebelum pengolahan) maupun outlet (setelah pengolahan). One of the areas that is almost every year affected by flooding is Rogo Village, South Dolo District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province. Seeing this condition, the community needs to be introduced to Appropriate Environmental Technology (TLTG) in providing clean water so that when a disaster ocurs they can use it to meet their clean water needs while in refugee camps. One TLTG that has the potential to be developed in areas prone to flood disasters is the Gravity Fed System, which is a clean water treatment technology that combines fast sand filter and slow sand filter techniques. This research uses a quasi-experiment design with a time series experiment model. Data collection through: (1) Organoleptic tests of color, smell and taste parameters. (2) In situ measurement of pH and temperature parameters using the portable pH meter Ez-9909. (3) Laboratory analysis: Determination of iron content using the spectrophotometric method, DO value determined using the electrochemical method, and turbidity value measured gravimetrically (SNI 06-6989.3-2004). The e-coli and total coliform values ​​were determined using the MPN method. The research results show that treatment with the Gravity Fed System (flow speed 10 ml/second) is effective in improving the physical quality of water (color, odor, temperature) but is not effective (<60%) in reducing TSS and TDS of river water. For the DO parameter, the gravity fed system is able to increase the amount of dissolved oxygen in the water, while the dissolved Fe parameter cannot be calculated because the value detected is very small both at the inlet (before processing) and outlet (after processing) points.  
Makna Simbolik Tradisi Pemberian Gelar Jajuluk Upacara Pernikahan Masyarakat Komering Sumatera Selatan Kiki Sanjaya; Rahma Santhi Zinaida
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol. 4 No. 3 (2024): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting (In Press)
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v4i3.1046

Abstract

This research aims to determine the symbolic meaning of the tradition of giving the jajuluk title at the wedding ceremony of the Komering people of South Sumatra. The theory used in this research is Symbolic Interaction Theory. The research method used was a descriptive qualitative approach, then the research object was in the Kertapati Palembang area. Meanwhile, the research subjects were the East Ogan Komering Ulu Education and Culture Service, Ogan Komering Ulu Community Leaders and the Kertapati Palembang Community. The results of this research are that in the Komering tribe there are traditional titles given to the bride and groom at the Komering community's wedding ceremony in Kertapati Palembang. The traditional title referred to in this context is a symbol of respect for someone who has reached adulthood, which is marked by marriage. A person's adult size is determined when they are married. Therefore, for every man at the wedding ceremony he must be given a traditional title, as well as his bride too. The tradition of giving traditional titles has social implications in society in the form of the meaning of these traditional titles in everyday life.
PHBS BAGI ANAK PENYINTAS BENCANA DI SDN INPRES 1 DESA ROGO KECAMATAN DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI Pitriani Arifin; Kiki Sanjaya; Grasela Olivia Rambi; Firmansyah
JURNAL PENGABDIAN FARMASI DAN SAINS Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpsf.2022.v1.i1.16130

Abstract

In 2021 there were 3,058 disasters, 42.1% were floods. One of the flood-affected areas was Rogo Village, the disaster would be followed by the emergence of refugees who were not supported by adequate sanitation facilities, this could trigger an outbreak so that knowledge of PHBS especially a childrens needs to be improved. Behavior change is not instantaneous, to accelerate the process, efforts are needed to increase knowledge and supporting facilities. The academic community of public health faculty will provide education for students at Inpres 1 Rogo Elementary in South Dolo District, Sigi Regency regarding PHBS steps that must be carried out in post-disaster conditions. This community service was carried out on 16th July 2022, starting with a pre-test to measure the participants' prior knowledge regarding PHBS and after the counseling it would end with a post-test to measure their increases of knowledge. The activity was attended by 23 students and 4 teachers. Based on the results of the pre-post test, it is known that the extension materials can increase the participants' knowledge regarding PHBS, this can be seen from the increase in the post-test scores. The highest increase in knowledge related to handwashing steps in accordance with the Ministry of Health guidelines, the value increased from 0% to 92.34%. Meanwhile, students' understanding of the requirements for “Jajan Sehat” has not been maximized even after being given education, this is illustrated by the increases scores of in participant is 21.73% to 78.26%, this it lower than the increases a scores of participants in other sections.
PUZZLE EDUKASI PHBS BAGI ANAK PENYINTAS BENCANA DI SDN 1 ROGO KECAMATAN DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI Pitriani; Sanjaya, Kiki; Firmansyah; Rahmadani , Annisa Nur
Jurnal Edukasi Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 4 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : FIP UNIRA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/eduabdimas.v2i4.2996

Abstract

Tahun 2022 terdapat 1.524 merupakan kejadian banjir dengan total korban meninggal 851 jiwa, luka- luka 8.726 orang, hilang 46 orang dan korban terdampak yang mengungsi sebanyak 5.492.046 orang. Salah satu daerah yang hampir setiap tahun terdampak banjir adalah Desa Rogo. Bencana akan diikuti munculnya pengungsian yang tidak didukung fasilitas sanitasi memadai, hal ini dapat memicu merebaknya wabah, sehingga pengetahuan PHBS khususnya kelompok rentan seperti anak-anak perlu ditingkatkan. Perubahan perilaku memerlukan tahap panjang dan konsisten, untuk mempercepat proses perubahan diperlukan upaya peningkatan pengetahuan. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan edukasi kepada siswa-siswi di SDN 1 Rogo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah terkait langkah-langkah PHBS minimal yang harus dilakukan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan siswa terkait PHBS akan dilakukan pre dan post test. Kegiatan akan dikemas dalam bentuk pemutaran video PHBS dan games menggunakan PUZZLE EDUKASI PHBS sehingga lebih menarik minat peserta. Kegiatan ini diikuti oleh 38 Siswa-siswi kelas IV-VI di SDN 1 Rogo dan didampingi 4 orang guru. Berdasarkan analisis hasil pre post test yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap PHBS setelah memperoleh edukasi melalui video dan games. Peningkatan tertinggi pada materi terkait 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
HUBUNGAN KEJADIAN DIARE DENGAN SANITASI DASAR BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN PADA PENYITAS BENCANA BANJIR DESA BEKA KEC. MARAWOLA KABUPATEN SIGI Sanjaya, Kiki; Pitriani, Pitriani; Budiarto, Syam; Arwan, Arwan; Krisnasari, Sendhy; Mantao, Elvaria
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35712

Abstract

Bencana merupakan peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Salah satu bencana yang paling sering terjadi terutama Ketika musim penghujan adalah bencana banjir. Beberapa daerah di Sulawesi Tengah menjadi daerah yang rawan banjir, salah satu banjir yang berbahaya adalah banjir bandang dan beberapa daerah di Sigi rawan mengalaminya termasuk desa Beka. Kejadian banjir dapat mengakibatkan penularan penyakit salah satunya adalah penularan penyakit diare terutama kondisi pasca banjir karena dapat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi dasar kesehatan lingkungan. Kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, menyusui, penyandang cacat, lansia, dan orang sakit menjadi lebih rentan terhadap dampak kesehatan akibat bencana. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kejadian diare dengan sanitasi dasar bidang kesehatan lingkungan bagi penyintas bencana banjir di Desa Beka Kec. Marawola Kab. Sigi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi kondisi lingkungan penyintas banjir. Pengujian hubungan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di desa Beka Kabupaten Sigi. Hasil analisis yang didapatkan dengan nilai ? Velue dari kejadian diare dan kebutuhan air bersih adalah ?=0,00, dimana nilai (?<0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara kejadian diare dengan kebutuhan air bersih di Desa Beka Kabupaten Sigi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan kejadian diare dengan ketersediaan air bersih di Desa Beka.
The Effectiveness of Gravity Fed System with Varying Media Thickness for Household Water Treatment Pitriani, Pitriani; Sanjaya, Kiki; Gymnastiar, Muh.
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 5 No 1 (2025): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v5i1.1715

Abstract

The availability of clean water becomes difficult during a flood disaster, one of the simple technologies that has the potential to be developed in flood-proneareas is the Gravity Fed System (GFS). The aims of the study to know the influence media thickness in GFS efektivity to reduce TSS, TDS and Total coliform. This research uses an experimental design with a laboratory test approach to see the effect of varying filter media thickness on the effectiveness of GFS. Samples were taken from the Pewana river Rogo Village in Sigi Regency. Organoleptic tests showed a significant change in color and odor parameter, from cloudy to colorless and mud smell disappears after treatment. pH (7.2-8.1) and temperature (29-32 °C) still within a quality standard. The highest effectiveness develop in sample I with a media thickness of 25 cm (TSS 96 mg/L decreased to 10 mg/L and TDS 338 mg/L to 243 mg/L), the effectiveness of 72% and 27%. GFS is effective in improving the physical quality of water where all parameters have met quality standards after treatment. The thickness of the filter media has an effect on reducing the TSS and TDS parameter, but has no effect on decreasing total coliform. Media thickness needs to be increased to improve TDS and total coliform reduction efficiency.
PUZZLE EDUKASI PHBS BAGI ANAK PENYINTAS BENCANA DI SDN 1 ROGO KECAMATAN DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI Kiki Sanjaya; Pitriani Pitriani
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Vol 4, No 2 (2024), April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v4i2.940

Abstract

Tahun 2022 terdapat 3.531 kejadian Bencana (1.524 merupakan kejadian banjir) dengan total korban meninggal 851 jiwa, luka- luka 8.726 orang, hilang 46 orang dan korban terdampak yang mengungsi sebanyak 5.492.046 orang (Geoportal BNPB, 2022). Tingginya potensi banjir di Indonesia disebabkan kondisi geografis, dimana terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil dan 30% melewati kawasan padat penduduk dan berpotensi terjadinya banjir. Salah satu daerah yang hampir setiap tahun terdampak banjir adalah Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Bencana akan diikuti munculnya pengungsian yang tidak didukung fasilitas sanitasi memadai, hal ini dapat memicu merebaknya wabah, sehingga pengetahuan PHBS khususnya kelompok rentan seperti anak-anak perlu ditingkatkan. Perubahan perilaku memerlukan tahap panjang dan konsisten, untuk mempercepat proses perubahan diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sarana pendukungnya. Untuk itu, kami civitas akademika FKM UNTAD akan memberikan edukasi kepada siswa-siswi di SDN 1 Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi terkait langkah-langkah PHBS minimal yang harus dilakukan pada kondisi pasca bencana. Pada kegiatan pengabdian ini kami menggunakan media edukasi berupa PUZZLE EDUKASI PHBS yang dibuat dari sampah atau barang bekas seperti karton dan kemasan plastik. hal ini dilakukan karena kondisi di Desa Rogo masih minim akses internet sehingga tidak memungkinkan untuk edukasi berbasis digital. Untuk mengukur perubahan pengetahuan siswa terkait kegiatan PHBS akan dilakukan pre dan post test. Kegiatan akan dikemas dalam bentuk games menggunakan PUZZLE EDUKASI PHBS sehingga lebih menarik minat siswa/siswi untuk menerima materi. Kami juga akan memberikan video tutorial pembuatan puzzle edukasi kepada pihak sekolah agar media belajar berbasis games ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan pihak mitra.
DIETARY QUALITY AND NUTRITIONAL STATUS OF ADOLESCENTS IN RURAL AREAS OF SIGI REGENCY, INDONESIA Nikmah Utami Dewi; Shendy Krisnasari; Kiki Sanjaya; Nurui Aida
Media Gizi Indonesia Vol. 20 No. 2 (2025): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v20i2.178-184

Abstract

Adolescence is a transitional period from childhood to adulthood, marked by various changes in different aspects of life. These changes can put adolescents at risk of experiencing nutritional problems. Central Sulawesi faces adolescent nutrition problems due to unhealthy eating patterns and a lack of dietary diversity. The nutritional status of adolescents in Central Sulawesi is also worse than the national average. Rural adolescents are thinner than urban adolescents because they have lower intake of energy, protein, and fat. Place of residence indirectly affects nutritional status during adolescence. This research was conducted in the rural area of Sigi Regency using a random sampling method with 154 adolescents participating in the study. The Mean Adequacy Ratio (MAR) is used to assess diet quality, and BMI/U measurement is used to determine the nutritional status of adolescents.  Overall, the diet quality is still low. A MAR score of 56.1% indicates that the nutritional intake of adolescents is not yet optimal, with protein, fat, and carbohydrates at adequate levels, but vitamins A, B1, and C, as well as B9 and B12, are still low, indicating a potential deficiency in the body. The percentage of thin and obese adolescents exceeds the national figures. There is no difference in MAR among nutritional statuses.Comprehensive nutritional interventions are needed to improve the still low diet quality and the still low nutritional status. 
Gerakan Partisipatif Dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting Di Desa Rogo Kabupaten Sigi Pitriani; Jamaluddin; Sanjaya, Kiki; Buchair, Nur Hikmah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i1.124

Abstract

Salah satu permasalahan gizi yang sering terjadi adalah stunting yang secara implisit diartikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kegiatan ini bertujuan untuk turut serta dalam gerakan partisipatif sebagai upaya penurunan prevalensi stunting di Desa Rogo Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu metode observasi, penyuluhan, studi dokumen serta metode dokumentasi. Pelaksanaan pengabdian dilakukan selama 26 hari (19 Maret - 15 April 2023), sehingga semua masyarakat sasaran memperoleh informasi yang memadai terkait pencegahan dan penanggulangan stunting. Target penyuluhan pada kegiatan ini yaitu 150 KK dan tercapai 100% melalui penyuluhan door to door. Pada penyuluhan terkait bahaya pernikahan dini pada 26 siswa/(i) SMA 10 Kab. Sigi diperoleh peningkatan pengetahuan yang signifikan, pada pertanyaan tentang usia pernikahan ideal, pemahaman peserta meningkat dari 3.8% menjadi 84.6%. pada aspek pengetahuan peserta terkait korelasi pernikahan dini & risiko stunting diketahui semua peserta tidak mengetahui, namun setelah diberikan penyuluhan pemahaman siswa/(i) meningkat dari 0% menjadi 76.9%. Dapat disimpulkan, bahwa metode penyuluhan cukup baik dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting dan bahaya pernikahan dini.