Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Bibliometric Analysis of the Adoption and Innovation of Agricultural Processing Technologies: A Global Perspective Indriyani; Suryaningrum, Dyah Ayu; Swasono, Muh. Aniar Hari; If'all
West Science Interdisciplinary Studies Vol. 1 No. 07 (2023): West Science Interdisciplinary Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsis.v1i07.123

Abstract

The adoption and innovation of agricultural processing technology play a vital role in ensuring food security, sustainability, and competitiveness in the agricultural sector. This research presents a comprehensive bibliometric analysis of academic literature on agricultural processing technology adoption and innovation from a global perspective. The study aims to identify key research trends, influential authors, major research themes, and emerging areas of interest in this domain. The dataset was collected from reputable scholarly databases, and VOSviewer analysis was used to visualize co-authorship networks, keyword clusters, and citation impact maps. The results revealed seven distinct clusters of research themes, including agricultural enterprise and innovation policy, market competitiveness, quality of food processing technology, technology innovation for rural development, sustainable development, technology transfer, big data in agriculture, and agribusiness and innovation technology. Moreover, ten highly cited research papers were identified, signifying their significant impact on the field. The findings offer valuable insights for policymakers, researchers, and industry stakeholders to enhance agricultural productivity, promote sustainable practices, and foster technology-driven innovations for a resilient global food system.
Seagrape (Caulerpa racemosa) Flour Combination with Wheat and Sago Affects Physical Characteristics of Dry Noodles Tanod, Wendy; Melongkade, Regina Juliana; Maliode, Yunita Isabela; Ansar, Novalina Maya Sari; Cahyono, Eko; Rieuwpassa, Frets Jonas; Sambeka, Yana; If'all, If'all
Journal of Food and Culinary Vol. 7 No. 1 [Juni 2024]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v7i1.9331

Abstract

Dry noodles, commonly produced from wheat flour, have been associated with health issues, including obesity, when consumed in excess. Moreover, reliance on imported wheat flour requires local alternatives to enhance its acceptability within the community. This study aimed to evaluate the physical characteristics of dry noodles incorporating a blend of wheat flour, sago flour, and seagrape flour (Caulerpa racemosa). The study involved experimental treatment with varying amounts of added seagrape flour (0, 5, 10, 15, and 20 g). Additionally, the study evaluated the proximate composition of seagrape and sago flour was sourced from Sangihe Islands. The physical attributes analysed in the combined dry noodles included the moisture content, water absorption, cooking loss, and cooking time. Proximate analysis of seagrape flour revealed carbohydrate content of 47.83%, protein 19.78%, ash 17.83%, moisture 12.37%, and fat 2.19%. Sago flour had a proximate content of 87.45% carbohydrates, 11.7% moisture, 0.42% protein, 0.32% ash, and 0.11% fat. The moisture content of the combined dry noodles ranged from 6.83 to 7.83%, water absorption from 72.73 to 90.27%, cooking loss from 8.23 to 13.27%, and cooking time from 7.00 to 7.09 minutes. In conclusion, seagrape flour in the formulation influenced the water absorption and cooking loss of dry noodles prepared from wheat and sago flours. However, the combined dry noodles had no significant impact on the moisture content and cooking time.
MUTU BAKSO DAGING SAPI DITINJAU DARI KADAR PROTEIN, KADAR LEMAK, KADAR AIR, TOTAL MIKROBA, KANDUNGAN BORAKS, DAN FORMALIN YANG DIJUAL DI DEPOT-DEPOT BAKSO DAGING SAPI DI KOTA PALU Halid, Sukisman A.; Gobel, Minarny; Loulembah, Fachry; If'all
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v8i1.119

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisa kadar protein, kadar lemak, kadar air, total mikroba, kandungan boraks, dan formalin pada bakso daging sapi yang dijual pada depot-depot bakso di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 sampel bakso daging sapi yang diperoleh pada depot bakso yang ramai dikunjungi pembeli setiap hari. Pengambilan sampel diulang tiga kali (tiga kali produksi), sehingga diperoleh 24 sampel penelitian. Pengamatan meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar air, jumlah total mikroba (Total Palte Count/TPC), serta kadar boraks dan kadar formalin. Pengujian kadar protein, kadar lemak, kadar air, dan total mikroba/(Total Plate Count) (TPC) dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, kemudian analisis kandungan boraks dan formalin dilaksanakan di Laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein ke8 sampel penelitian yaitu 8,93 – 10,76 %, kadar lemak sebesar 1,16 - 5,84 %, kadar air 66,58 – 72,95 %, dan total mikroba (TPC) dengan nilai 1,92 – 7,97 (CFU/g), serta kandungan boraks dan formalin ke8 sampel penelitian masing-masing bernilai negatif.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) BAGI IBU RUMAH TANGGA (IRT) RT 004 RW 004 KELURAHAN LERE KECAMATAN PALU BARAT If'all; Sayani; Asrawaty; Basrin, Fitriani
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.402

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga (IRT) di RT 004 RW 004 Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat melalui pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai upaya peningkatan keterampilan dan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra meliputi kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam produksi VCO, keterbatasan akses terhadap teknologi dan modal usaha, serta minimnya strategi pemasaran dan pemahaman standar mutu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, praktik langsung, serta pendampingan usaha. Pelatihan mencakup seluruh tahapan produksi VCO, mulai dari pemilihan bahan baku, teknik ekstraksi, penyaringan, hingga pengemasan yang sesuai standar mutu. Selain itu, peserta juga diberikan wawasan mengenai strategi pemasaran dan legalitas usaha guna meningkatkan daya saing produk di pasar lokal. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan VCO, dengan tingkat keberhasilan sebesar 75% dalam mempraktikkan proses produksi secara mandiri. Beberapa peserta telah memulai produksi rumahan dan menunjukkan minat untuk membentuk kelompok usaha bersama. Untuk keberlanjutan program, disarankan adanya pendampingan lanjutan, akses terhadap modal usaha, serta upaya sertifikasi produk agar VCO yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi
Optimasi Kualitas Fisik dan Kimia Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui Penambahan Enzim Papain dan Variasi Lama Fermentasi Limbong, Ferawati; Fathurahmi, Siti; Spetriani, Spetriani; Sabariyah, Sitti; If'all, If'all
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 9, No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v9i1.115

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang diperoleh melalui berbagai metode, salah satunya fermentasi dengan enzim papain. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas fisik dan kimia VCO dengan variasi penambahan enzim papain dan lama fermentasi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu konsentrasi enzim papain (0, 1, 2, dan 3 gram) dan lama fermentasi (24, 36, dan 48 jam), dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang dianalisis meliputi rendemen, kadar air, asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunan, dan derajat kejernihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap sifat fisik dan kimia VCO. Perlakuan terbaik diperoleh pada fermentasi selama 24 jam dengan penambahan 1 gram enzim papain (T1M1), yang menghasilkan kadar air 0,2%, asam lemak bebas 0,3%, bilangan peroksida 1,14 meq/kg, bilangan iod 9,70 g iod/100 g, bilangan penyabunan 69,94 mg-KOH/g, dan kejernihan 71%. Rendemen tertinggi (6,63%) diperoleh pada perlakuan T1M3 (fermentasi 24 jam, enzim papain 3 gram). Dengan demikian, penggunaan enzim papain dan pengaturan lama fermentasi berpotensi meningkatkan kualitas VCO secara optimal.
Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Mutu Kimia dan Organoleptik Tepung Biji Durian Ananda, Lilian; If'all, If'all; Spetriani, Spetriani; Sabariyah, Sitti; Indriasari, Yuanita; Wahid, Siti Fathurahmi
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 5 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v5i1.1944

Abstract

Durian seeds are a fruit by-product with potential as a food source due to their carbohydrate, protein, and fiber content. This study aimed to evaluate the effects of drying temperature and duration on yield, chemical properties, antioxidant activity, and organoleptic characteristics of durian seed flour. A completely randomized design (CRD) with two factors—drying temperature (40°C, 60°C, and 80°C) and drying time (14, 16, and 18 hours)—was used, with three replications per treatment. Results showed that both temperature and time significantly affected all observed parameters. The optimal treatment was drying at 40°C for 14 hours, yielding 55.56%, with moisture content of 1.23%, protein 3.20%, starch 28.64%, and the highest antioxidant activity (IC₅₀ = 17.12 ppm). Meanwhile, drying at 80°C for 16 hours received the highest panelist preference in terms of color, aroma, and texture. These findings suggest that durian seed flour has potential as a functional food ingredient and a natural antioxidant source. Optimizing drying conditions adds value to durian seed waste and supports its application in the food industry.
Pengaruh Penambahan Kulit Buah Naga Merah Terhadap Karakteristik Mutu Es Krim Nahdiya Kasim; If'all; Spetriani; Hasmari Noer; Yuanita Indriasari
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.4698

Abstract

Kulit buah naga merah merupakan limbah pertanian yang kaya akan antosianin dan memilikipotensi sebagai pewarna alami serta sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji pengaruh formulasi perbandingan bubur kulit buah naga merah dan susu full creamterhadap karakteristik mutu es krim. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan empat perlakuan yaitu EN1 =12 g kulit buah naga merah + 200 g Susu full cream, EN2=16 g kulit buah naga merah + 184 g Susu full cream, EN3 =20 g kulit buah naga merah + 180g Susu full cream, EN4 =24 g kulit buah naga merah + 176 g Susu full cream. Analisis meliputiuji kadar antosianin, vitamin C, viskositas, overrun, waktu pelelehan, serta uji sensorik terhadapwarna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlahbubur kulit buah naga merah berpengaruh signifikan terhadap kadar antosianin, vitamin C,viskositas, overrun, dan waktu pelelehan es krim. Perlakuan dengan 24 g bubur kulit buah nagamerah dan 176 g susu full cream menghasilkan karakteristik terbaik dengan kadar antosianin2,75%, vitamin C 8,80%, viskositas 31,45%, overrun 81,39%, dan waktu pelelehan 35,29menit. Hasil uji sensorik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai formulasi dengan 16–20g bubur kulit buah naga merah, yang memberikan keseimbangan warna, rasa, dan tekstur eskrim.
EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA MERAH Fathurahmi, Siti; If'all; Spetriani; Ilham
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v7i2.97

Abstract

Penelitian dilakukan menggunakan desain 3 faktor yakni jenis kemasan, waktu dan suhu penyimpanan. Parameter yang diamati selama penelitian adalah rendemen ekstraksi, total antosianin, dan uji aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen ekstrak kulit buah naga merah serta kadar antosianin dan antioksidan dari pewarna alami yang terkandung dalam kulit buah naga merah. Sebanyak 50 g kulit buah naga merah dihaluskan menggunakan blender selama 30 detik dengan perbandingan 1:4 (bahan : pelarut). Pelarut yang digunakan yaitu aquades dengan konsentrasi asam sitrat 2%. Bubur kulit buah naga merah dimasukkan kedalam botol gelap dan maserasi selama 2 x 24 jam pada suhu ruang. Hasil maserasi (maserati) disaring dengan kain saring lalu disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 4000 rpm/menit. Supernatan disaring dengan kertas whatman no. 41. Hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen ekstraksi kulit buah naga merah sebesar 45%. Kadar total antosianin terbaik yang terkandung dalam ekstraksi kulit buah naga merah adalah 38,33 mg/100 g yang diperoleh melalui perlakuan kemasan transparan yang disimpan pada suhu refrigerator selama 4 minggu. Sedangkan aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa hasil terbaik yaitu 80,13 % yang diperoleh melalui perlakuan penyimpanan menggunakan kemasan gelap selama 4 minggu dalam suhu refrigerator.
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET IKAN MUJAIR PADA PERBANDINGAN DAGING IKAN DAN ESKTRAK BAYAM MERAH Djaru, Lala H; If'all, If'all; Fathurahmi, Siti; Sabariyah, Sitti; Indriasari, Yuanita; Spetriani, Spetriani
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 9 No 1 (2025): Journal Of Agritech Science -Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v9i1.1451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik kimia dan organoleptik nugget ikan mujair (Oreochromis mossambicus) dengan penambahan ekstrak bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dalam berbagai proporsi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima perlakuan dan empat kali ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Nugget dibuat dengan lima formulasi berbeda berdasarkan rasio daging ikan dan ekstrak bayam merah, lalu dianalisis kadar air, protein, kalsium, antosianin, serat kasar, serta mutu sensoris (aroma, rasa, tekstur, dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah ekstrak bayam merah menyebabkan penurunan kadar air dan penerimaan warna, namun meningkatkan kadar protein, kalsium, serat kasar, dan antosianin. Formulasi MB5 (70% daging ikan : 30% bayam merah) menghasilkan kadar protein tertinggi (22,95%), kalsium (47,99%), dan antosianin (1,02%), dengan kadar air terendah (56,99%). Dari aspek organoleptik, aroma, rasa, dan tekstur nugget MB5 masih dalam kategori disukai meskipun penerimaan warna sedikit menurun. Penambahan ekstrak bayam merah terbukti meningkatkan nilai fungsional produk tanpa mengurangi kualitas sensoris secara signifikan. Dengan demikian, penggunaan ekstrak bayam merah sebagai bahan tambahan dalam pembuatan nugget ikan mujair dapat menjadi inovasi pangan fungsional yang menarik dan menyehatkan.
Chemical and Functional Characteristics of Soy Milk Kefir at Various Doses of Starter and Addition of Telang Flower Juice (Clitoria ternatea L.) If'all; Bisinda, Sultan; Sudewi, Sri; Sabariyah, Sitti; Ratnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 7 (2025): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i7.11035

Abstract

Soy milk kefir offers a plant-based alternative to dairy probiotics. This study aimed to enhance both the chemical and functional characteristics of soy milk kefir by evaluating the effects of varying kefir grain starter doses and added Clitoria ternatea (telang) flower juice. A 3x4 factorial design was employed using three starter levels (40g, 50g, 60g per liter soy milk) and four telang juice concentrations (0ml, 10ml, 20ml, 30ml per liter). Key parameters analyzed post-fermentation included protein content (Kjeldahl), lactic acid (titration), pH, Water Holding Capacity (WHC, centrifugation), anthocyanin content (differential pH method), and Lactic Acid Bacteria (LAB) count (plate count). Results indicated significant (p<0.05) effects of both starter dose and telang juice concentration, and their interaction, on all measured characteristics. Specifically, the 40g starter + 30ml juice treatment yielded the highest protein (39.35%) and anthocyanin (18.42 mg/mL). The 50g starter + 20ml juice treatment showed the highest WHC (67.30%). The 60g starter + 30ml juice treatment produced the highest lactic acid (20.30%). Higher LAB counts were observed in several treatments including A0B0, A1B1, A2B2, and A2B3 compared to others. In conclusion, optimizing kefir grain dosage and adding telang flower juice significantly improves soy milk kefir's nutritional profile (protein) and functional attributes (anthocyanins, WHC, LAB), demonstrating its potential as an enhanced plant-based functional food.