cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENERAPAN TEKNOLOGI PIROLISIS PLASTIK DAN ORGANIK MELALUI REAKTOR GANDA UNTUK OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN Bambang Sugiantoro; Nana Kariada Tri Martuti; Utis Sutisna; Widowati Widowati; Sunyoto Sunyoto; Muhamad Soleh
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27833

Abstract

Abstrak: Desa Kemangkon di Purbalingga merupakan wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan rawan banjir yang berdampak pada produktivitas pertanian. Banjir menyebabkan degradasi unsur hara dan penurunan kualitas tanah sehingga memengaruhi ketahanan pangan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diterapkan teknologi pirolisis plastik dan biomassa yang bertujuan meningkatkan keberlanjutan ekonomi, pengelolaan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Permasalahan utama meliputi keterbatasan pengetahuan sumber daya manusia, teknologi pengolahan limbah yang masih sederhana, serta kurangnya strategi pengelolaan produksi berkelanjutan. Metode yang diterapkan mencakup pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan sistem operasi reaktor pirolisis ganda untuk mengolah plastik menjadi minyak serta pembuatan biochar dari limbah organik guna memperbaiki struktur tanah. Evaluasi dilakukan melalui uji coba, validasi hasil, dan angket pretest serta post-test. Hasilnya menunjukkan peningkatan kapasitas mitra dalam pengelolaan limbah dan produksi biochar. Volume sampah plastik berkurang hingga 30%, sementara kualitas lahan pertanian meningkat. Gas metana juga dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. Keberhasilan ini membuktikan bahwa teknologi berbasis masyarakat mampu menjadi solusi pengelolaan limbah yang efektif, mendukung pengurangan emisi karbon, dan mendorong pengelolaan limbah berkelanjutan.Abstract: Kemangkon Village in Purbalingga is a high-poverty area prone to flooding that affects agricultural productivity. Flooding causes soil nutrient degradation and reduced soil quality, which impacts food security. To address these issues, plastic and biomass pyrolysis technology was introduced to enhance economic sustainability, environmental management, and community empowerment. Key challenges included limited knowledge among human resources, basic waste processing technology, and the absence of sustainable production strategies. Methods implemented included training, counseling, and mentoring on operating dual-reactor pyrolysis technology to process plastic waste into oil and producing biochar from organic waste to improve soil structure. Evaluations were conducted through trials, result validation, and pre- and post-test surveys. The results showed increased partner capacity in waste management and biochar production. Plastic waste volume was reduced by 30%, while agricultural land quality improved. Methane gas was utilized to reduce fuel consumption. This success highlights the potential of community-based technology as an effective solution for waste management, supporting carbon emission reduction and promoting sustainable practices.
WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA AKSI PADA PELATIHAN MANDIRI DI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Shofia Nurun Alanur; Jamaludin Jamaludin; Windy Makmur; Nasran Nasran
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27118

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian berupa workshop pelatihan mandiri pada platform Merdeka Mengajar memiliki banyak manfaat penting, khususnya dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, proyek berbasis kehidupan nyata, dan pengembangan profil pelajar Pancasila. Melalui workshop, guru dapat memahami cara menggunakan platform untuk menyusun rencana pembelajaran, modul ajar, dan asesmen yang relevan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill guru yaitu mampu menyusun rencana aksi yang kreatif, cakap melalui pelatihan mandiri di platform merdeka mengajar, dan menyusun model pembelajaran berdiferensiasi. Metode kegiatan yang digunakan adalah workshop dengan langlah ceramah, praktek dan penyetoran tugas. Mitra kegiatan ini adalah guru-guru di SMKN 1 Dolo Barat sebanyak 21 orang. Sistem evaluasi menggunakan angket/kuosioner melalui google form. Berdasarkan hasil evaluasi, peningkatkan skill guru-guru SMKN 1 Dolo Barat sebanyak 90%.Abstract: Community service activities in the form of independent training workshops on the Merdeka Mengajar platform have many important benefits, especially in supporting the implementation of the Merdeka Curriculum in the world of education. The Merdeka Curriculum emphasizes student-centered learning, real-life-based projects, and the development of Pancasila student profiles. Through workshops, teachers can understand how to use the platform to create learning plans, teaching modules, and relevant assessments. This activity aims to improve teachers' hard skills, namely being able to create creative action plans, being proficient through independent training on the Merdeka Mengajar platform, and developing differentiated learning models. The activity method used is a workshop with lectures, practices, and assignment submissions. The partners in this activity are 21 teachers at SMKN 1 Dolo Barat. The evaluation system uses a questionnaire via Google Form. Based on the evaluation results, the improvement in the skills of SMKN 1 Dolo Barat teachers was 90%.
PEMBERDAYAAN DAN PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN GABUS DAN TANAMAN OBAT SEBAGAI IMUNOSTIMULATOR DALAM PENCEGAHAN KASUS STUNTING Fadlun Abubakar; Arlan K. Imran; Alya Almunawarrah; Nur Fadillah Oktaviani Kadir; Fadli R. Hida
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27463

Abstract

Abstrak: (1) status gizi (stunting) di Kelurahan Leato Utara Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo masih tinggi karena minimnya tingkat pengetahuan ibu hamil dan ibu balita terkait pengolahan ikan gabus dan tanaman obat sebagai upaya pencegahan stunting; (2) Tujuan Pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu hamil dan ibu menyusui di Kelurahan Leato Utara dalam memanfaatkan dan mengolah ikan gabus dan tanaman obat sebagai Imunostimulator dalam bentuk sediaan kapsul dan sirup siap minum; (3) Metode Kegiatan ini yakni kombinasi ceramah dan praktik, ceramah untuk pemberian materi dan praktik langsung untuk meningkatkan keterampilan peserta. Penilaian pemahaman dan keterampilan dinilai menggunakan lembar Pre dan Post Test diakhir kegiatan terhadap 32 peserta; (4) Hasil yang diperoleh meningkatnya pengetahuan Ibu Hamil dan Ibu Balita dari yang tidak tau menjadi tau dengan presentase 100% terhadap potensi ikan gabus dan tanaman obat serta meningkatnya keterampilan dalam pengolahan ikan gabus dalam sediaan kapsul dan tanaman obat dalam sediaan sirup sebagai imunostimulator menjadi 100%.Abstract: (1) nutritional status (stunting) in Leato Utara Subdistrict, Dumbo Raya District, Gorontalo City is still high due to the minimal level of knowledge of pregnant women and mothers of toddlers regarding the processing of snakehead fish and medicinal plants as an effort to prevent stunting; (2) The aim of this Community Service is to increase the understanding and skills of pregnant women and breastfeeding mothers in Leato Utara Subdisctrict utilizing and processing snakehead fish and medicinal plants as immunostimulators in the form of capsules and ready-to-drink syrup; (3) This activity method is a combination of lecture and practice, lecture to provide material and direct practice to improve participants' skills. Understanding and skills were assessed using Pre and Post Test sheets at the end of the activity for 32 participants; (4) The results obtained increased the knowledge of pregnant women and toddlers from not knowing to knowing with a percentage of 100% regarding the potential of snakehead fish and medicinal plants as well as increasing skills in processing snakehead fish in capsule preparations and medicinal plants in syrup preparations as immunostimulators to 100%.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN DIABETES MELITUS MELALUI PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT DAN PEMANFAATAN HERBAL Alfian Hendra Krisnawan; Bobby Presley; Jatie Kusmiati Kusna Pudjibudojo; Monique Elizabeth Sukamto; Eko Setiawan; Fawandi Fuad Alkindi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26778

Abstract

Abstrak: Diabetes melitus memiliki jumlah kasus yang cukup banyak baik di Dunia maupun di Indonesia. Pola hidup masyarakat yang kurang sehat menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kasus diabetes. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat dan pemanfaatan herbal untuk pengendalian diabetes. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program antara lain penyuluhan dan pelatihan terhadap warga Kelurahan Kalirungkut Surabaya yang berjumlah 60 orang. Materi penyuluhan dan pelatihan terkait dengan pentingnya pola hidup sehat dan penerapan budidaya tanaman herbal serta pemanfaatannya dalam pengendalian diabetes. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman warga terhadap materi adalah metode kuesioner pre-test dan post-test menggunakan 10 buah pertanyaan. Hasil peningkatan pemahaman warga pada kegiatan penyuluhan sebesar 33,95 % dan pelatihan 45,47 %. Tindak lanjut untuk mengoptimalkan peningkatan pemahaman tersebut, perlu dilakukan pendampingan warga melalui kader kesehatan terutama kelompok warga yang memiliki riwayat dan resiko diabetes.Abstract: Diabetes mellitus has a high number of cases worldwide, including in Indonesia. Unhealthy community lifestyles are a major factor in the increase in diabetes cases. This community service program aims to increase community knowledge and skills in implementing healthy lifestyles and utilizing herbs to control diabetes. The methods used in the implementation of the program include counseling and training for 60 residents of Kelurahan Kalirungkut, Surabaya. The counseling and training materials are related to the importance of a healthy lifestyle and the application of herbal plant cultivation and their use in controlling diabetes. Evaluation conducted to determine the increase in residents' understanding of the material is the pre-test and post-test questionnaire method using 10 questions. The results showed an increase in understanding of residents in counseling activities by 33.95% and training by 45.47%. To further optimize the increase in understanding, it is necessary to provide mentoring to residents through health cadres, especially for groups of residents who have a history and risk of diabetes.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL DALAM PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN TEKNOLOGI ALAT PARUT DAN PERAS SEDERHANA UNTUK MENGOPTIMALKAN PEREKONOMIAN Justin Eduardo Simarmata; Melkisedik Bukifan; Leonard Peter Gelu; Debora Chrisinta; Ni Wayan Sukerti; Nia Erlina; Ida Bagus Putu Mardana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28127

Abstract

Abstrak: Desa Nian memiliki potensi kelapa yang melimpah, tetapi masyarakat hanya menjualnya dalam bentuk mentah dengan nilai ekonomi rendah. Kelompok Tani Oemanas, dengan 29 anggota, mengalami keterbatasan alat dan teknologi untuk mengolah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Program pengabdian bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan kelapa melalui penerapan teknologi sederhana dan pelatihan, dengan fokus pada pengembangan hardskill, seperti penguasaan proses teknis dan penggunaan alat, serta softskill, seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu, untuk mendukung keberlanjutan dan efektivitas hasil pengolahan. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, workshop, pelatihan teknis, penerapan alat modern seperti mesin parut otomatis dan alat pemeras santan, serta pendampingan dan evaluasi. Evaluasi dilakukan melalui observasi, angket sebanyak 12 pernyataan, dan wawancara. Hasil menunjukkan peningkatan kapasitas produksi hingga 60 botol (100 ml) per minggu, efisiensi waktu produksi meningkat 30%, dan kualitas VCO sesuai standar industri. Sebanyak 85% peserta mampu mengoperasikan alat, dan 80% melaporkan peningkatan pendapatan dari penjualan VCO. Program ini meningkatkan soft skill dan hard skill anggota, tetapi juga mengoptimalkan potensi lokal dan mendukung pencapaian SDGs pada tujuan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.Abstract: Nian Village possesses abundant coconut resources, yet the community predominantly sells them in raw form with low economic value. The Oemanas Farmers Group, comprising 29 members, faces limitations in equipment and technology for processing coconuts into Virgin Coconut Oil (VCO). The community service program aims to enhance the capacity for coconut processing through the application of simple technology and training, with a focus on developing hard skills, such as mastering technical processes and tool usage, as well as soft skills, such as communication, teamwork, and time management, to support the sustainability and effectiveness of the processing outcomes. The methods included socialization, workshops, technical training, implementation of modern tools such as automatic graters and coconut milk presses, as well as mentoring and evaluation. Evaluations were conducted through observation, surveys, and interviews. The results indicated an increase in production capacity to 60 bottles (100 ml) per week, a 30% improvement in production efficiency, and VCO quality that meets industry standards. Additionally, 85% of participants successfully operated the equipment, and 80% reported increased income from VCO sales. This program improved members' soft and hard skills but also optimized local potential and supported SDG goals for decent work and economic growth. 
PENDAMPINGAN KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU PRIMA SERTA PENERAPAN HASIL PENELITIAN DOKUMENTASI BERBASIS ELEKTRONIK Siti Rofi'ah; Tuti Sukini; Ayuningtyas Ayuningtyas
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26934

Abstract

Abstrak: Amanat yang terkandung dalam UU nomor 36 tahun 2009 menuntut adanya transformasi kesehatan atas kondisi pasca pandemic Covid-19. Pemerintah mencanangkan 6 pilar tranformasi sistem kesehatan salah satunya transformasi layanan primer. Transformasi posyandu berupa Posyandu Prima sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dalam asuhan kesehatan dasar sesuai kebutuhan secara terpadu di desa. Dokumentasi kegiatan posyandu prima masih belum terintegrasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mendampingi agar mampu menyebutkan dan mempraktikkan berbagai pemeriksaan yang dilakukan saat pelayanan posyandu prima seseuai kewenangan kader serta melakukan praktik dokumentasi aplikasi Posprima. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan ceramah, tanya jawab serta praktik. Sasaran kegiatan adalah kader posyandu sebanyak 30 (tiga puluh) orang. Evaluasi menggunakan kuesioner sejumlah 20 soal serta checklist untuk memantau peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan kader posyandu sebanyak 26 poin. Kader juga telah mampu melakukan pemeriksaan pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, penghitungan indeks massa tubuh, dan penentuan status gizi serta melakukan entry data hasil pelayanan pada aplikasi Posprima.Abstract: The mandate contained in Law Number 36 of 2009 demands a health transformation for post-Covid-19 pandemic conditions. The government has launched 6 pillars of health system transformation, one of which is primary service transformation. The transformation of Posyandu in the form of Posyandu Prima as a forum for community empowerment that provides basic health services according to needs in an integrated manner in villages. Documentation of Posyandu Prima activities is still not integrated. This community service activity aims to assist cadres are expected to be able to identify and perform various examinations conducted during Posyandu Prima services within their authority and to practice Prima application. The method of implementing the activity uses lectures, questions and answers and practices. The target of the activity is 30 (thirty) Posyandu cadres. Evaluation is conducted using a 20-question questionnaireand checklists to monitor the increase in cadre knowledge and skills. This activity was able to increase the knowledge of Posyandu cadres by 26 points. Cadres have also been able to carry out height, weight, blood pressure measurements, calculate body mass index, and determine nutritional status and enter data on service results in the Posprima application.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BAGI PESERTA DIDIK DI YAYASAN PERINTIS PENDIDIK NUSA Muh. Kadri S; Syafar Algazali Hidayat; Mufidah Mufidah; Nurhidayah Nurhidayah; Prilly Medelin Timisela; Damari Arfan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27427

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak kesuburan tanah dan mencemari lingkungan. Pentingnya pengetahuan tersebut juga harus didapatkan pada kalangan peserta didik. Pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik dan pembuatan pupuk organik sejak dini, peserta didik akan lebih sadar akan isu-isu lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan kepada peserta didik di Yayasan Perintis Pendidik Nusa yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang pupuk organik. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan ceramah tentang pupuk hingga pembuatan organik, serta praktik pendampingan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga yang dikumpulkan oleh peserta didik. Peserta yang terlibat adalah semua peserta didik di Yayasan Perintis Pendidik Nusa dengan jumlah 15 peserta didik. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi setelah kegiatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta didik memahami tentang pupuk dan teknik pembuatan pupuk organik, hal tersebut dibuktikan peningkatan persentase pemahaman dan keterampilan dari 40% menjadi 80% setelah kegiatan. Kegiatan ini diharapkan sebagai langkah awal peserta didik mampu berkontribusi terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah organik serta menjaga keberlanjutan lingkungan.Abstract: This activity is motivated by the negative impact of using chemical fertilizers that can damage soil fertility and pollute the environment. The importance of such knowledge must also be obtained among students. Understanding the importance of organic waste management and making organic fertilizer from an early age, students will be more aware of environmental issues. Community service activities were carried out for students at the Perintis Pendidik Nusa Foundation which aimed to increase students' knowledge and skills about organic fertilizer. The method of implementing the activity was carried out with lectures on fertilizers to organic production, as well as the practice of assisting in making organic fertilizers from household waste collected by students. The participants involved were all students at Yayasan Perintis Pendidik Nusa with a total of 15 students. Monitoring and evaluation were conducted by interview and observation after the activity. The results of this activity show that students understand about fertilizers and organic fertilizer making techniques, this is evidenced by an increase in the percentage of understanding and skills from 40% to 80% after the activity. This activity is expected to be the first step for students to be able to contribute to the environment by reducing organic waste and maintaining environmental sustainability.
PELATIHAN PENGOLAHAH PASCA PANEN SIRSAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK KOMPAK Nanik Suhartatik; Merkuria Karyantina; Edi Wibowo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27942

Abstract

Abstrak: Kelompok Tani KOMPAK merupakan kelompok tani yang berada di Dukuh Tumpang, Desa Porang-paring Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, terletak di lereng Gunung Kendeng yang merupakan gunung berbatu dan tanah cenderung kapur berbatu sehingga tanaman yang tumbuh terbatas, yaitu tanaman tahunan dan tanaman buah-buahan. Buah yang cukup baik berproduksi adalah buah sirsak, pisang, nangka, alpukat. Produksi buah tersebut cukup melimpah dan cepat busuk, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut untuk mempelambat kerusakan. Hasil analisis kondisi eksisting mitra adalah kurang tertanganinya hasil panen terutama sirsak yang cukup melimpah, sehingga harga jatuh dan tidak dapat dijual lagi. Hasil panen mudah rusak sehingga perlu ditangani dan diolah menjadi produk lanjutan seperti tepung, produk kering dan produk awetan lainnya. Hasil pengeringan akan diolah lebih lanjut menjadi produk makanan seperti selai, geplak, kerupuk, cookies dan snack stik. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan anggota kelompok dalam mengolah produk sirsak. Metode yang digunakan adalah pelatihan pembuatan olahan sirsak dengan melibatkan pesert secara langsung sehingga mereka mendapatkan pengalaman. Peserta adalah anggota kelompok yang berjumlah 32 orang. Peserta cukup antusias dalam mengikuti pelatihan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Evaluasi dilakukan melalui wawancara dan angket, hasil menunjukkan bahwa pengetahuan peserta tentang pengolahan buah dan sayur meningkat menjadi 100%, karena selama ini mereka menjual buah dan sayur dalam bentuk segar.Abstract: KOMPAK Farmers Group is a farmer group located in Dukuh Tumpang, Porang-paring Village, Sukolilo District, Pati Regency, located on the slopes of Mount Kendeng which is a rocky mountain and the soil tends to be rocky limestone so that the plants that grow are limited, namely annual plants and fruit plants. Fruits that produce quite well are soursop, banana, jackfruit, avocado. The production of these fruits is quite abundant and rots quickly, so further processing is needed to slow down the damage. The results of the analysis of the existing conditions of partners are that the harvest, especially soursop, is not handled properly, so the price falls and cannot be sold anymore. The harvest is easily damaged so it needs to be handled and processed into further products such as flour, dry products and other preserved products. The drying results will be further processed into food products such as jam, geplak, crackers, cookies and snack sticks. The purpose of this activity is to improve the ability of group members in processing soursop products. The method used is training in making soursop products by directly involving participants so that they gain experience. Participants are group members totaling 32 people. Participants were quite enthusiastic in participating in the training and it was very useful for the community. Evaluation was carried out through interviews and questionnaires, the results showed that participants' knowledge of fruit and vegetable processing increased to 100%, because so far they have been selling fruits and vegetables in fresh form.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PEMANFAATAN ECO-ENZYME SEBAGAI POC UNTUK BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY MENGGUNAKAN TEKNIK HIDROPONIK Adventus Panda; I Nyoman Sudyana; Abudarin Abudarin; Retno Agnestisia; Yuliana Yuliana; Edy Prasetyo; Syahrul Razikin; Eka Jhonatan Krissilvio
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27328

Abstract

Abstrak: Produktivitas pertanian sayur-mayur yang tergolong rendah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh kelompok tani di Desa Tuwung, Kelurahan Kahayan Tengah, Kecamatan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Hal ini disebabkan karena rendahnya kualitas lahan pertanian yang sebagian besar merupakan lahan gambut. Bertolak dari masalah tersebut, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan demostrasi tentang pembuatan eco-enzyme dan pemanfaatannya sebagai pupuk organik cair (POC) untuk budidaya tanaman pakcoy menggunakan teknik hidroponik kepada kelompok tani yang dijadikan sebagai mitra kegiatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Implementasi kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pra kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di Balai Sanggar Seni dengan jumlah peserta 40 orang. Hasil pre-test dan post-test juga mencerminkan efektivitas program dalam memperluas pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dengan persentase peningkatan pengetahuan sebesar 52,49%. Hasil kuesioner sebagai bagian dari evaluasi program juga menunjukkan bahwa peserta menyatakan setuju (9,38%) dan sangat setuju (90,62%) jika pengetahuan mereka meningkat setelah mengikuti kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga dinilai sangat bermanfaat, dan peserta berencana untuk melanjutkan penerapan materi secara mandiri. Hadirnya kegiatan ini diharapkan mampu memacu peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan usaha yang lebih berkelanjutan di Desa Tuwung, sehingga dapat meraih kemandirian ekonomi dalam sektor pertanian.Abstract: The low productivity of vegetable farming is one of the challenges faced by farming groups in Tuwung Village, Kahayan Tengah Subdistrict, Pulang Pisau District, Central Kalimantan. This issue is primarily due to the poor quality of agricultural land, much of which is peatland. To address this problem, the goal of this community service activity is to provide socialization and demonstrations on the production of eco-enzyme and its use as a liquid organic fertilizer (LOF) for cultivating pakcoy using hydroponic techniques to the farmer groups participating in the activity. The community service is carried out using a Participatory Action Research (PAR) approach. The implementation of the activity consists of several stages: pre-activity, activity execution, and activity evaluation. The event was held in September 2024 at the Balai Sanggar Seni, with 40 participants. The results of the pre-test and post-test reflected the effectiveness of the program in broadening participants' understanding of the material presented, with a knowledge increase of 52.49%. The results of the questionnaire, as part of the program evaluation, showed that participants agreed (9.38%) and strongly agreed (90.62%) that their knowledge had improved after attending the activity. Furthermore, the activity was considered highly beneficial, and participants plan to continue applying the knowledge independently. This activity is expected to contribute to improving agricultural productivity and fostering more sustainable business development in Tuwung Village, thereby achieving economic independence in the agricultural sector.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA NONPRODUKTIF MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN ABON IKAN TATIHU Melda Yunita; Elpira Asmin; Grace Latuheru; Morgan Ohiwal
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27844

Abstract

Abstrak: Produksi ikan tatihu di Maluku sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga pada musim tertentu hasilnya melimpah yang berdampak pada rendahnya harga jual. Salah satu peluang yang dapat dilakukan yakni dengan mengolah ikan tatihu menjadi abon sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok ibu rumah tangga non produktif Desa Air Salobar Ambon dalam mengolah ikan tatihu yang secara ekonomi dapat meningkatkan penghasilan dan mendukung berkembangnya usaha skala rumah tangga. Kegiatan dilakukan dengan metode Participatory Action Research (PAR) kepada 15 orang ibu rumah tangga dengan pemberian pretest sebanyak 5 pertanyaan, edukasi, pelatihan, serta pendampingan dan evaluasi melalui pemberian posttest. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kelompok IRT sebesar 65,33%. Testimoni 5 panelis terhadap abon ikan menunjukkan bahwa abon ikan tatihu memiliki rasa, aroma, tekstur, dan warna yang sesuai dengan abon ikan pada umumnya sehingga dapat diterima oleh panelis. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dan abon ikan yang ditargetkan dapat diproduksi dengan baik.Abstract: The season has a significant impact on Tatihu fish production in Maluku which affects low selling prices. To increase the selling value of tatihu fish, one possibility is to turn it into fish floss. The aim of this activity was to improve the knowledge and skills of non-productive housewives in Air Salobar Village, Ambon in processing tatihu fish which will economically increase their income. The activity was conducted by the Participatory Action Research (PAR) method involving 15 housewives, and began with pretests using 4 questions, followed by providing the education, demonstrations, as well as mentoring and evaluation through the provision of posttests. The results showed an increase in the knowledge of the housewife group by 65.33%. The testimonies of 5 panelists regarding fish floss showed that fish floss had a normal taste, smell, texture and taste and was in accordance with common fish floss. It can be concluded that the activities ran smoothly and the targeted fish floss could be produced well.