cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENINGKATAN PRIMORDIAL PREVENTION DIABETES MELITUS PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI EDUKASI CLEAN EATING Asriati, Asriati; Nabuasa, Christin Debora; Juniasti, Helen Try; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Adimuntja, Natalia Paskawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30650

Abstract

Abstrak: Clean Eating merupakan pola makan bersih yang melibatkan konsumsi makanan yang alami, kaya akan makanan segar dan rendah produk olahan dan gula. Remaja saat ini gemar mengkonsumsi makanan dan minuman dengan proses pengolahan yang tinggi. Remaja pedesaan mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam hal akses dan ketersediaan bahan makanan yang sehat dengan kondisi lingkungan yang mendukung. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan remaja pedesaan mengenai konsep Clean Eating sebagai salah satu langkah pencegahan primordial diabetes melitus. Metode pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada remaja pedesaan di MAN Kabupaten Jayapura sebanyak 20 siswa. Sebagian besar responden berusia 17 tahun (47,2%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (57,14%), pekerjaan orang tua paling banyak adalah swasta sebanyak 12 orang (57,14%). Sebelum diberikan edukasi, terdapat 19% remaja yang masih memiliki pengetahuan rendah mengenai pencegahan diabates. Setelah kegiatan edukasi, sebanyak 100% remaja memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Terdapat perubahan proporsi pengetahuan siswa sebanyak 19% sebelum dan setelah sosialisasi mengenai clean eating sebagai bentuk pencegahan obesitas dan diabetes melitus pada remaja.Abstract: Clean Eating is a clean eating pattern that involves consuming natural foods, rich in fresh foods and low in processed products and sugar. Today's teenagers like to consume foods and drinks that are highly processed. Rural teenagers get more convenience regarding access and availability of healthy food ingredients with supportive environmental conditions. The purpose of community service is to introduce and increase the knowledge of rural teenagers about the concept of Clean Eating as one of the primordial prevention steps in rural teenagers with diabetes mellitus. The community service method was carried out by providing socialization to rural teenagers at MAN Jayapura Regency with as many as 20 students. Most respondents were 17 years old (47.2%), male as many as 12 people (57.14%), most parents jobs were private as many as 12 people (57.14%). Before being given education, 19% of teenagers still had low knowledge about diabetes prevention. After educational activities, 100% of teenagers had a high level of knowledge. Fewer students consumed risky foods, and most students consumed minimally processed foods such as vegetables and high-protein foods such as fish, tofu, and tempeh in the frequent category. There was a change in the proportion of student knowledge by 19% before and after socialization regarding clean eating as a form of preventing obesity and diabetes mellitus in adolescents.
PENERAPAN GIZI SEIMBANG DAN KEAMANAN PANGAN BAGI KELUARGA DIASPORA INDONESIA DI SENDAI JEPANG Kushargina, Rosyanne; Dainy, Nunung Cipta; Kusumaningati, Walliyana; Mustakim, Mustakim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30968

Abstract

Abstrak: Perbedaan budaya antara Indonesia dan Jepang dapat memengaruhi kebiasan dan pola makan warga diaspora Indonesia di Jepang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya warga Indonesia yang berada di Jepang mengurangi tingkat konsumsi pangan bergizi karena kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga diaspora Indonesia di Sendai Jepang terkait dengan penerapan gizi seimbang dan keamanan pangan. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa FGD dan edukasi dengan Teknik ceramah serta diskusi tanya jawab baik secara luring dan hybrid. Peserta kegiatan adalah Warga Negara Indonesia yang berada di Sendai-Jepang yang tergabung dalam Keluarga Muslim Indonesia (KMI) Sendai sebanyak 19 orang. Monitoring dan evaluasi capaian dilakukan dengan menggunakan formulir pre-test dan post-test yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah terjadi peningkatan skor pengetahuan pada minimal 70% peserta. Hasil kegiatan FGD berupa penetapan materi edukasi yang diharapkan oleh peserta. Edukasi yang dilakukan berhasil meningkatkan skor pengetahuan sebanyak 94.7% peserta. Rata-rata skor pre-test adalah 48, sedangkan rata-rata skor post-test adalah 85. Diharapkan kegiatan edukasi dapat dilakukan secara rutin untuk mempertahankan dan memperdalam pengetahuan peserta, sebagai bagian dari program kerja rutin KMI Sendai.Abstract: Cultural differences between Indonesia and Japan may influence the dietary habits and eating patterns of Indonesian diaspora living in Japan. Previous research has shown that Indonesians residing in Japan tend to reduce their consumption of nutritious foods due to difficulties in accessing affordable food ingredients. The aim of this activity was to enhance the knowledge of the Indonesian diaspora community in Sendai, Japan, regarding the application of balanced nutrition and food safety practices. The methods of implementation included Focus Group Discussions (FGD) and educational sessions through lectures and interactive Q&A discussions, conducted both offline and in hybrid formats. The participants of this activity were 19 Indonesian citizens residing in Sendai, Japan, who are members of the Indonesian Muslim Family (KMI) Sendai. Monitoring and evaluation of achievements are carried out using pre-test and post-test forms consisting of 10 multiple-choice questions. The indicator of the success of this activity is an increase in knowledge scores in at least 70% of participants. Monitoring and evaluation were carried out using pre-test and post-test questionnaires. The result of the FGD was the determination of educational topics as requested by the participants. The educational sessions successfully increased the knowledge scores of 94.7% of the participants. The average pre-test score was 48, while the average post-test score was 85. It is recommended that such educational activities be conducted regularly to maintain and deepen the participants' knowledge, as part of KMI Sendai’s ongoing program initiatives.
GERAKAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING BERBAHAN DASAR KELOR PADA IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEK DAN STUNTING Novryanthi, Dhinny; Martini, Eva; Suryadin, Asep; Utami, Tri; Prasadila, Nanda; Pahrani, Epa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30144

Abstract

Abstrak: Stunting terjadi mulai dari pra-konsepsi menjadi lebih berat ketika hamil dengan asupan gizi yang tidak mencukupi kebutuhan, serta ibu yang hidup di lingkungan dengan sanitasi kurang memadai. Selain itu keadaan ibu dengan kondisi status gizi berisiko kurang energi kronik (KEK) saat hamil akan berpotensi stunting pada anak. Pada ibu hamil perlu pemantauan gizi dan kesehatan untuk mencapai kesehatan yang optimal dan gizi seimbang. Makanan pendamping berbahan dasar daun kelor dianggap sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan nutrisi di Indonesia. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan sebagai upaya pencegahan terjadinya KEK dan stunting, menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Pengabdian kepda Masyarakat ini dilakukan di Puskesmas Tipar, Peserta adalah ibu hamil yang berjumlah 27 orang (90%). Evaluai pada kegitan ini dengan melakukan pretest dan posttest berjumlah 15 soal, Evaluasi kegiatan ini menunjukkan keberhasilan telah terpenuhi dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta berdasarkan hasil pretest 43% dan posttest 65%. Peserta yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan keterampilan soft skill dan hard skill dimana peserta mendapatkan ilmu mengenai upaya pencegahan KEK dan stunting, peserta juga dapat membuat puding berbahan daun kelor.Abstract: Stunting occurs from pre-conception to be more severe during pregnancy with inadequate nutritional intake, as well as mothers who live in environments with inadequate sanitation. In addition, the condition of mothers with nutritional status at risk of chronic energy deficiency (CED) during pregnancy will potentially stunting in children. Pregnant women need to monitor nutrition and health to achieve optimal health and balanced nutrition. Complementary foods made from moringa leaves are considered as an alternative to overcome nutritional deficiencies in Indonesia. This community service activity is carried out with the aim of preventing CED and stunting, using lecture and demonstration methods. This Community Service was carried out at the Tipar Health Center, Participants were pregnant women totaling 27 people (90%). Evaluation of this activity by conducting a pre-test and post-test totaling 15 questions, Evaluation of this activity showed that success had been met with an increase in participant knowledge based on the results of the pre-test 43% and post-test 65%. Participants who took part in this activity gained soft skills and hard skills where participants gained knowledge about efforts to prevent CED and stunting, participants could also make pudding from moringa leaves.
EDUKASI PENINGKATAN PENGETAHUAN CARA PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT YANG RUSAK DAN KEDALUWARSA MELALUI PENYULUHAN DAN PEMBAGIAN LEAFLET Shaleha, Resha Resmawati; Parhatussani, Alia; Maryam, Cantiya; Lestari, Tresna Ayu; Alfisyahrin, Nabila Nur Najma; Setiawan, Rio Anggi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32086

Abstract

Abstrak: Obat merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan, namun pemahaman masyarakat terkait penyimpanan dan pembuangan obat masih rendah. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara penyimpanan dan pembuangan obat yang tepat melalui kegiatan penyuluhan di Kampung Sukajadi, Kota Tasikmalaya. Edukasi menggunakan metode penyuluhan dengan power point dan leaflet kepada 60 orang ibu rumah tangga. Evaluasi keberhasilan edukasi diukur menggunakan nilai pretest dan posttest yang diuji dengan uji Wilcoxon, dengan jumlah pertanyaan terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Kegiatan Edukasi mampu meningkatkan pengetahuan partisipan, dari rerata nilai 36,33 sebelum edukasi menjadi 94,17 setelah dilakukan edukasi, serta hasil uji wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman partisipan terkait penyimpanan dan pembuangan obat yang tepat.Abstract: Medicine is an important component in maintaining health, but the community's understanding of drug storage and disposal is still low. This service aims to increase community knowledge about proper storage and disposal of medicines through counseling activities in Sukajadi Village, Tasikmalaya City. Education used the power point and leaflet method to 60 housewives. Evaluation of the success of education was measured using pretest and posttest scores tested with the Wilcoxon test, with the number of questions consisting of 10 multiple-choice items. Educational activities were able to increase participants' knowledge, from the average score of 36.33 before education to 94.17 after education, and the Wilcoxon test results showed a significant difference (p<0.05). This shows that this education has proven effective in increasing participants' understanding of proper storage and disposal of drugs.
PEMANFAATAN RARA OBEE DALAM MEWUJUDKAN KAWASAN TANPA ROKOK Wahyuti, Wahyuti; Mamoribo, Sherly Novita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31409

Abstract

Abstrak: Bahaya asap rokok sangat mengganggu kesehatan, dan tingginya angka perokok usia sekolah menjadi salah satu alasan diterbitkannya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami isi regulasi tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya asap rokok serta pentingnya menciptakan KTR, khususnya di ruang sosial tradisional seperti Rara Obee di Kampung. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan langsung, pemutaran video edukatif, dan diskusi interaktif berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Babrongko yang melibatkan 20 perwakilan masyarakat dari berbagai unsur. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman bahaya asap rokok bagi anak (dari 55% menjadi 95%) dan pengetahuan tentang penyakit pernapasan (dari 20% menjadi 60%). Peserta juga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menyebutkan dampak kesehatan. Tidak ada lagi jawaban “tidak tahu”. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis kearifan lokal efektif dalam mendukung implementasi KTR.Abstract: The danger of cigarette smoke is very disruptive to health, and the high number of school-age smokers is one of the reasons for the issuance of Regional Regulation concerning Free Smoke Area (FSA). However, there are still many people who do not understand the content of the regulation. This service activity aims to increase public knowledge and awareness about the dangers of cigarette smoke and the importance of creating FSA, especially in traditional social spaces such as Rara Obee in the Village. The methods used include live counseling, educational video playback, and interactive discussions based on local wisdom. This activity was carried out in Babrongko Village which involved 20 community representatives from various elements. The results of the evaluation showed a significant increase in the understanding of the dangers of cigarette smoke for children (from 55% to 95%) and knowledge about respiratory diseases (from 20% to 60%). Participants also showed improved ability to mention health impacts. There is no longer an answer to "don't know". These findings show that an educational approach based on local wisdom is effective in supporting the implementation of FSA.
RANCANG BANGUN ALAT PENCACAH BATANG SAGU UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI PRODUK PAKAN TERNAK Nurzanah, Wiwin; Muharnif, Muharnif; Dewi, Irma; Pane, Yunita; A, Arfis; Asfiati, Sri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31382

Abstract

Abstrak: Tanaman sagu (Metroxylon sp.) merupakan komoditas pangan kaya karbohidrat yang menjadi bahan pokok di beberapa wilayah Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 10 orang peserta petani sagu di Desa Durian Lingga. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis (hardskill) petani dalam pengolahan limbah sagu menjadi pakan ternak dan pembuatan alat pencacah, serta mengembangkan kemampuan manajerial (softskill) dalam pemasaran produk. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui ceramah interaktif, pelatihan praktik langsung, focus group discussion (FGD), dan pendampingan intensif. Untuk sistem evaluasi dilakukan dengan Observasi langsung dan Uji kinerja alat Pencacah tersebut. Selain sebagai sumber pangan, sagu memiliki multi-fungsi karena seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Pelatihan pengolahan sagu menjadi pakan ternak ini menjadi solusi strategis untuk mengatasi masalah limbah pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan petani melalui diversifikasi produk. Namun, petani sagu di Desa Durian Lingga masih menghadapi kendala berupa kurangnya pengetahuan teknis dan keterampilan manajerial. Kegiatan ini penting untuk membangun kemandirian petani dalam mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan. Tim pengabdian masyarakat melaksanakan pelatihan praktis yang mencakup: pengolahan sagu menjadi pakan ternak, pembuatan alat pencacah sagu, serta manajemen pemasaran. Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan ekonomi sekitar 85% masyarakat melalui pengoptimalan potensi lokal dan penguatan kelembagaan petani berbasis agribisnis.Abstract: Sago plants (Metroxylon sp.) are a carbohydrate-rich food commodity that is a staple food in several regions of Indonesia. This community service activity involved 10 sago farmer participants in Durian Lingga Village. This PKM activity aims to improve farmers' technical skills (hard skills) in processing sago waste into animal feed and making shredders, as well as developing managerial skills (soft skills) in product marketing. The implementation method uses a participatory approach through interactive lectures, direct practice training, focus group discussions (FGD), and intensive mentoring. For system evaluation, direct observation and performance testing of the shredder tool are carried out. In addition to being a food source, sago has multiple functions because all parts of the plant can be utilized. This training in processing sago into animal feed is a strategic solution to overcome the problem of agricultural waste while increasing farmers' income through product diversification. However, sago farmers in Durian Lingga Village still face obstacles in the form of a lack of technical knowledge and managerial skills. This activity is important to build farmer independence in managing local resources sustainably. The community service team conducted practical training that included: processing sago into animal feed, making sago shredders, and marketing management. The long-term impact is an increase in the economy of around 85% of the community through harmonization of local potential and strengthening of agribusiness-based farmer institutions.
PENGELOLAAN KEUANGAN SYARIAH DALAM UMKM: MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DAN BERKAH Laili, Sasmita Nurvinda; Siswantini, Tri; HS, Sufyati; Mulyantini, Sri; Widodo, Purwanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31207

Abstract

Abstrak: Penguatan literasi laporan keuangan syariah sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. Pelaku UMKM di Sahabat UMKM Pamulang menghadapi permasalahan minimnya literasi keuangan dan belum memahami pentingnya penyusunan laporan keuangan berbasis syariah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan sederhana sesuai prinsip syariah. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan simulasi kepada 15 pelaku usaha. Materi meliputi literasi keuangan syariah, penyusunan laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan pencatatan zakat. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta sebesar 87%, serta 80% peserta mampu menyusun laporan keuangan dasar secara mandiri. Kegiatan ini berdampak pada peningkatan softskill dalam pencatatan keuangan serta mendorong praktik usaha berkelanjutan yang lebih etis dan berkah sesuai prinsip syariah.Abstract: Strengthening sharia financial reporting literacy is very important to support the growth and sustainability of MSMEs. MSME actors at Sahabat UMKM Pamulang face the problem of minimal financial literacy and do not yet understand the importance of preparing sharia-based financial reports. This community service activity aims to improve the understanding and skills of business actors in preparing simple financial reports according to sharia principles. The method used is training and simulation for 15 business actors. The material includes sharia financial literacy, preparation of profit and loss reports, balance sheets, cash flow, and zakat recording. Evaluation is carried out through pre-tests and post-tests. The results showed an increase in participant understanding by 87%, and 80% of participants were able to prepare basic financial reports independently. This activity has an impact on improving soft skills in financial recording and encouraging more ethical and blessed sustainable business practices according to sharia principles.
PEMBERIAN SOSIALISASI MENGENAI PSYCHOLOGICAL FIRST AIDS PADA PALANG MERAH REMAJA Suciady, Fricilia; Halim, Christhalia; Putri, Naftalia Rise Andi; Tasdin, Willy
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31491

Abstract

Abstrak: Palang Merah Remaja merupakan salah satu relawan pada satuan pendidikan dari Palang Merah Indonesia yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan bidang sosial, memberikan pertolongan pertama, dan lainnya. Namun, belum terdapat pelatihan Psychological First Aids pada tugas yang diberikan. Program pengabdian masyarakat ini berisikan sosialisasi mengenai PFA dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan anggota PMR agar dapat membantu penyintas untuk merasa aman, terhubung, dan mengurangi reaksi negatif ketika menghadapi situasi krisis. Metode pelaksanaan mencakup pre-test, pemberian materi sosialisasi oleh Psikolog, dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Cisadane, Kota Tangerang yang dihadiri oleh 104 anggota PMR pada tingkat Madya dan Wira dengan rentang usia 13 - 18 tahun. Setiap unit diwakili oleh 2 anggota PMR. Hasil analisa yang telah dilakukan menyatakan bahwa terjadi peningkatan skor sebanyak 18% pada pengetahuan Psychological First Aids dengan nilai rata-rata pre-test yang sebelumnya 54,90 menjadi 65,10 pada post-test. Data tersebut menunjukkan bahwa pemberian sosialisasi Psychological First Aids terbukti efektif meningkatkan pengetahuan anggota PMR.Abstract: Palang Merah Remaja is one of the volunteer units within educational institutions under Palang Merah Indonesia, tasked with carrying out activities in the social field, providing first aid, and others. However, there is no Psychological First Aids training on the tasks assigned. This community service program consists of a socialization about PFA aimed at increasing the insight and knowledge of PMR members so that they can help survivors feel safe, connected, and reduce negative reactions when facing crisis situations. The implementation method includes a pre-test, socialization by a psychologist, and a post-test. This activity was held at the Cisadane Building, Tangerang City, attended by 104 PMR members at the Madya and Wira levels, aged between 13 -18 years. Each unit was represented by 2 PMR members. The analysis results show an 18% increase in knowledge about PFA, with the average pre-test score rising from 54.90 to 65.10 in the post-test. These data indicate that the provision of PFA socialization is proven effective in increasing the knowledge of PMR members.
PENYULUHAN PERAWATAN KULIT DAN PENCEGAHAN JERAWAT PADA REMAJA Tahitu, Ritha; Asmin, Elpira; Pangestu, Juan Felix; Sule, Melfan Elshaday; Mantong, Adelia; Kamoda, Tri Puspa Rini Dussung
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30346

Abstract

Abstrak: Akne vulgaris merupakan suatu penyakit inflamasi menahun yang banyak terjadi pada remaja hampir 85-100%. Kejadian jerawat dipengaruhi oleh multifaktorial salah satunya adalah pola makan atau diet yang berdampak bagi status gizi seseorang. Status gizi seseorang dapat diukur dengan Indeks Massa Tubuh. Tujuan dilakukan penyuluhan kesehatan ini adalah dengan melatih bagi remaja melakukan perawatan diri kesehatan kulit khususnya pencegahan jerawat serta pengurukan status gizi remaja. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA), Ambon. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh Dokter Muda bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan didampingi oleh dokter bagian Departemen IKM. Jumlah peserta 29 dengan dilakukan kegiatan penyuluhan materi dan diskusi mengenai topik kesehatan kulit bagi remaja dan pencegahan jerawat serta dilakukan pengukuran antropometri sebagai dasar status gizi bagi remaja. Peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian dengan capaian pengetahuan siswa tentang jerawat dan perawatan kulit dengan pengetahuan baik 100%. Kegiatan ini didapatkan mayoritas remaja dengan status gizi kurang.Abstract: Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease that occurs in many adolescents, almost 85-100%. The incidence of acne is influenced by multifactorial factors, one of which is diet or eating patterns that affect a person's nutritional status. A person's nutritional status can be measured by the Body Mass Index. The purpose of this health education is to train adolescents to carry out self-care for skin health, especially acne prevention and improving the nutritional status of adolescents. The activity was carried out at Senior High School of Ambon. The education activity was carried out by a Clicinal Student from the Public Health and accompanied by a doctor from the Public Health Department. The number of participants was 29 with education activities and discussions on the topic of skin health for adolescents and acne prevention and anthropometric measurements were carried out as a basis for nutritional status for adolescents. Participants enthusiastically participated in the entire series with the achievement of student knowledge about acne and skin care with good knowledge of 100%. This activity was obtained by the majority of adolescents with poor nutritional status.
EDUKASI DAN PELATIHAN PRODUK AROMATERAPI BAGI SISWA SMK UNTUK PRODUK TEACHING FACTORY Nurcahyo, Heru; Susiyarti, Susiyarti; Santoso, Joko; Widiyastuti, Iin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31826

Abstract

Abstrak: Tingginya pasar aromaterapi global diperkirakan mencapai USD 9.211,7 juta pada tahun 2024 dan diproyeksikan tumbuh pada Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 8,9% dari tahun 2025 hingga 2030, hal tersebut mendorong konsep pembelajaran teaching factory sekolah vokasi yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industry bagi sekolah kesehatan. Permasalahan sekolah dibutuhkan kemitraan dengan perguruan tinggi yang mampu mendorong berkembangnya konsep pembelajaran tersebut, dimana tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan soft-skill dan hard-skill bagi siswa dan guru dalam mewujudkan teaching factory. Metode kegiatan ini menggunakan beberapa tahapan yaitu koordinasi, materi, praktikum dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 50 siswa sebagai peserta dan 3 guru SMK Amanah Husada Pemalang sebagai pendamping berjalan dengan baik dan antusias, dimana hasil umpan balik pre-test dan post-test, menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 30%. Hasil kegiatan pengabdian tersebut menunjukkan adanya peningkatan interprestasi tinggi dengan nilai ≥90.Abstract: The global aromatherapy market is projected to reach USD 9,211.7 million in 2024 and is expected to grow at a Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 8.9% from 2025 to 2030. This trend encourages the implementation of teaching factory-based learning, which focuses on production and business, as a response to industry developments, particularly in health-related schools. One of the challenges faced by vocational schools is the need for partnerships with higher education institutions that can support the development of such learning models. This community service activity aims where the aim of this service is to improve soft skills and hard skills for students and teachers in realizing a teaching factory. The activity involved several stages: coordination, material delivery, practical sessions, and evaluation. A total of 50 students as a participant and 3 teachers from SMK Amanah Husada Pemalang as a companion participated enthusiastically in this program. Based on the feedback from pre-test and post-test results, there was a 30% increase in participants’ understanding. The outcome of this activity demonstrated a high level of interpretation, with scores reaching ≥90.