cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pendekar.ummat@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram Jln. KH. Ahmad Dahlan, No. 1, Pagesangan, Kota Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter
ISSN : -     EISSN : 26151421     DOI : 10.31764/pendekar
Core Subject : Education,
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang secara khusus menerbitkan hasil penelitian dosen, mahasiswa semester akhir termasuk guru sekolah maupun kegiatan penelitian ilmiah lainnya di bidang pendidikan. Adapun cakupannya meliputi hasil penelitian di bidang matematika dan ilmu alam, teknologi informasi dalam pembelajaran, sosio geografis, agama dan budaya, bahasa dan sastra, serta humaniora. Terbit dua kali setahun yakni bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2025): Juli" : 25 Documents clear
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 4 Pendekatan Humanisme di MI Wahid Hasyim Pujarisma, Litfia; Al Fani, M. Rosyid Irfan; Maemonah, Maemonah
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.29224

Abstract

Abstract: This research aims to understand "Character of Grade IV Students in the Humanism Approach Pancasila Education Subject" in order to understand how the learning process of the student is in learning Pancasila Education Humanism Approach. Humanism is a philosophy that prioritizes human values and can view that humans have things and freedom in thinking and acting. There are similarities in the actions of students that students have actually carried out, but the students do not know that the actions of the students have been included in the practice of the values of Pancasila, the Humanism Approach. The author of this article uses a case study research of a descriptive qualitative approach. The results of this study are based on the results of the researcher's interview with one of the teachers of the Pancasila Education subject in grade IV at MI Wahid Hasyim. The descriptive qualitative research in this study is based on the results of interviews. From the results of the interview, the researcher analyzed using triangulation data so that it could become a relevant data unit. The results of this study obtained that learning in the subject of Pancasila Education is a way for students to learn various things in daily life. Especially in the humanism approach, where this humanism approach is as a philosophy that can understand a person to be free to think and act.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memahami "Karakter Siswa Kelas IV dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Pendekatan Humanisme" guna memahami bagaimana proses pembelajaran siswa dalam mempelajari Pendekatan Humanisme Pendidikan Pancasila. Humanisme adalah filosofi yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan dapat melihat bahwa manusia memiliki sesuatu dan kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Ada kesamaan dalam tindakan siswa yang sebenarnya telah dilakukan siswa, tetapi siswa tidak mengetahui bahwa tindakan siswa telah dimasukkan dalam praktik nilai-nilai Pancasila, Pendekatan Humanisme. Penulis artikel ini menggunakan penelitian studi kasus pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini didasarkan pada hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV di MI Wahid Hasyim. Penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian ini didasarkan pada hasil wawancara. Dari hasil wawancara, peneliti menganalisis menggunakan data triangulasi sehingga dapat menjadi unit data yang relevan. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila merupakan cara bagi siswa untuk mempelajari berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam pendekatan humanisme, dimana pendekatan humanisme ini adalah sebagai filosofi yang dapat memahami seseorang untuk bebas berpikir dan bertindak.
Membangun Penalaran Al-Quran dalam Pendidikan: Kajian Konsep Ru'yah, Nazhor, dan Tafakur sebagai Strategi Pembelajaran Salamuddin, Ahmad; Abdussalam, Aam
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31118

Abstract

The Qur'an serves not only as a source of faith but also as a comprehensive guide for human reasoning and reflection. Recognizing this, Islamic education must integrate Qur'anic paradigms of thinking into its pedagogical approaches. This study aims to analyze the practical concepts of ru'yah, nazhor and tafakur as operational frameworks for reasoning found in the Qur'an, and to explore their implications for learning strategies. Employing a qualitative approach through library research and content analysis, this study identifies and interprets key Qur'anic terms related to cognitive processes. The findings reveal that these concepts promote empirical observation, scientific reflection, and intellectual contemplation, which can be strategically incorporated into PAI to foster critical, spiritual, and balanced learners. Integrating Qur'anic reasoning into educational strategies offers a transformative potential for Islamic education, aligning rational inquiry with spiritual growth.Al-Qur'an tidak hanya berfungsi sebagai sumber keimanan, tetapi juga sebagai panduan komprehensif bagi penalaran dan refleksi manusia. Menyadari hal ini, pendidikan Islam harus mengintegrasikan paradigma berpikir Al-Qur'an ke dalam pendekatan pedagogisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep praktis ru'yah, nazhor, dan tafakur sebagai kerangka operasional untuk penalaran yang ditemukan dalam Al-Qur'an, dan untuk mengeksplorasi implikasinya terhadap strategi pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui penelitian kepustakaan dan analisis konten, penelitian ini mengidentifikasi dan menafsirkan istilah-istilah utama Al-Qur'an yang terkait dengan proses kognitif. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep-konsep ini mendorong pengamatan empiris, refleksi ilmiah, dan kontemplasi intelektual, yang dapat secara strategis dimasukkan ke dalam PAI untuk menumbuhkan pembelajar yang kritis, spiritual, dan seimbang. Mengintegrasikan penalaran Al-Qur'an ke dalam strategi pendidikan menawarkan potensi transformatif bagi pendidikan, menyelaraskan penyelidikan rasional dengan pertumbuhan spiritual.
Integrasi Pendekatan STEM dalam Pengembangan Modul Materi Fungsi Afifah, Syailla; Kristayulita, Kristayulita; Andriani, Parhaini
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31356

Abstract

Abstract: This study aims to develop a STEM-based mathematics learning module on linear functions that meets the criteria of validity, practicality, and effectiveness. The purpose of the module development is to improve the efficiency and effectiveness of learning in schools in terms of time, cost, facilities, and human resources. The research method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE development model. The trial was conducted at an MTsN, involving 6 students in a small group trial, 20 eighth-grade students in a field test, and 1 teacher. Validation was carried out by a subject matter expert and a media expert. The research instruments included validation sheets, response questionnaires, and tests. The validation results indicated a very high level of validity, the practicality was categorized as practical to very practical, and the effectiveness of the module was shown by an N-Gain score of 0.91 (high category). This module differs from conventional ones by fully integrating the STEM approach and presenting linear function material in an interactive and applicable context. Its strengths lie in its flexibility as self-instructional material, ease of use for teachers, and its ability to enhance learning effectiveness.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis STEM pada materi fungsi linear yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Modul ini dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman konsep fungsi dan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran yang kontekstual dan interdisipliner. Keunggulan modul ini terletak pada penerapan pendekatan STEM yang terintegrasi dengan penyajian materi fungsi linear dalam bentuk yang aplikatif, interaktif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Keunggulannya terletak pada fleksibilitas sebagai bahan ajar mandiri, kemudahan bagi guru, dan peningkatan efektivitas pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE. Uji coba dilakukan di MTsN dengan melibatkan 6 siswa (kelompok kecil), 20 siswa kelas VIII (uji lapangan), dan 1 guru. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Instrumen penelitian berupa lembar validasi, angket respons, dan tes. Hasil validasi menunjukkan tingkat kevalidan sangat tinggi, kepraktisan tergolong praktis hingga sangat praktis, dan efektivitas modul ditunjukkan dengan skor N-gain sebesar 0,91 (kategori tinggi).
Implementasi Flashcard Motion-Based dalam PAI untuk Meningkatkan Kemampuan Afektif Peduli Lingkungan pada Siswa ABK Novitasari, Nur Laila; Soraya, Irma; Kurjum, Mohammad
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.30584

Abstract

Abstract: Islamic Religious Education aims to shape students' character, including fostering environmental care attitudes, yet traditional methods are often less effective for students with special needs (ABK) who require tailored approaches. This study evaluates the implementation of motion-based flashcards in Islamic Religious Education to enhance the affective abilities of ABK students concerning environmental care. Employing a literature review method, data were systematically collected from books, journals, and scholarly articles, focusing on Krathwohl’s affective domain theory, Gardner’s Multiple Intelligences theory, characteristics of ABK, and the effectiveness of flashcard media. Data collection utilized a literature review checklist to record key information and a data categorization matrix to organize findings, with inclusion criteria encompassing relevance, recency (published within the last 10 years, except for classical theories), and source credibility, while excluding irrelevant or less credible literature. Data were analyzed using a qualitative-descriptive approach. Findings indicate that motion-based flashcards enhance motivation and internalization of environmental care values among ABK students, despite challenges such as varying motor skills and limited facilities. With adaptations, motion-based flashcards hold potential as an effective inclusive strategy in Islamic Religious Education.Abstrak: Pendidikan Agama Islam bertujuan membentuk karakter siswa, termasuk sikap peduli lingkungan, namun metode tradisional kurang efektif bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK) yang memerlukan pendekatan khusus. Penelitian ini mengevaluasi implementasi flashcard motion-based dalam Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan kemampuan afektif siswa ABK terkait peduli lingkungan. Menggunakan metode studi pustaka, data dikumpulkan dari buku, jurnal, dan artikel, dengan fokus pada teori ranah afektif Krathwohl, teori Multiple Intelligences Gardner, karakteristik ABK, dan efektivitas flashcard. Pengumpulan data dilakukan sistematis menggunakan lembar telaah pustaka dan matriks pencatatan, dengan kriteria inklusi berupa relevansi, aktualitas (10 tahun terakhir, kecuali teori klasik), dan kredibilitas sumber, serta eksklusi untuk literatur tidak relevan. Data dianalisis secara kualitatif-deskriptif. Hasil menunjukkan flashcard motion-based meningkatkan motivasi dan internalisasi nilai peduli lingkungan, meskipun tantangan seperti variasi kemampuan motorik dan keterbatasan fasilitas menghambat. Dengan adaptasi, flashcard motion-based berpotensi menjadi strategi inklusif efektif dalam PAI.
Dampak Kecerdasan Buatan terhadap Kemampuan Menulis Mahasiswa Bahasa Inggris: Tinjauan Literature yang Sistematis Fira, Fira; Ilham, Ilham; Rahmaniah, Rima
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.30444

Abstract

Abstract: The rapid development of artificial intelligence (AI) has brought significant transformation in the world of education, especially in the development of writing skills of English language students. This research aims to analyze the impact of AI on the writing skills of English students through a Systematic Literature Review (SLR) approach. Literature was collected from indexed databases such as Google Scholar, DOAJ, and Scopus within the last 10 years (2013-2024), using relevant keywords. Data analysis techniques were thematic to identify patterns, challenges, and opportunities in the application of AI in learning to write. The results showed that AI plays a role in improving writing skills through automatic feedback, personalized learning, and improved grammar accuracy. However, challenges such as technology dependency, academic ethics, and AI's limitations in understanding academic language contexts remain major concerns. To optimize the benefits of AI, a balanced teaching strategy between technology utilization and direct guidance from lecturers is required. This study provides insights into the integration of AI in writing instruction as well as recommendations for educators in effectively implementing this technology.Abstrak: Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang sangat pesat telah membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengembangan kemampuan menulis siswa bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak AI terhadap kemampuan menulis mahasiswa bahasa Inggris melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Literatur dikumpulkan dari database yang terindeks seperti Google Scholar, DOAJ, dan Scopus dalam 10 tahun terakhir (2013-2024), dengan menggunakan kata kunci yang relevan. Teknik analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola, tantangan, dan peluang dalam penerapan AI dalam pembelajaran menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI berperan dalam meningkatkan kemampuan menulis melalui umpan balik otomatis, pembelajaran yang dipersonalisasi, dan peningkatan akurasi tata bahasa. Namun, tantangan seperti ketergantungan teknologi, etika akademik, dan keterbatasan AI dalam memahami konteks bahasa akademis masih menjadi perhatian utama. Untuk mengoptimalkan manfaat AI, diperlukan strategi pengajaran yang seimbang antara pemanfaatan teknologi dan bimbingan langsung dari dosen. Penelitian ini memberikan wawasan tentang integrasi AI dalam pengajaran menulis serta rekomendasi bagi para pengajar dalam menerapkan teknologi ini secara efektif.
Model Latihan Smash Bola Voli dengan Augmented Reality Rizal, Bayu Thomi; Junaidi, Junaidi; Yusmawati, Yusmawati; Widiastuti, Widiastuti; Wibowo, Tito Parta
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.30637

Abstract

Abstract: This research aims to produce a learning model and test the effectiveness of the learning model for basic volleyball smash techniques for high school students. The model developed in this study is focused on learning volleyball smash for high school students using an augmented reality approach. This research method uses the research and development (R&D) model of Borg and Gall. The research subjects were high school students with a total of 20 students for small trials, 40 students for large trials and an effectiveness test of 80 students consisting of 40 experimental group students and 40 control group students. The test instrument used is a volleyball smash basic technique learning test instrument that has been adapted to each stage of basic motion and has passed the validity test by several experts. The results showed that: (1) the learning model of basic volleyball smash techniques for high school students can be declared very feasible to be applied in learning physical education sports and health at school, (2) the effectiveness test of the volleyball smash basic technique learning model is empirically declared effective and significant in improving the basic technique of volleyball smash very well in high school students. The results of the N-gain test score of the experimental group obtained a Mean value = 63.30 or equal to 63.30% including in the moderately effective category. Meanwhile, the N-gain test results of the control group score obtained Mean = 47.55 or equal to 47.55% are included in the less effective category. So it can be concluded that the learning model for basic volleyball smash techniques with augmented reality is declared effective in improving the learning outcomes of basic volleyball smash techniques very well in high school students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran dan menguji efektifitas model pembelajaran teknik dasar smash bola voli untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Model yang dikembangkan dalam penelitian ini difokuskan pada pembelajaran smash bola voli untuk siswa SMA dengan menggunakan pendekatan augmented reality. Metode penelitian ini menggunakan research and development (R&D) model Borg and Gall. Subyek penelitian adalah siswa sekolah menengah atas dengan jumlah subyek 20 siswa untuk uji coba kecil, 40 siswa untuk uji coba besar dan uji efektifitas sebesar 80 siswa yang terdiri dari 40 siswa kelompok eksperimen dan 40 siswa kelompok kontrol. Instrumen test yang digunakan yaitu instrumen test pembelajaran teknik dasar smash bola voli yang telah disesuaikan dengan setiap tahapan gerak dasar dan telah melewati uji validitas oleh beberapa ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran teknik dasar smash bola voli untuk siswa SMA dapat dinyatakan sangat layak diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah, (2) uji efektifitas model pembelajaran teknik dasar smash bola voli dinyatakan secara empiris efektif dan signifikan dalam meningkatkan teknik dasar smash bola voli dengan sangat baik pada siswa SMA. Hasil uji N-gain Skor kelompok eksperimen diperoleh nilai Mean= 63,30 atau sama dengan 63,30% termasuk dalam kategori cukup efektif. Sedangkan, hasil uji N-gain Skor kelompok kontrol diperoleh nilai Mean= 47,55 atau sama dengan 47,55% termasuk dalam kategori kurang efektif. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran teknik dasar smash bola voli dengan augmented reality dinyatakan efektif meningkatkan hasil belajar teknik dasar smash bola voli dengan sangat baik pada siswa SMA.
Analisis Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, dan Budaya Kerja terhadap Pelaksanaan Absensi Digital di Sekolah Mistam, Mistam; Citriadin, Yudin; Syatriadin, Syatriadin
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31343

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the influence of discipline, work environment, and work culture on the implementation of digital attendance via mobile phones in Central Lombok, as technology plays an increasing role in the efficiency of school administration. This study used a correlational quantitative approach with multiple linear regression analysis, involving 39 respondents consisting of teachers and principals. The results of the analysis show that the regression model simultaneously has a significant effect on the implementation of digital attendance, with a coefficient of determination (R²) of 0.227, which means that the three variables contribute 22.7% to the variation in the implementation of digital attendance. Partially, only work culture showed a statistically significant effect (p < 0.05), while discipline and work environment were not significant. Work culture contributes through the formation of values of professionalism, openness to technology, and collective commitment in carrying out tasks accountably, which supports the consistent use of digital attendance systems. The implications of these findings suggest that strengthening the technology-based work culture is a key factor in the successful implementation of digital systems in the school environment. Further research is recommended to explore additional variables such as digital literacy and leadership style to expand the understanding of the factors that influence the effectiveness of digital attendance.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan, lingkungan kerja, dan budaya kerja terhadap pelaksanaan absensi digital melalui HP di Lombok Tengah, seiring meningkatnya peran teknologi dalam efisiensi administrasi sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan analisis regresi linier berganda, melibatkan 39 responden yang terdiri dari guru dan kepala sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa model regresi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan absensi digital, dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,227, yang berarti ketiga variabel menyumbang 22,7% terhadap variasi pelaksanaan absensi digital. Secara parsial, hanya budaya kerja yang menunjukkan pengaruh signifikan secara statistik (p < 0,05), sedangkan kedisiplinan dan lingkungan kerja tidak signifikan. Budaya kerja berkontribusi melalui pembentukan nilai-nilai profesionalisme, keterbukaan terhadap teknologi, dan komitmen kolektif dalam menjalankan tugas secara akuntabel, yang mendukung konsistensi penggunaan sistem absensi digital. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penguatan budaya kerja berbasis teknologi menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasi sistem digital di lingkungan sekolah. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi variabel tambahan seperti literasi digital dan gaya kepemimpinan untuk memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas absensi digital.
Peran Evaluasi Diri Guru dalam Supervisi Akademik sebagai Upaya Meningkatkan Inovasi Pembelajaran Ripki, Ahmad Jauhari Hamid; Nurhattati, Nurhattati
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31067

Abstract

Abstract: Self-evaluation plays a strategic role in academic supervision, particularly in fostering improvements in learning quality. In the context of private elementary madrasahs in Karawang Regency, teachers' ability to conduct self-evaluation serves as a vital foundation for developing instructional innovations. This study aims to explore how academic supervision is implemented through teacher self-evaluation as a means to encourage innovation in teaching practices. The concept of innovation in this research refers specifically to teachers’ readiness to reflect on their instructional methods and the extent to which such reflections are applied to enhance the learning process. A qualitative approach was employed using purposive sampling, as participants were selected based on specific characteristics aligned with the study's objectives. Data were collected through in-depth interviews, direct observations, and document analysis. The study was conducted between April and September 2024, involving teachers from the Klari District, Karawang Regency. The findings indicate that self-evaluation has a positive impact on the development of learning innovations. This is evident in the implementation of collaborative strategies, the creative integration of digital media, and the refinement of assessment techniques. The reflective process enables teachers to identify both their strengths and areas for improvement, ultimately contributing to the enhancement of classroom learning quality.Abstrak: Evaluasi diri memiliki peran strategis dalam supervisi akademik, terutama dalam mendorong peningkatan mutu pembelajaran. Di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kabupaten Karawang, kemampuan guru dalam melakukan evaluasi diri menjadi landasan penting dalam menciptakan inovasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan supervisi akademik melalui evaluasi diri guru sebagai upaya untuk mendorong pembaruan dalam praktik mengajar. Inovasi yang dimaksud dibatasi pada kesiapan guru dalam merefleksikan praktik pembelajaran serta bagaimana refleksi tersebut diterapkan untuk memperbaiki proses mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling, mengingat karakteristik subjek harus sesuai dengan tujuan studi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan pada April hingga September 2024 dengan partisipan guru-guru dari Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Hasil kajian menunjukkan bahwa evaluasi diri berkontribusi positif terhadap pengembangan inovasi pembelajaran, yang tampak melalui penerapan strategi kolaboratif, pemanfaatan media digital secara kreatif, serta peningkatan metode asesmen yang beragam. Proses refleksi yang mendalam membantu guru mengenali kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, sehingga berdampak pada perbaikan kualitas proses pembelajaran di kelas.
Peran Pesantren dalam Membentuk Karakter Anak dengan Pola Asuh Kurang Ideal Rahmawati, Alfi Nurlaili
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31364

Abstract

Abstract: The practice of placing young children in Islamic boarding schools (pesantren) is becoming increasingly common, particularly among families experiencing dysfunction, such as divorce, the loss of a parent, or limited parental availability due to work demands. Unfortunately, such decisions are often made without fully considering the child's psychosocial readiness. This study aims to explore the role of substitute caregivers in shaping children's character within the pesantren environment. The research is grounded in the diverse family conditions that lead to early placement of children in boarding schools—such as parental death, divorce, or absence due to occupational responsibilities. The study employs a qualitative case study approach, with data collected through observation and interviews. To ensure data validity, the researcher used source triangulation, supported by the Nvivo 14 application. The findings reveal that pesantren assume a caregiving role that goes beyond formal education and religious instruction. Caregivers at pesantren play a central role in character development, including fostering responsibility, honesty, discipline, and religiosity through authoritative approaches, structured routines, exemplary behavior, and supportive interactions. Caregivers' understanding of children's psychosocial conditions forms the foundation for creating a humane caregiving climate. Strategies such as positive affirmation, a guardian system (wali asuh), regular communication with families, and a culture of solidarity among students have been shown to support psychosocial development. The study concludes that adaptive, warm, and consistent psychosocial support management in pesantren can compensate for the lack of parenting in the child's original family and effectively foster the holistic development of character and independence in students.Abstrak: Praktik menitipkan anak usia dini ke pesantren semakin marak terjadi utamanya bagi keluarga yang mengalami disfungsi seperti perceraian, kehilangan salah satu orang tua atau keterbatasan waktu pengasuhan akibat tuntutan pekerjaan. Namun sayangnya keputusan ini sering kali tidak disertai dengan pertimbangan terhadap kesiapan psikososial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran figur pengganti dalam membentuk karakter anak di lingkungan pesantren. Studi ini dilatarbelakangi oleh beragam kondisi keluarga yang menyebabkan anak-anak sedari dini harus diasuh di pesantren, seperti kematian orang tua, perceraian, atau ketidakhadiran orang tua akibat tuntutan pekerjaan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Adapun data penelitian dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Guna memastikan validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dengan bantuan aplikasi Nvivo 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren menjalankan fungsi pengasuhan yang melampaui peran pendidikan formal dan keagamaan. Para pengasuh di pesantren memainkan peran sentral dalam membentuk karakter anak, termasuk tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, dan religiusitas, melalui pendekatan otoritatif, rutinitas yang terstruktur, serta teladan dan interaksi yang suportif. Pemahaman pengasuh terhadap kondisi psikososial anak menjadi fondasi dalam menciptakan iklim pengasuhan yang humanis. Strategi seperti pemberian afirmasi positif, sistem wali asuh, komunikasi berkala dengan keluarga, dan budaya solidaritas antar santri terbukti mendukung perkembangan psikososial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pendampingan psikososial yang adaptif, hangat, dan konsisten di lingkungan pesantren mampu mengompensasi kekurangan pola asuh dalam keluarga asal serta membentuk karakter dan kemandirian santri secara holistik.
Penerapan Strategi Guru dalam Menanamkan Nilai Kejujuran pada Peserta Didik Sekolah Dasar Lebao, Yohana Antonia Nini; Toron, Vinsensius Bawa; Tukan, Petrus
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.31719

Abstract

Abstract: This study aims to describe the strategy of Catholic Religious Education (PAK) teachers in shaping the honest character of students at Penikenek Elementary School. This research is important to do because the value of honesty is the main foundation in the formation of the character of students with integrity, but in practice it is often ignored in everyday life at school. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through interviews, observations, and documentation. the data analysis technique used in this research is the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that honest character is instilled through value learning, habituation, exemplary, and educational sanctions. Teachers act as role models and moral facilitators who instill the value of honesty consistently according to the teachings of the Catholic faith. Despite challenges such as cheating behavior and minor dishonesty, a reflective and humanist approach helps students develop moral awareness. This study recommends strengthening school and parent cooperation, continuous teacher training, and integration of honesty values in all learning processes to form a school culture with character.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) dalam membentuk karakter jujur peserta didik di SDN Penikenek. Penelitian ini penting dilakukan karena nilai kejujuran merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter peserta didik yang berintegritas, namun dalam praktiknya sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman, yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jujur ditanamkan melalui pembelajaran nilai, pembiasaan, keteladanan, dan pemberian sanksi edukatif. Guru berperan sebagai teladan dan fasilitator moral yang menanamkan nilai kejujuran secara konsisten sesuai ajaran iman Katolik. Meskipun ditemukan tantangan seperti perilaku mencontek dan ketidakjujuran kecil, pendekatan yang reflektif dan humanis membantu siswa mengembangkan kesadaran moral. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kerja sama sekolah dan orang tua, pelatihan guru secara berkelanjutan, serta integrasi nilai kejujuran dalam seluruh proses pembelajaran untuk membentuk budaya sekolah yang berkarakter.

Page 2 of 3 | Total Record : 25