cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pendekar.ummat@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram Jln. KH. Ahmad Dahlan, No. 1, Pagesangan, Kota Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter
ISSN : -     EISSN : 26151421     DOI : 10.31764/pendekar
Core Subject : Education,
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang secara khusus menerbitkan hasil penelitian dosen, mahasiswa semester akhir termasuk guru sekolah maupun kegiatan penelitian ilmiah lainnya di bidang pendidikan. Adapun cakupannya meliputi hasil penelitian di bidang matematika dan ilmu alam, teknologi informasi dalam pembelajaran, sosio geografis, agama dan budaya, bahasa dan sastra, serta humaniora. Terbit dua kali setahun yakni bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 307 Documents
Peran Guru IPS dalam Menginternalisasikan Nilai-Nilai Multikulturalisme pada Siswa SMP Hakim, Faisol; Bahrudin, Babul; Anjana, Fika
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.35028

Abstract

Abstract: Indonesia is a multicultural country with diverse ethnicities, religions, cultures, and languages that serve as both a source of richness and a potential source of conflict if not properly managed. Education plays an important role in internalizing the values of multiculturalism. This study aims to analyze the role of social studies (IPS) teachers in internalizing multicultural values and their implementation in students’ social interactions at SMP Negeri 1 Kraksaan. The focus of the research lies on three aspects of the teacher’s role exemplary behavior, teaching and learning activities, and habituation and four dimensions of multicultural values: tolerance, democracy, equality, and pluralism. The study employs a qualitative approach with a case study design, chosen to explore the meanings, experiences, and actions of teachers and students in a contextual manner. Data were collected through interviews, observations, and documentation. The informants consisted of the principal, social studies teachers, and students selected through purposive sampling. Data analysis followed the Miles and Huberman model, which includes data collection, data condensation, data display, and conclusion drawing. Data validity was tested through source, method, and theoretical triangulation. Albert Bandura’s social learning theory served as the analytical foundation. The results show that social studies teachers play an active role in instilling the values of tolerance, democracy, equality, and pluralism through exemplary conduct, the application of inclusive learning strategies, and the habituation of mutual respect. These findings confirm Albert Bandura’s social learning theory, emphasizing that observation and modeling are essential mechanisms in shaping students’ multicultural behavior. Students learn by imitating teachers who demonstrate fairness, openness, and respect for differences. This study contributes to the development of multicultural-based social studies learning practices by highlighting the teacher’s role as a social agent and model of multicultural behavior who fosters an inclusive learning climate, strengthens tolerant attitudes, and cultivates awareness of diversity in schools.Abstrak: Indonesia merupakan negara multikultural dengan beragam suku, agama, budaya, dan bahasa yang menjadi kekayaan sekaligus potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik. Pendidikan berperan penting dalam menginternalisasikan nilai multikulturalisme. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran guru IPS dalam menginternalisasikan nilai-nilai multikulturalisme serta implementasinya dalam interaksi sosial siswa di SMP Negeri 1 Kraksaan. Fokus penelitian ini pada tiga aspek peran guru: keteladanan, KBM, pembiasaan dan empat dimensi nilai multikulturalisme: toleransi, demokrasi, kesetaraan, dan pluralisme. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Pendekatan ini dipilih untuk menggali makna, pengalaman, serta tindakan guru dan siswa secara kontekstual. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Informan terdiri dari kepala sekolah, guru IPS, dan siswa yang dipilih secara purposive. Analisi data menngunakan Miles dan Huberman, yang mencakup pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber, metode, dan teori. Teori belajar social Albert Bandura sebagai landasan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru IPS berperan aktif dalam menanamkan nilai toleransi, demokrasi, kesetaraan, dan pluralisme melalui aspek keteladanan, penerapan strategi pembelajaran inklusif, dan pembiasaan sikap saling menghargai. Temuan ini mengonfirmasi teori belajar sosial Albert Bandura, bahwa proses observasi dan modeling merupakan mekanisme penting dalam pembentukan perilaku multikultural siswa. Siswa belajar meniru perilaku guru yang menunjukkan keadilan, keterbukaan, dan penghargaan terhadap perbedaan. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan praktik pembelajaran IPS berbasis multikulturalisme, dengan menegaskan bahwa guru berperan sebagai agen sosial dan model perilaku multikultural yang mampu membentuk iklim belajar inklusif, memperkuat sikap toleran, dan menumbuhkan kesadaran kebinekaan di sekolah.
Telaah Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang Pendidikan Pranatal: Strategi Membentuk Karakter Sejak Dini Us’an, Us’an; Sriyono, Sriyono; Waldiono, Jenjang
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.36062

Abstract

Abstract: This research aims to examine Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah's thoughts on prenatal education. In implementing character education, it should begin long before the child is formed, which is called prenatal education. Prenatal education determines subsequent development and has implications for the child's behavior when born and growing up. This research uses the literature method (library research) namely by collecting various literature that has a correlation with prenatal education such as books, journals, and discussions relevant to the topic of discussion. Data analysis was carried out using the content analysis method, namely identifying, classifying, and interpreting the ideas of Ibn Qoyyim Al-Jauziyah to gain a deep understanding of prenatal education in shaping character. This research is important because it explores the thoughts of Ibn Qoyyim Al-Jauziyah to strengthen character formation from an early age in a holistic manner based on Islamic values. The results of this study indicate that Ibn Qoyyim Al-Jauziyyah provides a curriculum or concept related to prenatal education for married couples. According to him, prenatal education starts from (1) choosing a life partner, (2) when married, (3) when the child is in the womb (pregnancy), and (4) when the child is born (postpartum). At birth and growing up, educating children remains the responsibility of parents and should minimize the use of violence in educating them, because such violence will have a negative impact on the child's growth and development, especially the child's psychology.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji pemikiran Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah tentang pendidikan pranatal. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, hendaknya dimulai jauh sebelum anak terbentuk yang disebut dengan pendidikan pranatal. Pendidikan pranatal menentukan perkembangan selanjutnya serta memberikan implikasi pada perilaku anak saat dilahirkan dan tumbuh dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan berbagai literatur yang memiliki korelasi dengan pendidikan pranatal seperti buku, jurnal, dan pembahasan yang relevan dengan tema bahasan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginter-pretasikan gagasan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pendidikan pranatal dalam membentuk karakter. Penelitian ini penting karena menggali pemikiran ibnu Qoyyim Al-Jauziyah untuk memperkuat pembentukan karakter sejak dini secara holistik berdasarkan nilai keislaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah memberikan kurikulum atau konsep terkait pendidikan pranatal bagi pasangan suami istri. Menurutnya, pendidikan pranatal dimulai dari (1) memilih pasangan hidup, (2) saat menikah, (3) saat anak dalam kandungan (hamil), dan (4) saat anak lahir (pasca melahirkan). Pada saat lahir dan tumbuh dewasa, mendidik anak tetap menjadi tanggung jawab orang tua dan hendaknya meminimalisir penggunaan kekerasan dalam mendidik mereka, karena kekerasan tersebut akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak terutama psikologis anak.
Resiliensi Pondok Pesantren Salafi terhadap Transformasi Digital dari Perspektif Teori Pilihan Rasional “Studi Kasus Pondok Pesantren Hidayatul Islam” Siddiqah, Fina; Bahrudin, Babul; Winarsih, Nining
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.35270

Abstract

Abstract: The rapid advancement of digital technology has had a significant impact on education, yet not all institutions respond in the same way. This study aims to examine the resilience of Pondok Pesantren Hidayatul Islam, a Salafi Islamic boarding school, in facing digital transformation through the perspective of Rational Choice Theory. The research employed a qualitative case study approach with in-depth interviews, observations, and documentation. Informants included the pesantren’s leader, teachers, students, non-students, parents, and local community members.The findings reveal that the pesantren consistently upholds traditional educational practices, such as the sorogan method, reliance on classical Islamic texts kitab kuning, the use of an independent curriculum, and strict limitations on digital technology. These policies are considered rational strategies to preserve religious values, ethical learning, and the continuity of scholarly transmission sanad. However, the consequences include low digital literacy among students, decreasing public interest, and concerns regarding graduates’ readiness for modern job markets. The study concludes that resistance to digitalization is not a total rejection of progress but a selective adaptation aimed at safeguarding the identity of Salafi education while ensuring its relevance in the modern era.Abstrak: Kemajuan teknologi digital membawa pengaruh besar bagi dunia pendidikan, namun tidak semua lembaga merespons secara seragam. Penelitian ini bertujuan mengkaji resiliensi Pondok Pesantren Hidayatul Islam sebagai pesantren salafi dalam menghadapi arus digitalisasi melalui perspektif Teori Pilihan Rasional. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari pengasuh pesantren, guru, santri, masyarakat non-santri, wali santri, serta warga sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren tetap mempertahankan pola pendidikan tradisional dengan metode sorogan, kitab kuning sebagai rujukan utama, kurikulum mandiri, serta pembatasan penggunaan teknologi. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah rasional untuk menjaga nilai agama, adab, dan kesinambungan sanad keilmuan. Meski demikian, konsekuensi yang muncul antara lain rendahnya literasi digital santri, penurunan minat sebagian masyarakat, dan kekhawatiran terkait kesiapan lulusan di dunia kerja modern. Penelitian menyimpulkan bahwa resistensi terhadap digitalisasi bukanlah bentuk penolakan mutlak, melainkan strategi selektif guna menjaga identitas pendidikan salaf sekaligus mempertahankan relevansinya di era modern
Analisis Kebijakan dan Mutu Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Muluk, Abdul; Sulhan, Ahmad
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.36559

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the development of Islamic education policies and their impact on the quality of education in elementary schools through a Systematic Literature Review (SLR) approach. The literature sources were obtained from Scopus, DOAJ, and Google Scholar databases, limited to publications from the last ten years. The selection process followed the stages of identification, screening, eligibility, and inclusion, resulting in a collection of articles relevant to the research focus. The findings indicate that Islamic education policies have a significant influence on improving the quality of primary education, particularly through three key dimensions: strategic management, curriculum development, and community engagement. In terms of management, policies grounded in Islamic values strengthen institutional vision, governance effectiveness, and school leadership. Within the curriculum dimension, the integration of spiritual, moral, and general knowledge components fosters a more holistic and adaptive learning model aligned with contemporary educational demands. Meanwhile, community involvement and stakeholder participation play an essential role in ensuring the sustainability and effectiveness of policy implementation. This study concludes that well-designed and responsive Islamic education policies are capable of creating a higher-quality learning ecosystem that is relevant, inclusive, and character-oriented for elementary school students. The findings provide important implications for policymakers, educators, and researchers in optimizing the future direction of Islamic education development.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kebijakan pendidikan Islam dan dampaknya terhadap mutu pendidikan di sekolah dasar melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Sumber literatur diperoleh dari database Scopus, DOAJ, dan Google Scholar dengan batasan publikasi sepuluh tahun terakhir. Proses seleksi dilakukan melalui tahapan identifikasi, screening, eligibility, dan inclusion sehingga menghasilkan kumpulan artikel yang relevan dengan fokus penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan Islam memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dasar, terutama melalui tiga aspek utama, yaitu manajemen strategis, pengembangan kurikulum, dan keterlibatan masyarakat. Dalam aspek manajemen, kebijakan berbasis nilai-nilai Islam mendorong penguatan visi kelembagaan, efektivitas tata kelola, dan kepemimpinan kepala sekolah. Pada dimensi kurikulum, integrasi nilai spiritual, moral, dan pengetahuan umum menghasilkan model pembelajaran yang lebih holistik dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Sementara itu, partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan eksternal berperan memperkuat implementasi kebijakan secara berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan bahwa kebijakan pendidikan Islam yang dirancang secara komprehensif dan responsif mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih berkualitas, relevan, dan berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik di tingkat sekolah dasar. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengambil kebijakan, pendidik, dan peneliti dalam mengoptimalkan arah pengembangan pendidikan Islam pada masa mendatang.
Potensi dan Tantangan Implementasi Program Adiwiyata di MI Al-Karim Surabaya dalam Era Kurikulum Merdeka Bariansyah, Almira Adinda; Indriani, Nina; Farisia, Hernik; Unando, Shally Vallagia
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.36069

Abstract

Abstract: This study was conducted to examine the implementation of the Adiwiyata Program, which is increasingly urgent amid growing ecological problems involving the role of elementary schools as the foundation for shaping environmentally conscious character. The purpose of this study was to identify the potential and challenges of implementing the Adiwiyata Program at MI Al-Karim Surabaya in the context of the Merdeka Curriculum. The research used a descriptive qualitative approach with data collection techniques through direct observation in the school environment and in-depth interviews with one of the public relations teachers. Data analysis techniques included data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the main obstacle for the school was the limited green space because the entire area had been paved and there was no sustainable environmental maintenance system. However, internal potential was found, such as the habit of bringing lunch boxes and drinking bottles, recycling activities in P5, and student enthusiasm. The conclusion of this study confirms that with innovative strategies such as vertical gardens and plastic reduction campaigns, the school has a strong opportunity to implement Adiwiyata sustainably.Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji implementasi Program Adiwiyata yang semakin mendesak di tengah meningkatnya permasalahan ekologis yang melibatkan peran sekolah dasar sebagai fondasi pembentukan karakter peduli lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi dan tantangan pelaksanaan Program Adiwiyata di MI Al-Karim Surabaya dalam konteks Kurikulum Merdeka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung di lingkungan sekolah serta wawancara mendalam dengan salah satu guru pengurus humas. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama sekolah adalah keterbatasan ruang hijau karena seluruh area telah dipaving serta belum adanya sistem pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan. Meskipun demikian, ditemukan potensi internal seperti pembiasaan membawa bekal dan botol minum, kegiatan daur ulang pada P5, dan antusiasme siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa dengan strategi inovatif seperti taman vertikal dan kampanye pengurangan plastik, sekolah memiliki peluang kuat untuk mengimplementasikan Adiwiyata secara berkelanjutan.
Efektifitas Pemanfaatan Benda Lokal Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran PAI Ahmadi, Habib; Lubna, Lubna; Wildan, Wildan
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.36266

Abstract

Abstract: Abstract: This study aims to analyze the effectiveness of utilizing local objects as sources and media for Islamic Religious Education (IRE). The study uses a qualitative method with a library research approach that focuses on reviewing literature from various scientific sources, including journals indexed by Google Scholar and Scopus, as well as relevant books published between 2015 and 2025. Data were collected through systematic analysis of previous studies that examined the implementation of learning media based on the surrounding environment in the context of PAI. The results of the study show that the use of local objects has been proven effective in improving students' understanding of religious concepts, learning motivation, and active involvement. This approach allows students to relate Islamic values to the social and cultural realities in their environment, making learning more contextual, applicable, and meaningful. The scientific contribution of this study lies in its comprehensive synthesis, which affirms the position of local objects not only as visual media or learning aids, but as an epistemic framework that connects the construction of Islamic knowledge with the life experiences of students. This novelty reinforces the theoretical argument that context-based PAI learning is capable of expanding the student-centered learning paradigm towards a humanistic, constructivist, and culturally-rooted pedagogical approach. Practically, these findings have important implications for the development of Islamic education learning design, namely the need for teachers to utilize the environment as a laboratory of values, so that religious learning can function more effectively in shaping the religious and social character of students. Thus, the utilization of surrounding objects becomes a strategic innovation that is not only educationally relevant but also adaptive to the needs of 21st-century learning based on context and real experiences.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pemanfaatan benda lokal sebagai sumber dan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research yang berfokus pada telaah literatur dari berbagai sumber ilmiah, termasuk jurnal terindeks Google Scholar dan Scopus serta buku-buku relevan yang diterbitkan pada rentang 2015–2025. Data dikumpulkan melalui analisis sistematis terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang mengkaji implementasi media pembelajaran berbasis lingkungan sekitar dalam konteks PAI. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan benda lokal terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep keagamaan, motivasi belajar, dan keterlibatan aktif peserta didik. Pendekatan ini memungkinkan siswa mengaitkan nilai-nilai Islam dengan realitas sosial dan budaya di lingkungan mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, aplikatif, dan bermakna. Kontribusi ilmiah penelitian ini terletak pada sintesis komprehensif yang menegaskan posisi benda lokal tidak hanya sebagai media visual atau pendukung pembelajaran, tetapi sebagai kerangka epistemik yang menghubungkan konstruksi pengetahuan Islam dengan pengalaman hidup peserta didik. Novelty ini memperkuat argumentasi teoritis bahwa pembelajaran PAI berbasis konteks lokal mampu memperluas paradigma student-centered learning menuju pendekatan pedagogis yang humanis, konstruktivistik, dan berakar pada budaya. Secara praktis, temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan desain pembelajaran PAI, yakni perlunya guru memanfaatkan lingkungan sebagai laboratorium nilai, sehingga pembelajaran agama dapat berfungsi lebih efektif dalam membentuk karakter religius dan sosial peserta didik. Dengan demikian, pemanfaatan benda sekitar menjadi inovasi strategis yang tidak hanya relevan secara edukatif, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan pembelajaran abad 21 yang berbasis konteks dan pengalaman nyata.
Manajemen Pesantren dalam Menghadapi Era Digital Kuswari, Lalu Ahmad Atam; Citriadin, Yudin
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i4.36664

Abstract

Abstract: This study aims to describe the role of pesantren management in facing the digital era with a focus on pesantren management and strategies in facing the digital era. The type of research used is a literature study, where researchers collect and analyze data from various relevant literature, both in the form of books, journal articles, research reports, and other scientific sources. Based on the results of the literature review, the researcher concluded that pesantren in facing the digital era is carried out by conveying moral messages through social media, using mobile applications to learn books, strengthening ukhuwah between students through social media communities and using digital platforms to teach traditional values such as aswaja. Thus, Islamic boarding schools in the digital era need to have readiness, adaptation, and innovation technically and spiritually, in order to remain relevant and contribute to the development of students in the modern era.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran manajemen pesantren dalam menghadapi era digital dengan fokus pada manajemen dan strategi pesantren dalam menghadapi era digital. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, dimana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai literatur yang relevan, baik berupa buku, artikel jurnal, laporan penelitian, maupun sumber ilmiah lainnya. Berdasarkan hasil kajian literatur, peneliti menyimpulkan bahwa pesantren dalam menghadapi era digital dilakukan dengan penyampaian pesan moral melalui media sosial, penggunaan aplikasi mobile untuk belajar kitab, penguatan ukhuwah antar santri melalui komunitas media sosial dan pemanfaatan platform digital untuk mengajarkan nilai-nilai tradisional seperti aswaja. Dengan demikian, pesantren di era digital perlu memiliki kesiapan, adaptasi, dan inovasi secara teknis maupun spiritual, agar tetap relevan dan berkontribusi bagi perkembangan santri di era modern.