cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Pengaruh Waktu dan Metode Fermentasi Terhadap Kandungan C, N, P, K dalam Pupuk Organik Cair dari Limbah Air Kelapa Tua, Limbah Buah-Buahan dan Molase Nada, Dionisia Hariani; Abi, Faustina De Yesu Prisila; Nadut, Anggelinus
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.498

Abstract

Salah satu isu krusial yang dihadapi sektor pertanian saat ini adalah meminimalisasi dampak lingkungan tanpa memengaruhi hasil pertanian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan pupuk organik cair (POC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu dan metode fermentasi terhadap kandungan unsur hara yaitu karbon, nitrogen, fosfor dan kalium (CNPK) dalam POC dari limbah air kelapa tua, limbah kulit buah-buahan yaitu pisang kepok, nanas dan semangka, serta molase. Metode fermentasi yang digunakan yaitu aerob dan anaerob, dengan waktu fermentasi selama 21 hari. POC yang diperoleh dari hasil fermentasi menggunakan kedua metode tersebut diamati parameter fisiknya berupa aroma dan warna, sedangkan untuk parameter kimianya akan diukur pH, kandungan C-organik, nitrogen, fosfor dan kalium. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan standar pupuk organik berdasarkan Indonesian Standards No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. Hasil yang diperoleh menunjukkan beberapa parameter yaitu aroma, warna, kadar C-organik dan kadar nitrogen telah memenuhi standar yang berlaku, sedangkan nilai pH, kadar fosfor dan kalium belum memenuhi standar yang berlaku. Rata-rata hasil yang diperoleh memperlihatkan metode fermentasi POC secara aerob memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan metode fermentasi secara anaerob.
Hubungan Modal Sosial, Modal Insani, dan Orientasi Kewirausahaan dalam Mendukung Ketahanan Bisnis pada Industri Kopi Bubuk di Kabupaten Tanah Datar Triana, Lora; Syahni, Rahmat; Nofialdi, Nofialdi; Yeni, Yulia Hendri
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.508

Abstract

Peningkatan produksi kopi, menjadi peluang terhadap perkembangan industri pengolahan kopi di Indonesia. Industri harus memiliki kemampuan bertahan, karena dihadapkan pada gangguan secara internal dan eksternal yang akan mengancam keberlanjutan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan bisnis pada sentra kopi bubuk lokal di Nagari Koto Tuo, Kabupaten Tanah Datar, dengan mendeskripsikan hubungan modal sosial, modal insani, dan orientasi kewirausahaan terhadap ketahanan bisnis. Nagari Koto Tuo dipilih sebagai wilayah penelitian karena 75% masyarakat Nagari Koto Tuo merupakan pelaku usaha kopi bubuk. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 pelaku usaha kopi bubuk di Nagari Koto Tuo. Variabel penelitian yaitu modal sosial (X1), modal insani (X2), orientasi kewirausahaan (X3), dan ketahanan bisnis (Y). Setiap variabel penelitian diinterpretasikan secara statistik deskriptif berdasarkan nilai masing-masing variabel dan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial memiliki nilai variabel 72%, modal insani memiliki nilai variabel 87%, orientasi kewirausahaan memiliki nilai variabel 53%, dan ketahanan bisnis memiliki nilai variabel 71% dari hasil 100% yang diharapkan. Selanjutnya hasil uji Korelasi Pearson Product Moment menunjukkan modal insani berhubungan positif dengan ketahanan bisnis dan kategori hubungan sangat rendah, orientasi kewirausahaan berhubungan positif dengan ketahanan bisnis dan kategori hubungan kuat, sedangkan modal sosial berhubungan negatif dengan ketahanan bisnis dan kategori hubungan sangat rendah. Dalam hal ini, pelaku usaha harus lebih maksimal dalam meningkatkan modal insani yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman serta orientasi kewirausahaan yang meliputi inovatif, proaktif, dan berani mengambil resiko.
Rancang Bangun Alat Pemeras Santan Portable Dengan Sistem Ulir Horizontal Herdian, Fithra; Ernita, Yuni; Hasman, Elvin; Novita, Sri Aulia; Allen, Rio Valery
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.391

Abstract

Santan kelapa adalah komoditas pertanian serbaguna, terutama sebagai bahan makanan dalam hidangan dan minuman, dengan nilai ekonomi yang tinggi. Berbagai desain mesin telah dikembangkan untuk mendukung industri pengolahan santan. Salah satu metode tersebut adalah ekstraksi mekanis menggunakan proses pengepresan. Makalah ini menyajikan desain dan pengembangan alat ekstraktor santan kelapa portabel dengan sistem ulir horizontal. Setelah desain selesai, dilakukan pengujian kinerja dan evaluasi ekonomi, yang menunjukkan kapasitas rata-rata sebesar 11,3 kg/jam dan titik impas (BEP) sebesar 2.925,57 kg/tahun. Mesin ini juga mencapai hasil rendemen hingga 76%. Pengujian kinerja lebih lanjut menunjukkan bahwa suhu air secara signifikan memengaruhi proses ekstraksi sebagai katalis. Secara khusus, penggunaan air mendekati titik didih menghasilkan hasil optimal. Mesin portabel ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan teknologi usaha mikro dan kecil dalam pengolahan santan kelapa.
Desain Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Karst Gunungkidul: Integrasi Pemanenan Air, Akuakultur, dan Irigasi Tetes Bimantio, Mohammad Prasanto; Noviyanto, Amir; Jaya, Galang Indra; Raharjo, Dedy Tri; Keviana, Agesty
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.455

Abstract

Lanskap karst seperti di Gunungkidul, Yogyakarta, menghadapi tantangan serius dalam sektor pertanian akibat kelangkaan air dan kondisi tanah yang dangkal serta mudah tererosi. Keterbatasan ini menghambat produktivitas pertanian dan ketahanan terhadap variabilitas iklim. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pertanian berkelanjutan yang secara khusus disesuaikan dengan karakteristik wilayah karst. Sistem yang dikembangkan mengintegrasikan pemanenan air hujan, ekstraksi air tanah yang terkendali, akuakultur, dan irigasi tetes. Penerapan dilakukan di Desa Sumbergiri, Gunungkidul. Air hujan dikumpulkan dari atap bangunan dan disimpan untuk digunakan saat musim kemarau, sehingga mengurangi ketergantungan pada air tanah. Air tanah diambil melalui sumur dalam dengan pompa bertenaga surya sebagai sumber cadangan. Limbah akuakultur yang kaya nutrisi dimanfaatkan untuk mengairi tanaman melalui sistem irigasi tetes yang menyalurkan air langsung ke zona akar tanaman secara efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan terintegrasi ini meningkatkan efisiensi penggunaan air, mendukung daur ulang nutrisi, dan meningkatkan hasil panen, bahkan selama musim kemarau. Sistem ini menawarkan model yang dapat direplikasi untuk pertanian berkelanjutan di wilayah karst dan daerah yang kekurangan air.
Seed Vigor Improvement of Red Chili Seeds (Capsicum annuum L.) Using Spirulina platensis as Seed Priming Agent Samtani, Kariena; Rahmawati, Fitri Ayu; Pratiwi, Indah Wahyu; Atuillah, Nuning; Hidayatullah, Reza Aris; Sabiku, Dewi Fatmawaty; Azizah, Maria; Prasetyo, Hari; Suwardi, Suwardi; Sulistyono, Nantil Bambang Eko; Bintoro, M.; Adnan, Moch. Rosyadi
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.456

Abstract

Red chili is a crucial horticultural crop in Indonesia. The increasing demand for high-quality chili necessitates seeds with optimal germination and growth. Spirulina platensis, a microalgae species, can be cultivated in waste media such as Sugar Mill Effluent (SME). Moreover, Spirulina contains phytohormones that can stimulate seed germination. This study investigated the impact of various concentrations and soaking times of S. platensis solution on red chili seed quality. A factorial Completely Randomized Design (CRD) was employed with 5 levels of microalgae biomass concentration: control (untreated seeds), 0, 30, 45, and 60% and 3 levels of soaking time: 1, 2, and 3 hours. Data analysis involved ANOVA and Bonferroni post-hoc tests at a 5% level using GraphPad Prism version 5.01. The results demonstrated seed priming application using S. platensis significantly enhanced seed vigor. The S. platensis treatment at 60% concentration for 2 hours significantly reduced MGT by 1 day, while 30%-2 hours and 60%-3 hours treatments exhibited the highest germination rate (100%), vigor index (49.17% in 30%-2 hours), seed growth simultaneity (85.56% in 60%-2 hours and 83.33% in 30%-2 hours), and growth rate (11.48% in 60%-3 hours and 11.11% in 30%-2 hours), with the 60%-3 hours treatment showing the longest shoot (2.73 cm) and radicle (8.13 cm) lengths, compared to the control. These findings suggest that S. platensis priming can be a promising approach for improving seed quality and crop establishment.
Uji Daya Hasil Genotipe cabai Rawit di Lahan Pasca Penambangan Timah Bangka Elmiah, Elmiah; Mustikarini, Eries Dyah; Lestari, Tri; Syukur, Muhammad
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.459

Abstract

Cabai rawit merupakan sayuran pedas yang penting bagi masyarakat. Tanaman cabai rawit perlu dikembangkan pada lahan marginal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Uji adaptasi tanaman cabai di lahan pasca tambang timah dilakukan untuk mendapatkan genotipe yang toleran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola adaptasi serta daya hasil genotipe yang paling toleran dari 13 genotipe pada lahan pasca penambangan timah. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu Desa Benteng, Kecamatan Pangkalan Baru Bangka Tengah. Metode penelitian yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga ulangan dengan bahan penelitian adalah 10 genotipe cabai rawit dan 3 varietas pembanding koleksi IPB. Pengamatan terdiri dari kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif menghasilkan data kuantitatif yang akan dianalisis Varians (Anova) kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significant Increase (LSI). Hasil penelitian menunjukkan genotipe uji berpengaruh nyata pada karakter tinggi tanaman dan berpengaruh sangat nyata pada karakter lebar tajuk, umur berbunga, umur panen, panjang buah, bobot buah perbuah, jumlah buah pertanaman dan bobot buah pertanaman. Uji LSI pada genotipe cabai rawit menunjukkan hasil tertinggi pada genotipe F63723407-28-6-2 sebesar 87,25 g. ”Genotipe F63723407-28-6-2 lebih unggul terhadap kondisi lahan pasca tambang timah yang di tunjukkan pada beberapa karakter penting pertumbuhan dan hasil genotipe tanaman tersebut.
Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) dan Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Mortalitas dan Efektifitas Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci) sebagai Biopestisida Tanaman Tomat (Solanum lycopersicium) Tambun, Miduk Leonardo; Salbila, Syasya; Khairani, Cut Anisa; Syabrina, Annisa; Sarjani, Tri Mustika
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.464

Abstract

Penggunaan pestisida sintetis secara luas berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, termasuk resistensi hama dan pencemaran ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mortalitas dan efektivitas insektisida dari ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dan serai (Cymbopogon citratus), serta kombinasinya sebagai biopestisida alami dalam pengendalian kutu kebul (Bemisia tabaci) pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan untuk menentukan perbedaan signifikan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki tingkat mortalitas tertinggi (95%), diikuti oleh kombinasi ekstrak (63%) dan ekstrak serai (58%), dengan nilai signifikansi uji ANOVA (P = 0,000 < 0,05). Dari segi efektivitas insektisida, ekstrak daun pepaya mencapai 97%, sedangkan kombinasi ekstrak dan ekstrak serai masing-masing mencapai 77% dan 74%, dengan hasil uji non-parametrik menunjukkan nilai signifikansi (P = 0,001 < 0,05). Berdasarkan kriteria efektivitas insektisida (≥50% dikategorikan efektif), hasil ini mengindikasikan bahwa ekstrak daun pepaya dan serai berpotensi sebagai alternatif insektisida alami yang ramah lingkungan, menggantikan pestisida sintetis yang berisiko bagi ekosistem dan kesehatan manusia.
Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Perkebunan Tebu Rakyat di Indonesia: Tinjauan Literatur Putra, Rivandi Pranandita; Dewi, Vita Ayu Kusuma; Rahma, Melati Julia
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.485

Abstract

Perubahan iklim menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah sektor pertanian. Salah satu jenis tanaman yang terdampak adalah tebu. Tebu merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Dalam menghadapi perubahan iklim, petani tebu perlu menerapkan berbagai strategi adaptasi dan mitigasi agar produksi dan produktivitas tebu tidak mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya adaptasi dan mitigasi yang dapat diterapkan petani tebu dalam menghadapi perubahan iklim. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui metode studi literatur pada bulan November 2024 hingga Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai strategi adaptasi dan mitigasi yang dapat dilakukan petani tebu dalam menghadapi perubahan iklim. Strategi adaptasi meliputi penyesuaian jadwal tanam, pengembangan varietas tebu toleran, manajemen irigasi, penggunaan mulsa, pengelolaan organisme pengganggu tanaman berkelanjutan, pemanfaatan teknologi modern, dan pemanfaatan artificial intelligence (AI). Beberapa strategi mitigasi meliputi praktik konservasi tanah, pelatihan dan edukasi, serta pemanfaatan AI. Implementasi berbagai strategi adaptasi dan mitigasi tersebut diharapkan dapat membantu petani tebu untuk meminimalkan dampak negatif perubahan iklim terhadap tebu serta menjaga keberlanjutan produksi tebu. Hal ini juga penting untuk memastikan budidaya tebu tetap memberikan keuntungan bagi para petani tebu walaupun pada kondisi iklim yang berubah.
Kesesuaian lahan untuk Komoditas Tebu, Matoa, Vanili dan Jagung di wilayah Wonosalam, Jombang, Jawa Timur Jeni, Ken Bening Jiwa; Maroeto, Maroeto; Solekhah, Bella Agit; Sholikah, Dinna Hadi; Rosmala, Karina Inassyiva
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.486

Abstract

Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memiliki potensi agrikultur tinggi berkat ekosistem yang beragam, topografi variatif, iklim sejuk, dan jenis tanah yang mendukung. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Evaluasi kesesuaian lahan diperlukan untuk mengembangkan komoditas strategis seperti tebu, matoa, vanili, dan jagung, yang memiliki prospek pasar menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, untuk empat komoditas utama, yaitu tebu, matoa, vanili, dan jagung. Metode penelitian mencakup survei lapangan, pengambilan sampel tanah, analisis laboratorium, dan evaluasi menggunakan pendekatan sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan di wilayah ini diklasifikasikan ke dalam kategori cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3), tergantung pada komoditas dan parameter lahan yang dianalisis. Faktor pembatas utama meliputi curah hujan, kandungan K2O yang rendah, pH tanah, N-total, drainase, dan kemiringan lereng. Beberapa kendala tersebut dapat diatasi melalui pemberian pupuk yang tepat dan penerapan teknik konservasi tanah seperti terasering atau agroforestri. Penelitian ini memberikan rekomendasi ilmiah untuk pengelolaan lahan secara optimal, dengan memperhatikan efisiensi sumber daya dan keberlanjutan lingkungan. Hasil evaluasi diharapkan menjadi acuan bagi pengambil kebijakan, petani, dan pihak terkait dalam mengembangkan sektor agrikultur berbasis potensi lokal di Wonosalam. Pendekatan ini juga dapat diterapkan di wilayah lain dengan karakteristik lahan serupa untuk mendukung pertanian yang produktif.
Formulasi Pupuk Organik Cair Berkelanjutan dari Limbah Air Tambak Udang dengan Modifikasi Eco-Enzyme untuk Optimasi Pertumbuhan Tanaman Cabai Septarini, Shofwatunnida'; Darmawan, M. Iman; Amni, Ziadatul; Afriani, Bq. Nurussyifa
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.496

Abstract

Penggunaan pupuk organik cair (POC) menjadi alternatif yang berkelanjutan dalam sektor pertanian untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta meminimalkan dampak lingkungan akibat limbah pertanian dan akuakultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi POC berbasis limbah air tambak udang yang dimodifikasi dengan eco-enzyme guna meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annuum). Proses fermentasi dilakukan dengan berbagai komposisi bahan organik, termasuk kulit pisang, kulit nanas, sisa nasi, dan gula, yang dikombinasikan dengan limbah tambak udang sebagai sumber nutrisi utama. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa POC yang dihasilkan memiliki kandungan nitrogen total sebesar 2,23%, karbon organik 3,13%, fosfor (P₂O₅) 0,28%, dan kalium (K₂O) 0,13%, dengan rasio C/N yang optimal untuk mendukung aktivitas mikroorganisme tanah. Uji aplikasi terhadap tanaman cabai dilakukan selama 10 minggu untuk mengamati pertumbuhan tinggi tanaman pada berbagai perlakuan POC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan POC berbasis limbah tambak udang mengalami peningkatan pertumbuhan yang lebih signifikan dibandingkan kontrol, terutama pada perlakuan dengan komposisi optimal. Formulasi ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi residu berbahaya yang terdapat dalam limbah tambak udang melalui proses biodegradasi yang dipercepat oleh eco-enzyme. Dengan demikian, pemanfaatan limbah air tambak udang yang dikombinasikan dengan teknologi fermentasi berbasis eco-enzyme berpotensi menjadi solusi inovatif dalam mendukung pertanian organik dan meningkatkan produktivitas tanaman secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari limbah akuakultur.