cover
Contact Name
Agus Riyanto
Contact Email
aagusriyanto105@gmail.com
Phone
+6281227115446
Journal Mail Official
stikesbh03@gmail.com
Editorial Address
STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 RT. 012 RW. 002 Kebun Tebeng, Ratu Agung Bengkulu 38227 Telp./Fax. 0736-23422, Website : stikesbhaktihusada.ac.id
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Mitra Raflesia (Journal of Health Science)
Core Subject : Health,
MITRA RAFLESSIA Journal of Health Science is an international, open access, peer reviewed and evidence-based scientific journal published by STIKES BAKTI HUSADA BENGKULU. The Journals mission is to promote excellence in nursing and a range of disciplines and specialties of allied health professions. It welcomes submissions from international academic and health professionals community. The Journal publishes evidence-based articles with solid and sound methodology, clinical application, description of best clinical practices, and discussion of relevant professional issues or perspectives. Articles can be submitted in the form of research articles, reviews, case reports, and letters to the editor or commentaries. The Journals priorities are papers in the fields of nursing, physical therapy, medical laboratory science, environmental health, and medical imaging and radiologic technologies. Relevant articles from other disciplines of allied health professions may be considered for publication. This journal is indexed or abstracted by Google Scholar
Articles 185 Documents
FAKTOR RISIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA Fakhira, Avisha; Wihandono, Asdi; Umiastuti, Pirlina
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan data terbaru dari Global Cancer Observatory 2020, sekitar 65 ribu wanita Indonesia telah dan masih berjuang melawan kanker payudara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kanker payudara merupakan salah satu jenis masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian lebih, terutama oleh para Wanita. Terdapat faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia. Walaupun belum diketahui secara pasti, penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor risiko penggunaan kontrasepsi hormonal pada kejadian kanker payudara di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis penelitian analitik. Rancangan penelitian observasional dengan pendekatan case control. Studi ini dilakukan dengan membandingkan kelompok kasus pasien dengan kanker payudara dan kelompok kontrol yaitu pasien tanpa kanker payudara. Perhitungan sampel penelitian menggunakan perhitungan Fleiss dengan CC (Continuity Correction), diperoleh total besar sampel sebanyak 114 (kelompok kasus yakni penderia kanker payudara sebanyak 57 dan kelompok kontrol yakni bukan penderita kanker payudara sebanyak 57). Variabel yang diamati yaitu penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral, AKDR, injeksi, implan, lama penggunaan kontrasepsi hormonal, serta kejadian riwayat kanker payudara. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.Hasil : Berdasarkan hasil analisis diketahui jika dari keempat KB hormonal yakni oral, AKDR, injeksi, dan implan, yang memiliki faktor risiko terhadap kejadian kanker payudara adalah KB hormonal jenis injeksi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai p value dari hasil analisis bivariat dan multivariat (0,015, 0,013, dan 0,021) < 0,05, serta nilai OR 3,041, 3,306, dan 2,756Simpulan : Dapat dikatakan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal jenis injeksi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara sebesar 3 kali (ada peningkatan risiko penyakit dengan adanya peningkatan paparan) dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal jenis injeksi Kata Kunci : Kontrasepsi Hormonal, Kejadian Kanker Payudara
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN STUNTING DIDESA PAGARDIN DAN TANJUNG DALAM KECAMATAN ULOK KUPAI BENGKULU UTARA Oktavia, Wulan; Widada, Agus; Marwanto, Adriana; Gazali, Moh.
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.339

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Argamakmur Bengkulu Utara bulan Agustus 2021, sebanyak dua ratus dua belas balita dengan kasus stunting yang masih tinggi. Faktor penyebab stunting  dapat terjadi dari berbagai aspek salah satunya adalah kondisi fisik rumah dan pengelolaan sampah, sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan pengelolaan sampah dengan kejadian stunting.Metode : Penelitian ini menggunakan studi penelitian Deskriptif  Analitik, dengan desain case control. Sampel yang dibutuhkan adalah enam puluh balita dengan tiga puluh kelompok kasus dan tiga puluh kelompok kontrol. Instrument yang digunakan adalah kuisioner dan ceklis. Analisis data menggunakan uji statistik chi square.Hasil : Hasil data bivariat didapatkan ada hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian stunting (p=0,002) dengan (OR=6,90 CI=95% 2,16-22,09), tidak ada hubungan pengelolaan sampah rumah tangga dengan kejadian stunting (p=0,111) dengan (OR=2,75 CI=95% 0,93-8,10).Simpulan : Diharapkan bagi masyarakat untuk selalu membuka jendela disaat siang hari agar ruangan rumah tidak lembab dan mendapatkan cahaya yang cukup, selalu membersihkan lantai rumah agar terhindar dari debu serta virus, dan diharapkan masyarakat juga dapat menyediakan tempat sampah agar sampah-sampah dapat dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dibakar dan tidak mengakibatkan sampah berserakan yang dapat mengakibatkan munculnya lalat.Kata Kunci : Kondisi Fisik Rumah, Pengelolaan Sampah, Stunting ABSTRACTBackground : Stunting is a condition of growth failure in children (body and brain growth) due to malnutrition for a long time. Based on data from the North Bengkulu Argamakmur Health Service in August 2021, as many as two hundred and twelve toddlers with stunting cases were still high. Factors causing stunting can occur from various aspects, one of which is water, sanitation and hygiene (WASH), which consists of drinking water sources, physical quality of drinking water, latrine ownership, waste management and physical condition of the house, so that it can increase the risk of diarrhea. The purpose of this study was to determine the relationship between the physical condition of the house and waste management with the incidence of stunting. Methods : This research method uses a descriptive analytical research study, with a case control design. The samples needed were sixty children under five with thirty case groups and thirty control groups. The instruments used were questionnaires and checklists. Data analysis used chi square statistical test. Results :  The results of bivariate data showed that there was a relationship between the physical condition of the house and the incidence of stunting (p = 0.002) with (OR = 6.90 CI = 95% 2.16-22.09), there is no relationship between household waste management and stunting (p = 0.111) with (OR = 2.75 CI = 95% 0.93-8.10).Conclusion : Suggestions It is expected that the community always opens the window during the day so that the house is not humid and gets enough light, always cleans the floor of the house to avoid dust and viruses, and it is hoped that the community can also provide trash bins so that garbage can be collected first before being burned. and does not result in scattered garbage that can result in the emergence of flies.Keywords: Physical Condition of the House, Waste Management, Stunting  
PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN MANIS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU Nafratilova, Mercy; Wijaya, Andra Saferi
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.422

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Kasus Diabetes Melitus (DM) pada anak mengalami peningkatan 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir. Peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan jumlah anak yang mengalami obesitas dan kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan anak sekolah dasar dalam mengkonsumsi makanan dan minuman manis di Kota Bengkulu. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Populasi adalah anak sekolah dasar di Kota Bengkulu, teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan jumlah sampel 112 orang anak usia 9-12 tahun. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai frekuensi, jenis makanan dan minuman manis yang dikonsumsi anak. Data diolah dengan program computer, disajikan secara univariat dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil : Hasil penelitian diperoleh frekuensi konsumsi makan dan minuman manis anak sekolah dasar yaitu setiap hari (36,6%), 2-3 kali/minggu (48,2%), dan 1 kali/minggu (15,2%). Jenis makanan manis yang sering dikonsumsi yaitu donat, permen, coklat, es krim, biskuit, jelly, roti, pancake, dan pie. Sedangkan jenis minuman manis yang banyak dikonsumsi oleh anak adalah es teh manis kemasan, minuman boba, minuman berenergi, jus kemasan, pop ice, dan es cappuccino. Simpulan : Peran orangtua dan guru disekolah penting dalam memonitor dan menjaga asupan makanan dan minuman manis pada anak tidak melebihi batas yang direkomendasikan. Anak juga perlu dibekali pengetahuan mengenai perilaku konsumsi makanan dan minuman manis yang benar. Kata kunci: anak sekolah dasar, makanan dan minuman manis, DM tipe 2, obesitasABSTRACTBackground : Cases of Diabetes Mellitus (DM) in children have increased 70 times more in the last 13 years. This increase is associated with an increase in the number of children who are obese and the habit of consuming sweet foods and drinks. This study aims to determine the habits of elementary school children in consuming sweet foods and drinks in Bengkulu City. Methods : This type of research is descriptive quantitative with a survey method. The population is elementary school children in Bengkulu City, the sampling technique used is purposive sampling with a sample size of 112 children aged 9-12 years. The research instrument uses a questionnaire containing questions about the frequency, type of sweet foods and drinks consumed by children. Data is processed with a computer program, presented univariately in the form of tables and narratives. Results : The results of the study obtained the frequency of consumption of sweet foods and drinks by elementary school children, namely every day (36.6%), 2-3 times / week (48.2%), and 1 time / week (15.2%). The types of sweet foods that are often consumed are donuts, candy, chocolate, ice cream, biscuits, jelly, bread, pancakes, and pies. Meanwhile, the types of sweet drinks that are widely consumed by children are packaged sweet iced tea, boba drinks, energy drinks, packaged juices, pop ice, and iced cappuccino. Conclusion : The role of parents and teachers at school is important in monitoring and maintaining the intake of sweet foods and drinks in children does not exceed the recommended limits. Children also need to be equipped with knowledge about the correct behavior of consuming sweet foods and drinks. Keywords : elementary school children, sweet foods and drinks, DM type 2, obesity
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH AIR TAHU, DAUN LAMTORO DAN BATANG PISANG TERHADAP KADAR C – ORGANIK Ramadhani, Ramadhani; Mualim, Mualim
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i1.380

Abstract

AbstractTofu liquid waste contains a lot of organic matter compared to organic matter. The protein content of tofu liquid waste reaches 40-60%, carbohydrates 25-50% and fat 10%. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of liquid organic fertilizer (LOP) from tofu waste water, lamtoro leaves, and banana stems on c-organic content. The type of research carried out in this study was a type of quasi-experimental research (quasi experiment). In this study design consisted of 3 different treatment groups. Based on table 4.1, the highest average C-Organic content was produced from liquid organic fertilizer (LOP) of tofu waste water combined with lamtoro leaves and banana stems with a treatment of 5 : 0.5 : 0.5 kg, 5 : 1 : 1 kg and 5 : 1.5 : 1.5 kg, namely in treatment 5: 0.5 with an average yield of 8.0. these results are close to the standard C-Organic content with a minimum quality stage of 10. Based on the results of the study, the results of the ANOVA test obtained p = .144 > 0.05 which means that statistically Ha is rejected and Ho is accepted, so it can be concluded that there is no significant difference Significant addition of variations in doses of banana stems 0.5, 1 and 1.5 kg to the addition of C-Organic content in tofu wastewater liquid organic fertilizer. It is hoped that the community can take advantage of waste / waste as an alternative to reducing waste and implementing the use of liquid organic fertilizer. AbstrakLimbah cair tahu banyak mengandung bahan organik dibandingkan bahanan organik. Kandungan protein limbah cair tahu mencapai 40-60 %, karbohidrat 25-50 %, dan lemak 10 %. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh kombinasi pupuk organik cair (POC) limbah air tahu, daun lamtoro, dan batang pisang terhadap kadar C-Organik. Jenis penelitian yang di lakukan pada penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Dalam rancangan penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan yang berbeda. Berdasarkan tabel 4.1 rata - rata kadar C-Organik yang paling tinggi dihasilkan dari pupuk organik cair (POC) limbah air tahu kombinasi daun lamtoro dan batang pisang dengan perlakuan 5 : 0.5 : 0,5kg, 5 : 1 : 1kg dan 5 : 1.5 : 1,5kg, yaitu pada perlakuan 5 : 0.5  dengan hasil rata – rata  8.0. hasil tersebut mendekati standar kadar C-Organik dengan stadium mutu minimum 10. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji uji anova didapatkan p = .144 > 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan penambahan variasi dosis batang pisang 0.5, 1 dan 1.5 kg terhadap penambahan kadar C-Organik dalam pupuk organik cair air limbah tahu. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sampah/limbah sebagai alternatif pengurangan sampah dan menerapkan pengunaan pupuk organik cair.Kata kunci : Pupuk Organik Cair (POC), Limbah Air Tahu, Kadar C – Organik
EFEKTIVITAS SERBUK BIJI KELOR (Moringa Oleifera) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI UNTUK MENURUNKAN KEKERUHAN PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK Gustina, Mely; Adeko, Riang; Mardiana, Winda
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dimana tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil pemeriksaan sampel kekeruhan untuk kadar kekeruhan yaitu 39,36 mg/L. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari pemanfaatan serbuk biji kelor dalam proses pengembangan penurunan kekeruhan air sumur gali di Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu.Metode : Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah semi eksperimen, dengan rancangan penelitian pretest posttest design (Sugiono, 2017). Data primer yang diperoleh peneliti melalui observasi dan pengukuran kadar kekeruhan dari sumur gali warga di RT 08 kelurahan padang serai, sebelum pemberian serbuk biji kelor (Moringa Oleifera) dan setelah pemberian serbuk biji kelor (Moringa Oleifera)Hasil : Hasil penelitian yaitu dapat dilihat bahwa pre-test pada kekeruhan adalah 39,36 mg/L. Nilai penurunan serbuk biji kelor pada dosis 20 mg rata-rata adalah 77%, dosis 25 mg rata-rata 66%, dan pada dosis 30 mg rata-rata adalah 53%.Simpulan : Diharapkan menggunakan dosis yang beratnya lebih rendah dari 20 mg untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif lagi.Kata kunci : Kekeruhan, Koagulan, Serbuk Biji Kelor. ABSTRACTBackground: Water is a natural resource that has a very important function for human life where there is not a single living creature on this earth that does not need water. The results of the turbidity sample examination for turbidity levels were 39.36 mg/L. The aim of this research is to determine the effectiveness of using Moringa seed powder in the development process of reducing the turbidity of dug well water in Padang Serai Village, Bengkulu City.Methods: The type of research that will be carried out is semi-experimental, with a pretest posttest design research design (Sugiono, 2017). Primary data obtained by researchers through observation and measurement of turbidity levels from residents' dug wells in RT 08 Padang Serai sub-district, before administering Moringa Oleifera seed powder and after administering Moringa Oleifera seed powder.Results: The results of the research can be seen that the pre-test turbidity was 39.36 mg/L. The reduction value of Moringa seed powder at a dose of 20 mg was an average of 77%, at a dose of 25 mg an average of 66%, and at a dose of 30 mg the average was 53%.Conclusion: It is hoped that a dose that is lower than 20 mg is used to get even more effective results.Keywords: Turbidity, Coagulant, Moringa Seed Powder.
EDUKASI KESEHATAN SEKSUAL REMAJA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL DI SMPN 27 SELUMA Sari, Lezi Yovita; Yulianti, Syami; Lestari Nurjanah, Nimas Ayu
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Sexual violence is a sexual practice that is considered deviant because it is carried out in violent ways, contrary to religious teachings and values and violating applicable laws. According to Komnas Perempuan, one form of sexual violence is sexual harassment. The aim of the research is to determine whether there is a relationship between Adolescent Sexual Health Education to Increase Adolescents' Knowledge and Attitudes towards Sexual Harassment at SMPN 27 Seluma.Methods: This study used an analytic design with a cross sectional approach. The number of samples in this study were 35 people. Where the population of all female students I at SMPN 27 Seluma was used as a sample. Sampling in this study using the total population. This research was conducted at SMPN 27 Seluma in 2022. Data analysis used a bivariate test with chi-cquare.Results: The results of the study were the relationship between knowledge and sexual harassment, namely the knowledge of the majority of young women in the less category, namely 17 people (48.6%), with mild sexual harassment, namely 2 people (5.7%), moderate, namely 8 people (22.9%) ) and weight, namely 7 people (20.0%). The relationship between the attitudes of young women and sexual harassment, namely the attitude of the majority of young women was negative, namely 18 people (51.4%) with mild sexual harassment, namely 2 people (5.7%), moderate, namely 10 people (28.6%) and severe, namely 6 people (17.1%). The conclusion is that there is a relationship between the level of knowledge and attitudes of young women and sexual harassment of female students at SMPN 27 Seluma in 2022 with a significant value of 0.001 <0.05Conclusion: It is recommended for young women to increase their knowledge and attitudes about sexual harassment so that young women can prevent the negative impacts caused by sexual harassment.Keywords: Knowledge, Attitude, Young Women, Sexual Harassment
LITERATURE REVIEW : IMPLEMENTASI SISTEM PASIEN RUJUK BALIK (PRB) PADA PESERTA JKN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Amayu, Rizka; Hasyim, Hamzah; Syakurah, Rizma Adlia
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.451

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Puskesmas sebagai fasilitator rujukan pasien, seringkali menerima rujukan balik pasien dari rumah sakit, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Program Rujuk Balik (PRB) di puskesmas meliputi penilaian beberapa aspek yang berperan dalam kelangsungan program rujuk balik. Tujuan PRB adalah meningkatkan aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan efisiensi biaya kesehatan.  Undang-Undang Dasar 1945 memuat bahwa pemerintah harus memberikan rasa sejahtera dan sehat kepada seluruh kalangan masyarakat, hal ini diimplementasikan dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan oleh badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan. FKTP sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia. Tujuan untuk mengetahui implementasi sistem rujukan jaminan kesehatan nasional pada FKTP. Metode : Literature Review menggunakan database Wiley Online Library, PubMed, dan serta google scholar.Metode : Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu literature review dengan menggunakan Google scholar dalam mencari artikel terkait terdahulu. Kriteria artikel terkait yang digunakan yaitu yang diterbitkan dari tahun 2017-2022.Hasil : Dari 79 artikel judul dan abstrak didapat 5 artikel dari yang relevan  judul dan abstrak didapat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.terkumpul sebanyak 5 jurnal.Kesimpulan : Berdasarkan keenam jurnal tersebut didapatkan hasil bahwa sistem Rujukan Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sudah berjalan dengan baik di masyarakat walaupun dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan di FKTP.Kata Kunci : PRB, Jaminan Kesehatan Nasional, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ABSTRACTBackground: Health centers as patient referral facilitators often receive patient referrals from hospitals. The purpose of this study was to determine the description of the implementation of the Referral Program (PRB) in health centers including an assessment of several aspects that play a role in the sustainability of the referral program. The purpose of PRB is to improve accessibility, quality of service, and efficiency of health costs. The 1945 Constitution states that the government must provide a sense of well-being and health to all levels of society, this is implemented in the National Health Insurance implemented by the health social security administration body (BPJS). FKTP as the front guard in providing health services in Indonesia. Purpose: to determine the implementation of the national health insurance referral system at FKTP. Method: Literature Review using the Wiley Online Library, PubMed, and Google Scholar. Method : The research design used in this study is a literature review using Google Scholar to search for previous related articles. The criteria for related articles used are those published from 2017-2023. Conclusion : From 79 articles with titles and abstracts, 5 articles with relevant titles and abstracts were obtained that met the inclusion and exclusion criteria. A total of 5 journals were collected. Based on the six journals, the results showed that the National Health Insurance Referral System at Primary Health Facilities (FKTP) had been running well in the community, although in its implementation there were still shortcomings at FKTP.Keywords: PRB, National Health Insurance, Primary Health Facilities
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK REMAJA PEREMPUAN DENGAN KONSUMSI TTD BERDASARKAN DATA PBL MAHASISWA DI KECAMATAN KELEKAR, GELUMBANG DAN LEMBAK Jasmine, Annisah Biancika; Lisa, Mona; Ambarwati, Dyah; Novitasari, Prihatini Dini; Muharramah, Disa Hijratul; Pulungan, Rafiah Maharani; Aulia, Fitri; Harwanto, Fatria; Yusri, Yusri; Erman, Ery
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.463

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Angka konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Indonesia menunjukkan tingkat yang sangat rendah, terutama di kalangan remaja putri. Berdasarkan data Riskesdas 2018, meskipun 76,2% remaja putri mendapatkan akses TTD, hanya 1,4% yang mengonsumsi lebih dari 52 butir selama periode yang dianjurkan. Secara keseluruhan, rendahnya konsumsi TTD di kalangan remaja putri mencerminkan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai konsumsi TTD pada remaja putri dan edukasi kesehatan serta dukungan sosial untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap program suplementasi ini.Metode: Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa data PBL mahasiswa fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tahun 2024 di Kecamatan Kelekar, Gelumbang dan Lembak terhadap 96 remaja Perempuan dengan pendekatan potong lintang yang dipilih menggunakan teknik Total Sampling. Data kemudian dianalisis meng­gunakan analisi univariat dan analisis bivariat menggunakan SPSS versi 27. Analisis univariat bertujuan untuk menganalisis karakteristik variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yakni variabel karakteristik remaja dengan variabel konsumsi TTD.Hasil: Berdasarkan hasil uji bivariat mengenai korelasi karakteristik responden dan status konsumsi TTD didapatkan bahwa analisis Chi-Square menunjukkan bahwa umur (p=0,344), Pendidikan (p=0,334), status haid (p=0.051) dan usia MENARS (p=0.382) pada remaja Perempuan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan konsumsi TTD. Mayoritas total remaja yang tidak mengkonsumsi TTD dengan frekuensi sebesar 78 orang (81.2%).Pembahasan: Meskipun ada rekomendasi untuk meningkatkan konsumsi TTD pada saat menstruasi, banyak remaja putri yang tidak teratur dalam mengonsumsinya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, efek samping yang dirasakan, atau ketidaknyamanan saat mengonsumsi tablet. Selain itu, Banyak faktor lain yang mempengaruhi keputusan remaja putri untuk mengonsumsi TTD, termasuk pengetahuan tentang manfaatnya, dukungan dari keluarga dan teman, serta persepsi pribadi terhadap kesehatan mereka.Kesimpulan: Sebagian besar remaja Perempuan (81.2%) tidak mengkonsumsi TTD. Tidak terdapat hubungan antara umur, penddikan, status haid, dan usia MENARS dengan konsumsi TTD. Edukasi yang efektif dan dukungan kontinu dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan konsumsi TTD di kalangan remaja putri.Kata Kunci: Karateristik remaja, remaja Perempuan, konsumsi TTD.  ABSTRACTIntroduction: The consumption rate of Iron Supplement Tablets (ITP) in Indonesia shows a very low level, especially among adolescent girls. Based on the 2018 Riskesdas data, although 76.2% of adolescent girls have access to ITP, only 1.4% consume more than 52 tablets during the recommended period. Overall, the low consumption of  ITP among adolescent girls reflects the need for further research on ITP consumption in adolescent girls, reproductive health education, and social support to increase awareness and compliance with this supplementation program.Method: This study used secondary data sources in the form of PBL data from students of the Faculty of Public Health, Sriwijaya University in 2024 in Kelekar, Gelumbang and Lembak Districts of 96 adolescent girls with a cross-sectional approach selected using the Total Sampling technique. The data were then analyzed using univariate analysis and bivariate analysis using SPSS version 27. Univariate analysis aims to analyze the characteristics of the variables. Bivariate analysis was conducted to determine the relationship between two variables, which were the adolescent characteristic variable and the ITP consumption variable.Results: Based on the results of the bivariate test on the correlation of respondent characteristics and ITP consumption status, it was found that the Chi-Square analysis showed that age (p = 0.344), education (p = 0.334), menstrual status (p = 0.051) and MENARS age (p = 0.382) in female adolescents did not have a significant relationship with ITP consumption. The majority of adolescents did not consume ITP with a frequency of 78 people (81.2%).Discussion: Although there are recommendations to increase ITP consumption during menstruation, a lot of adolescents girls are not consuming ITP regularly. This can be caused by lack of knowledge, perceived side effects, or discomfort when taking the tablets. However, there are many other factors that can influence the decision of adolescent girls to consume ITP, including knowledge of its benefits, support from family and friends, and personal perceptions of their health.Conclusion: Most adolescent girls (81.2%) did not consume ITP regularly. There was no relationship between age, education, menstrual status, and MENARS age with TTD consumption. Effective education and continuous support from various parties are needed to increase awareness and compliance of ITP consumption among adolescent girls.Keywords: Characteristics of adolescents, adolescent girls, ITP consumption.
PENGARUH PEMANFAATAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU HAMIL TENTANG STUNTING Annuril, Kheli Fitria; Karini, Tri Addya
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.392

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan pada ibu dan anak di Indonesia yang sampai saat ini membutuhkan perhatian lebih.  Ibu hamil memerlukan informasi yang adekuat selama masa kehamilannya tentang stunting. (Yikar & Nazik, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk melihat evektifitas Permainan Ular Tangga sebagai Media Edutainment untuk meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan atau Perilaku Ibu Hamil tentang Stunting di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Susi Di Kota Bengkulu Tahun 2023.Metode : Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan dengan desain Cross Sectional. Sampel adalah ibu hamil yang datang saat kelas hamil di BPM Susi di Kota Bengkulu yang diambil dengan tehnik accidental sampling berjumlah 49 orang. Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Agustus 2023. Hasil pretest dan posttest diukur dengan menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji T berpasangan.Hasil : Hasilnya, sebelum diberikan permainan ular tangga pengetahuan responden dalam kategori kurang 71.4%, sikap yang tidak baik 51.0% serta tindakan dalam kategori baik, 51.0%. Sesudah diberikan intervensi menggunakan media edutainment permainan ular tangga pengetahuan responden meningkat menjadi baik 73.5%, sikap kategori baik 95.9% dan tindakan juga kategori 91.8%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan saat sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan media edutainment permainan ular tangga dengan di dapatkan nilai P Value 0,000 < α = 0, 05.Kesimpulan :Media edutainment ular tangga dapat digunakan sebagai salah satu media untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil untuk mencegah stunting. Selain sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat juga bisa berperan sebagai care provider, educator dan health promotor, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang stunting untuk mencegah stunting.Kata Kunci : Ular Tangga, Ibu Hamil, Stunting  ABSTRACTBackground : Stunting is one of the maternal and child health problems in Indonesia that requires more attention.  Pregnant women need adequate information during their pregnancy about stunting. (Yikar & Nazik, 2019). This study aims to see the effectiveness of the Snakes and Ladders Game as Edutainment Media to Increase Knowledge, Attitudes and Actions or Behavior of Pregnant Women about Stunting at Susi's Independent Practitioner Midwife (BPM) in Bengkulu City in 2023. This type of research is an analytic survey with a Cross Sectional design. Method : The sample was pregnant women who came during pregnancy classes at BPM Susi in Bengkulu City which was taken by accidental sampling technique totaling 49 people. Data collection was conducted in August 2023. Results : The results of the pretest and posttest were measured using a questionnaire. Data analysis using paired T test. As a result, before being given the snakes and ladders game, 71.4% of respondents' knowledge was in the poor category, 51.0% had unfavorable attitudes and 51.0% had good actions. After being given an intervention using edutainment media, the snakes and ladders game, the respondent's knowledge increased to 73.5%, the attitude was in the good category, 95.9% and the action was also in the 91.8% category. The results of this study indicate that there are differences in knowledge, attitudes and actions before and after being given education with snake ladder game edutainment media with a P value of 0.000 < α = 0, 05. Conclusion : Snake ladder edutainment media can be used as one of the media to provide health education to pregnant women to prevent stunting. Apart from being a nursing care giver, nurses can also act as care providers, educators and health promoters, so as to increase the knowledge of pregnant women about stunting to prevent stunting.Keywords: Snakes And Ladders, Pregnant Women, Stunting
EFEKTIFITAS EKSTRAK BATANG BROTOWALI (TINOSPORA KORDIFOLIA) SEBAGAI RACUN KONTAK DALAM MEMBUNUH LALAT RUMAH (MUSCA DOMESTICA) Pratama, David Wahyu; Yusmidiarti, Yusmidiarti; Widada, Agus; Mualim, Mualim
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.448

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Salah satu vektor penular penyakit adalah lalat rumah yang dapat menularkan penyakit Diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya. Penggunaan insektisida alami sebagai alternatif insektisida sintesis memberikan keuntungan yaitu mudah untuk di urai biodegradable sehingga tingkat keamanannya lebih tinggi dan relatif aman terhadap terhadap manusia dan lingkungan.Metode Penelitian : Quasi Eksperimen, eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang di sebabkan perlakuan.Hasil Penelitian : konsentrasi 50% dapat membunuh lalat rumah sebesar 44% (11 ekor), pada konsentrasi 55% dapat membunuh 56% (14 ekor), pada konsentrasi 60% dapat membunuh lalat rumah sebesar 68% (17 ekor).Kesimpulan : Ada perbedaan bermakna jumlah lalat yang mati pada konsentrasi 50%, 55%, dan 60% dengan ρ value 0,000. Kata Kunci   : Lalat Rumah, Batang Brotowali, insektisida alami ABSTRACTBackground: One of the disease transmission vectors is house flies which can transmit diarrhea and other environmental-based diseases. The use of natural insecticides as an alternative to synthetic insecticides provides the advantage that it is easy to break down, biodegradable so that the level of safety is higher and relatively safe for humans and the environment. Research Method: Quasi Experiment, experiments that have treatments, impact measurements, experimental units but do not use random assignment to create comparisons in order to conclude the changes caused by treatment. Research Results : 50% concentration can kill 44% (11 house flies), at 55% concentration can kill 56% (14), at 60% concentration can kill flies home by 68% (17 heads).Conclusion : There is a significant difference in the number of flies that die at concentrations of 50%, 55% and 60% with a ρ value of 0.000. Keywords         : House flies, Brotowali stems, natural insecticide