cover
Contact Name
Fadil Abdillah Arifin
Contact Email
fadilabdillaharifin@umi.ac.id
Phone
+628123036161
Journal Mail Official
sinnunmaxillofacial.fkgumi@gmail.com
Editorial Address
Jalan Padjonga Dg. Ngalle No. 27 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sinnun Maxillofacial Journal
ISSN : 2715260X     EISSN : 27145646     DOI : https://doi.org/10.33096/smj.v3i02.18
Core Subject : Health, Science,
Sinnun Maxillofacial Journal is a publication of scientific work in the field ofdentistry in a broad sense such as peridodontic, pedodontic, conservative, dental material, oral biology, oral surgery and maxillofacial, prosthodontic, orthodontic, dental radiolgy, dental medicine and community dentistry. In addition, the Journal was first established since 2019 by the Institute of Study and Management Center Journal of the Faculty of Dentistry UniversitAS Muslim Indonesia located in Makassar, South Sulawesi. Sinnun Maxillofacial Journal published on April and October with E-ISSN 2714-5646. This journal has also collaborated with Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Makassar in terms of assisting the advancement of dental health and disseminating research results.
Articles 80 Documents
Efektivitas Madu Hutan (Apis dorsata) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Hasanuddin, Nur Rahmah; Mattulada, Indrya Kirana; Hasanah, Azizah Uswatun
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.116

Abstract

Pendahuluan : Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan bakteri patogen jaringan periodontal dan dapat menjadi etiologi inflamasi pada periodonsium. Bakteri ini dengan cepat mendegradasi jaringan mulai dari ligamen sampai tulang alveolar. Penggunaan bahan alami umumnya dianggap lebih efektif dibandingkan dengan obat modern, dikarenakan obat herbal dapat meminimalisir efek samping penggunaan obat kimia saat dikomsumsi. Salah satu bahan herbal yang dikenal dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada penyakit periodontal yaitu madu. Madu hutan mengandung banyak senyawa yang dapat dijadikan sebagai antibakteri yaitu tekanan osmosis, keasaman dan inhibine. Selain itu, terdapat pula kandungan fenol, komponen peroksida dan non-peroksida, serta pH yang rendah sehingga dapat bersifat bakteriostatik dan bersifat bakterisidal. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaimana efektivitas madu hutan (Apis dorsata) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Bahan dan Metode : Penelitian ini menggunakan uji eksperimental secara in vitro dengan menggunakan teknik disc difussion dengan tipe post test only control design. Uji statistik yang digunakan adalah uji Analisis of Varians (ANOVA). Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 24 sampel. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada madu hutan (Apis dorsata) konsentrasi 80% sebesar 13,433 ± 8,936 pada madu hutan (Apis dorsata) konsentrasi 85% sebesar 14,783 ± 5,702 diperoleh nilai hasil p-value sebesar (p<0,01) artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan madu hutan (Apis dorsata) pada konsentrasi 80% dan 85% efektif dalam menghambat bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Febriany, Mila; Pamewa, Kurniati; Arifin, Fadil Abdillah; Ashari, Khoirunnisa
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.118

Abstract

Latar belakang: Ekstrak Kappaphycus alvarezii bersifat bakteriostatik karena hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, sedangkan eritromisin sebagai kontrol dalam penelitian ini bersifat bakterisidal. Sifat antibakteri rumput laut ini diketahui dengan inkubasi yang dilakukan sampai 48 jam, jika daerah hambatan tetap bening selama 48 jam maka zat tersebut bersifat bakterisidal dan jika ditumbuhi bakteri maka bersifat bakteriostatik. Tujuan penelitian: untuk mengetahui uji daya hambat ekstrak metanol rumput kaut merah (Kappaphycus alvarezii) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Bahan dan Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Eksperimental Laboratorium dengan variabel perlakuan ekstrak metanol rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) terhadap Streptococcus mutans. Ekstraki dibagi menjadi empat konsentrasi yaitu, 65%,85%,95%, dan 100%, data dianalisis untuk mengetahui perbedaan zona hambat dilihat dari uji ANOVA. Hasil Penelitian: diperoleh nilai yaitu 0,00 oleh karena itu menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan untuk uji aktivitas bakteri berbeda nyata. Berdasarkan hasil diperoleh nilai rata-rata ±9,53 dengan standar deviasi 0,45 untuk perlakuan konsentrasi 100%, kemudian rerata selanjutnya yaitu ±8,49 dengan standar deviasi 0,77 hasil dari perlakuan konsentrasi 95%, rerata selanjutnya yaitu 6 untuk konsentrasi 85% dan 65%. Kesimpulan: Uji aktivitas bakteri tertinggi diperoleh dari perlakuan konsentrasi 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Sedangkan untuk konsentrasi 85% dan 65% memiliki hasil yang sama sehingga antar kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa Jack) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Kusuma, Rahmat Wijaya; Astuti, Lilies Anggarwati; Purnamasari, Cicih Bhakti; Yadi, Yadi; Utami, Nuryanni Dihin
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.119

Abstract

Pendahuluan: Penyebab utama periodontitis berhubungan dengan aktivasi berlebihan respon imun-inflamasi host terhadap bakteri patogen. Metabolit sekunder pada tumbuhan sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack) diantaranya dari golongan flavonoid dan tanin mempunyai sifat antibakteri. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak tanaman sarang semut terhadap pertumbuhan bakteri A. Actinomycetemcomitans. Bahan dan Metode: dilakukan uji secara in vitro berupa penelitian eksperimental dengan 12 kelompok uji yaitu perlakuan dengan konsentrasi 125 mg/mL, 62,5 mg/mL, 31,25 mg/mL, 15,62 mg/mL, 7,81 mg/mL, 3,90 mg/mL, 1,95 mg/mL, 0,97 mg/mL, 0,48 mg/mL, 0,24 mg/mL, 0,12 mg/mL, 0,06 mg/mL, kelompok kontrol positif (Chlorhexidine gluconate 0,2%) dan kelompok kontrol negatif (DMSO 10%) dengan metode mikrodilusi untuk melihat kadar hambat minimum. Hasil: hasil penelitian yang dilakukan menunjukan adanya aktivitas antibakteri ditandai dengan terdapatnya sumuran yang tetap jernih pada beberapa konsentrasi. Kesimpulan: ekstrak etanol tanaman sarang semut memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab periodontitis agresif A. Actinomycetemcomitans.
Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas II Denpasar Barat Desia, Tarisha; Rejeki, Putri; Giri, Putu Ratna Kusumadewi; Agung, Anak Agung Gde Dananjaya
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.121

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan pasien adalah aspek penting untuk melihat mutu pelayanan kesehatan yang diberikan. Mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari 5 aspek dimensi yang disebut TERRA yaitu tangible, empathy, reliability, responsiveness dan assurance yang dapat diukur berdasarkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan dan kepuasan pasien BPJS di Puskesmas II Denpasar Barat serta untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut Puskesmas II Denpasar Barat. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode kombinasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Sampel penelitian ini adalah pengunjung Puskesmas II Denpasar Barat yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 131 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut masuk dalam kategori baik dan kepuasan pasien BPJS dalam kategori puas namun dengan beberapa koreksi mengenai pelayanan yang didapatkan dari wawancara mendalam responden yang telah mengisi kuesioner. Uji korelasi antara mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kepuasan pasien BPJS didapatkan hasil bahwa kedua variabel tersebut signifikan berhubungan. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa didapatkan seluruh pasien menilai mutu pelayanan kesehatan dalam kategori baik dan kepuasan pasien BPJS dalam kategori puas, serta didapatkan hubungan signifikan antara mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas II Denpasar Barat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Sarang Semut Kalimantan (Myrmecodia tuberosa Jack) Terhadap Bakteri Porphyromonas gingivalis Secara In Vitro Soge, Chaesarianus Paul Christian; Astuti, Lilies Anggarwati; Yani, Sinar; Ismail, Sjarif; Alhawaris, Alhawaris
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.120

Abstract

Pendahuluan: Porphyromonas gingivalis adalah bakteri yang sering terjadi pada kasus periodontitis dengan prevalensi 40-100%. Spesies sarang semut jenis Myrmecodia tuberosa Jack merupakan tanaman yang banyak ditemukan disekitaran hutan Kalimantan Barat, dan memiliki berbagai senyawa aktif yang terkandung didalamnya, seperti flavonoid, tannin, dan polifenol. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak tanaman sarang semut terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis secara in vitro. Bahan dan Metode: Penelitian eksperimental dengan 20 kelompok uji yaitu perlakuan dengan konsentrasi 125 mg/mL, 62,5 mg/mL, 31,25 mg/mL, 15,625 mg/mL, 7,81 mg/mL, 3,90 mg/mL, 1,95 mg/mL, 0,97 mg/mL, 0,48 mg/mL, 0,24 mg/mL, 0,12 mg/mL, 0,06 mg/mL, 0,03 mg/mL, 0,015 mg/mL, 0,007 mg/mL, 0,003 mg/mL, 0,0019 mg/mL, 0,0009 mg/mL, 0,0004 mg/mL, 0,0002 mg/mL, kelompok kontrol positif (Chlorhexidine gluconate 0,2%) dan kelompok kontrol negatif (DMSO 10%) dengan metode mikrodilusi untuk melihat kadar hambat minimum. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan adanya aktivitas antibakteri yang ditandai dengan sumuran jernih pada beberapa konsentrasi, selain itu antibakteri yang dimiliki bersifat bakteriostat. Kesimpulan: ekstrak etanol sarang semut memiliki kemampuan untuk menghambat bakteri penyebab periodontitis kronis P.gingivalis.
Hubungan Antara Tuberkulosis Paru dengan Terjadinya Kelainan pada Jaringan Lunak Rongga Mulut Berdasarkan Lama Pengobatan Parmasari, Wahyuni Dyah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.125

Abstract

Pendahuluan: Tuberkulosis adalah penyakit infeksi utama tertinggi penyebab kematian, yaitu kurang lebih tiga juta kasus setiap tahunnya. Penyakit tuberkulosis paru dikarenakan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita tuberculosis dapat menunjukkan gejala klinis di rongga mulut, merupakan manifestasi sekunder dari tuberkulosis paru. Manifestasinya berupa ulcer, gingival enlargement dan glossitis tuberkulosa. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui apakah ada hubungan tuberkulosis paru dengan terjadinya kelainan pada jaringan lunak rongga mulut berdasarkan lama pengobatan. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode observatif analitik dengan populasi pasien tuberkulosis (TBA positif) rawat jalan di Puskesmas Sukasada II, Buleleng Bali. Berjumlah total yaitu 30 orang. Pasien diobservasi berdasarkan lama pengobatan dari terdiagnosis awal yaitu kelompok hari ke-1 sampai hari ke-30, kelompok hari ke-31 sampai hari ke-60 hari dan kelompok hari ke-61 sampai hari ke-90 setelah mengkonsumsi obat. Hasil: Didapatkan kasus manifestasi oral yaitu ulcer 40%, enlargement gingiva 20% dan glossitis tuberkulosa 13 % pada kelompok dengan lama pengobatan 1-30 hari. Sedangkan pada kelompok hari ke-31 sampai hari ke-60 hari dan hari ke-61 sampai hari ke-90 hari tidak ditemukan manifestasi oral sekunder pada tuberculosis paru. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tuberkulosis paru dengan terjadinya kelainan pada jaringan lunak rongga mulut berdasarkan lama pengobatan.
Prevalensi Lesi Oral sebagai Manifestasi HIV/AIDS pada Orang Dengan HIV (ODHIV) yang Mengonsumsi Highly Active Antiretroviral Therapy di Komunitas Mahameru Surabaya Indonesia Radithia, Desiana; Ernawati, Diah Savitri; Bakti, Reiska Kumala; Pratiwi, Aulya Setyo; Ayuningtyas, Nurina Febriyanti; Mahdani, Fatma Yasmin; Pasaribu, Togu Andrie Simon; Puspasari, Karlina; Pramitha, Selviana Rizky; Dewi, Gremita Kusuma
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.127

Abstract

Pendahuluan: Terjadinya lesi oral pada Orang Dengan HIV (ODHIV) telah banyak dihubungkan dengan peningkatan viral load, penurunan jumlah CD4+, dan konsumsi Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART) yang walaupun penggunaannya dapat meningkatkan kondisi umum ODHIV, tetapi penggunaan dalam jangka panjang juga akan memicu berbagai perubahan secara sistemik dan lokal. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendata prevalensi terjadinya lesi oral pada ODHIV yang menggunakan HAART. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasi cross sectional dengan total sampling sesuai dengan STOBE statement. Data dicatat pada formulir kuesioner dan formulir pemeriksaan klinis. Hasil: Sebanyak total 40 orang peserta dilaporkan dalam penelitian ini. Jenis HAART yang paling banyak dilaporkan penggunaannya dalam jangka panjang tanpa perubahan adalah TLD (27,5%), sementara jenis terapi dengan perubahan regimen adalah terapi awal dengan Duviral Neviral menjadi terapi dengan TLD (12,5%). Durasi terapi HAART selama lebih dari 3 tahun tercatat pada 29 peserta (72,5%) dan durasi terapi kurang dari 3 tahun tercatat pada 11 peserta (27,5%). Lesi oral yang paling banyak diobservasi adalah diffuse oral hyperpigmentation (47,62%), diikuti oleh coated tongue (23,81%), traumatic ulcer (4,76%), linea alba (4,76%), torus palatinus (4,76%), dan lesi-lesi lainnya. Kesimpulan: Lesi oral yang paling banyak ditemukan adalah oral diffuse hyperpigmentation dan korelasinya dengan penggunaan HAART masih perlu ditelaah lebih lanjut.
Hubungan Penilaian Persepsi Estetika Oral dan Profil Wajah berdasarkan Oral Aesthetic Subjective Index Scale (OASIS) dan Analisis Jaringan Lunak Steiner Puspitasari, Yustisia; Arifin, Nur Fadhillah; Lestari, Ayu
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.138

Abstract

Pendahuluan: Penampilan wajah merupakan satu hal yang penting dalam kehidupan manusia dan tidak lepas dari konteks penilaian persepsi estetika. Profil wajah merupakan salah satu cara untuk menilai penampilan wajah seseorang dengan melakukan analisis terhadap jaringan lunak ataupun jaringan keras pada wajah seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan penilaian persepsi estetika oral dengan keadaan profil wajah menggunakan Oral Aesthetic Subjective Index Scale (OASIS) dan analisis jaringan lunak Steiner. Bahan dan Metode: Metode yang digunakan adalah Cross Sectional dengan desain penelitian deskriptif analitik. Sampel pada penelitian adalah pasien yang melakukan perawatan ortodonti di Klinik Praja Rinra Care sebanyak 40 sampel. Hasil: 90% responden dengan kategori persepsi estetika oral buruk dan 10% memiliki persepsi estetika oral baik. Profil wajah berdasarkan analisis jaringan lunak Steiner diperoleh hasil profil wajah protrusive sebanyak 90% dan profil wajah seimbang sebanyak 10%. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara persepsi estetika oral dengan profil wajah.
Evaluasi Analisis Howes dan Korkhaus Pada Model Studi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Yarsi Maharani, Qanita Regina; Siregar, Fazwishni; Ardinansyah, Agus
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.139

Abstract

Latar belakang: Analisis model studi Howes dan Korkhaus digunakan sebagai alat bantu untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan ortodontik. Setiap analisis model studi memiliki standar nilai normal yang didapatkan dari hasil pengukuran dan perhitungan pada ras Caucasoid, namun terdapat perbedaan hasil standar nilai normal pada ras atau etnis yang berbeda sehingga penggunaan analisis Howes dan Korkhaus perlu dikaji lebih lanjut terhadap gigi geligi pada model studi orang yang berasal dari ras yang berbeda. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi analisis model Howes dan Korkhaus pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas YARSI (FKG YARSI) dan hasilnya akan dibandingkan dengan penelitian analisis Howes dan Korkhaus pada populasi lainnya. Metode penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif crosssectional. Sampel diambil pada populasi mahasiswa FKG YARSI dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Total sampel sebanyak 22 model studi mahasiswa FKG YARSI yang terdiri dari 18 perempuan dan 4 laki-laki. Model studi dibuat dengan cara mencetak subjek menggunakan alginat dan melakukan pengecoran menggunakan gipsum, lalu dilakukan pengukuran, perhitungan, serta dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Hasil: Hasil analisis Howes mahasiswa FKG YARSI 46,40%, panjang lengkung anterior Korkhaus 162,23 dan tinggi palatum Korkhaus 37,86%. Terdapat perbedaan bermakna pada nilai analisis howes dan tinggi palatum Korkhaus mahasiswa FKG YARSI dibandingkan dengan standar normal Ras Caucasoid, namun tidak ada perbedaan bermakna pada panjang lengkung anterior Korkhaus. Dibandingkan dengan penelitian lain terdapat perbedaan dan persamaan sesuai dengan karakteristik ras setiap populasi. Kesimpulan: Adanya variasi ukuran gigi geligi, lengkung gigi, dan tinggi palatum pada setiap individu menyebabkan perbedaan hasil indeks Howes dan Korkhaus, sehingga penggunaan standar normal pada setiap analisis model studi harus disesuaikan kembali pada masing-masing populasi.
Gambaran Tarif Pelayanan Kedokteran Gigi Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19 Di Praktik Mandiri Dokter Gigi Kota Palembang Wijaya, Permata Syanthia; Awalia, Hema; Enizar, Sofia; Salim, Nanda Kamila; Rais, Sri Wahyuningsih
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 6 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v6i01.142

Abstract

Pendahuluan: Pada tahun 2020 kesehatan masyarakat diresahkan dengan munculnya Covid-19. Kebutuhan akan alat dan bahan kesehatan seperti disinfektan, tambahan alat medis dan non medis lainnya dan alat pelindung diri untuk mendukung protokol pencegahan COVID-19 meningkat sebagai akibat dari beban ini. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tarif pelayanan kedokteran gigi sebelum dan setelah pandemi Covid-19 di praktik mandiri dokter gigi di Kota Palembang. Bahan dan Metode: Penelitian ini penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah praktik mandiri dokter gigi di Kota Palembang sebanyak 56 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Hasil: dari penelitian menunjukan adanya perubahan atau kenaikan pada tindakan pemeriksaan dan konsultasi, pemeriksaan dan medikasi sebesar 100%. Sedangkan tindakan yang mengalami kenaikan tidak terlalu tinggi adalah pada penambalan gigi dengan semen ionomer kaca, penambalan dengan resin komposit, pencegahan lubang gigi/fissure sealant, pencabutan gigi susu/anak, pencabutan gigi permanen/dewasa sebesar 66,7% dan pemasangan kawat gigi (ortodontik cekat) sebesar 60%. Sedangkan tindakan yang tetap atau tidak mengalami kenaikan adalah pembersihan karang gigi (scaling) dan kontrol kawat gigi (ortodontik cekat). Kesimpulan: Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa gambaran tarif pelayanan kedokteran gigi sebelum dan setelah pandemi Covid-19 di praktik mandiri dokter gigi Kota Palembang terdapat perubahaan kenaikan tarif.