cover
Contact Name
Restu Febriantura
Contact Email
rf154@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmmedika@ums.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhamamdiyah Surakarta Kampus IV UMS, Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika
ISSN : 27757951     EISSN : 27757943     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer akademik, sebagai publikasi hasil pengabdian dari dosen, mahasiswa, praktisi dan masyarakat umum. Jurnal ini memuat hasil-hasil pengabdian masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan kedokteran.
Articles 80 Documents
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DAN PENTINGNYA TABLET TAMBAH DARAH PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Firda, Fathiyyatu Assa'diy; Utami, Mila Cahya; Putri, Nourma Fatmala; Setiawan, Arif; Diantari, Febri Rizki; Qoiriningrum, Adde Putri; Wibowo, Hari Tri; Aisyi, Valerian Hakas Riha’; Faizah, Ishmah Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.5907

Abstract

ABSTRAK Paparan asap tembakau apa pun yang disebabkan oleh perokok aktif disebut sebagai perokok pasif. Sekitar 225.720 orang di Indonesia meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau setiap tahunnya. Merokok merupakan faktor penyebab satu dari lima kematian akibat kanker di seluruh dunia. Salah satu kekurangan gizi yang mungkin dialami oleh remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan adalah anemia. Remaja perempuan lebih rentan terkena anemia karena kekurangan zat besi yang disebabkan oleh proses kehilangan darah saat menstruasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya merokok dan pentingnya tablet tambah darah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tatap muka dengan rangkaian acara berupa pretest, pemaparan materi dan postest. Hasil rata-rata nilai pretest adalah 6,6 dengan SD 0,84 dan rata-rata nilai posttest adalah 8,4 dengan SD 0,70 artinya terdapat peningkatan pengetahuan dari hasil pretest dan posttest. Simpulan kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok dan pentingnya tablet tambah darah pada siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.   ABSTRACT Any exposure to tobacco smoke caused by active smoking is referred to as passive smoking. Around 225,720 people in Indonesia die from tobacco-related diseases every year. Smoking is a factor in one in five cancer deaths worldwide. One of the nutritional deficiencies that teenagers who are growing up may experience is anemia. Adolescent girls are more susceptible to anemia due to iron deficiency caused by blood loss during menstruation. The aim of this activity is to increase knowledge about the dangers of smoking and the importance of blood supplement tablets. The activities were carried out face-to-face with a series of events in the form of a pretest, a material presentation, and a posttest. The average pretest score is 6.6 with SD 0,84 , and the average posttest score is 8.4 with SD 0,70, meaning there is an increase in knowledge from the pretest and posttest results. The conclusion of this activity is that there is an increase in knowledge about the dangers of smoking and the importance of blood supplement tablets among students at SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.
PEMBERIAN LAYANAN PROSTESIS DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN PROSTESIS BAGI MASYARAKAT PASCA AMPUTASI DI SRAGEN Syafi'i, M.; Syarifah, Syarifah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.6716

Abstract

ABSTRAK Amputasi merupakan tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Amputasi pada tubuh bagian bawah sering terjadi, salah satunya yaitu amputasi Transfemoral. Tindakan amputasi memengaruhi psikologis pasien pasca amputasi serta pasien juga harus dapat beradaptasi, baik dengan kondisi fisiknya maupun dengan lingkungannya. Dalam bidang Orthotic Prosthetic, penanganan kasus pasca amputasi Transfemoral adalah menggunakan Transfemoral Prosthesis. Transfemoral prosthesis merupakan alat pengganti anggota gerak bawah yang hilang. Pengguna prostesis mungkin mengalami kendala baik secara psikis maupun fisik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan bantuan transfemoral prosthesis kepada 2 pasien pasca-amputasi tungkai tungkai atas. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan penerima bantuan Transfemoral prosthesis dapat melaksanakan aktivitas berjalan dan aktivitas yang lain serta meningkatkan motivasi kemandirian pasien. Metode dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode praktik langsung pembuatan transfemoral prosthesis kepada pasien pasca-amputasi tungkai bawah di mulai dari proses assessment, measurement, casting, fabrikasi, fitting dan penyerahan transfemoral prosthesis. Hasil dari pemberian alat,ini menjadikan pasien dapat berjalan dengan baiki dan beraktivitas sehari-hari secara mandiri.   ABSTRACT Amputation is the act of separating part of the body or all of the extremities. Amputation in the lower body often occurs, one of which is Transfemoral amputation. Amputation affects the psychology of post-amputation patients and patients must also be able to adapt, both to their physical condition and to their environment. In the field of Orthotic Prosthetics, the handling of post-Transfemoral amputation cases is using Transfemoral Prosthesis. Transfemoral prosthesis is a replacement device for lost lower limbs. Prosthesis users may experience both psychological and physical obstacles in living their daily lives. The purpose of this activity is to provide education and assistance for transfemoral prosthesis to 2 patients after upper limb amputation. The benefits of this activity are expected that recipients of Transfemoral prosthesis assistance can carry out walking activities and other activities and increase the motivation of patient independence. The method of this community service activity is carried out by the direct practice method of making transfemoral prosthesis to patients after lower limb amputation starting from the assessment, measurement, casting, fabrication, fitting and delivery of transfemoral prosthesis. The result of providing this device is that the patient can walk well and carry out daily activities independently.
PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN STROKE KRONIS MELALUI DIGITALISASI LATIHAN FISIOTERAPI PADA ANGGOTA YAYASAN STROKE INDONESIA CABANG SEMARANG Ayuningtyas, Tita; Amanati, Suci; Jaleha, Boki; Triyanita , Maya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.3051

Abstract

ABSTRAK Lebih dari sepertiga pasien stroke membutuhkan bantuan dalam aktivitas fungsional. Rehabilitasi stroke khususnya pada kasus kronis berfokus pada peningkatan aktivitas fungsional, daya tahan kardiorespirasi, koordinasi dan keseimbangan. Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Cabang Semarang sebagai organisasi yang menghimpun penderita stroke, membutuhkan peran fisioterapi dalam rehabilitasi. Keterbatasan akses pasien untuk rutin mendatangi fasyankes menjadi dasar untuk mendigitalisasi latihan fungsional pada pasien stroke agar senantiasa dapat menjalankan latihan sesuai dosis dan dengan gerakan yang sesuai dengan impairment yang dialami. Metode pelaksanaan kegiatan dengan workshop dan supervisi latihan melalui jarak jauh dengan gerakan latihan yang disesuaikan dengan kebutuhkan pasien. Hasilnya dari 20 pasien yang mengikuti workshop dan evaluasi terdapat kenaikan kemampuan fungsional rata-rata sebesar 14%. Kesimpulannya, latihan fungsional dengan metode digital dapat meningkatkan kemampuan fungsional pasien stroke kronis.   ABSTRACT More than one third of stroke patients need assistance in functional activities. Stroke rehabilitation especially in chronic cases focuses on increasing functional activity, cardiorespiratory, endurance, coordination and balance. The Indonesian Stroke Foundation (Yastroki) Semarang branch as an organization that brings together stroke sufferers, requires the role of physiotherapy in rehabilitation. The limited access of patients to routinely visit health facilities is the basis for digitizing functional training in stroke patients so that they can always carry out exercises according to the dosage and with movements according to the disorder they are experiencing. The method of carrying out activities with workshops and supervision of exercises through a distance with exercise movements that are tailored to the needs of the patient. The results of 20 patients who attended the workshop and evaluation showed a average increase in functional ability of 14%. Functional exercises with digital methods can improve the functional abilities of chronic stroke patients.
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN GAMBARAN DIABETES MELITUS DENGAN MENINGKATKAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT KOTA PEKANBARU Ulfa, Rodhia; Djohari, Meiriza; Susanty, Adriani; Mora, Enda; Afridho, Arif; Cahyani, Astri; Fitriani, Dewi; Melisa, Eva; Fadhila, Metha; Hasanah, Mitha; Rustam, Muhanifa; Fadhila, Qonita Nur; Sisca, Sari Kurnia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.3684

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan gagalnya pankreas memproduksi hormon insulin. Penyakit DM menjadi permasalahan kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat Riau. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait penanganan DM. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan yang didukung dengan adanya pre dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan CFD (Car Free Day) Kota Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist pre dan post-test serta hasilnya dihitung dengan menggunakan skala Guttmann. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah sebanyak 30 responden baik laki-laki maupun perempuan mempunyai pemahaman yang sama tentang DM yaitu 82%. Jika dilihat dari segi usia, mayoritas orang dewasa di usia prima memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih tua. Mengenai tingkat pendidikan akhir, responden yang berpendidikan tinggi mempunyai pemahaman yang lebih baik (92%). Terkait status pekerjaan, responden yang berstatus bekerja memiliki pengetahuan paling tinggi (84%). Berdasarkan hasil kegiatan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi <0,05 (0,000), artinya terdapat perbedaan yang signifikan secara deskriptif antara pre-test dan post-test. Tingkat pengetahuan yang didapatkan adalah rata-rata pengetahuan pre-test (baik) dan post-test (sangat baik). Kesimpulan yang didapat adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dari baik menjasi sangat baik.   ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a disease caused by the failure of the pancreas to produce the hormone insulin. DM is a health problem that occurs in many communities in Riau. This service activity aims to provide an understanding of DM management. The method of implementing this activity is in the form of counseling supported by the pre and post-test. This activity was carried out in the CFD (Car Free Day) area of Pekanbaru City. The measuring instrument used is a pre and post-test checklist sheet and the results are calculated using the Guttmann scale. The results of this service activity are as many as 30 respondents, both men and women, have the same understanding of DM, namely 82%. When viewed in terms of age, the majority of adults in prime age have higher knowledge than older people. Regarding the final level of education, respondents with higher education had a better understanding (92%). Regarding employment status, respondents who were employed had the highest knowledge (84%). Based on the results of the activity, there was a significant difference between before and after the counseling activity. This can be seen from the significance value <0.05 (0.000), meaning that there is a descriptively significant difference between the pre-test and post-test. The level of knowledge obtained is the average knowledge of pre-test (good) and post-test (very good). The conclusion is that there is an increase in knowledge from good to very good.
EDUKASI PARASITOLOGI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 10 KOTA SERANG Mu'arif, Samsul; Mas’udah, Syiva; Awfa, Aqilah; Muhtianah, Tia; Jasmi , Riski Andrian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.3725

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi parasit masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di dunia. Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) memasukkan beberapa penyakit parasit ke dalam Neglected Tropical Disease (NTD). Penyakit parasit tidak dapat lepas dari kondisi lingkungan, suhu, kelembaban, iklim, dan lain sebagainya. Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya kepada anak SD. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, anak SD akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.   ABSTRACT Parasitic infectious diseases are still a health problem in Indonesia and around the world. In 2017, the World Health Organization (WHO) included several parasitic diseases into Neglected Tropical Disease (NTD). Parasitic diseases cannot be separated from environmental conditions, temperature, humidity, climate, and so on. Realizing the consequences that parasitic disorders can have on human welfare, it is necessary to prevent and control the disease. In connection with this, it is very necessary to know about the life of the parasitic organism in question. The purpose of teaching parasitology, in this case, includes teaching about the life cycle of parasites and the epidemiological aspects of the diseases they cause to elementary school children. By learning the life cycle of parasites, elementary school children will be able to know when and how we can be infected by parasites, as well as how the possible consequences can be caused. This socialization activity is carried out in several stages, namely the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage.
EDUKASI JAJANAN SEHAT MELALUI MEDIA KARTU KUARTET PADA ANAK USIA SEKOLAH Afifah, Nurul Huda; Diba, Farah; Maulina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.4066

Abstract

ABSTRAK Konsumsi jajanan sehat pada anak usia sekolah sangat penting, dikarenakan pada masa ini mereka membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembang mereka. Umumnya jajanan yang beredar di lingkungan sekolah sering tidak sehat. Edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi jajanan sehat perlu dilakukan untuk meningkatkan perilaku positif siswa sekolah dasar dalam memilih jajanan. Salah satu metodenya adalah dengan memberikan edukasi yang menarik menggunakan kartu permainan bergambar (kartu kuartet). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang jajanan sehat, melalui edukasi. Kegiatan edukasi dilakukan terhadap 25 siswa SDN Cot Meuraja Aceh Besar. Evaluasi kegiatan dengan memberikan pre dan post test. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai jajanan sehat dimana yang memiliki tingkat pengetahuan sedang berjumlah 1 orang (4%), dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi berjumlah 24 orang (96%). Kesimpulan yang dapat diambil adalah edukasi jajanan sehat dengan menggunakan media kartu kuartet dapat meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar dalam memahami jajanan sehat. Pihak sekolah diharapkan dapat secara berkala mengingatkan materi jajanan sehat kembali kepada siswa dan dapat mengintegrasikan materi ini kedalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.   ABSTRACT Consuming healthy snacks for school-aged children is very important, because at this time they need adequate nutritional intake to support their growth and development. In general, the snacks circulating in the school environment are often unhealthy. Education about the importance of consuming healthy snacks needs to be carried out to increase the positive behavior of elementary school students in choosing snacks. One method is to provide interesting education using picture playing cards (quartet cards). The aim of this activity is to increasing student’s knowledge about healthy snacks through education. Educational activities were carried out to 25 students from SDN Cot Meuraja Aceh Besar. Evaluation performed by giving pre and post-tests. The results of the activity showed an increase in students' knowledge about healthy snacks which is 1 person (4%) has a moderate level of knowledge, while the other 24 people (96%) have a high level of knowledge. It is concluded that that education on healthy snacks using quartet card media can increase elementary school students' knowledge in understanding healthy snacks. It is hoped that schools can periodically remind students about healthy snacks and can integrate this material into physical education, sports and health subjects
PENERAPAN PRINSIP GIZI SEIMBANG DAN PROGRAM ISI PIRINGKU DALAM MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN OBESITAS SENTRAL PADA ANGGOTA KEPOLISIAN RESOR PRINGSEWU Wati, Desti Ambar; Khairani, Masayu Dian; Almiasi, Wasis; Nurhayati, Putri; Kinanti, Inggit
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.4285

Abstract

ABSTRAK Obesitas sentral menjadi perhatian serius dalam konteks kesehatan global karena dampak signifikan pada peningkatan risiko penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Prevalensi obesitas sentral di Provinsi Lampung mencapai 25,98% pada tahun 2018. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada anggota kepolisian di Kepolisian Resor Pringsewu, Lampung, tentang obesitas sentral menggunakan media PIPERACEACE (Flipchart for the Application of Balanced Nutrition and the Contents of Isi Piringku Program to Prevent Central Obesity). Edukasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan anggota kepolisian tentang prinsip gizi seimbang dan penggunaan program isi piringku dalam pencegahan dan pengendalian obesitas sentral. Proses edukasi melibatkan tahapan skrining, pretes dengan kuesioner sebelum penyampaian materi, dan postes dengan kuesioner sebagai evaluasi setelah penyampaian materi. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 93%, dengan skor pretes dan postes yang meningkat drastis. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bahwa edukasi menggunakan media PIPERACEACE berhasil meningkatkan pengetahuan anggota Kepolisian Resor Pringsewu, Lampung, tentang obesitas sentral, memberikan dasar untuk upaya pencegahan yang lebih efektif kepada masyarakat.   ABSTRACT Central obesity has become a serious concern in the global health context due to its significant impact on the increased risk of serious diseases, including heart disease, type 2 diabetes, and metabolic syndrome. In the Lampung Province, the prevalence of central obesity reached 25.98% in 2018. This community service initiative involves providing education to police officers in the Pringsewu Police Resort, Lampung, about central obesity using the PIPERACEACE media (Flipchart for the Application of Balanced Nutrition and the Contents of MyPlate Program to Prevent Central Obesity). The education aims to enhance the knowledge of police officers regarding the principles of balanced nutrition and the utilization of MyPlate Program content in preventing and controlling central obesity. The education process includes screening stages, a pre-test with a questionnaire before delivering the material, and a post-test with a questionnaire as an evaluation after the material delivery. The results of the education show a 93% increase in knowledge, with pre-test and post-test scores experiencing a drastic improvement. The conclusion of this community service is that education using the PIPERACEACE media successfully enhances the knowledge of police officers in the Pringsewu Police Resort, Lampung, about central obesity, providing a foundation for more effective prevention efforts in the community.
SOSIALISASI DAN EDUKASI PENYAKIT SCABIES PADA PETERNAK SAPI Kusumaningrum, Arsyinta Retno; Fitriani, Nurlaila; Aras, Irwin; Purba, Fika Yuliza; Sari, Dwi Kesuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.6560

Abstract

ABSTRAK Scabies merupakan penyakit zoonosis pada ternak yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei dan dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penyakit ini bersifat endemis dan berpotensi menimbulkan wabah yang menyebabkan penurunan produktivitas serta kematian pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak di Desa Sikkuale, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang mengenai penyakit scabies melalui penyuluhan yang dilakukan secara lisan serta pembagian poster edukatif. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 warga, dan peningkatan pengetahuan peternak dapat dilihat berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti penyuluhan. Sebelum dilakukan penyuluhan jumlah peternak yang masuk dalam kategori Baik hanya 1 orang, sementara setelah dilakukan penyuluhan, jumlah peternak yang masuk dalam kategori Baik adalah 14 orang. Hal ini berarti terdapat peninigkatan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai penyakit scabies pada ternak.   ABSTRACT Scabies is a zoonotic disease in livestock caused by Sarcoptes scabiei and can be transmitted through direct or indirect contact. This disease is endemic and has the potential to cause outbreaks that lead to decreased productivity and increased mortality in livestock. This study aimed to enhance the knowledge of farmers in Desa Sikkuale, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang regarding scabies through an oral presentation and the distribution of educational posters. The activity was attended by 15 residents, and the improvement in farmers' knowledge was assessed based on pre-test and post-test results. The findings showed an increase in participants' understanding after the outreach program. Before the program, only one farmer was categorized as having good knowledge, whereas after the program, the number increased to 14. This indicates a significant improvement in the participants' knowledge of scabies in livestock.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI PADA KADER KESEHATAN DESA KARANGBANGUN MELALUI EDUKASI Jatmiko, Safari Wahyu; Aisyah, Riandini; Wahyuni, Sri; Mahmudah, Nur; Bestari, Rochmadina Suci; Agustina, Tri; Wafiq, Muhammad Azzim; Tara , Irmanawati Audhina Nirmala
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.6966

Abstract

ABSTRAK Kondisi geografis desa Karangbangun, Matesih, Karanganyar secara teori relatif kurang berisiko untuk mengalami kejadian infeksi virus dengue (IVD). Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa terjadi 13 kasus IVD pada bulan April 2024. Sumber daya desa Karangbangun strategis dalam mendukung pemberantasan IVD. Sumber daya manusia berupa kader gizi dan kader kesehatan yang potensial di desa Karangbangun potensial untuk ditingkatkan dalam rangka eradikasi IVD. Sumber daya tersebut perlu dilakukan edukasi untuk optimalisasi eradikasi IVD. Selama ini belum ada edukasi yang tepat mengenai hal tersebut sehingga perlu diadakan edukasi mengenai penyakit IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader kesehatan dan kader gizi desa Karangbangun, kecamatan Matesih memahami tentang IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Penyuluhan kesehatan dengan melakukan pretes dan postes pasca penyuluhan dilakukan untuk mengatasi masalah permasalahan mitra. Hasil penyuluhan adalah terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan pasca penyuluhan berdasarkan perbandingan median nilai ptretes 6 (2) dan postes 7 (2) dengan nilai p=0,002 dan rB=0,59. Edukasi kesehatan terhadap kader kesehatan desa Karangbangun dengan metode ceramah berhasil meningkatkan pengetahuan kader mengenai IVD dan faktor risiko yang memperberat IVD.   ABSTRACT The geographical conditions of Karangbangun Village, Matesih, Karanganyar, are theoretically considered to have a relatively low risk of dengue virus infection (DVI). However, field data revealed 13 DVI cases in April 2024. Karangbangun Village has strategic resources to support DVI eradication, including potential health and nutrition cadres who can be further empowered. These resources require education to optimize DVI eradication efforts.  Currently, there is no adequate education on this matter, highlighting the need for awareness programs on DVI and its aggravating risk factors. The goal and benefit of this community service activity are to equip health and nutrition cadres in Karangbangun Village, Matesih District, with knowledge about DVI and its risk factors. A health education session, including pre- and post-tests, was conducted to address partner issues. The results showed an increase in cadre knowledge, with a median pre-test score of 6 (2) and a post-test score of 7 (2), yielding p=0.002 and rB=0.59. Health education through lectures successfully improved cadres' understanding of DVI and its risk factors.
UPAYA PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS COLOMADU II DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT Tolibin, Restu Triwulandani; Mahawan, Yasmin Faradila; Tampan, Yulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.7069

Abstract

ABSTRAK Masalah kematian bayi dan balita masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh komplikasi saat lahir, sedangkan diare dan pneumonia menjadi penyebab utama kematian balita. Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menerapkan program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan di puskesmas. Puskesmas Colomadu II, sebagai salah satu fasilitas kesehatan di tingkat pertama, turut berperan dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan balita. Tim pengabdian masyarakat mengajukan penguatan MTBS bagi tenaga kesehatan agar lebih siap dalam melakukan perawatan pada bayi dan balita sakit. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan diskusi interaktif, diikuti dengan pemberian materi tentang MTBS, serta analisis efektivitas penyuluhan berdasarkan perbedaan nilai pretest dan posttest untuk mengukur pengetahuan tenaga kesehatan. Nilai pretest dan posttest dianalisis menggunakan metode uji Wilcoxon. Analisis statistik didapatkan peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan dengan nilai p<0,01 yang mengindikasikan keberhasilan peningkatan pengetahuan peserta.    ABSTRACT Infant and toddler mortality remains a major challenge in Indonesia. Most infant mortality is caused by complications at birth, while diarrhea and pneumonia are still the leading causes of toddler mortality. The government has attempted to address this issue by implementing the Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) program which provides training to health workers at community health centers. Puskesmas Colomadu II, as one of the first-level health facilities, plays a role in efforts to reduce infant and toddler mortality rates. Community service team proposed strengthening MTBS for health workers to prepare and provide care for sick infants and toddlers. The method for implementing community service is in the form of counseling and interactive discussions, followed by providing material about MTBS, as well as analysis of the effectiveness of counseling based on differences in pretest and posttest scores to measure the knowledge of health workers. Pretest and posttest scores were analyzed using the Wilcoxon test method. Statistical analysis showed an increase in participant’s knowledge after counseling with a p value <0.001, which indicated the success of increasing participant’s knowledge.