cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 282 Documents
PENDEKATAN HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS PSIKOSOSIAL LITERASI KUSTYARINI, K.; UMAMY, ETTY
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3561

Abstract

Psychosocioliteracy-based education is a crucial aspect of the humanist approach to learning in schools, focusing on linking teaching material with students' real-life situations and sociological psychological conditions. This approach encourages students to connect their knowledge with their lives as family and society members. Learning outcomes occur naturally through student work and experience activities, rather than knowledge transfer. Psychosocial pedagogy is essential for character education, as it helps teachers improve their understanding of teaching and trace the quality of their teaching through critical reflection. Language learning should be comprehensive and integrated, involving careful selection of context and personal experience. This approach encourages students to develop reflective abilities and skills, fostering a supportive social environment and promoting a commitment to learning. ABSTRAKPendidikan berbasis psikososioliterasi merupakan aspek penting dari pendekatan humanis terhadap pembelajaran di sekolah, yang berfokus pada menghubungkan materi pengajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa dan kondisi psikologis sosiologis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan mereka dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hasil pembelajaran terjadi secara alami melalui kegiatan kerja dan pengalaman siswa, bukan transfer pengetahuan. Pedagogi psikososial sangat penting untuk pendidikan karakter, karena membantu guru meningkatkan pemahaman mereka tentang pengajaran dan melacak kualitas pengajaran mereka melalui refleksi kritis. Pembelajaran bahasa harus komprehensif dan terintegrasi, yang melibatkan pemilihan konteks dan pengalaman pribadi yang cermat. Pendekatan ini mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan reflektif, menumbuhkan lingkungan sosial yang mendukung, dan meningkatkan komitmen untuk belajar.
AN ANALYSIS OF TEACHERS’ PERSONALITY COMPETENCE IN TEACHING ENGLISH AT SMK NEGERI 1 BOTOMUZOI IN 2024/2025 LASE, RIANG; LAOLI, ADIELI; DAELI, HIDAYATI; TELAUMBANUA, KRISTOF MARTIN EFORI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3562

Abstract

Teacher personality competence plays a critical role in shaping the effectiveness of the learning process. It refers to the personal qualities and characteristics that a teacher brings to the classroom, influencing how they interact with students, manage the learning environment, and serve as role models. This competence includes indicators such as honesty, exemplary conduct, a strong work ethic, high responsibility, pride in the profession, and self-confidence. Research suggests that personality competence not only affects the teacher-student relationship but also contributes to students' academic and personal development. Through observation, interviews, and documentation, this study investigates the personality competence of English teachers at SMK Negeri 1 Botomuzoi. The findings reveal that while the teachers demonstrate several positive traits, there are areas where improvements are needed, particularly in self-discipline, responsibility, and demonstrating pride in the teaching profession. The study underscores the need for continuous professional development to enhance teachers' personality competence, which in turn can positively impact the overall educational experience for students. ABSTRAKKompetensi kepribadian guru memegang peranan penting dalam membentuk efektivitas proses pembelajaran. Kompetensi ini mengacu pada kualitas dan karakteristik pribadi yang dibawa guru ke kelas, yang memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan siswa, mengelola lingkungan belajar, dan menjadi panutan. Kompetensi ini mencakup indikator seperti kejujuran, perilaku teladan, etos kerja yang kuat, tanggung jawab yang tinggi, kebanggaan terhadap profesi, dan kepercayaan diri. Penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian tidak hanya memengaruhi hubungan guru-siswa tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan akademik dan pribadi siswa. Melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini menyelidiki kompetensi kepribadian guru bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Botomuzoi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa meskipun guru menunjukkan beberapa sifat positif, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal disiplin diri, tanggung jawab, dan menunjukkan kebanggaan terhadap profesi guru. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pengembangan profesional berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi kepribadian guru, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada keseluruhan pengalaman pendidikan bagi siswa.
IMPLEMENTASI KETERAMPILAM BERPIKIR KRITIS DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI ERA PENDIDIKAN 4.0 SUARNIATI, NI WAYAN
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3563

Abstract

Critical thinking skills are very important in the era of education 4.0 where students must be able to analyze information, evaluate arguments, and solve complex problems that occur in everyday life amidst the rapid flow of information available on social media which can be accessed easily. Critical thinking skills can be developed in learning which begins with preparing a learning plan. Good learning planning is very important to achieve educational goals, classroom management and evaluation, but not all teachers can implement critical thinking skills in learning planning, therefore this research aims to describe teachers' understanding of critical thinking skills and their implementation in preparing learning plans. This research design was descriptive qualitative, with eight teachers as subjects and thirty learning planning documents. The data collection techniques are in-depth interviews, observations and documents with document analysis and data triangulation. The results of the research show that teachers interpret critical thinking skills as when students are able to analyze information, students ask a lot of questions, can give answers fluently, can explain the teacher's questions well, answer questions in detail, students are active in discussions, can make conclusions and evaluate friends' answers. through reasonable arguments, questioning answers and the more intelligent students are, the more critical they are. The research results also illustrate that on average only 48.75% of teachers can implement critical thinking skills in learning planning, especially in learning objectives, models/methods and assessment. ABSTRAKKeterampilan berpikir kritis sangat penting dalam era pendidikan 4.0 di mana peserta didik harus mampu menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menyelesaikan masalah kompleks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah derasnya arus informasi yang tersedia di media sosial yang dapat diakses dengan mudah. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dalam pembelajaran yang diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan, pengelolaan kelas dan evaluasi, namun belum semua guru dapat mengimplementasikan keterampilan berpikir kritis dalam perencanaan pembelajaran, karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru tentang keterampilan berpikir kritis dan implementasinya dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. Rancangan penelitian ini deskriptif kualitatif, dengan subyek delapan orang guru dan tiga puluh dokumen perencanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumen dengan análisis dokumen dan trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memaknai keterampilan berpikir kritis adalah ketika siswa mampu menganalisis informasi, siswa banyak bertanya, dapat memberi jawaban dengan lancar, dapat menjelaskan pertanyaan guru dengan baik, menjawab soal dengan rinci, dalam diskusi siswa aktif, dapat membuat kesimpulan dan menilai jawaban teman melalui argumentasi yang masuk akal, mempertanyakan kembali jawaban dan semakin ceriwis siswa berarti siswa semakin kritis. Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa rata-rata hanya 48,75% guru dapat mengimplementasikan keterampilan berpikir kritis dalam perencanaan pembelajaran terutama pada tujuan, model/métode dan penilaian pembelajaran.
STRATEGI SEKOLAH MTS AL- FATICH TAMBAK OSOWILANGUN BENOWO SURABAYA MEMBINA AKHLAK SISWA HADI, SAMSUL; ALIYAH, NELUD DARAJAATUL
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3564

Abstract

Education is a deliberate effort to help a person grow and mature so that they can assume moral responsibility for their actions in life. Islamic education aims to instill fadhilah, good moral habits, Islamic manners, good morals so that life becomes holy, purity accompanied by honesty, and so on. It's not just about teaching children what they don't know. Education is a deliberate effort to help a person grow and mature so that they can assume moral responsibility for their actions in life. In fact, we often encounter behavior that is not in line with high moral standards. News about corruption, abortion, free sex, drug abuse, fights at school, pickpocketing, parent-child murder or vice versa, and other detrimental behavior which of course fosters despicable morals emerges from our beloved nation every day. The aim of this research is to determine the extent of the influence of the MTs AlFatich Tambak Osowilangun Surabaya school strategy on students' moral education. The sample in this study consisted of 32 class VII children with a population of 180 students. The vision and mission of the MTs Al Fatich madrasa emphasizes the idea of PAI learning in the formation of morals. MTs Al Fatich positions the implementation of education with noble morals as its main goal. At MTs Al Fatich, moral education is taught through the use of exemplary tactics, habituation, direct reprimands, rewards and punishments, as well as the use of words that are flattering and pleasing to students. Apart from providing moral material in the form of subjects, the use of PAI learning principles and methodology in forming student morals at MTs Al Fatich also occurs through internalization in the form of madrasa religious culture. ABSTRAKPendidikan adalah upaya yang disengaja untuk membantu seseorang tumbuh dan menjadi dewasa sehingga mereka dapat memikul tanggung jawab secara moral atas tindakan mereka dalam hidup. Pendidikan Islam bertujuan untuk menanamkan fadhilah, kebiasaan akhlak yang baik, budi pekerti yang Islami, akhlak yang baik agar hidup menjadi suci, kesucian disertai kejujuran, dan lain-lain. Ini bukan hanya tentang mengajari anak-anak apa yang tidak mereka ketahui. Pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk membantu seseorang tumbuh dan menjadi dewasa sehingga mereka dapat memikul tanggung jawab secara moral atas tindakan mereka dalam hidup. Kenyataannya, kita banyak menjumpai perilaku yang tidak sejalan dengan standar moral yang tinggi. Berita tentang korupsi, aborsi, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, perkelahian di sekolah, pencopetan, pembunuhan orang tua-anak atau sebaliknya, dan perilaku merugikan lainnya yang tentu saja menumbuhkan moral tercela bermunculan dari bangsa kita tercinta setiap hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh strategi sekolah MTs AlFatich Tambak Osowilangun Surabaya terhadap pendidikan moral siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 anak kelas VII yang populasinya berjumlah 180 siswa. Visi dan misi madrasah MTs Al Fatich menonjolkan gagasan pembelajaran PAI dalam pembentukan akhlak. MTs Al Fatich memposisikan penerapan pendidikan dengan akhlak mulia sebagai tujuan utamanya. Di MTs Al Fatich, pendidikan akhlak diajarkan melalui penggunaan taktik keteladanan, pembiasaan, teguran langsung, hadiah, dan hukuman, serta penggunaan kata-kata yang menyanjung dan menyenangkan bagi siswa. Selain melalui pemberian materi akhlak dalam bentuk mata pelajaran, pemanfaatan prinsip dan metodologi pembelajaran PAI dalam pembentukan akhlak siswa di MTs Al Fatich juga terjadi melalui internalisasi dalam bentuk budaya keagamaan madrasah.
TRANSFORMASI PROJECT BASED LEARNING DI PERGURUAN TINGGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM: KAJIAN BIBLIOMETRIK LESTARI, DELA AYU; BAHARUDIN, BAHARUDIN; HIJRIYAH, UMI; BAHRI, SAIFUL; YUSNITA, ERNI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3691

Abstract

This research aims to analyze the development and implementation of PjBL in higher education through bibliometric analysis. Using data from Publish or Perish and Watase UAKE for the 2019-2023 period, this analysis identifies publication trends, dominant research themes, and the most influential authors and institutions in PjBL research. Using the Systematic Literature Review (SLR) method, 114 relevant article publications were found in the Publish or Perish and Watase UAKE databases, with 25 documents from the period 2019 to 2023 selected and analyzed based on the inclusion criteria. The literature review process was carried out in accordance with PRISMA guidelines to ensure the quality of results and data analysis using VOSviewer software version 1.6.20. The research results show a significant decline in the publication of PjBL articles in the tertiary context, and there was the highest peak of publications in 2020. Most of the publications came from Spain, Indonesia and the United States, and the approaches most frequently used were quantitative and qualitative methods. Themes explored include the impact, role and implementation of PjBL. Density mapping analysis shows that knowledge about project-based learning has not been explored in depth, so further research is needed to expand understanding regarding the implementation of PjBL in the higher education context. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan implementasi PjBL di perguruan tinggi melalui analisis bibliometrik. Dengan menggunakan data dari Publish or Perish dan Watase UAKE selama periode 2019-2023, analisis ini mengidentifikasi tren publikasi, tema penelitian yang dominan, serta penulis dan institusi paling berpengaruh dalam penelitian PjBL. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), 114 publikasi artikel yang relevan ditemukan di database Publish or Perish dan Watase UAKE, dengan 25 dokumen dari periode 2019 hingga 2023 yang dipilih dan dianalisis berdasarkan kriteria inklusi. Proses peninjauan literatur dilakukan sesuai dengan pedoman PRISMA untuk menjamin kualitas hasil dan analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak VOSviewer versi 1.6.20. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifkan dalam publikasi artikel PjBL di konteks perguruan tinggi, dan terjadi puncak publikasi tertinggi pada tahun 2020. Sebagian besar publikasi berasal dari Spanyol, Indonesia, dan Amerika Serikat, dan pendekatan yang paling sering digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Tema yang dieksplorasi termasuk dampak, peran, dan penerapan PjBL. Analisis pemetaan densitas menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pembelajaran berbasis proyek belum banyak dieksplorasi secara mendalam, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperluas pemahaman terkait penerapan PjBL di konteks perguruan tinggi.
ANALYSIS OF GENDER EQUALITY AND SOCIAL INCLUSION IN CLASS PARTICIPATION ENGLISH LEARNING TEN GRADE AT SMK NEGERI 1 TUHEMBERUA IN 2023/2024 GULO, EFAIF MARTIN BERKATNIA; WARUWU, YAREDI; HAREFA, AFORE TAHIR; HAREFA, TRISMAN
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3726

Abstract

This research examines gender equality and social inclusion in the participation of class X students during English learning at SMK Negeri 1 Tuhemberua for the 2024/2025 academic year. The primary goal of this research is to assess how gender roles and social dynamics in the classroom environment influence student participation and engagement. This research used a mixed methods approach, combining qualitative and quantitative data collection techniques, including classroom observations, surveys, and interviews with students.This analysis focuses on identifying participation patterns that may indicate gender bias or social exclusion. This analysis also explores barriers that prevent equal participation among students, such as cultural expectations, stereotypes, and differential treatment by educators. Additionally, this study evaluates the effectiveness of current pedagogical practices in fostering an inclusive learning environment that supports male and female students equally, regardless ofFindings from this research reveal a significant gap in participation rates between male and female students, with girls often facing greater barriers due to societal norms and expectations. This study also highlights the need for teachers to adopt more inclusive teaching strategies that actively promote gender equality and social inclusion. These findings underscore the importance of continued efforts to close the gender gap and create a more equitable educational experience for all students. It is hoped that the results of this research will inform the development of targeted interventions and policies aimed at improving gender equality. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji kesetaraan gender dan inklusi sosial terhadap partisipasi siswa kelas X pada pembelajaran bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Tuhemberua tahun ajaran 2024/2025. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana peran gender dan dinamika sosial di lingkungan kelas mempengaruhi partisipasi dan keterlibatan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang menggabungkan teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, termasuk observasi kelas, survei, dan wawancara dengan siswa. Analisis ini berfokus pada mengidentifikasi pola partisipasi yang mungkin mengindikasikan bias gender atau eksklusi sosial. Analisis ini juga mengeksplorasi hambatan yang menghambat partisipasi setara di kalangan siswa, seperti ekspektasi budaya, stereotip, dan perlakuan berbeda dari pendidik. Selain itu, penelitian ini mengevaluasi efektivitas praktik pedagogi saat ini dalam menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif yang mendukung siswa laki-laki dan perempuan secara setara, terlepas dari Temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam tingkat partisipasi antara siswa laki-laki dan perempuan, dimana anak perempuan seringkali menghadapi hambatan yang lebih besar karena dengan norma dan harapan masyarakat. Studi ini juga menyoroti perlunya guru untuk mengadopsi strategi pengajaran yang lebih inklusif yang secara aktif mempromosikan kesetaraan gender dan inklusi sosial. Temuan-temuan ini menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan untuk menutup kesenjangan gender dan menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih adil bagi semua siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan intervensi dan kebijakan yang ditargetkan untuk meningkatkan kesetaraan gender.
OPTIMALISASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI DAN KARAKTER SISWA OCTAVIA, CINDY; OKTAVIA , LAILIL
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3747

Abstract

This study aims to examine the optimization of learner management in improving students' academic achievement and character building. Effective management implementation in schools plays an important role in creating a supportive environment for students' academic, social, emotional and moral development. Systematic and structured learner management enables the achievement of more comprehensive educational goals, not only focusing on academic achievement, but also on character development. This research uses a qualitative approach with a literature study method using national and international articles. The results show that learner management involving teachers, parents and the community collaboratively can create an environment conducive to student development. In addition, extracurricular activities and regular monitoring of student behavior can strengthen student character. Well-planned character education has an impact on the formation of positive attitudes and discipline in students. This research also highlights the important role of motivation, rewards, and varied learning methods in supporting the optimization of learner management. Overall, optimizing learner management can improve the quality of education and shape the character of students who are resilient and have integrity. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimalisasi manajemen peserta didik dalam meningkatkan prestasi akademik dan pembentukan karakter siswa. Implementasi manajemen yang efektif di sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademik, sosial, emosional, dan moral siswa. Manajemen peserta didik yang sistematik dan terstruktur memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan yang lebih komprehensif, tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur menggunakan artikel nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen peserta didik yang melibatkan guru, orang tua, dan masyarakat secara kolaboratif dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan siswa. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dan pemantauan perilaku siswa secara berkala dapat memperkuat karakter siswa. Pendidikan karakter yang terencana dengan baik berimbas pada terbentuknya sikap positif dan disiplin pada siswa. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran motivasi, penghargaan, dan metode pembelajaran yang variatif dalam mendukung optimalisasi manajemen peserta didik. Secara keseluruhan, optimalisasi manajemen peserta didik dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk karakter siswa yang tangguh dan berintegritas.
STUDI KASUS SD PLUS DAN SD HASBUNALLAH KECAMATAN MURUNG PUDAK KABUPATEN TABALONG SUSANTY, SUSANTY; SURIANSYAH, AHMAD; AHMAD, AHMAD
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3750

Abstract

This study aims to analyze the role of community empowerment in organizing education at SD Plus and SD Hasbunallah, Murung Pudak District, Tabalong Regency, South Kalimantan. The method used is a qualitative approach with data collection through interviews, observations, and document analysis. The results of the study indicate that community participation in school activities, both financially and materially, greatly influences the development of educational facilities and programs. The community contributes to mutual cooperation activities, procurement of learning tools, and support in religious activities. Although there are challenges such as the burden of financial contributions and lack of involvement in decision-making, the potential for community support remains a valuable asset. This study recommends improving communication and transparency, as well as educational programs to strengthen cooperation between schools and the community. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD Plus dan SD Hasbunallah, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam kegiatan sekolah, baik secara finansial maupun material, sangat berpengaruh terhadap pengembangan fasilitas dan program pendidikan. Masyarakat berkontribusi dalam kegiatan gotong royong, pengadaan alat belajar, dan dukungan dalam kegiatan keagamaan. Meskipun terdapat tantangan seperti beban kontribusi finansial dan kurangnya keterlibatan dalam pengambilan keputusan, potensi dukungan masyarakat tetap menjadi aset yang berharga. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan komunikasi dan transparansi, serta program edukasi untuk memperkuat kerjasama antara sekolah dan masyarakat.
ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI KELAS BAHASA INGGRIS YANI, NI WAYAN NOVITA; PUTRA, DEDI AGUNG SUSANTO
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3751

Abstract

The aim of this research was to determine differences in students' English learning styles, with the subject being 26 students in Class VI (six) of SD N Belancan who took English classes in terms of their level of intrinsic motivation and learning styles. This research uses qualitative methods by collecting data through direct observation, questionnaires and interviews. Understanding learning styles is a consistent way for students to understand, remember, think, and solve problems with stimulation and information. Learning style is a process of receiving, processing, remembering and applying information quickly (Febi Dwi Widayanti, 2013). There are three types of learning styles, namely visual learning style, auditory learning style and kinesthetic learning style. The results of this research show that students have various learning styles, including visual, auditory and kinesthetic. However, the dominant learning styles used by students are visual and auditory. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan gaya belajar Bahasa Inggris siswa, dengan subjek 26 orang siswa Kelas VI (enam) SD N Belancan yang mengikuti kelas Bahasa Inggris ditinjau dari tingkat motivasi intrinsik dan gaya belajar yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data melalui observasi langsung, angket dan wawancara. Memahami gaya belajar adalah cara yang konsisten bagi siswa untuk memahami, mengingat, berfikir, dan memecahkan masalah dengan ransangan dan informasi. Gaya belajar adalah suatu proses dalam menerima, mengolah, mengingat dan menerapkan informasi dengan cepat (Febi Dwi Widayanti, 2013). Gaya belajar ada tiga macam yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa memiliki gaya belajar beragam baik itu visual, auditori dan kinestetik. Akan tetapi gaya belajar yang dominan digunakan oleh siswa yaitu visual dan auditori.
ANALISIS PEMBIASAAN DISIPLIN SISWA TERHADAP DIMENSI GOTONGROYONG PADA PROFIL PELAJAR PANCASILA MUBAROK, HUSNIL; WIDIYONO, AAN
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3752

Abstract

This study aims to observe and analyze the dimension of mutual cooperation in schools, both its implementation and the supporting and inhibiting factors in the implementation of the mutual cooperation dimension. The elements of mutual cooperation consist of: 1) The formation of positive dependence between each individual involved, 2) individual responsibility, 3) the parties involved interact with each other personally, 4) skills to work together, 5) evaluating the group process. Observing the research results that have been presented, the conclusion that can be drawn is that the cultivation of the character of gotong royong at SDN 3 Ngasem Batealit is carried out through a number of activities such as daily garbage, class picket, community service every Friday, Friday infaq and P5 (Pancasila student profile strengthening project). In addition to this, teachers also provide positive role models by participating in gotong royong (mutual cooperation) such as participating in garbage picking and Friday clean-up activities, working together to clean the school environment, always giving alms when an infaq program is held on Fridays, and becoming the main activist for the implementation of P5. Researchers also found that there are a number of things that become supporting factors for the implementation of mutual cooperation character development activities, namely the diligent personality of children, role models from teachers, caring parents, and the creation of cooperation between teachers and the school in pursuing various programs to develop mutual cooperation attitudes. While the obstacles faced in developing mutual cooperation attitudes are the existence of ignorant, selfish and lazy student personalities, habituation that is not consistently implemented, and the availability of school facilities that are very lacking. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisa dimensi gotong royong yang ada disekolah baik implementasinya maupun faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan dimensi gotong royong. Unsur-unsur gotong royong terdiri dari : 1) Terbentuknya ketergantungan positif antar setiap individu yang terlibat, 2) tanggungjawab perorangan, 3) pihak-pihak yang terlibat saling berinteraksi secara personal, 4) keahlian untuk bekerja sama, 5) pengevaluasian proses kelompok. Mengamati hasil riset yang sudah dipaparkan, konklusi yang dapat diambil ialah penanaman karakter gotong royong di SDN 3 Ngasem Batealit dilakukan melalui sejumlah kegiatan seperti sampah setiap hari, piket kelas, kerja bakti setiap hari Jum’at, infaq hari jumat dan P5 (projek penguatan profil pelajar Pancasila). Di samping hal tersebut, guru ikut pula dalam memberikan keteladanan positif dengan turut berpartisipasi dalam gotong royong seperti ikut dalam aktivitas pungut sampah dan Jumat bersih, bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, senantiasa bersedakah ketika diadakan program infaq di hari Jumat, serta menjadi penggiat utama pelaksanaan P5. Peneliti juga menemukan adanya sejumlah hal yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan karakter kegotongroyongan yakni kepribadian anak yang rajin, teladan dari guru, orang tua yang perhatian, dan terciptanya kerja sama antara guru dengan pihak sekolah dalam mengupayakan berbagai program untuk menumbuhkembangkan sikap gotong royong. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam pengembangan sikap gotong royong adalah adanya kepribadian siswa yang cuek, egois dan malas, pembiasaan yang kurangnya terlaksana secara konsisten, serta ketersediaan fasilitas sekolah yang sangat kurang.