Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search
Journal : Jurnal Akuatiklestari

Analisis Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai di Pulau Bungin Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan Raplianto, Raplianto; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.921

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekologis, tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai dan daya dukung kawasan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi ekologis kawasan pantai Pulau Bungin sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan wisata pantai. Namun, sarana dan prasarana dan ketersediaan air tawar di Pulau Bungin tidak memadai. Tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Bungin berdasarkan potensi ekologis memiliki nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun I dan II yaitu 81,58% dan 81,58 terkategori sangat sesuai (S1). Daya dukung kawasan pantai Pulau Bungin untuk aktivitas wisata pantai pada stasiun I dan II adalah 112 dan 138 jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari. Berdasarkan kajian potensi ekologis, Pulau Bungin berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata pantai.
Struktur Komunitas dan Sebaran Bintang Laut di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan Dharma, Atria; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.973

Abstract

Penelitian mengenai, Struktur Komunitas dan Sebaran Bintang Laut telah dilakukan di perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui jenis-jenis kepadatan dan struktur komunitas serta pola sebaran bintang laut di perairan Desa Pengudang. Penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling sebanyak 30 titik menggunakan transek 1 x 1 m untuk kepadatan bintang laut. Hasil penelitian ditemukan dua spesies bintang laut yaitu dengan nilai kepadatan Archaster typicus 1,53 ind/m2, Protoreaster nodosus 0,16 ind/m2. Nilai keanekaragaman didapat dengan nilai 0,321, dan keseragaman didapat dengan nilai 0,463 serta dominansi dengan nilai 0,823. Bentuk pola sebaran di perairan Desa Pengudang memiliki bentuk mengelompok. Kondisi perairan di Desa Pengudang tergolong baik sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut(KepMen LH No.200 Tahun 2004). Analisis substrat diperairan Desa Pengudang terdiri dari pasir kerikil. Komposisi pasir lebih besar yaitu 97,3% merupakan tempat habitatnya jenis bintang laut Archaster typius yang lebih sering di jumpai pada tipe substrat pasir halus yang lebih dominan di sekitaran padang lamun Desa Pengudang
Pola Sebaran dan Kepadatan Cerithiidae di Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Perairan Pulau Penyengat Kecamatan Tanjungpinang Kota Sanjaya, Putra; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v4i1.2458

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran dan kepadatan Cerithiidae pada ekosistem Mangrove dan padang lamun di perairan Pulau Penyengat. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling sebanyak 2 stasiun yaitu stasiun I kawasan ekosistem mangrove dan padang lamun, yang ada aktivitas masyarakat dan stasiun II kawasan ekosistem mangrove dan padang lamun tidak ada aktivitas masyarakat. Pengambilan sampel Cerithiidae dilakukan sebanyak 12 kali ulangan pada setiap stasiun, menggunakan transek 1x1 meter. Pola sebaran stasiun I dan II kawasan ekosistem padang lamun memiliki nilai yang cenderung sama dengan nilai Id (indek morisita) 8,19 dan Id 9,78 dikategorikan mengelompok. Sama halnya stasiun I dan II kawasan mangrove dengan nilai Id 2,29 dan Id 2,42 juga dikategorikan mengelompok. Sedangkan tingkat kepadatan stasiun I dan II ekosistem padang lamun memiliki kepadatan yang cendrung sama dengan nilai yaitu stasiun I, 25.555 ind/Ha dan stasiun II, 24.722 ind/Ha, sama halnya tingkat kepadatan stasiun I dan II kawasan mangrove tidak berbeda dengan nilai rata-rata tingkat kepadatan stasiun I yaitu 20.873 ind/Ha dan stasiun II 17.963 ind/Ha. Selanjutnya hasil analysis principal component analysis (PCA) dengan karakteristik penciri lingkungan pada stasiun I ekosistem mangrove yaitu pH tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat kepadatan Cerithiidae. Selanjutnya Pada stasiun I ekosistem padang lamun terdiri dari Salanitas, suhu, dan DO memiliki keterkaitan terhadap tingkat kepadatan. Pada stasiun II ekosistem mangrove dengan karakteristik penciri lingkungan yaitu TOM tidak memiliki keterkaitan terhadap tingkat kepadatan. Selanjutnya pada stasiun II ekosistem padang lamun dengan karakteristik penciri lingkungan yaitu Kecepatan arus dan Substrat juga tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat kepadatan Cerithiidae.
Produksi Serasah dan Laju Dekomposisi Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di Perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan Kristina, Kariska; Lestari, Febrianti; Nugraha, Aditya Hikmat
Akuatiklestari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v4i2.2468

Abstract

Penelitian mengenai produksi serasah dan laju dekomposisi Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata telah dilakukan di Perairan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tutupan jenis T. hemprichii dan C. rotundata, mengetahui produksi jenis T. hemprichii dan C. rotundata dan mengetahui laju dekomposisi lamun jenis T. hemprichii dan C. rotundata. Penelitian ini di lakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian tutupan lamun di Perairan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan stasiun satu jenis T. hemprichii dengan tutupan lamun perjenis sebesar 8,51%, sedangkan C. rotundata 8,50%. Jika dilihat dari nilai total tutupan lamun sebesar 39,4% dikategorikan sedang, stasiun dua tutupan lamun perjenis T. hemprichii berkisar 6,41%, sedangakan C. rotundata berkisar 5,65% dan total tutupan sebesar 29,49%. Produksi serasah di Perairan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan pada stasiun satu T. hemprichii dan C. rotundata mengalami kenaikan dibandingkan pada stasiun dua. Laju dekomposisi pada stasiun dua T. hemprichii dan C. rotundata mengalami laju dekomposisi lebih cepat dibandingkan stasiun satu.
Keanekaragaman Spons pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan Fidayat, Fidayat; Lestari, Febrianti; Nugraha, Adiya Hikmat
Akuatiklestari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v4i2.2469

Abstract

Secara ekologis ekosistem padang lamun memiliki peranan penting pada daerah pesisir, antara lain sebagai produsen primer pada perairan dangkal, daerah pembesaran, pemijahan dan juga merupakan sumber makanan penting bagi beberapa jenis organisme. Salah satu biota asosiatif di ekosistem lamun adalah spons. Spons adalah hewan berpori yang hidup dengan cara menyaring makanannya dari air laut dan bersifat bentik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerapatan lamun, mengetahui jenis kepadatan spons, mengetahui karakter penciri lingkungan kepadatan spons, kerapatan lamun dan parameter lingkungan perairan. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ditemukan 6 jenis spons Cinachyra sp., Raspailia arbuscula, Dendrilla antarctica, Petrosia sp., Tetrapocillon Novaezealandiae, Cinachyrella sp. Nilai kerapatan lamun berkisar antara 181 - 312 ind/m2 dengan kategori pada setiap stasiun di kategorikan sangat rapat. Kepadatan spons sebesar 5,2 ind/m2 - 6 ind/m2. Indeks keanekaragaman spons berkisar antara 0 - 0,4, pada semua stasiun dikategorikan rendah. Hasil analis komponen utama atau PCA menunjukan stasiun satu parameter lingkungan perairan tidak memiliki kedekatan dengan kerapatan lamun dan kepadatan spons. Sedangkan pada stasiun dua kepadatan spons memiliki kedekatan dengan parameter lingkungan perairan seperti pH dan suhu, pada stasiun tiga kerapatan lamun memiliki kedekatan dengan parameter lingkungan perairan seperti salinitas dan kecerahan.
Tingkat Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai Desa Busung Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan Lubis, Ledy Perawati; Lestari, Febrianti; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.2480

Abstract

Tingkat kesesesuaian kawasan pantai Desa Busung dapat dijadikan sebagai wisata pantai apabila dapat di jaga dengan baik dan di pantau oleh pemerintah.Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi ekologi kawasan peraian dan daya dukung kawasan pantai di Desa Busung. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yang mana penentuan lokasi ini berdasarkan metode survey. Pada penelitian ini terdapat 3 stasiun penelitian. Hasil penelitian pada stasiun 1 terdapat 12 parameter dimana tingakat kesesuaian kawasan pantai stasiun 1 memiliki nilai IKW sebesar 72,08 %, pada stasiun 2 terdapat 12 parameter dengan memiliki nilai IKW sebesar 73,68%, dan stasiun 3 memiliki 12 parameter dengan memiliki nilai IKW sebesar 72,80%. Hasil pada 3 stasiun memiliki kesamaan pada stasiun 1 dalam skor dan bobot, namun ada perbedaan pada parameter biota berbahaya dimana stasiun 1 dan 2 tidak terdapat biota berbahaya, namun pada stasiun 3 terdapat 2 spesies biota berbahaya. Parameter tingkat kesesuian wisata kawasan pantai Desa Busung tergolong kurang memuaskan pengunjung. Dan Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk kegiatan wisata pantai yaitu 234 Jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2 /orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari.
Pola Sebaran Siput Sumpil (Planaxis sulcatus) di Perairan Pulau Nyamuk, Desa Mensanak Kabupaten Lingga Azhari, Sarah; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i1.3075

Abstract

Siput Planaxis sulcatus merupakan spesies gastropoda yang umumnya ditemukan di daerah pasang surut (intertidal) dan perairan pantai berbatu. Spesies ini termasuk hewan herbivora yang memakan mikroalga yang tumbuh di substrat tempat hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan pola sebaran siput Planaxis sulcatus. Penentuan titik sampling menggunakan metode random sampling yang terdiri dari 30 titik. Pengambilan data siput Planaxis sulcatus menggunakan transek kuadran 1x1 m. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kepadatan siput Planaxis sulcatus sebesar 147,37 ind/m2 dengan pola sebaran secara umum yaitu mengelompok.
Jenis dan Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Pulau Beralas Bakau Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Baliyan, Baliyan; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i1.3103

Abstract

Desa Teluk Bakau, Kabupaten Bintan memiliki komunitas mangrove yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mangrove, tutupan kanopi mangrove, dan tingkat kerusakan mangrove di Pulau Beralas Bakau. Pengamatan mangrove dilakukan dengan menggunakan metode line transek, dengan luasan area pengamatan 10 x 10 m. Hasil penelitian ditemukan 4 (empat) species mengrove yakni Rhizopora apiculata, R mucronata, Bruguiera gymnorrizha, Xylocarpus granatum. Kondisi mangrove berdasarkan kerapatan dan tutupan kanopi tergolong sedang, dengan kriteria mangrove tergolong baik. Parameter fisika – kimia perairan meliputi; suhu, Kecepatan Arus, Substrat, Salinitas, pH, dan DO masih dalam kisaran normal.
Potensi dan Pola Pemanfaatan Siput Gonggong di Perairan Pulau Kapal Desa Tembeling Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Muhammad Syukri; Febrianti Lestari; Susiana Susiana
Jurnal Akuatiklestari Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.975

Abstract

Penelitian mengenai potensi dan pola pemanfaatan siput gonggong telah dilakukan di perairan Pulau Kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan pola pemanfaatan siput gonggong di perairan Pulau Kapal. Penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling sebanyak 30 titik menggunakan transek 1 x 1 m untuk kepadatan Siput Gonggong. Hasil penelitian ditemukan dua jenis siput gonggong spesies yaitu Laevistrombus turturella dan Strombus urceus dengan nilai rata-rata kepadatan 1,32 ind/m². Pola pemanfaatan siput gonggong di perairan Pulau Kapal yaitu dengan melihat ukuran, teknik, area, jumlah, dan musim tangkapan. Pemanfaatan dari siput gonggong yaitu dikonsumsi dan dijual.
Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Pulau Dompak Kepulauan Riau Dialam, Pangga Kurnia; Lestari, Febrianti; Susiana, Susiana
Akuatiklestari Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i1.4638

Abstract

Pulau Dompak merupakan pulau yang terletak di sebelah selatan Kota Tanjungpinang. Wilayah pesisir Pulau Dompak di sepanjang pantainya terdapat ekosistem mangrove dengan jenis mangrove yang cukup beragam. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang unik dan sangat produktif di perairan laut. Ekosistem mangrove mempunyai berbagai sumber daya alam yang melimpah dan beranekaragam. Ekosistem mangrove merupakan pelindung dan sekaligus sumber nutrien bagi organisme yang hidup di tengahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kerapatan dan tutupan kanopi ekosistem mangrove di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2022 yang berlokasi di Pulau Dompak. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan metode survey langsung di lapangan dengan 5 stasiun berdasarkan keberadaan ekosistem mangrove. Penentuan titik pengambilan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan jenis mangrove yang ditemukan pada Pulau Dompak terdapat 7 jenis diantaranya Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera littorea dan Nypa fruticans. Dengan nilai kerapatan dan tutupan pada stasiun 1 sebesar 2.600 ind/ha dan 81,1%, pada stasiun 2 sebesar 4.567 ind/ha dan 84,2%, stasiun 3 sebesar 1.133 ind/ha dan 63,1%, stasiun 4 sebesar 4.967 ind/ha dan 81,6%, serta stasiun 5 sebesar 2.500 ind/ha dan 76,5%. Tingkat kerusakan ekosistem mangrove di Pulau Dompak masih kecil, dikarenakan kondisi ekosistem masih dalam keadaan sedang dan baik.
Co-Authors . Adrinal Aditya Hikmat Nugraha Agrianti, Renny Agung Dhamar Syakti Agus Putra AS Amilia Jamilatun Amir, Amriansyah Amriansyah Amir Andi Zulfikar Andia, Bherly Ani Suryanti Ani Suryanti Aprilyanto, Bima Armauliza Septiawan Azhari, Sarah Baliyan, Baliyan Cut Meurah Nurul ‘Akla Dedy Kurniawan Dedy Kurniawan Depitra, Depitra Dermawati Sihite Dewi Haryanti Dharma, Atria Diah Alviana Dialam, Pangga Kurnia Diana Azizah Dony Apdillah Edy Akhyary Eriawati, Herni Eriawati, Herni Evan Roy Herdiwan Fadhil Dwi Prakoso Fadhliyah Idris Fajeri Fajeri Fajeri Febriansyah, Pajri Fidayat, Fidayat Fitri, Nurul Hidayah Eka Fitria Ulfah Frijona Fabiola Lokollo Gusti Randa Harapin Hafid H. Hazri Rizaldi Hulopi, Mahriyana Ita Karlina Jaaman, Saifullah Arifin Jacqueline M.F Sahetapy Jelita Rahma Hidayati Jupitar Jupitar Jupitar, Jupitar Karnanda Karnanda Khairul Hafsar Khodijah Ismail Kristina, Kariska Lily Viruly Lubis, Latif Lubis, Ledy Perawati Mahuris, Aziz mala kurnia Mariani Mariani Mariani Marina Anggasari Putri Marni, Rani Mizan, Al Moza Fani Maylani Muhammad Syukri Muzadid Salam Muzahar Nancy Willian Nevrita, Nevrita Noviyati, Syamsinar Nugraha, Adiya Hikmat Nur Tasmiah Sirajuddin Nurwisti, Isnaini Putri, Marina Anggasari Putri, Puput Ika Rahima Zakia Rahima Zakia Raja Wira Pradana Rani Marni Rapella Desiani Raplianto, Raplianto Razai, Tengku Said Rezal Hadi Basalamah Rezal Hadi Basalamah Rezky, Bintan Rika Anggraini Rika Anggraini Rika Anggraini Rika Anggraini Rochmady Rumapea, Rahul Sabriyati, Deni Sangaji, Masudin Sanjaya, Putra Saputra, Jaya Selvia, Irma Devi Sinaga, Henna Canlaris Siti Hatijah Soehendrawan, Sherry Febrarismono Susiana Susiana Susiana Syaefullah Syahrial Syahrial Tri Apriadi Try Febrianto Urai Dian Dharma Putra Vitasari Vitasari Vitasari, Vitasari Wahyudin Wahyudin Winny Retna Melani Yudho Andika Zulfikar, Andi