Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Peningkatan Creative Thinking melalui Creative Problem-Solving Berorientasi Multiple Intelligence: Kajian pada Bidang Matematika Sekolah Dasar Rulyansah, Afib; Asmarani, Ratih; Mariati, Pance
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1925

Abstract

Model Creative Problem-Solving telah banyak diterapkan untuk upaya meningkatkan Creative Thinking, namun penerapan ini belum mempertimbangkan kecerdasan majemuk siswa. Riset ini bertujuan untuk meningktkan Creative Thinking melalui model Creative Problem-Solving berorientasi Multiple Intelligences pada bidang studi matematika sekolah dasar pedesaan. Classroom Action Research merupakan pendekatan riset yang digunakan. Dua puluh tiga siswa kelas 4 sekolah dasar pedesaan di Kabupaten Probolinggo dilibatkan pada riset ini. Pengamatan, interviu, dokumentasi, dan tes tulis dilakukan untuk pengumpulan data riset. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitati. Riset ini menyumbangkan dampak yang bagus bagi siswa dan guru. Kecakapan berpikir kreatif siswa terus meningkat secara konsisten. Peningkatan besar terjadi pertemuan awal siklus 2, yaitu 142 poin pada nilai total dan 0,34 poin pada nilai rata-rata. Untuk pertemuan lain, peningkatan dapat dikatakan konsisten yaitu antara 53-81 poin pada nilai rata-rata dan 0,13-0,20 poin pada nilai rata-rata. Hasil riset ini menunjukkan peningkatan yang konsisten terkait kompetensi guru dalam mengajar. Peningkatan tertinggi terjadi siklus 1 pertemuan kedua, yaitu 5 poin pada nilai total dan 0,20 poin pada nilai rata-rata. Untuk pertemuan lain, peningkatan dapat dikatakan konsisten yaitu antara 2-3 poin pada nilai rata-rata dan 0,12-0,14 poin pada nilai rata-rata.
Kemampuan Guru Junior dalam Mengajarkan Proses Berpikir untuk Menyelesaikan Soal Cerita Sederhana: Studi pada Guru Matematika Sekolah Dasar Rulyansah, Afib; Asmarani, Ratih; Mariati, Pance; Rahmawati, Novia Dwi
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1941

Abstract

Riset deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru dalam melatih siswa untuk menuliskan proses berpikir dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang sederhana. Lima belas guru matematika junior yang tergabung dalam grup WhatsApp dilibatkan pada riset ini. Data diperoleh dengan memanfaatkan tes tulis dan wawancara yang hasilnya dianalisis menggunakan pendekatan content analysis. Kemampuan guru junior dikategorikan menjadi 3 level, yaitu 4 guru berpengetahuan matematika tingkat lanjut, 8 guru berpengetahuan matematika sangat memadai, dan 3 guru berpengetahuan matematika cukup memadai. Dari semua guru junior yang terlihat, tidak satupun dari mereka memunculkan proses berpikir secara tertulis pada proses penyelesaian soal cerita. Mereka lebih fokus pada kebenaran hasil akhir. Pertimbangan ini dilakukan oleh guru karena (1) kelulusan pada ujian akhir tidak dilihat dari proses berpikir tertulis, tetapi pada kebenaran hasil akhir, dan (2) kurikulum yang diberikan pemerintah tidak mendorong guru untuk menuntut siswa menuliskan proses berpikirnya. Peneliti selanjutnya dapat berinovasi dalam mendesain soal dan rubrik penilaian yang mempertimbangkan proses berpikir pada penyelesaian soal, baik untuk matematika atau bidang studi lain.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar terhadap Pemahaman P5 bagi Siswa Sekolah Dasar Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Asmarani, Ratih; Sundana, Lina; Rochmania, Desty Dwi; Susilo, Claudya Zahrani; Dwinata, Anggara
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i2.4998

Abstract

Berdasarkan observasi di SDN Kepanjen 1 Jombang, bahwa kesiapan dan keaktifan peserta didik masih rendah pada kegiatan pembelajaran P5 dengan penerapan kurikulum merdeka dan merdeka belajar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan kurikulum merdeka dan merdeka belajar di SDN Kepanjen 1 Jombang dalam kaitannya dengan kegiatan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa kelas I dan IV. Dalam riset ini, peneliti menerapkan metode kuantitatif dengan sampel yang diambil secara acak. Sampel dalam riset ini berjumlah 35 responden dimana didapatkan melalui teknik purposive sampling. Data-data dikumpulkan melalui observasi, interview dan juga penyebaran angket. Berlandaskan pada riset, kesimpulan yang bisa diperoleh adalah ditemukan adanya dampak penerapan kurikulum merdeka belajar pemahaman P5 murid kelas I dan IV di Sekolah Dasar Negeri Kepanjen 1 Jombang. Kurikulum merdeka belajar bisa diimplikasikan dengan maksimal sehingga bisa berdampak positif untuk siswa dan sistem pendidikan. Dibuktikan dari hasil perhitungan Pearson Product Moment, yaitu rxy sebesar 0,88, maka Ha disetujui namun Ho tidak disetujui. Oleh karena itu, disimpulkanbahwa ditemukan adanya dampak positif dari pengimplementasian kurikulum merdeka belajar terhadap pemahaman P5 siswa.Langkah startegis terdekat dalam penerapan implementasi kurikulum ini adalah membangun kelompok percepatan implementasi untuk memberikan pendampingan pada siswa dan guru yang mempunyai hambatan dalam menerapkan kegiatan pembelajaran.
Program Market Day Sebagai Sarana Pembinaan Karakter Kewirausahaan Siswa Sekolah Dasar Dwinata, Anggara; Asmarani, Ratih; Sarumaha, Martiman Suaizisiwa; Hikmah, Nurul; Pratiwi, Emy Yunita Rahma
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.6022

Abstract

Program market day adalah salah satu bentuk program kewirausahaan yang diarahkan untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik. Di dalam ruang lingkup pendidikan, peserta didik harus senantiasa diarahkan untuk memiliki perubahan diri melalui jiwa kreatif dan inovatif melalui program-program unggulan yang berkualitas. Di sekolah dasar, konsep ini menjadi hal yang penting dalam menekan arus kewirausahaan dan mewujudkan manusia yang berdaya saing unggul. Penanaman karakter siswa sekolah dasar di SD Al-Qur’an Nahwan Nur Ceweng, Kabupaten Jombang menjadi prioritas penting melalui program market day di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara aktual tentang penanaman nilai karakter siswa melalui pendidikan kewirausaahan dalam program market day. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat temuan-temuan nilai karakter yang muncul melalui kegiatan kewirausahaan seperti inovatif, kreatif, tanggung jawab, kerja sama, dan rasa percaya diri. Program market day yang telah dilaksanakan di SD Al-Qur’an Nahwan Nur Ceweng Kabupaten Jombang membawa misi di dalam membangun pola transaksi bagi para peserta didik untuk senantiasa aktif di dalam berkomunikasi saat kegiatan berjualan berlangsung. Temuan menarik lainnya yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi ada Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Jawa. Simpulan dalam penelitian ini adalah wujud nyata dari program market day secara intensif yang telah dilaksanakan di sekolah sebagai bekal bagi para peserta didik untuk memiliki nilai-nilai karakter kewirausahaan secara optimal
APPLICATION OF PROJECT-BASED MODELS IN FINE ARTS LEARNING THROUGH CLASS EXHIBITIONS AS A PLACE FOR CREATIVE PROCESSES AND ART APPRECIATION AT UNIVERSITY Asmarani, Ratih; Mariati, Pance
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 6 No 2 (2021): Education and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ehdj.v6i2.2192

Abstract

Abstract: Fine arts education courses are Science and Skills Subjects contained in the curriculum structure of the Elementary School Teacher Education Study Program at Hasyim Asy'ari University, Jombang. This course has learning outcomes, namely students have awareness of local culture and environmental-based creative competencies to be applied in learning in elementary schools (SD). Therefore, a container is needed as a creative process and appreciation of works through art exhibition activities. This research method is qualitative as well as primary and secondary data collection through observation of the implementation of art learning. The purpose of this research is to produce works of art to be appreciated through class exhibitions as a forum for the creative process and art appreciation. It is proven by this activity being able to provide experience in the process of creating fine arts using various themes, materials and dimensions for the development of student creativity aspects as well as training students to appreciate traditional and contemporary cultural works. In the implementation of learning, learning models are needed to achieve high quality learning. learning models help educators to package a lesson that can attract interest in appreciating and creating works of art.   Keywords: exhibitions, fine arts, creative processes, appreciation   Abstrak: Mata kuliah pendidikan seni rupa merupakan Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan yang terdapat dalam struktur kurikulum Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Hasyim Asy’ari Jombang. Mata kuliah ini memiliki capaian pembelajaran yaitu mahasiswa memiliki kesadaran terhadap budaya lokal dan kompetensi kreatif berbasislingkungan untuk diaplikasikan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, dibutuhkan wadah sebagai proses kreatif dan apresiasi karya melalui kegiatan pameran seni rupa. Metode penelitian ini adalah kualitatif serta pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran seni rupa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memproduksi karya seni rupa untuk diapresiasi melalui pameran kelas sebagai wadah proses kreatif dan apresiasi seni. Terbukti dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan pengalaman proses berkarya seni rupa dengan menggunakan berbagai tema, material dan dimensi untuk pengembangan aspek kreativitas mahasiswa serta melatih mahasiswa untuk menghargai karya budaya tradisional maupun kontemporer.Dalam pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran guna tercapainya kualitas pembelajaran yang tinggi.Pengembangan model pembelajaran membantu pendidik untuk mengemas sebuah pembelajaran yang dapat menarik minat dalam mengapresiasi dan berkreasi karya seni rupa.Penelitian ini menghasilkan acuan berupa model pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal dan aplikasinya dalam pemebelajaran seni rupa. . Kunci: pameran, seni rupa, proses kreatif, apresiasi  
Inovasi Pembelajaran Seni Berbasis Mobile Learning bagi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Mariati, Pance; Asmarani, Ratih; Sunanto, Sunanto; Hardiningrum, Andini
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1741

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan inovasi pembelajaran seni berbasis Mobile learning pada mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan pembelajaran seni berbasis mobile learning. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan Subjek penelitian mahasiswa PGSD semester 4 tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 100 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yakni observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran, wawancara langsung dengan mahasiswa, dan dokumentasi hasil tugas pendidikan seni. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan inovasi pembelajaran seni berbasis mobile learning sangat efektif diterapkan selama pelaksanaan pembelajaran daring. Pembelajaran seni berbasis mobile learning memberikan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Mahasiswa tetap dapat berapresiasi dan berkreasi seni meski pembelajaran dilakukan secara daring. Kekurangan dari penerapan pembelajaran berbasis mobile learning ini adalah mahasiswa tidak bisa praktek seni secara langsung, tidak dapat berinteraksi langsung dengan teman lain ketika berproses seni. Sedangkan kelebihannya yakni pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja, mahasiswa bisa lebih mandiri dan dapat memperoleh pengetahuan lebih luas lagi melalui internet.  Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan inovasi pembelajaran seni berbasis mobile learning dapat meningkatkan pemahaman serta kreativitas Mahasiswa PGSD dalam berkarya seni meskipun dilaksanakan secara daring. Harapannya semoga para pendidik dapat terus berinovasi menciptakan strategi serta metode pembelajaran yang menarik guna meningkatkan ketrampilan peserta didik
Peningkatan Creative Thinking melalui Creative Problem-Solving Berorientasi Multiple Intelligence: Kajian pada Bidang Matematika Sekolah Dasar Rulyansah, Afib; Asmarani, Ratih; Mariati, Pance
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1925

Abstract

Model Creative Problem-Solving telah banyak diterapkan untuk upaya meningkatkan Creative Thinking, namun penerapan ini belum mempertimbangkan kecerdasan majemuk siswa. Riset ini bertujuan untuk meningktkan Creative Thinking melalui model Creative Problem-Solving berorientasi Multiple Intelligences pada bidang studi matematika sekolah dasar pedesaan. Classroom Action Research merupakan pendekatan riset yang digunakan. Dua puluh tiga siswa kelas 4 sekolah dasar pedesaan di Kabupaten Probolinggo dilibatkan pada riset ini. Pengamatan, interviu, dokumentasi, dan tes tulis dilakukan untuk pengumpulan data riset. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitati. Riset ini menyumbangkan dampak yang bagus bagi siswa dan guru. Kecakapan berpikir kreatif siswa terus meningkat secara konsisten. Peningkatan besar terjadi pertemuan awal siklus 2, yaitu 142 poin pada nilai total dan 0,34 poin pada nilai rata-rata. Untuk pertemuan lain, peningkatan dapat dikatakan konsisten yaitu antara 53-81 poin pada nilai rata-rata dan 0,13-0,20 poin pada nilai rata-rata. Hasil riset ini menunjukkan peningkatan yang konsisten terkait kompetensi guru dalam mengajar. Peningkatan tertinggi terjadi siklus 1 pertemuan kedua, yaitu 5 poin pada nilai total dan 0,20 poin pada nilai rata-rata. Untuk pertemuan lain, peningkatan dapat dikatakan konsisten yaitu antara 2-3 poin pada nilai rata-rata dan 0,12-0,14 poin pada nilai rata-rata.
Kemampuan Guru Junior dalam Mengajarkan Proses Berpikir untuk Menyelesaikan Soal Cerita Sederhana: Studi pada Guru Matematika Sekolah Dasar Rulyansah, Afib; Asmarani, Ratih; Mariati, Pance; Rahmawati, Novia Dwi
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1941

Abstract

Riset deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru dalam melatih siswa untuk menuliskan proses berpikir dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang sederhana. Lima belas guru matematika junior yang tergabung dalam grup WhatsApp dilibatkan pada riset ini. Data diperoleh dengan memanfaatkan tes tulis dan wawancara yang hasilnya dianalisis menggunakan pendekatan content analysis. Kemampuan guru junior dikategorikan menjadi 3 level, yaitu 4 guru berpengetahuan matematika tingkat lanjut, 8 guru berpengetahuan matematika sangat memadai, dan 3 guru berpengetahuan matematika cukup memadai. Dari semua guru junior yang terlihat, tidak satupun dari mereka memunculkan proses berpikir secara tertulis pada proses penyelesaian soal cerita. Mereka lebih fokus pada kebenaran hasil akhir. Pertimbangan ini dilakukan oleh guru karena (1) kelulusan pada ujian akhir tidak dilihat dari proses berpikir tertulis, tetapi pada kebenaran hasil akhir, dan (2) kurikulum yang diberikan pemerintah tidak mendorong guru untuk menuntut siswa menuliskan proses berpikirnya. Peneliti selanjutnya dapat berinovasi dalam mendesain soal dan rubrik penilaian yang mempertimbangkan proses berpikir pada penyelesaian soal, baik untuk matematika atau bidang studi lain.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar terhadap Pemahaman P5 bagi Siswa Sekolah Dasar Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Asmarani, Ratih; Sundana, Lina; Rochmania, Desty Dwi; Susilo, Claudya Zahrani; Dwinata, Anggara
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i2.4998

Abstract

Berdasarkan observasi di SDN Kepanjen 1 Jombang, bahwa kesiapan dan keaktifan peserta didik masih rendah pada kegiatan pembelajaran P5 dengan penerapan kurikulum merdeka dan merdeka belajar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan kurikulum merdeka dan merdeka belajar di SDN Kepanjen 1 Jombang dalam kaitannya dengan kegiatan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa kelas I dan IV. Dalam riset ini, peneliti menerapkan metode kuantitatif dengan sampel yang diambil secara acak. Sampel dalam riset ini berjumlah 35 responden dimana didapatkan melalui teknik purposive sampling. Data-data dikumpulkan melalui observasi, interview dan juga penyebaran angket. Berlandaskan pada riset, kesimpulan yang bisa diperoleh adalah ditemukan adanya dampak penerapan kurikulum merdeka belajar pemahaman P5 murid kelas I dan IV di Sekolah Dasar Negeri Kepanjen 1 Jombang. Kurikulum merdeka belajar bisa diimplikasikan dengan maksimal sehingga bisa berdampak positif untuk siswa dan sistem pendidikan. Dibuktikan dari hasil perhitungan Pearson Product Moment, yaitu rxy sebesar 0,88, maka Ha disetujui namun Ho tidak disetujui. Oleh karena itu, disimpulkanbahwa ditemukan adanya dampak positif dari pengimplementasian kurikulum merdeka belajar terhadap pemahaman P5 siswa.Langkah startegis terdekat dalam penerapan implementasi kurikulum ini adalah membangun kelompok percepatan implementasi untuk memberikan pendampingan pada siswa dan guru yang mempunyai hambatan dalam menerapkan kegiatan pembelajaran.
Program Market Day Sebagai Sarana Pembinaan Karakter Kewirausahaan Siswa Sekolah Dasar Dwinata, Anggara; Asmarani, Ratih; Sarumaha, Martiman Suaizisiwa; Hikmah, Nurul; Pratiwi, Emy Yunita Rahma
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i4.6022

Abstract

Program market day adalah salah satu bentuk program kewirausahaan yang diarahkan untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik. Di dalam ruang lingkup pendidikan, peserta didik harus senantiasa diarahkan untuk memiliki perubahan diri melalui jiwa kreatif dan inovatif melalui program-program unggulan yang berkualitas. Di sekolah dasar, konsep ini menjadi hal yang penting dalam menekan arus kewirausahaan dan mewujudkan manusia yang berdaya saing unggul. Penanaman karakter siswa sekolah dasar di SD Al-Qur’an Nahwan Nur Ceweng, Kabupaten Jombang menjadi prioritas penting melalui program market day di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara aktual tentang penanaman nilai karakter siswa melalui pendidikan kewirausaahan dalam program market day. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat temuan-temuan nilai karakter yang muncul melalui kegiatan kewirausahaan seperti inovatif, kreatif, tanggung jawab, kerja sama, dan rasa percaya diri. Program market day yang telah dilaksanakan di SD Al-Qur’an Nahwan Nur Ceweng Kabupaten Jombang membawa misi di dalam membangun pola transaksi bagi para peserta didik untuk senantiasa aktif di dalam berkomunikasi saat kegiatan berjualan berlangsung. Temuan menarik lainnya yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi ada Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Jawa. Simpulan dalam penelitian ini adalah wujud nyata dari program market day secara intensif yang telah dilaksanakan di sekolah sebagai bekal bagi para peserta didik untuk memiliki nilai-nilai karakter kewirausahaan secara optimal