Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH APLIKASI LEGIN DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS JERAPAH Nuha, Muhammad Ulin; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi kacang tanah di Indonesia dapat dilakukan melalui intensifikasi menggunakan legin (Legume inoculant) dan pupuk kompos. Aplikasi legin dapat meningkatkan bintil akar yang berfungsi mengikat nitrogen dari atmosfer untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Kondisi tanah yang keras dapat menghambat pertumbuhan akar dan ginofor. Perbaikan tanah yang keras dapat dilakukan menggunakan pupuk kompos karena kompos dapat meningkatkan aktifitas organisme tanah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aplikasi legin pada lahan tanpa kompos dan diberi kompos dosis sedang dan tinggi terhadap hasil tanaman kacang tanah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, Malang bulan Desember 2013 sampai Febuari 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi legin 12 g/kg benih pada lahan tanpa kompos (K0L3) dapat meningkatkan hasil tanaman kacang tanah sebesar 20,3%. Penambahan legin 8 g/kg benih pada lahan yang diberi kompos 2 ton/ha (K1L2) dan penambahan legin 12 g/kg benih pada lahan yang diberi kompos 4 ton/ha (K2L3) dapat memberikan hasil tanaman kacang tanah lebih tinggi dibandingkan tanpa legin masing-masing sebesar 16,5% dan 32,6%. Kata kunci: Legin, Kompos, Kacang Tanah, Varietas 
PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GARUT (Marantha arundinaceae L.) Yudianto, Arik Agus; Fajriani, Sisca; Aini, Nurul
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman garut (Marantha arundinaceae L.) ialah salah satu tanaman umbi-umbian, merupakan bahan pangan lokal mempunyai potensi untuk bahan baku pembuatan tepung alternatif pengganti terigu. Pati garut dapat digunakan untuk subtitusi terigu hingga 50-100 % (Djaafar et al, 2010). Berdasarkan pada tingginya tingkat pemanfaatan tersebut, mengakibatkan permintaan umbi garut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan produktivitas umbi garut yang dihasilkan karena disebabkan salah satunya adalah sistem budidaya tanaman garut yang tidak tepat. Salah satu sistem budidaya yang amat penting untuk dilakukan adalah pengaturan jarak tanam dan frekuensi pembumbunan. Penelitian telah dilaksanakan di desa Mulyoagung, kecamatan Dau kabupaten Malang pada September 2013 sampai dengan  Februari 2014.  Aspek pertumbuhan tanaman garut pada perlakuan J12 menunjukkan kombinasi perlakuan jarak tanam dan frekuensi pembumbunan yang terbaik, sedangkan perlakuan J1 menunjukkan pertumbuhan yang paling rendah. Aspek pengamatan hasil per tanaman garut pada perlakuan J12 menunjukkan  hasil yang paling tinggi dan perlakuan J1 menunjukkan hasil yang terendah terhadap kombinasi jarak tanam dan frekuensi pembumbunan. Bobot segar umbi per petak panen 3 m2 dan hasil panen umbi (ton ha-1) menunjukkan perlakuan J12 adalah yang terbaik, sedangkan perlakuan J1 dan J3 menunjukan hasil tidak berbeda nyata. Kata kunci : Tanaman garut, jarak tanam,  pembumbunan, produktivitas umbi garut.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) TERHADAP PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN PUPUK ANORGANIK Sari, Winda Ismaya; Fajriani, Sisca; Sudiarso, Sudiarso
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis merupakan tanaman yang sangat memerlukan kecukupan akan kebutuhan unsur hara. Unsur hara di peroleh tanaman dari dalam tanah maupun dari penambahan pupuk organik dan anorganik. Penggunaan pupuk anorganik berlebihan menyebabkan degradasi lahan. Pengurangan penggunaan pupuk anorganik dapat dimulai dengan penambahan pupuk organik vermikompos. Tujuan penelitian ini mempelajari interaksi antara pupuk vermikompos dan pupuk anorganik, untuk menentukan dosis pupuk organik vermikompos dan anorganik yang tepat pada budidaya tanaman jagung manis. Peneitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014 di Dusun Ngujung, Kecamatan Batu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang di susun secara faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri dari faktor pertama Vermikompos ton ha-1 (K) dan faktor 2 Anorganik kg ha-1 (V) Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf yang diulang 3 kali. Parameter pengamatan adalah parameter pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk vermikompos dengan pupuk anorganik terhadap parameter pertumbuhan. Terdapat interaksi nyata antara pemberian pupuk vermikompos dengan pupuk anorganik. Pada parameter  pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman. Pertumbuhan tanaman terbaik pada pada perlakuan vermikompos 5 ton ha-1 dengan penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1 dan tidak berbeda nyata dengan vermikompos 10 ton ha-1 dengan anorganik Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1. Kata kunci : Jagung Manis, Vermikompos, Pupuk Anorganik, Pertumbuhan
KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK Wahyuningsih, Anis; Fajriani, Sisca; Aini, Nurul
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 8 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat seiring jumlah penduduk yang semakin meningkat, akan tetapi lahan pertanian semakin terbatas. Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh tanaman. Pemberian nutrisi dibutuhkan untuk budidaya tanaman secara hidroponik, unsur hara esensial baik makro maupun mikro. Pakcoy adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari pengaruh komposisi nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian dilaksanakan bulan Juni hingga Juli 2014 di Screenhouse kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan yaitu polybag, LAM (Leaf Area Meter). Bahan yang digunakan yaitu benih pakcoy, arang sekam, pasir, Mix AB, Growmore, Gandasil D, NPK. Penelitian  dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang menggunakan  perlakuan komposisi nutrisi dan media tanam. Perlakuan komposisi media dan nutrisi memberikan hasil berbeda nyata pada tanaman pakcoy terhadap semua parameter pertumbuhan yaitu parameter jumlah daun pada umur pengamatan 18 dan 35 hst, luas daun pada umur pengamatan 9 dan 35 hst, bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi pada umur pengamatan 9, 18 dan 27 hst, dan bobot kering pada semua umur pengamatan. Perlakuan komposisi media dan nutrisi memberikan hasil yang berbeda nyata pada tanaman pakcoy terhadap parameter Indeks Panen. Komposisi pasir dengan nutrisi NPK dan Gandasil D mampu memberikan hasil yang baik untuk tanaman pakcoy dengan sistem hidroponik.
PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA PEMATAHAN DORMANSI MATA TUNAS TANAMAN JERUK (Citrus sp.) HASIL OKULASI Trisnawan, Ade Syahrizal; Sugiyatno, Agus; Fajriani, Sisca; Setyobudi, Lilik
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Jeruk (Citrus sp.) merupakan salah satu tanaman yang buahnya banyak dikonsumsi. Kebutuhan buah jeruk di Indonesia cukup besar, namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh petani lokal sehingga harus impor. Perbanyakan Tanaman Jeruk umumnya menggunakan teknik okulasi, namun terdapat hasil okulasi yang tidak tumbuh (Dormansi). Penggunaan zat pengatur tumbuh adalah salah satu cara untuk menghilangkan kondisi dormansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Zat Pengatur Tumbuh pada pematahan dormansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2014 di kebun percobaan Punten, BALITJESTRO, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 13 faktor: Kontrol (K), Rootone-F 1 semprot (RFA), Rootone-F 2 semprot (RFB), Rootone-F 3 semprot, GA3 1 semprot (GAA), GA3 2 semprot (GAB), GA3 3 semprot (GAC), Bawang Merah 1 semprot (BMA), Bawang Merah 2 semprot (BMB), Bawang Merah 3 semprot (BMC), Kelapa Muda 1 semprot (KMA), Kelapa Muda 2 semprot (KMB), Kelapa Muda 3 semprot (KMC). Pengamatan yang dilakukan meliputi persentase pecah tunas, kecepatan pecah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan diameter. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata pada persentase pecah tunas umur pengamatan 28 dan 84 Hari Setelah Perlakuan (HSP) dengan perlakuan Kelapa Muda 3 kali semprot menunjukkan hasil paling tinggi. Parameter pengamatan kecepatan pecah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan diameter tunas menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan ZPT.
PENGARUH UMUR PERSEMAIAN DAN PUPUK KANDANG KAMBING PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Savitri, Nadia Ulfa; Fajriani, Sisca; Santoso, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha meningkatkan hasil tanaman mentimun selain dengan umur persemaian yang tepat ialah mencukupi kebutuhan unsur hara yang diperlukan agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Perlu pemanfataan sumber pupuk nitrogen yang ramah lingkungan seperti menggunakan pupuk kandang kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh perbedaan umur persemaian dan dosis pupuk kandang kambing pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 bertempat di Kebun Percobaan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Karangploso, Kabupaten Malang. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT). Dosis pupuk kandang kambing (M) ditempatkan pada petak utama terdiri dari 2 taraf 9,6 ton ha-1 dan 19,2 ton ha-1.  sedangkan umur persemaian (P) ditempatkan pada anak petak terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 5,10 dan 15 hari setelah semai (hss). Hasil penelelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun menunjukkan tidak ada interaksi nyata antara dosis pupuk kandang kambing dan umur persemaian. Dosis pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata namun perlakuan umur persemaian berpengaruh nyata variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah bunga. Sedangkan pada komponen hasil meliputi bobot total tanaman, jumlah buah per tanaman dan panen per hektar. Pada tanaman dengan umur persemaian 5 hss total hasil panen yang dihasilkan nyata lebih berat 21.29 ton ha-1 (45,72%) bila dibandingkan dengan total hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman tanpa persemaian namun tidak berbeda nyata dengan hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman dengan umur persemaian 15 hss dan 10 hss.
PENGARUH PUPUK PAITAN (Tithonia diversivolia) DAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Purbaningsih, Mustika Rahsajati; Fajriani, Sisca; Santoso, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan konsumsi jagung manis  di Indonesia yang semakin meningkat membutuhkan suatu solusi teknik budidaya yang tepat untuk memperoleh kualitas hasil jagung manis yang baik. Salah satunya ialah penambahan pupuk hijau paitan sebagai bahan organik tanah. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pupuk hijau paitan (Tithonia diversifolia) dan urea terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mayssaccharata Sturt). Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah urea (tanpa urea dan urea 300 kg ha-1) dan faktor kedua pupuk hijau paitan (tanpa pupuk hijau paitan, 4 ton ha-1, 8 ton ha-1, 12 ton ha-1, 16 ton  ha-1) sehingga diperoleh 10 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 30 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngujung, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada bulan Februari–Mei  2015. Pemberian pupuk hijau paitan dan urea sebagai penyedia unsur hara belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis. Secara terpisah berbagai dosis pupuk urea yang diberikan menghasilkan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang signifikan.
PENGGUNAAN PUPUK CAIR PAITAN DAN PUPUK CAIR KOTORAN AYAM SEBAGAI NUTRISI KANGKUNG (Ipomoea reptans) PADA SISTEM HIDROPONIK SUMBU Ichwalzah, Arman; Fajriani, Sisca; Nugroho, Agung
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutrisi yang dipakai pada budidaya hidroponik dapat dikatakan  masih  tergolong mahal dan sulit didapat. Pupuk cair kotoran ayam dan pupuk cair paitan merupakan sumber nutrisi yang murah dan mudah didapat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh penggunaan  kombinasi pupuk cair  pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan  hasil tanaman kangkung dan mengetahui  komposisi  pupuk cair  kotoran ayam  dan pupuk cair paitan sebagai pupuk cair substitusi  yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi alternatif yang dapat mengurangi penggunaan  pupuk A-B Mix. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Bertempat di Green House Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok  (RAK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman perlakuan P0 (100% A-B Mix) memberikan  hasil paling tinggi  pada semua parameter pengamatan  .Perlakuan P8 (25% A-B Mix + 25% Pupuk Cair Paitan   + 50% Pupuk Cair Kotoran Ayam) merupakan perlakuan komposisi terbaik untuk mengurangi penggunaan pupuk A-B Mix hidroponik karena menghasilkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan Perlakuan P0 (100% A-B Mix)  pada beberapa parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung.
RESPON TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK DAN BERBAGAI TINGKAT TAKARAN MULSA JERAMI Prasetyo, Ibnu; Fajriani, Sisca; Nugroho, Agung
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan suhu pada musim kemarau menyebabkan suhu tanah meningkat, kelembaban tanah rendah dan mengakibatkan kehilangan air melalui penguapan sehingga, pertumbuhan tanaman kurang optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat takaran mulsa jerami  pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dimulai September - November 2015 di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan antara lain cangkul, gembor, sabit, tali rafia, rol meter, kamera digital, gunting, ember, sprayer, penggaris dan alat tulis. Bahan yang digunakan antara lain mentimun varietas harmony, mulsa jerami dan mulsa plastik hitam perak. Penelitian menggunakan Rancangan  Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali.  Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian memperlihatkan  bahwa  terdapat pengaruh nyata antara  perlakuan tingkat takaran mulsa jerami 7 ton ha-1 pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Pada takaran mulsa jerami 7 ton ha-1 dapat meningkatkan bobot buah per tanaman sebanyak  8,60 (kg.tan-1)  atau meningkatkan  59 % dari pada tanpa pengunaan mulsa.
PERANAN BAKTERI Bradyrhizobium japonicum DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Sativa, Nasrul Ardinan; Fajriani, Sisca; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan sumber protein nabati utama yang merupakan bahan baku industri kecap, tahu dan tempe. Produktivitas kedelai masih 1,5% dari potensi hasil kedelai lokal. Rendahnya produktivitas kedelai dise-babkan pemupukan yang tidak efisien. Pemupukan nitrogen yang dilakukan dua kali mengakibatkan kedelai kesulitan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dan berakibat pada rendahnya produktivitas kedelai. B. japonicum merupakan strain Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kedelai yang berperan dalam aktivitas penambatan nitrogen. Penelitian bertujuan mempelajari peranan bakteri B. japonicum dan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Penelitian menggunakan per-cobaan faktorial yang disusun dalam Ran-cangan Acak Kelompok dengan faktor pertama adalah pemberian inokulum B. japonicum dan faktor kedua tingkat dosis pupuk nitrogen. Data analisis diuji dengan uji F dengan taraf 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menun-jukkan terdapat interaksi antara pemberian inokulum B. japonicum dengan tingkat dosis pemupukan nitrogen pada pengamatan jumlah bintil akar efektif pada umur 14-28 HST, sedangkan pada parameter yang lain tidak ditemukan interaksi. Pemberian ino-kulum B. japonicum berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bintil akar, jumlah bintil akar efektif, jumlah polong, jumlah polong isi, dan hasil biji, sedangkan tingkat dosis pemupukan nitro-gen berpengaruh pada jumlah binil akar dan bintil akar efektif.
Co-Authors Achadiah Rachmawati Agmey Wijaya Agus Sugiyatno Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Alamanda, Zazin F. Alfannany, Ichsanuddin Noorsy Alifah, Yasmina Nur Anggi Indah Yuliana Ariffin Ariffin Ariffin, Ariffin Arifin Arifin Arik Agus Yudianto, Arik Agus Aris Subagiyo Arumingtiyas, Wahyu Istiyar Aryapaksi, Firhan Aryapaksi Aziza, Cholifatu Ulyl Nur Bahrush Shofwan Kusuma Perdana Bayu Adi Kurniawan Br Ginting, Jesika Ekarina Budi Waluyo Budiyono Budiyono Budiyono, Budiyono Danaparamita, Galuh Hayu Danaparamita, Galuh Hayu Delianata, Syifa Sarwahita Deslyati Putri Br Sitepu Dianwari, Frieska Mayang Didik Hariyono Dinarti, Nindia Dinarti, Nindia Eko Widaryanto Fachry Abda El Rahman Falean, Muhammad Abiyyu Febrianti, Annisa Fitri Febrianti, Annisa Fitri Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Ichwalzah, Arman Ichwalzah, Arman Ika Atsari Dewi Inayati, Dian Indah Dwi Qurbani Indarwati, Lisa Dwifani Indarwati, Lisa Dwifani Irfan H. Djunaidi Kurniawan, Bayu Adi Lamdo, Herfandi Lilik Setyobudi M. Dawam Maghfoer Mega Shintia Mochammad Roviq Mudji Santosa Mudji Santoso MUHAMMAD ULIN NUHA Mulya, Annisa Kharisma Mushoffan Prasetianto Natalia Devinta Suprihantono Ninuk Herlina Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nuha, Muhammad Ulin Nur Edy Suminarti Nurhasanah, Fadila Oktafillah, Agung Fikriy Oktafillah, Agung Fikriy Perdana, Bahrush Shofwan Kusuma Permatasari, Dilla Permatasari, Dilla Pitoyo, Alief Cahyo Pitoyo, Alief Cahyo Prasetyo, Ibnu Prasetyo, Ibnu Purbaningsih, Mustika Rahsajati Purbaningsih, Mustika Rahsajati Putri, Fitri Desmarianita Putu Hadi Setyarini Rahmanto, Ady Rahmanto, Ady Rahmawan, Dzahabika Setya Rahmawati, Safitri Dwi Rahmawati, Safitri Dwi Roedy Soelistyono Roedy Sulistyono Royyani, Ahmad Thoriq Royyani, Ahmad Thoriq Rumamby, Jenni adenia Sahda Selaniar Santoso, Mudji Sari, Winda Ismaya Sari, Winda Ismaya Sativa, Nasrul Ardinan Sativa, Nasrul Ardinan Savitri, Nadia Ulfa Savitri, Nadia Ulfa Selaniar, Sahda Setyobudi, Lilik Sintawati, Murti Binary sitawati Sitepu, Rahel Amelia Siti Asmaul Mustaniroh Siti Azizah Souminar, Swastikaraton Souminar, Swastikaraton Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugiyatno, Agus Suniah, Siti Sutopo Sutopo Sutopo, Sutopo Titin Sumarni Tri Nurwati Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawan, Ade Syahrizal Trisnawati, Umi Trisnawati, Umi Tyas, R.A. Putri Husadaning Tyas, R.A. Putri Husadaning Wahyu Istiyar Arumingtiyas Wahyuningsih, Anis Wahyuningsih, Anis Wijaya, Agmey Wildasari, Agnes Wildasari, Agnes Y. B. Suwasono Heddy Yogi Sugito Yudianto, Arik Agus Yuliana, Anggi Indah Zamzami, Ahmad Nabiel Zovanca, Grandy