Ketersediaan ruang terbatas untuk permukiman menyebabkan kepadatan permukiman sehingga beresiko terjadinya kebakaran. Permukiman yang rawan terhadap kebakaran, dicirikan dengan kondisi permukimannya antara lain daerah padat, dengan pola bangunan permukiman tidak teratur, lokasinya jauh dari jalan utama dengan kondisi lebar jalan masuk yang sempit, bahan bangunannya termasuk kategori non permanen sehingga agak mudah terbakar, banyak rumah yang tidak berlangganan listrik ke PLN sehingga dalam pemasangan listrik sembarangan, tidak dilengkapi dengan fasilitas, dan lokasinya jauh dari sumber air (sungai, danau), hidran, dan tandon air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerawanan kebakaran permukiman di Kecamatan Ternate Tengah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan berjenjang, Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pengharkatan. berdasarkan hasil penelitian pemetaan kerawanan kebakaran permukiman di KecamatanTernate Tengah termasuk pada tingkat kerwananan sangat rendah dengan luas 338,46 ha sebanyak 44 blokpermukiman, klasifikasi kelas rendah dengan luas 153,67 ha sebanyak 65 blok permukiman dan klasifikasi kelas sedang dengan luas 31,90 ha sebanyak 13 blok permukiman.