Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMBINASI TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD (Biochemical Oxygen Demand) PADA LIMBAH TAHU Ikhwa Sandika Nabila; Paulina, Paulina; Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i1.392

Abstract

Pembuangan limbah cair industri tahu tanpa pengolahan yang memadai dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius akibat tingginya kandungan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem fitoremediasi menggunakan kombinasi tanaman kayu apu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia molesta) dalam menurunkan kadar biochemical oxygen demand (BOD) pada limbah tahu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain One Group Pretest-Posttest. Variasi biomassa tanaman yang digunakan adalah 100 g, 200 g, 300 g, 400 g, dan 500 g dengan perbandingan 50:50. Fitoremediasi dilakukan selama lima hari dengan pemantauan kadar BOD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar BOD awal sebesar 1.763 mg/L mengalami penurunan berturut-turut menjadi 665 mg/L, 518 mg/L, 360 mg/L, 235 mg/L, dan 122 mg/L. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan pada tiap variasi berat kombinasi tanaman kiambang (Salvinia molesta) dan kayu apu (Pistia stratiotes) terhadap penurunan kadar BOD pada limbah tahu dengan waktu kontak selama 5 hari. Dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam menurunkan kadar BOD pada limbah tahu yang mudah ditemukan dan sederhana dalam penerapannya.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT DI WILAYAH PUSKESMAS KHATULISTIWA KELURAHAN BATU LAYANG KECAMATAN PONTIANAK UTARA Yunia Rusmalita Sari; Taufik Anwar; Asmadi Asmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 1 (2025): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i1.397

Abstract

Penyakit kulit merupakan penyakit yang umum terjadi pada semua usia. Penyakit kulit di Puskesmas Khatulistiwa termasuk ke dalam 10 besar penyakit yang terjadi. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kebiasaan hidup dan lingkungan. Penyakit kulit dapat berkembang pada personal hygiene dan keadaan kebersihan lingkungan yang buruk. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit di wilayah Puskesmas Khatulistiwa. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel yang akan di teliti yaitu sebanyak 82 orang dengan 41 sampel kasus dan 41 sampel kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis data untuk mengetahui hubungan menggunakan chi-square. Responden personal hygiene yang memenuhi syarat sebanyak 33 responden (40,2%) dan responden yang memiliki personal hygiene yang tidak memenuhi syarat sebanyak 49 responden (59,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai p-value = 0.000 maka, ha diterima yang terdapat hubungan antara personal hyginene dengan kejadian penyakit kulit dan analisis hubungan antara variabel menunjukkan nilai OR (odds ratio) = 6,445 (CI 95%= 2,383 – 17,436) yang artinya personal hygiene yang tidak baik berisiko 6,445 kali responden mengalami penyakit kulit dibandingkan dengan personal hygiene yang baik. Ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit.
KOMBINASI TANAH KAOLIN DAN TAWAS SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KADAR KEKERUHAN DAN WARNA PADA AIR SUNGAI BAONG DI DESA SUNGAI RAYA KAB. BENGKAYANG Pitriana; Asmadi; Taufik Anwar; Sunarsieh; Hajimi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 2 (2025): Jurnal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i2.436

Abstract

Di desa Sungai Raya Kab. Bengkayang terdapat sungai yang memiliki kualitas fisik yang kurang baik terutama kekeruhan dan warna yang melebihi standar baku mutu air bersih, yaitu Sungai Baong. Agar dapat digunakan oleh masyarakat, diperlukan pengolahan khusus. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis kemampuan Tanah Kaolin dan Tawas sebagai koagulan dalam menurunkan kadar kekeruhan dan warna pada air Sungai Baong di Desa Sungai Raya, Kab. Bengkayang. Penelitian yang akan dilakukan bersifat eksperimen semu ( Quasi Experiment ) dengan populasi tanah kaolin dan tawas, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 30 sampel Air Sungai Baong dengan 5 kali berulang. Hasil penelitian dengan waktu pengendapan selama 30 menit mendapatkan dosis yang paling optimal kombinasi tanah kaolin sebanyak 5gr/l dan tawas sebanyak 0,2 gr/l, dengan penurunan kadar kekeruhan paling efektif, yaitu 5,97 NTU dari kadar sebelum perlakuan yaitu 1731 NTU dan penurunan kadar warna mencapai 18 TCU dari kadar sebelum perlakuan, yaitu 1321 TCU. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan disetiap penambahan variasi dosis kombinasi Tanah Kaolin dan Tawas terhadap kekeruhan dan warna air sungai Baong sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai uji statistik kedua parameter, yaitu p= 0,000 (< 0,05).
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II KOTA PONTIANAK Nurul Huda; Iswono; Taufik Anwar; Susilawati; Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 4 No 2 (2025): Jurnal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v4i2.438

Abstract

Penjamah makanan adalah seorang yang terlibat dalam satu rangkaian proses pengolahan makanan mulai dari persiapan, pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan kembali dan penyajian makanan, dalam proses pengolahan makanan seseorang penjamah makanan dituntut untuk menerapkan personal hygiene yang baik agar tidak terjadi kontaminasi pada makanan yang diolah. Pada kebanyakan kasus, makanan terkontaminasi bukan secara sengaja tetapi karena perilaku kecerobohan penjamah makanan, penjamah makanan tidak menerapkan personal hygiene dan sanitasi selama bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan personal hygiene penjamah makanan pada rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II Kota Pontianak. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif dengan pendekatan Observasional, yaitu melihat gambaran mengenai Personal hygiene penjamah makanan, seperti penerapan personal hygiene pada rumah makan. Hasil penelitian menunjukkan personal hygiene penjamah makanan yaitu 57 responden (87,69%) memenuhi syarat dan 8 responden (12,31%) tidak memenuhi syarat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa personal hygiene diwilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II Kota Pontianak sebagian besar sudah memenuhi persyaratan personal hygiene sebanyak 87,69%. Dari 65 penjamah makanan yang terdiri dari 33 rumah makan, penjamah makanan yang memenuhi syarat personal hygiene sebanyak 57 responden (87,69%) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 8 responden (12,31%).