Tanaman terung (Solanum melongena L.) menjadi salah satu komoditas sayuran dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena perannya yang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai pupuk hayati salah satu alternatif dalam menyediakan bakteri baik yang dapat merangsang pertumbuhan (biostimulant) dan sebagai pengendali pathogen tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman terung terhadap konsentrasi pemberian PGPR dan interval waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 ulangan dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi PGPR K1 (50 ml/l), K2 (75 ml/l), K3 (100 ml/l) dan faktor kedua interval waktu pemberian PGPR W1 (0 hst), W2 (2 hst), W3 (4 hst), W4 (6 hst). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi PGPR (K2) 75 ml/l perlakuan terbaik pada parameter tinggi tanaman 7 hst dan umur berbunga, kemudian pada konsentrasi PGPR (K3) 100 ml/l perlakuan terbaik pada parameter jumlah buah pertanaman dan diameter buah. Perlakuan interval waktu pemberian PGPR 4 hst (W3) perlakuan terbaik pada parameter tinggi tanaman 28 hst, persentase bunga menjadi buah. Interval waktu pemberian PGPR 6 hst (W4) perlakuan terbaik pada parameter jumlah bunga, jumlah buah pertanaman, panjang buah, diameter buah dan berat buah pertanaman. Interaksi perlakuan konsentrasi 75 ml/l dan interval waktu 4 hst (K2W3) interaksi terbaik pada parameter tinggi tanaman 28 hst. Konsentrasi 100 ml/l dan interval waktu 6 hst (K3W4) interaksi terbaik pada parameter jumlah buah pertanaman. Sedangkan konsentrasi 100 ml/l dan interval waktu 4 hst (K3W3) interaksi perlakuan terbaik pada parameter diameter buah.