Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

6. STUDI KEBIJAKAN PRODUKSI PANGAN HUBUNGANYA DENGAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR (Kasus Rumahtangga Petani Konservasi Kecamatan Jerowaru) Bambang Dipokusumo; Anwar Anwar; Hirwan Hamidi; Suparmin Suparmin
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i3.252

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu ; 1. Mengkaji kebijakan pemerintah dan bentuk implementasinya program yang berkaitan dengan peningkatan produksi pangan dan ketahanan pangan di Kecamatan Jerowaru, 2. Mengkaji ketahanan pangan rumahtangga petani konservasi di Kecamatan Jerowaru, dan 3. Mengkaji hubungan pendapatan dan ketersediaan pangan rumahtangga petani konservasi di Kecamatan Jerowaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi, desk study dan teknik survei. Lokasi penelitian ini adalah Desa Sekaroh dan Desa Pemongkong yang dipilih secara purposive sampling. Responden penelitian berjumlah 40 rumahtangga petani sampel yang dipilih secara quota sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara; 1) analisis isi, 2) analisis pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani, 3)pola konsumsi pangan rumahtangga petani serta 4) analisis ketahanan pangan rumahtangga serta analisis korelasi spearman. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) kebijakan pemerintah dibidang produksi pangan memepengaruhi ketersediaan pangan dan ketahanan pangan rumahtangga petani konservasi, (2) tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani konservasi adalah lemah ditunjukkan oleh sebagian besar rumahtangga berada pada tingkat rentan pangan, (3) pendapatan rumahtangga memiliki hubungan yang lemah dengan ketahanan pangan rumahtangga dengan nilai korelasi (r) yaitu 0,29. ABSTRACT The issue of food production policy is interested to be discussedtoday because it is relate to sustainable of production and farmer’s household wellfare and behind to increase food security until the household. So that, this research has several objectives are (1) to learn government policy that relate to food availability and food security at Jerowaru District; (2) to learn level of food security farmer’s household conservation at Jerowaru District; (3) to learn correlation of household farmer income with food security of conservation farmer household at Jerowaru District. Descriptive method was used with involved of observation technique, desk study and survey. Sekaroh and Pemongkong villages as sample areas was choosed by purposive sampling within 40 farmers to be the responden chossed by quota sampling. Deskriptive analysis, content analysis and consumption analysis and corelation analysis were involved in this research.The results showed: (1) The production policy were able to provide the food for farmer household, so influenced the food security of the farmers household conservation, (2) Levels of household food security atJerowaru District was still weak was 14 (35%), 4 (10%) was, vulnerable and 11 (27.5%) was strong. Futhermore, proportion of food expenditure (PFE) more than 60% and the rate of consumption of energy (RCE) less than 80% of the amount of nutritional adequacy (NA), (3) the food avaibility has a weak relationship to food household security with value of correlation (r) was 0.29.
STUDI KOMPARATIF PENDAPTAN DAN KESEMPATAN KERJA PADA USAHTANI KEDELAI DENGAN SISTEM TANAM SEBAR DAN TUGAL DI KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Vita Anggi Tapisa; Bambang Dipokusumo; Hirwan Hamidi
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.262

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji perbandingan struktur pembiayaan usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal. (2) mengkaji perbandingan produksi usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (3) mengkaji perbandingan pendapatan usahatani kedelai sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (4) mengkaji kesempatan kerja yang tersedia pada usahatani kedelai dengan sistem tanam tanam sebar dan sistem tanam tugal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tekhnik survei. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t data tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 5.741.324/ha dan Rp 7.205.809/ ha, dengan persentase biaya variabel masing-masing sebesar 97,47% dan 97,68% dan sisanya 2,53% dan 2,32% pada biaya tetap. (2) Produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal setelah diuji dengan uji-t dengan taraf nyata 0,5 % dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 1.301,42 kg/ha sebesar 1.787,04 kg/ha. (3) Pendapatan pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 1.806.935,65/ha; Rp 3.159.007,17/ha. (4) Kesempatan kerja pada usahatani kedelai sistem sebar dan sitem tugal sama dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 53,47 HKO/ha dan 61,06 HKO/ha, dengan kesempatan kerja paling banyak berda pada jenis kegiatan penanaman dan pemanenan yang masing-masing sebesar 8,71 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem sebar sedangkan 12,59 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem tugal. (1) Disarankan kepada pemerintah untuk melakukan penyuluhan kepada petani untuk menggunakan sistem tanam tugal dalam usahatani kedelai. (2) Disarankan kepada petani untuk mengoptimalkan penggunaan input seperti pupuk sesuai dengan yang direkomendasikan. (3) Disarankan kepada petani untuk menggunakan teknologi pemupukan menggunakan sistem pembenaman di antara baris tanaman. ABSTRACT This study aims to: (1) To assess the comparison of the financing structure of soybean farming with spread cropping system and digging stick. (2) To examine the comparison of soybean farming production with spread cropping system and digging stick. (3) To examine the comparison of soybean farming income of spread cropping system and digging stick. (4) To assess available employment opportunities in soybean farming with spread cropping system and digging stick. This study uses descriptive methods with survey techniques. The data obtained were analyzed using unpaired data t test. The results showed that: (1) Production costs on soybean farming systems were smaller than those of digging stick soybean farming with their respective values of Rp 5,741,323.84/ha and Rp 7,205,808.64/ha, with a percentage variable costs were 97.47% and 97.68% and the remaining 2.53% and 2.32% at fixed costs. (2) Production on soybean farming system is smaller than tugal soybean farming after being tested by t-test with a real level of 0.5% with respective values of 1,301.42 kg/ha of 1,787.04 kg/ha. (3) Revenue on soybean farming system spreads smaller than digging stick system soybean farming with their respective values of Rp. 1,806,935.65/ha for Rp. 3,159,007.17/ha. (4) Job opportunities in the soybean farming system spread and digging stick system are equal to respectively value of 53.47 HKO/ha and 61.06 HKO/ha, with the most employment opportunities in each type of planting and harvesting activities -same at 8.71, HKO/ha and 12.82 HKO/ha on spread systems while 12.59 HKO/ha and 12.82 HKO/ha on digging stick systems. Suggestions that can be given (1) It is recommended to the government to conduct counseling to farmers to use digging stick planting systems in soybean farming. (2) It is recommended to farmers to optimize the use of inputs such as fertilizers as recommended. (3) It is recommended to farmers to use fertilization technology using a seeding system between rows of plants.
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGERINGAN IKAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Gita Arum Putri; Bambang Dipokusumo; Anwar Anwar
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i2.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengkaji struktur biaya pada usaha pengeringan ikan di Kabupaten Lombok Timur. (2) Menganalisis nilai tambah dari usaha pengeringan ikan di Kabupaten Lombok Timur. (3) Mengetahui kendala yang dihadapi nelayan dalam pengeringan ikan di Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Hasil penelitian nilai tambah pengeringan ikan menunjukkan bahwa : (1) Struktur biaya pada produk ikan kering terdiri dari biaya vaiabel dan biaya tetap. Biaya variabel untuk cumi kering utuh sebesar Rp 3.341.857 (95,99%) dan biaya tetap sebesar Rp 9.357 (0,27%), biaya variabel untuk cumi kering belah sebesar Rp 1.565.674 (94,13%) dan biaya tetap sebesar Rp 6.524 (0,39%), biaya variabel untuk teri kering sebesar Rp 1.586.667 (99,75%) dan biaya tetap sebesar Rp 4.030 (0,25%), biaya variabel untuk udang rebon sebesar Rp 1.430.028 (99,87%) dan biaya tetap sebesar Rp 1.808 (0,13%), (2) Nilai tambah untuk cumi kering utuh sebesar Rp 28.728/kg bb, cumi kering belah sebesar Rp 30.913,04/kg bb, teri kering sebesar Rp 7.424,24/kg bb, dan untuk udang rebon sebesar Rp 5.250/kg bb, (3) Kendala-kendala yang dihadapi nelayan dalam usaha pengeringan ikan yaitu kendala bahan baku, kendala cuaca, kurangnya teknologi dan minimnya modal.
ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN BENIH KEDELAI DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ni Putu Rissy Damanika Purnami; Rosmilawati Rosmilawati; Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i3.304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengkaji pendapatan usahatani penangkar benih kedelai di Kabupaten Lombok Tengah; (2) Mengkaji saluran pemasaran yang dilakukan dalam usahatani penangkar benih kedelai di Kabupaten Lombok Tengah; (3) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam usaha dan pemasaran penangkar benih kedelai di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan unit analisis yaitu penangkar benih kedelai dan kelembagaan pasar. Penentuan daerah sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling dengan objek penelitian di Desa Mujur Kecamatan Praya Timur dan Kota Praya di Kecamatan Praya. Penentuan untuk responden penangkar benih ditentukan dengan metode sensus sedangkan untuk penentuan responden lembaga pemasaran ditentukan dengan metode snowball sampling Jenis penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Pendapatan usahatani penangkaran benih kedelai di Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 18.864.356/LLG atau sebesar Rp 2.694.908/Ha; (2) Pemasaran yang dilakukan oleh usahatani penangkaran benih kedelai di Kabupaten Lombok Tengah menggunakan saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II. SP I : Penangkar benih kedelai → Konsumen akhir. SP II : Penangkar benih kedelai→Pedagang pengecer→Konsumen akhir. Sehingga menghasilkan total margin pemasaran sebesar Rp 27.975.000. Pemilik penangkar benih tidak mengeluarkan biaya pemasaran karena konsumen yang datang langsung kepada produsen. Sehingga menghasilkan keuntungan pemasaran sebesar Rp 27.675.000; (3) Hambatan yang dihadapi usaha penangkaran benih kedelai berasal dari modal dan keterlambatan pembayaran dari penjual benih (pengecer) yang membeli benih pada UD mereka.
ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN TAHU DI KELURAHAN ABIAN TUBUH KECAMATAN SANDUBAYA KOTA MATARAM Nurlaila Nurlaila; Anwar Anwar; Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i1.323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan agroindustri tahu, mengetahui faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri tahu di Kelurahan Abian Tubuh, mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri tahu di Kelurahan Abian Tubuh, dan mengetahui perioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri tahu di Kelurahan Abian Tubuh. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan dilaksanakan dengan teknik survei. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu Kelurahan Abian Tubuh karena di kelurahan tersebut terdapat jumlah industri tahu yang paling banyak. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis usaha untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usaha, (2) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha, (3) matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha. Dari hasil penelitian diketahui bahwa : Kekuatan utama dalam mengembangkan industri tahu yaitu jumlah modal yang dikelola, SDM pembuat tahu sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Sedangkan kelemahan utamanya yaitu kurangnya subsidi kedelai dan belum ada standarisasi produk tahu. Peluang dalam mengembangkan industri tahu yaitu kualitas bahan baku dan kepercayaan konsumen. Sedangkan ancamannya yaitu kenaikan harga sembako dan kurangnya pasokan kayu sebagai bahan bakar akibat musim hujan.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA AGROINDUSTRI ABON BERBASIS IKAN DI KOTA MATARAM Baiq Bintari; Bambang Dipokusumo; Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i2.385

Abstract

Analisis Nilai Tambah dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Agroindustri Abon Berbasis Ikan di Kota Mataram, bertujuan untuk : (1) Untuk menganalisis penyerapan tenaga kerja pada agroindustri berbagai jenis abon ikan di Kota Mataram, (2) Untuk mengkaji nilai tambah pada agroindustri dari berbagai jenis abon ikan di Kota Mataram, (3) Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi pelaku usaha agroindustri abon ikan di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan teknik survei. Hasil penilitian ini menunjukkan: (a) Penyerapan tenaga kerja (HKO) masing–masing jenis abon ikan yaitu abon ikan marlin(1), abon ikan marlin(2), abon ikn tuna(1), abon ikan tuna(2), abon ikan gabus, abon ikan tenggiri, abon ikan tongkol, abon ikan asin, abon ikan cakalang dan abon ikan lele, diurutkan; 0,10 HKO/kg dan 2,571 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,857 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,571 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 1,714 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,714 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,571 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,571 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,429 HK0/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,143 HKO/pp; 0,10 HKO/kg dan 2,000 HKO/pp. (b) Nilai tambah untuk abon ikan marlin(1), abon ikan marlin(2) abon ikan tuna(1), abon ikan tuna(2), abon ikan gabus, abon ikan tengiri, abon ikan tongkol, abon ikan asin, abon ikan cakalang dan abon ikan lele, diurutkan : Rp 21.417/kg bb; Rp 26.317/kg bb; Rp 20.725/kg bb; Rp 24.975/kg bb; Rp 31.900/kg bb; Rp 15.150/kg bb; Rp 24.675/kg bb; Rp 14.325/kg bb; Rp 8.900/kg bb dan Rp 26.200/kg bb. (c) Kendala yang dihadapi adalah mendapatkan bahan baku ikan gabus. Disarankan kepada pelaku usaha abon ikan untuk mencoba memasarkan produk melalui media sosial agar jangkauan pemasaran produknya menjadi lebih luas dan mengharapkan terjadinya peningkatan permintaan produk agar terjadi penambahan tenaga kerja pada usaha agroindustri. Diharapkan pemerintah dapat membantu dalam memenuhi bahan baku yang sulit ditemukan, agar pelaku usaha dapat memenuhi permintaan pasar.
STUDI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BANDENG DI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA Imam Afandy; Bambang Dipokusumo; Dwi Praptomo Sudjatmiko
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i3.430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui proses pengolahan bandeng menjadi bandeng presto, (2) Menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari olahan ikan bandeng menjadi bandeng presto, dan (3) Mengetahui kendala usaha rumah tangga pada usaha pengolahan bandeng presto di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses pengolahan pada usaha bandeng presto terdiri dari 6 (enam) tahap yaitu pembersihan bahan baku, pembuatan bumbu, pelumuran bumbu, memasak bandeng, pendinginan, dan pengemasan. (2) Nilai tambah untuk bandeng presto adalah Rp 21.219/kg bahan baku dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp1.535.424 per daur usaha produksi, Rasio nilai tambah bandeng presto yaitu 42,44% artinya setiap Rp 100,- nilai produksi akan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 42,44 dan (3) Kendala-kendala yang dihadapi nelayan dalam usaha pengolahan bandeng yaitu kendala bahan baku, pemasaran, dan modal.
ANALISIS DAMPAK WAKTU TANAM TANAMAN TOMAT TERHADAP BIAYA PRODUKSI, HARGA DAN PENDAPATAN USAHATANI DI KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Selfiyah Safitri; Bambang Dipokusumo; Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i3.562

Abstract

This study aims to examine the differences in the cost structure and income of tomato farming at various planting seasons in Alas Subdistrict, Sumbawa Regency. The data collected is primary data through questionnaires and secondary data, namely data obtained from BPS and scientific papers related to this research. The analysis technique is a survey technique and is presented in tabular form. The results of this study indicate that the average cost spent on tomato farming in the dry season is IDR 75.047.412/ ha, while the cost of tomato farming during the rainy season is IDR 64.273.351/ ha, the average price of tomatoes in the dry season is IDR Rp. 11,790 per kg, while in the rainy season it is Rp. 5,435 per kg and income. In the dry season, income from tomato farming is Rp 150.430.781/ ha, while for the rainy season it is Rp 20.304.842/ ha. This shows that there are significant differences in the costs and income of tomato farming in various planting seasons in Alas District, Sumbawa Regency.
ANALISIS NILAI TAMBAH BERBAGAI PRODUK OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS BAHAN BAKU UBI KAYU DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT Cici Ria Melani; Taslim Sjah; Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v22i2.624

Abstract

This study aims to: (1) analyze the added value of processing business based on cassava raw material in Gerung District, West Lombok Regency, (2) analyze the benefit of processing business based on cassava raw material in Gerung District, West Lombok Regency, and (3) analyze the inhibiting factors of processing business based on cassava raw materials in Gerung District, West Lombok Regency. This research uses a descriptive method. The types of data used are quantitative and qualitative data. Sources of data used are primary data and secondary data. Data analysis using Hayami Method and profit analysis. The results showed that the added value was Rp. 9.571/kg (with a ratio of 67.79% and a profit rate of 80.33%) for cassava tape agroindustry, Rp. 18,191/kg (with a ratio of 71.34% and a profit rate of 88.20%) for cassava chips agroindustry, and Rp. 5.558/kg (with a ratio of 28% and a profit rate of 64.02%) for cassava pulp agroindustry. Profit of Rp. 384,782/production process and Rp. 10,389,114/month obtained from cassava tape agroindustry, Rp. 741,224/production process and Rp. 8,894,688/month obtained from cassava chips agroindustry, and Rp. 53,377/production process and Rp. 1,281,048/month obtained from cassava pulp agroindustry; and The inhibiting factors faced by processed entrepreneurs based on cassava raw materials in Gerung District, West Lombok Regency are the lack of raw material availability and limited working capital.
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis var. parachinensis) DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Risa Febri Oelmayanti; Bambang Dipokusumo; Efendy Efendy
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i1.779

Abstract

This study aims to: (1) analyze the income of caisim farming in Lingsar District West Lombok Regency; (2) analyzing the efficiency of input use in caisim farming in Lingsar District West Lombok Regency; (3) knowing the supporting and inhibiting factors in caisim farming in Lingsar District West Lombok Regency. The analysis used in this research are: income analysis, Cobb-Douglas function analysis, and descriptive analysis. The results showed that: (1) The average income of caisim farming in Lingsar District was IDR 1,929,875.83/LLG or IDR 112,202.08/are; (2) Of the eight types of inputs used in caisim farming, inputs of land area, seeds, manure, ponska fertilizer and labor have not been efficient. Meanwhile, the use of urea, Gandasil-D, and pesticide inputs is inefficient; (3) The supporting factors for caisim farming in Lingsar District are: (a) technical aspects (availability of production facilities and land potential); (b) economic aspect (marketing); (c) institutional aspects (the existence of institutions providing capital), while the inhibiting factors include (a) technical aspects (pest attacks); (b) economic aspects (uncertain output selling prices and increasingly expensive fertilizer prices); (c) institutional aspects (farmers' activity when they are given counseling). Based on the results of the research, some suggestions can be made as follows: (1) Caisim farmers, especially in Lingsar District, West Lombok Regency are expected to follow cultivation techniques as recommended, especially the use of seeds, fertilizers and pesticides so that they can further increase land productivity, production of caisim and income; (2) It is expected that caisim farmers will be more active in extension activities held by local PPL so that respondent farmers in Lingsar District can increase their knowledge, especially in caisim vegetable cultivation.