Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pembinaan Generasi Muda Melalui Pemanfaatan Lahan Marginal Untuk Usaha Budidaya Tanaman Hortikultura Di Desa Mujur Lombok Tengah Muhamad Siddik; Dwi Praptomo S.; Bambang Dipokusumo; Anas Zaini; Anwar
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v3i1.59

Abstract

Desa Mujur merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang berpenduduk padat di Indonesia. Penduduk tersebut sebagian besar bekerja pada sektor pertanian konvensional dengan luas lahan sawah yang sempit, sehingga sulit diharapkan mampu menyerap pertumbuhan tenaga kerja dan menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat. Sementara pertumbuhan pekerjaan di luar sektor pertanian belum mampu menyerap kelebihan tenaga kerja muda sektor pertanian itu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memotivasi para generasi muda agar kembali bekerja pada sektor pertanian, memanfaatkan lahan marginal yang masih tersedia, mengusahakan tanaman hortikultura dengan sistem seri berlanjut. Pengabdian menggunakan metode partisipatif, melibatkan para generasi muda dari sejak persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi akhir. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa minat generasi muda untuk mengusahakan komoditas hortikultura di lahan marginal dengan sistem seri berlanjut mencapai 81 persen; dan minat generasi muda untuk bekerja pada sektor pertanian sebagai pekerjaan pokok, meningkat dari 15,63 persen tahun 2019 menjadi sekitar 38 persen tahun 2020.
Penguatan Kapasitas Dalam Perencanaan dan Pengembangan Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Bagi Petani Pesanggem Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sesaot Lombok Barat L. Sukardi; M. Husni Idris; Bambang Dipokusumo
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.352 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.937

Abstract

Pengembangan usaha berbasis HHBK di wilayah Sesaot khususnya bagi petani HKm mempunyai peluang yang cukup besar.  Oleh karena itu, penguatan kapasitas petani pengelola HKm dalam merencanakan usaha ekonomi produktif berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) sangat diperlukan. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan penyuluhan/pelatihan. Tujuannya adalah: (1) meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta tentang pentingnya perencanaan usaha HHBK, (2) meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi dan melakukan pemilihan bidang usaha HHBK prioritas, dan (3) meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dalam menyusun rencana usaha HHBK. Kegiatan dilakukan dengan ceramah, diskusi dan simulasi. Hasil yang dicapai adalah masyarakat memiliki pemahaman dan mampu menyusun rencana usaha berbasis HHBK secara sederhana.
STUDI PROFITABILITAS USAHA DAN PEMASARAN WORTEL DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR Yadiansyah Yadiansyah; Bambang Dipokusumo; Suparmin Suparmin
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2020): Jurnal Agroteksos Desember 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.96 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v30i3.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur biaya, kesempatan kerja, profitabilitas, saluran pemasaran wortel di kecamatan sembalun kabupaten lombok timur. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sembalun. Jumlah responden ditentukan secara “quota sampling” sebanyak 30 petani responden. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis struktur pembiayaan, kesempatan kerja, profitabilitas, saluran pemasaran. Usahatani wortel dilakukan dengan penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Struktur biaya pada usahatani wortel, dimana biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani responden Kecamatan Sembalun sebesar Rp. 3.877.467/LLG atau Rp. 14. 761.929/Ha yang terdiri dari biaya variabel perLLG sebesar Rp. 3.613.000 atau Rp. 13.755.076/Ha Ha dan biaya tetap perLLG sebesar Rp. 264.467 atau Rp. 14.761.929/Ha. Sedangkan dari segi persentase biaya saprodi, tenaga kerja yaitu, biaya tenaga kerja jauh lebih besar (61,23%) dibanding biaya saprodi (31,78%). Total kesempatan kerja yang bisa diserap pada usahatani wortel disemua kegiatan sebesar 45,30 HKO/LLG atau 160,23 HKO/Ha. Penyerapan tenaga kerja terbesar yang tersedia pada usahatani wortel yaitu pada kegiatan pemeliharaan sebesar 11,76 HKO/LLG atau 39 HKO/Ha. Total keuntungan usahatani wortel sebesar Rp. 4.922.533/LLG (0,26 Ha) atau Rp. 18.740.608/Ha selama 3 bulan dan nilai profitabilitas usahatani wortel sebesar 126,95%. Artinya keuntungan usahatani wortel mampu membayar bunga bank sebesar 18%. Pemasaran wortel di Kecamatan Sembalun memiliki 2 saluran pemasaran yaitu : I : Produsen – PPD – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir, Saluran II : Produsen – PPD – Pedagang pengecer – Konsumen akhir.
Analysis of the Factors Affecting the Transfer of Rice Fields to Non-Paddy Lands in the City of Mataram Syaum Apriliani Safitri; M. Sidik; Bambang Dipokusumo; Taslim Sjah
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 10, No 1: January 2022
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2300.242 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v10i1.4845

Abstract

This study aims to analyze the factors that influence the conversion of paddy fields to non-rice fields on rice production in Mataram City. In particular, the purpose of this study is to look at the factors that influence the conversion of paddy fields to non-rice fields. This study looks at the effect of annual household growth, GRDP, development of standard rice fields, the ratio of rice and non-rice fields prices, the ratio of agricultural and non-agricultural production values. To see what affects rice production in particular, namely land conversion, area of harvested land, the ratio of rice and non-rice fields prices and the ratio of agricultural and non-agricultural production values. This study uses secondary data obtained from the BPS (Central Bureau of Statistics) Mataram City office. The data is then analyzed using the multiple linear regression analysis method. The results showed that there were only 3 factors that were influential or significant, namely 1) the number of households with a coefficient value of 100.301 with a sig value of 0.022 percent, 2) GRDP coefficient value of 7.396E-8 with a sig value of 0.006 percent, 3) Standard rice field area with a coefficient value of - 1.527 with a sig value of 0.030 percent, although of the three factors there is one factor that has a negative or inversely effect. As for the factors that affect the conversion of paddy fields to non-rice fields on rice production, there is only one factor that has a real or significant effect on rice production, namely the area of rice harvested land (HA) by obtaining a coefficient value of 7.958 (sig 0.038 percent) which This means that the area of rice harvested land (HA) greatly affects the yield of rice production in the city of Mataram.
Dampak Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Terhadap Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Di Desa Pemenang Timur Kabupaten Lombok Utara Azizah Ulfa; Bambang Dipokusumo; Muhammad Nursan
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i2.1007

Abstract

Cayenne pepper is one of the vegetable commodities chosen by farmers in the District of Winner of North Lombok Regency. This is due to the climate and natural conditions in the District of Winner of North Lombok Regency which are suitable for the growth of chili pepper plants. (2) To study the income comparison of tanicabai rawit business in East Winning Village, North Lombok Regency. This study uses a descriptive method with the object of research is chili pepper farmers set as a purposive sampling area with the consideration that the research area is one of the places where farmers apply the use of silver black plastic mulch in the chili pepper business and the area that has the largest chili production of the four WinLombok Villages in Pe District. In this study, there were 16 respondents of cayenne pepper business that used silver black plastic mulch determined by the Census Method, while the respondents of chili pepper business that did not use mulch were determined by proportional random sampling, consisting of 4 Tunas Makbul Farmer Group, 6 Tunas Accept Farmer Group and 6 people. Based on the results of this study, the average production of cayenne pepper using black-silver plastic mulch is 1,996.75 Kg/LLG or 7,131.25 Kg/hectare, while the average production of chili peppers that do not use mulch is 1,320.56 Kg/LLG or 5,079.08 Kg/hectare 15,000 with an average selling price of Rp. 29,951,250.00 per LLG or IDR 106,968,750.00 per hectare, while the production value of chili peppers that do not use mulch is IDR 19,808,400.00 per LLG or IDR 76,186,200.00 per hectare, with an average production cost of chili using plastic mulch 14,681,726G or IDR 52,434,864, 28 per hectare, while the production cost of cayenne pepper that does not use mulch is Rp 9,457,971.54 per LLG or Rp 36,376,813.59 per hectare. Based on the results of research that has been carried out on the tanicabairawit business in East Pemenang Village, North Lombok Regency, then: (1). The average income earned by the cayenne pepper business that uses black-silver plastic mulch in Pemenang Timur Village, North Lombok Regency is IDR 15,269,488.00 per LLG or IDR 54,533,885.72 per hectare, while the average income of the chili pepper business that does not use mulch is IDR 10,350,428.46 per LLG per season or IDR 339,419. . (2). The business income of cayenne pepper that uses black-silver plastic mulch is Rp. 54,533,885.72 per hectare, which is higher than that which does not use mulch of Rp. 39,809,386.41 per hectare, so it can be said that the use of black-silver plastic mulch has an impact on business income of cayenne pepper.
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK AGROINDUSTRI BERBAHAN BAKU KEDELAI DI KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Surya Febrianti; Bambang Dipokusumo; Muhammad Nursan
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i2.1465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui nilai tambah produk agroindustri berbahan baku kedelai di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa; (2) Mengetahui keuntungan dari usaha agroindustri berbahan baku kedelai di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa; (3) Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi pengusaha dalam melakukan usaha agroindustri berbahan baku kedelai di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis pada penelitian ini adalah pengusaha agroindustri berbahan baku kedelai di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Metode penentuan daerah penelitian yaitu dengan metode purposive sampling atau sengaja. Metode penentuan jumlah responden dilakukan berdasarkan teknik sampling jenuh atau disebut juga metode sensus, yang mana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik survei yaitu dengan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Nilai tambah yang diperoleh untuk agroindustri tahu sebesar Rp 5.402/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 26,82% dan tingkat keuntungan sebesar 19,87%, Sedangkan nilai tambah untuk agroindustri tempe sebesar Rp 6.035/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 28,74% dan tingkat keuntungan sebesar 23,49%. (2) Keuntungan agroindustri tahu adalah sebesar Rp 507.448/PP sedangkan untuk agroindustri tempe keuntungan yang didapatkan yaitu Rp 333.445/PP. (3) Faktor-faktor penghambat yang dihadapi pengusaha di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa adalah kurangnya ketersediaan bahan baku, kurangnya modal usaha, dan kendala dalam proses produksi seperti perebusan yang kurang matang dan bahkan perebusan yang terlalu matang.
ANALISIS KELAYAKAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rahayu, Baiq Rika Wanu; Sjah, Taslim; Dipokusumo, Bambang
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1426

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur; (2) mengkaji distribusi penyerapan tenaga kerja pada kegiatan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur; dan (3) mengidentifikasi hambatan usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey. Unit analisis dalam penelitian ini adalah usahatani jagung di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif, dengan sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan usahatani, analisis biaya, pendapatan, penerimaan, analisis penyerapan tenaga kerja, dan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Usahatani jagung diketiga daerah strata layak untuk diusahakan, dengan nilai R/C ratio sebesar 1,48 untuk usahatani jagung daerah strata I, dan R/C ratio sebesar 1,66 untuk usahatani jagung di daerah strata II, serta 1,80 untuk usahatani jagung di daerah strata III. (2) Distribusi penyerapan tenaga kerja pada berbagai kegiatan usahatani jagung di Kecamatan Terara yaitu pada penyiapan lahan sebesar 22,93 HKO/Ha, penanaman sebesar 54,50 HKO/Ha, pengairan sebesar 0,58 HKO/Ha, penyiangan sebesar 1,50 HKO/Ha, pemupukan sebesar 4,25 HKO/Ha, penyemprotan sebesar 2,36 HKO/Ha, pemanenan sebesar 74,38 HKO/Ha, pemipilan sebesar 1,11 HKO/Ha, penjemuran sebesar 6,93 HKO/Ha, dan kegiatan pengangkutan sebesar 7,39 HKO/Ha. (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi petani jagung dalam berusahatani yaitu adanya gangguan hama, harga jagung yang berfluktuasi, harga saprodi yang mahal, kelangkaan pupuk, dan kurangnya modal. Kata Kunci: Kelayakan, Tenaga kerja, Usahatani Jagung, Lombok Timur ABSTRACT This studi aims to: (1) analyze the feasibility of corn farming in the Terara District, East Lombok Regency; (2) examine the distribution of employment absorption in corn farming activities in the Terara District, East Lombok Regency; (3) study the obstacles in corn farming in the Terara District, East Lombok Regency. The research method used in this study is descriptive method, while data collection techniques were conducted through surveys. The unit of analysis in this research is corn farm in Terara District, East Lombok Regency. Data used in this study includes qualitative and quantitative data, obtained from primary and secondary sources. Data analysis includes feasibility analysis, income analysis, revenue analysis, employment absorption analysis, and descriptive analysis. The results showed that: (1) Corn farming is feasible in all three strata areas, with an R/C ratio of 1.48 for corn farming in stratum I, and an R/C ratio of 1.66 for corn farming in stratum II, and 1.80 for corn farming in stratum III. (2) The distribution of employment absorption per hectare in various corn farming activities in Terara District is as follows: land preparation 22.93 mandays, planting 54.50 mandays, irrigation 0.58 mandays, weeding 1.50 mandays, fertilization 4.25 mandays, spraying 2.36 mandays, harvesting 74.38 mandays, shelling 1.11 mandays, driying 6.93 mandays, and transportation mandays. (3) The obstacles faced by corn farmers in agricultural business are pest disturbances, fluctuating corn prices, expensive production costs, scarcity of fertilizers, and insufficient capital. Keywords: Feasibility, Employment, Corn Farming, East Lombok
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT Unnida, Diya'; Dipokusumo, Bambang; Sa'diyah, Halimatus
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis biaya dan pendapatan usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat; (2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil produksi usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat; (3) Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat; (4) Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi petani dalam usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan unit analisis yaitu petani yang bekerja pada usahatani jagung di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Penentuan daerah sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan penentuan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pemilihan jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan metode “Slovin” yang jumahnya harus representative agar hasil penelitian bisa digeneralisasikan dan perhitungannya tidak memerlukan tabel jumlah sampel. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif dengan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara disertai dengan daftar pertanyaan (kuisioner). Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) Biaya produksi yang dikelaurkan petani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat adalah sebesar Rp. 6.680/Ha dan pendapatan petani yang diperoleh dalam adalah sebesar Rp.11.767.491/Ha. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat luas lahan (X1), benih (X2), dan pupuk NPK (X4), sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh adalah pupuk Urea (X3), pestisida (X5), dan tenaga kerja (X6). 3) Faktor-faktor produksi yang belum efisien pada produksi usahatani jagung hibrida di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat adalah luas lahan (X1) dan pestisida (X5), sedangkan faktor-faktor produksi yang tidak efisien adalah benih (X2), pupuk Urea (X3), pupuk NPK (X4), dan tenaga kerja (X6). 4) Kendala-kendala yang dihadapi oleh petani responden pada usahatani jagung hibrida adalah penggunaan pupuk, hama dan penyakit pada tanaman, kurang tersedianya modal, dan pada proses pemasaran.
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI JAGUNG LAHAN KERING DI KECAMATAN ALAS BARAT KABUPATEN SUMBAWA Sari, Ulfi Kariska; Dipokusumo, Bambang; Septiadi, Dudi
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v34i2.1457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui besar pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani jagung terhadap pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa; (2) Mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga petani jagung terhadap pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Alas Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis pada penelitian ini adalah rumah tangga petani jagung di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metode penentuan daerah penelitian yaitu dengan metode purposive sampling atau sengaja. Metode penentuan jumlah responden dilakukan dengan menggunakan rumus slovin yaitu dengan jumlah kelompok tani sebanyak 123. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik survei yaitu dengan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pendapatan rumah tangga petani jagung di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa bersumber dari pendapatan usahatani sendiri (jagung dan padi), usahatani diluar usahatani sendiri (buruh tani), dan dari luar kegiatan usahatani/ non pertanian. Pendapatan petani yang berasal dari kegiatan usahatani sendiri memberikan kontribusi lebih besar (75%) dibandingkan dengan pendapatan yang berasal dari kegiatan lainnya (buruh tani dan luar pertanian) dengan persentase tertinggi yaitu 46% dari usahatani jagung. Pendapatan yang berasal dari usahatani diluar usahatani sendiri memberikan kontribusi 3% dan dari luar usahatani/pertanian memberikan kontribusi 23%. (2) Berdasarkan kriteria Sajogyo (1982), petani jagung di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa tergolong tidak miskin yaitu memiliki rata-rata pendapatan yang disetarakan dengan beras per tahun lebih dari standarisasi yang sudah ditentukan sebesar 480 kg beras per tahun. Berdasarkan kriteria BPS (2022) rumah tangga petani jagung di Kecamatan Alas Barat masuk dalam kategori sejahtera yaitu dengan rata-rata pengeluaran rumah tangga petani jagung sebesar 21.215.018/tahun. Atau pengeluaran pangan dan non pangan lebih dari standarisasi yang telah ditentukan BPS yaitu Rp 505.469/kapita/bulan atau Rp 6.065.628/kapita/tahun.
Peningkatan Kapasitas Kelompoktani Melalui Inovasi Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah Sudjatmiko, Dwi Praptomo; Siddik, Muhamad; Anwar, Anwar; Dipokusumo, Bambang; Fadli, Fadli
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i1.418

Abstract

During 2013-2019, rice production and cattle population in West Nusa Tenggara Province increased, however, rice productivity tended to decrease. One of the reasons for this decline in rice productivity is the excessive and continuous use of chemical fertilizers, which causes the soil structure to harden. Therefore, it is necessary to develop the use of non-chemical fertilizers or organic fertilizers whose raw materials come from cow dung which is often found in the field. Apart from that, animal feed, especially cows, is actually available around the community, namely in the form of forage from plants. However, management of forage for livestock has not been carried out by many farmers. Based on these problems, this community service activity aims to increase the capacity of farmer-livestock groups to be able to apply technology for making organic fertilizer and feed management. This community service activity was carried out in Saba Village, Janapria District, Central Lombok Regency, where there is quite a lot of agricultural waste potential available. Implementation of activities includes: outreach, Focus Group Discussion (FGD), training, and practice in making organic fertilizer and managing animal feed. The target of the activity was 30 members of the farmer-livestock group in Janapria District. The output of the activity is increasing farmers' knowledge, skills and attitudes in organic fertilizer production technology; as well as the production of solid organic fertilizer (compost), liquid organic fertilizer and animal feed from agricultural waste. Output in the academic aspect is in the form of writing in journals or seminar proceedings. The evaluation results using statistical methods with paired sample t tests in this activity showed that there was a significant increase in farmer-breeder behavior after participating in training activities in making organic fertilizer and making feed. Some farmer-breeders have implemented the results of the training and feel that there are savings in farming costs by using organic fertilizer that they make themselves